Anda di halaman 1dari 28

STATISTIK

Program Matrikulasi MM
STIE H. Agus Salim
Pertemuan 3_ 4

Oleh : Diah Permata S.Si M.M


1
METODE PENGAMBILAN SAMPLE
COLLECTING DATA
Pengambilan sample adalah :
Proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari
populasi sehingga penelitian terhadap sample dan
pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan
Sampel membuat kita mengeneralisasi kan sifat atau karakteristik
tersebut pada elemen populasi

POPULATION  Sampling
1. Probability Sampling
• Random Sampling (acak sederhana)
• Staratified Random Sampling (Acak
terstruktur)
• Cluster Sampling (Sampel Kluster)
2. Non Probability Sampling
 Systematic sampling (Sampel Sistematis)
 Sampel Kuota (Sampel Kuota)
 Purposive sampling (Sampling Purposis)
PROBABILYTY SAMPLING

 Adalah sebuah teknik sampling yang memberikan kesempatan yang sama kepada
tiap anggota populasi untuk dipilih sebagai sample
 Pemilihan sample tidak dilakukan secara subjektif sehingga diharapkan sample
yang terpilih dapat mewakili karakteristik populasi secara objektif

Teknik probability sample terdiri atas


 Simple random sampling ( pemilihan sample secara acak)
 Proportionate stratified random sampling
 Disproportionate stratified random sampling
 Cluster sampling ( area sampling)
 Sampling sistematis
SIMPLE RANDOM SAMPLING

 Pengambilan sample secara acak dari anggota populasi tanpa mempedulikan


tingkatan .
 Setiap elemen populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi
anggota sample dan sample dipilih dengan menggunakan tabel / generator angka
CONTOH
 Seorang peneliti mengadakan riset mengenai pengauh kondisi karyawan
terhadap kepuasan kerja dan dampaknya terhadap retensi karyawan.
Jumlah karyawan Pt Milenium berjumlah 155 orang dengan menggunakan
rumus solvin didapatkan sample sebanyak 61 orang.
 Masing masing karyawan diberi nomor 1 – 155 kemudian nomor tersebut
dimasukkan ke dalam kotak .
 Kotak kemudian di kocok
 Setelah dikocok kemudian dari dalam kotak dikeluarkan sebanyak 61
nomor,
 Nomor yang keluarlah yang dijadikan sample
PROPORTIONATED STRATIFIED RANDOM SAMPLING
 Cara pengambilan sample secara acak dari suatu anggota populasi dan
berstrata secara proporsional yang dilakukan jika populasinya heterogen
 Contoh kasus
 Peneliti ingin mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap tingkat
kepuasan kerja karyawan PT Fengshui. Karyawan wanita berjumlah 220
orang dan laki laki berjumlah 80 orang
 Maka jumlah sample dihitung menurut sample bertingkat dan pengambilan
sample selanjutnya dilakukan seperti random sampling
DISPORPOTIONATED STRATIFIED RANDOM SAMPLING
 Pengambilan sample secara acak dari suatu anggota populasi dimana
anggota populasi tersebut berstrata, tetapi kurang proporsional
 Contoh kasus
 Peneliti melakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat pendidikan
terhadap kinerja karyawan PT Aldita dengan data Karyawan
 lulusan S-3 3 orang ,
 Lulusan S-2 7 Orang,,
 Lulusan S-1 60 orang,
 lulsan Diploma 150 orang
 , Lulusan SMA 90 orang
 Pengambilan sample untuk S-3 dan s-2 diambil keseluruhan ( tidak
proporsional) sedangkan untuk S-1, Diploma dan SMA dihitung secara
proporsional menggunakan penghitungan sample bertingkat dan diambil
secara acak
CLUSTER SAMPLING
 Cluster sampling dilakukan berdasarkan daerah populasi yang ditetapkan
yang secara ideal memiliki heterogenitas diantara anggota disetiap
kelompok
 Cluster sampling digunakan untuk menentukan sample bila obyek yang
akan di teliti heterogen dan sumber data sangat luas
 Misalnya sampling penduduk dari suatu negara , kabupaten atau propinsi .
 Untuk menentukan penduduk yang akan dijadikan sample dipilih kelompok
yang paling banyak memiliki heterogenitasnya
KEUNTUNGAN CLUSTER SAMPLING
1. Lebih efisien secara ekonomis daripada acak sederhana
2. Biaya per sample paling murah khususnya dengan kumpulan geografis
3. Mudah digunakan tanpa daftar populasi
SAMPLING SISTEMATIS
 Sampling sistematis adalah pengambilan sample berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
 Misalnya
 Akan diambil sampel dari populasi karyawan yang berjumlah 125.
 Karyawan ini diurutkan dari 1 – 125 berdasarkan absensi. Peneliti bisa
menentukan sampel yang diambil berdasarkan
 nomor genap (2, 4, 6, dst)
 atau nomor ganjil (1, 2, 3, dst),
 mengambil nomor kelipatan (2, 4, 8, 16, dst)
2. NON PROBABILITY SAMPLING
 Merupakan sebuah teknik pengambilan sample yang tidak memberikan
kesempatan yang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sample
 Terdiri dari :

1. Quota Sampling
2. Accidental sampling
3. Purposive sampling
4. Sampling Jenuh
5. Snowball Sampling
QUOTA SAMPLING

 Merupakan teknik pengambilan sample dimana subjek sekehendak hati


peneliti dipilih dari kelompok sasaran menurut quota atau jumlah yang
telah ditetapkan
 Misalnya
 Akan dilakukan penelitian tentang persepsi siswa terhadap kemampuan
mengajar guru.
 Jumlah Sekolah adalah 10,
 maka sampel kuota dapat ditetapkan masing-masing 10 siswa per sekolah.
ACCIDENTAL SAMPLING
 Merupakan teknik pengambilan sampling secara kebetulan saja, yaitu siapa
saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti
 Contohnya :
 Peneliti ingin meneliti pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan
berbelanja di pasar swalayan Niagara .
 Peneliti menentukan sample dengan memberikan quisioner kepada orang
yang sedang berbelanja diswalayan tersebut
PURPOSIVE SAMPLING
 Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
khusus sehingga layak dijadikan sampel.
Misalnya,
 peneliti ingin meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin tertentu. Maka
sampel ditentukan adalah para teknisi atau ahli mesin yang mengetahui dengan jelas
permasalahan ini.
 Penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang. Maka sampel yang diambil
adalah pelatih-pelatih renang yang dianggap memiliki kompetensi di bidang ini.

 Teknik ini biasanya dilakukan pada penelitian kualitatif.


SAMPLING JENUH
 Teknik pengumpulan sample dimana setiap populasi dijadikan sample.
 Teknik ini sering digunakan jika jumlah populasi terlalu kecil
 Misalnya :
 Peneliti ingin meneliti kinerja guru di SD Merah putih. SD negeri ini hanya
punya guru sebanyak 30 orang jadi sample yang diambil harus ke 30 orang
guru tersebut
SNOW BALL SAMPLING

 Teknik pengumpulan sample yang pada awalnya sedikit, makin lama makin banyak (
seperti bola salju atau MLM / multi level marketting)dan dihentikan apabila data
yang dikumpulkan dianggap sudah cukup untuk di olah
 Cara pengambilan sample ini dilakukan dengan pertama menunjuk 3 orang sample,
kemudian yang 3 orang ini diminta menunjukkan 3 orang temannya lagi, demikian
seterusnya , sampai data yang dikumpulkan dirasa sudah cukup
 Misalnya
 Dilakukan penelitian tentang pola peredaran narkoba di wilayah A. Sampel mula-
mula adalah 5 orang Napi, kemudian terus berkembang pada pihak-pihak lain
sehingga sampel atau responden teruuus berkembang sampai ditemukannya
informasi yang menyeluruh atas permasalahan yang diteliti.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Sistematis
Wawancara
Tidak Sistematis

Langsung
Pengamatan
Tidak langsung
Teknik Pengumpulan Data
Terbuka
Angket
Tertutup

Tercetak

Dokumentasi Tergambar
19

terekam
ALAT PENGUMPULAN DATA
 Daftar Pertanyaan ( kuisioner )
 Wawancara
 Observasi dan pengamatan langsung
KUISIONER
 Syarat:
 Sistematis

 Terstandar

 Tujuan :
 Memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian
 Mengumpulkan informasi dengan kecermatan dan ketelitian yang
dapat dipertanggung jawabkan
MODEL SKALA SIKAP ( KUISIONER)
 Skala Likert
 Skala Guttman
 Skala Thurstone
 Skala Differensial Semantik
SKALA LIKERT
 Adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap , pendapatvdan
persepsi seorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau
keadaan sosial
 Skala Likert mempunyai tingkat pernyataan dari sanggat positif menjadi
sangat negatif
 Nilai 1  sangat tidak setuju
 Nilai 2  tidak setuju
 Nilai 3  Tidak ada pilihan
 Nilai 4  setuju
 Nilai 4  sangat setuju
PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KEINGINAN MENABUNG PADA
BANK XYZ

 Quisioner dalam skala likert


 Berikan pernyataan sesuai dengan sikap anda

No Pernyataan 1 2 3 4 5
STS TS TP S SS
1 Ruangan kami membuat anda
sangat nyaman
2 Parkir kami sangat luas
3 Petugas kami sangat cekatan
melayani anda
4 Anda merasa nyaman dan
aman menabung ditempat
kami
SKALA GUTMAN

 Pengukuran dengan tipe ini memberikan jawaban tegas


 Ya – Tidak

 Benar – salah

 Contoh

 Pernahkah anda bermasalah dengan teman anda?


 Pernah
 Tidak

 Bagaimana lingkungan kerja anda


 Baik
 Tidak Baik
SKALA DIFERENSIAL SEMANTIK
 Skala yang digunakan mengukur sikap
 Bentuk skala tersusun dalam satu garis dimana jawaban positif dibagian
kanan dan jawaban sangat negatif dibagian kiri atau sebaliknya
 Misal bagaimana tanggapan anda terhadap restoran sea food ?

0 1 2 3
4 5 6 7
Sangat jelek
sangat baik
 Quisioner dalam skala differensial semantik
 Berikan pernyataan sesuai dengan sikap anda mulai dari
No yangPernyataan
tidaksetuju dari
1 angka
2 13sampai
4 yang
5 paling
6 setuju
7 8
1 Ruangan kami sangat
angka
nyaman
8
2 Parkir kami sangat
luas
3 Petugas kami sangat
cekatan melayani
anda
4 Anda merasa
nyaman dan aman
menabung ditempat
kami
5 Petugas kami sangat
ramah dan siap
segera membantu
anda
KESALAHAN-KESALAHAN UMUM DALAM MENGGUNAKAN STATISTIK

 Memilih alat statistik yang tidak cocok untuk


penelitian
 Mengumpulkan data sebelum memutuskan alat
statistik apa yang digunakan dalam mengolah data
tersebut
 Hanya menggunakan sebuah prosedur statistik dimana
sebenarnya beberapa prosedur dapat diterapkan
terhadap data tersebut
 Menggunakan statistik parametrikterhadap data yang
nyata harus menggunakan statistik Non Parametrik
 Terlalu mementingkan perbedaan-perbedaan kecil dari
perhitungan statistik
28

Anda mungkin juga menyukai