Anda di halaman 1dari 143

 

Indah Ramadhani
1. Akuntansi dan laporan keuangan sebagai bahasa
bisnis
2. Akuntansi keuangan
3. Akuntansi dan alokasi sumber daya
4. Standar akuntansi keuangan
5. Perkembangan IFRS dan IASB
6. Perkembangan DSAK dan PSAK
7. Kerangka dasar penyajian dan penyusunan laporan
keuangan
 
1
Kieso (2010) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu sistem
dengan input data/informasi dan output berupa informasi dan
laporan keuangan yang bermanfaat bagi pengguna internal
maupun eksternal organisasi.

Menjelaskan kinerja Transaksi adalah kejadian dalam


keuangan dalam periode Merangkum transaksi, perusahaan yang mempengaruhi
tertentu dan kondisi memproses, dan menyajikan posisi keuangan, sehingga fokus
keuangan pada tanggal dalam bentuk laporan akuntansi pada informasi
tertentu keuangan

Penilaian kinerja dan


kondisi keuangan

Memprediksi kinerja di
masa mendatang
Akuntansi menghasilkan:
• Akuntansi mencatat • Akuntansi  Serangkaian kegiatan
• Laporan Posisi Keuangan
transaksi yaitu peristiwa untuk merangkum transaksi menjadi
(Neraca)
yang mempengaruhi posisi laporan.
• Laporan Laba Rugi dan
• Kegiatan itu terdiri dari proses
keuangan. Penghasilan Komprehensif
identifikasi apakah kejadian
• Transaksi disertai dengan Lain
merupakan transaksi, pencatatan
BUKTI • Laporan Perubahan Ekuitas
transaksi, penggolongan transaksi dan
• Bukti sebagai dasar • Laporan Arus Kas
pengikhtisaran transaksi menjadi
mencatat transaksi • Catatan atas Laporan
laporan keuangan (siklus akuntansi)
Keuangan.

• Internal 
manajemen dan
karyawan
• eksternal 
adalah pelanggan,
kreditor, supplier,
Akuntansi sebagai sistem terdiri dari input yaitu
public interest
transaksi, proses yaitu kegiatan untuk merangkum group, dan badan
transaksi dan output berupa laporan keuangan. pemerintah

5
 
3
PERIHAL Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen

Definisi Bidang akuntansi yang membahas Bidang akuntansi yang


penyusunan laporan keuangan berfokus pada akuntansi
untuk pengguna eksternal untuk tujuan internal
perusahaan atau entitas
disebut akuntansi
manajemen
Standar PSAK (Indonesia) Masing-masing perusahaan
IFRS atau standar lain
Tujuan Berbagai tujuan (general Pengendalian dan
purpose) perencanaan
Sumber Data historis Data historis
Informasi Data Proyeksi Data Proyeksi
Informasi Non-Keuangan Analisis detil

7
 Memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi
Tujuan laporan
keuangan (PSAK  Menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen
1)
(stewardship) dan pertanggungjawaban sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.
 Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pemakai.
 Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di
masa lalu.
8
 
4
Standar • Pasar Modal yang
Kerangka efisien
Akuntansi
Konseptual
Berkualitas • Keputusan yang
tepat

Laporan
Manajemen
Keuangan yang Informasi yang
Corporate Relevan dan berkualitas
Governance
Reliable

Independen Dampak informasi


assimetri
Kualitas
Standar Audit 1. Adverse selection
Audit 2. Moral hazard
Kompeten
 
5
•IAS (International Accounting Standard)
• IFRS meliputi
• IFRS / IAS
•IAS
• IFRIC (International Financial
•SIC
•Conceptual Framework Reporting Interpretation
Committee) / SIC (Standing
Interpretation Committee)
• Conceptual Framework

IASC (International
Accounting Standard IASB (International
Committee) Accounting Standard
Board)

Tujuan IASB:
• Untuk mengembangan satu set standar akuntansi yang berkualitas tinggi,
dapat dipahami dan dapat diterapkan secara internasional yang
diperlukan.
• Untuk mempromosikan penggunaan standar kepada para pengguna.
• Untuk bekerja sama dengan dewan standar nasional dari berbagai Negara
untuk melakukan konvergensi dan menjadikan IFRS sebagai standar
akuntansi yang berkualitas.
12
23 Des 1957  IAI
(Ikatan Akuntan Komite PAI Komite SAK DSAK
Indonesia)

•Dewan Standar
Akuntansi

Prinsip 2008 PSAK


1984 – PSAK 1994 - PSAK
Akuntansi Berbasis IFRS
(Pernyataan
Indonesia (International
Standar
Akuntansi Financial
Keuangan) Reporting
Standard )

13
 
6
Kerangka Konseptual Ditujukan Kerangka konseptual menurut PSAK
untuk: terdiri dari:

Penyusun standar Pengguna laporan


akuntansi keuangan keuangan
Penyusun laporan Tujuan laporan keuangan
Asumsi dasar
keuangan Karakteristik kualitatif
Auditor Konsep pengakuan dan
Para pemakai pengukuran unsur
laporan keuangan
Konsep pemeliharaan
modal
15
Kerangka
Konseptual
menurut IFRS

16
Pengguna:
 Investor
 Karyawan
 Pemberi jaminan
 Pemasok dan kreditor lain
 Pelanggan
 Pemerintah
 Masyarakat
Tujuan:
Menurut Kerangka dasar IFRS, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi
sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan posisi keuangan (neraca) posisi keuangan entitas pada satu waktu tertentu

ASET = LIABILITAS + EKUITAS

kinerja perusahaan dalam satu periode dalam


Laporan Laba Rugi
laporan laba rugi komprehensif

PENDAPATAN DAN BEBAN 18


Asumsi
• Basis akrual, yaitu transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadinya transaksi
(bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan)

• Kelangsungan usaha, yaitu mengasumsikan bahwa entitas akan melanjutkan


usahanya di masa depan

Karakteristik Kualitatif
• Dapat dipahami, artinya harus dipahami oleh para pemakai laporan keuangan
• Dapat dibandingkan, artinya dapat dibandingkan antarperiode
• Relevan, yaitu informasi dalam LK dapat mempengaruhi keputusan untuk para
pemakai.
• Materialitas, yaitu kesalahan dalam mencatat informasi tersebut memengaruhi
keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar LK.
19
Karakteristik Kualitatif

• Keandalan
- Penyajian Jujur
- Substansi Mengungguli Bentuk
- Netralitas
- Pertimbangan Sehat
- Kelengkapan
- Penyajian Wajar
20
Karakteristik Kualitatif

• Kendala Informasi yang Relevan dan


Andal :
- Tepat Waktu
- Keseimbangan Biaya dan
Manfaat

21
Unsur Laporan Keuangan
Posisi Keuangan

Aset Liabilitas Ekuitas

22
Unsur Laporan Keuangan

Kinerja

Penghasilan Beban
(income) (expenses)

23
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Biaya Biaya Nilai Nilai


historis, kini realisasi sekarang
(current /penyele (present
value)
cost) saian
(realisab
le/settle
ment
value)
24
Konsep Pemeliharaan Modal
modal adalah aset bersih atau ekuitas entitas yaitu uang
atau daya beli yang diinvestasikan

Pemeliharaan
Pemeliharaan
Modal
Modal Fisik,
Keuangan,
25
 Tujuan laporan keuangan menurut kerangka
konseptual adalah memberikan informasi untuk
pengambilan keputusan.

 Karakteristik kualitatif terdiri dari karakteristik primer


(relevan dan andal) dan sekunder (dapat dibandingkan
dan konsisten)

26
 Unsur laporan aset, liabilitas pemilik, ekuitas, investasi
pemilik, pembagian kepada pemilik, laba comprehensive,
pendapatan, beban, keuntungan (gain) dan kerugian (loss).

 Laba komprehensif adalah kenaikan aset atau liablitas


yang tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi tetapi
langsung mempengaruhi ekuitas.

 Asumsi dasar terdiri dari entity, going concern, monetary unit


dan periodicity.
27
 Prinsip dasar terdiri dari

1. historical cost, pengukuran didasarkan harga perolehan

2. revenue recognition, pendapatan diakui jika telah direalisasi dan


diperoleh

3. matching cost again revenue, perbandingan antara beban dan


pendapatan

4. full disclosure, informasi keuangan harus mengungkapkan semua


fakta terkait informasi keuangan yang berguna bagi pemakai untuk
pengambilan keputusan.

28
• Pengukuran dengan menggunakan fair value dalam laporan keuangan
 angka dalam laporan keuangan yang tidak berasal dari proses
pencatatan akuntansi.
• Informasi yang disajikan dalam Laporan Tahunan (annual report)
memberikan tambahan informasi non keuangan dan beberapa analisis
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
• Akuntansi menyediakan informasi historis, padahal pengguna
membutuhkan informasi untuk memprediksi masa datang.
• Perkembangan teknologi komputer dan informasi menyebabkan proses
akuntansi dapat dilakukan dengan cepat. Perkembangan teknologi
informasi dan pengembangan pengetahuan memunculkan komponen
aset tak berwujud entitas semakin besar.
• Sistem komputer hanya membantu proses tetapi yang menentukan
proses, menentukan apa yang dilaporkan adalah manusia. Unsur
sumber daya manusia memegang peranan penting dalam laporan
keungan, karena yang menyusun dan memeriksa laporan keuangan.
 
Indah Ramadhani
• SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
• SIKLUS AKUNTANSI
• Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu sistem yang
memungkinkan pengumpulan dan pengorganisasian data –
data, pengolahan data untuk menjadi informasi dan penyajian
laporan.
• Secara umum SIA membantu manajemen perusahaan untuk
mengumpulkan data – data keuangan menjadi informasi yang
bermanfaat bagi pengguna dan menghasilkan laporan
keuangan.
SIA yang baik dan efektif memampukan manajemen perusahan dan
para pihak yang berkepentingan mendapatkan informasi secara cepat
dan akurat mengenai perusahaan,seperti dalam hal:
• Besarnya kas yang dimiliki perusahaan
• Besarnya saldo utang yang harus dilunasi perusahaan
• Banyaknya aset yang dimiliki perusahaan
• Besarnya laba yang dihasilkan perusahaan
• Besarnya dividen yang bisa dibagikan kepadda perusahaan
• Kinerja operasional perusahaan.

Untuk perusahaan berskala kecil, SIA dapat berbentuk pencatatan


manual atau semi manual dengan menggunakan program computer
seperti MS Excel. Untuk perusahaan besar, Implentasi SIA memerlukan
program dan manajemen basis data (data base). Meski demikian,
dasar – dasar akuntansi yang perlu dipahami sama, yaitu berawal dari
persamaan dasar akuntansi dan siklus akuntansi.
Pencatatan menggunakan akun, yaitu klasifikasi umum yang digunakan
dalam sistem akuntansi untuk merujuk pada sifat yang sama. Akun –
akun tersebut bisa dikelompokkan menjadi 5 bagian besar :
• Asset
• Liabilitas
• Ekuitas
• Pendapatan
• Beban.

Sistem pencatatan akuntansi yang digunakan secara umum oleh


perusahaan adalah sistem pembukuan ganda (double-entry system),
yaitu apabila ada suatu pencatatan yang dibuat perusahaan, maka
akan ada dampak ganda, yaitu minimal satu pencatatan di sisi debit
dan kredit.
• Pencatatan yang dilakukan pada sisi debit atau kredit
ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama dalam dunia
akuntansi yaitu sebagai berikut :
Debit Kredit
Akun Aset Meningkat (+) Menurun (-)
Akun Liabilitas Menurun (-) Meningkat (+)
Akun Ekuitas Menurun (-) Meningkat (+)
Akun Pendapatan Menurun (-) Meningkat (+)
Akun Beban Meningkat (+) Menurun (-)
• Posisi yang dicatat pada saat trnasaksi yang menunjukkan
peningkatan menjadi indikator saldo normal dari masing-
masing akun. Dengan demikian saldo normal akun aset adalah
Debit, sedangkan Akun Liabilitas dan Ekuitas adalah Kredit.
• Keterkaitan antara akun-akun tersebut dijelaskan dalam
persamaan dasar akuntansi sbb:
Aset = Liabilitas + Ekuitas
Seluruh akun setelah diklasifikasi dan diolah dalam sistem
akuntansi akan menjadi informasi yang dilaporkan melalui Laporan
Keuangan. Menurut PSAK 1, perusahaan menerbitkan minimal 5 jenis
laporan keuangan, yaitu:
• Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
• Laporan Laba Rugi Komprehensif
• Laporan Perubahan Ekuitas
• Laporan Arus Kas
• Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan posisi keuangan (neraca), sering disebut sebagai
potret perusahaan, merupakan laporan akuntansi yang menunjukkan
posisi asset,liabilitas dan ekuitas pada akhir suatu periode.Laporan
laba rugi komprehensif terdiri dari dua bagian besar, yaitu laba rugi
bersih dan pendapatan komprehensif lain.
Laporan laba rugi komprehensif adalah laporan akuntansi
yang menunjukkan kinerja operasional perusahaan selama satu
periode, yaitu laba (rugi) neto saat pendapatan (beban) melebihi
beban (pendapatan).
• Laporan perubahan ekuitas menunjukkan detail
perubahan yang terjadi, seperti setoran modal atau
perolehan laba neto.
• Laporan arus kas, memperlihatkan sumber arus kas
masuk dan penggunaan arus kas keluar perusahaan.
• Catatan atas laporan keuangan merupakan
pengungkapan (disclosure), baik yang bersifat
keuangan maupun non keuangan, dari akun – akun
yang dilaporkan atau peristiwa yang dihadapi oleh
perusahaan yang dapat mempengaruhi posisi dan
kinerja keuangan perusahaan. Catatan atas laporan
keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
SIKLUS AKUNTANSI
• Merupakan keseluruhan proses yang dilakukan oleh entitas
untuk mengolah data – data keuangan hingga menjadi
informasi yang bermanfaat bagi pengguna untuk mengambil
keputusan. Identifikasi peristiwa dan
pencatatan transaksi

Jurnal pembalik Jurnal

Neraca saldo sesudah Pemindahbukuan


penutupan (posting) ke buku besar

Jurnal penutup Neraca saldo


Kertas
kerja
Laporan keuangan Jurnal penyesuaian

Neraca saldo
disesuaikan
Transaksi merupakan peristiwa atau kejadian dalam perusahaan
yang memiliki dampak moneter atau konsekuensi keuangan.
Dalam sistem informasi akuntansi perusahaan, hanya peristiwa
yang dikategorikan sebagai transaksi saja yang dicatat. Proses
pencatatan ini dilakukan setiap kali terjadi transaksi.
• Pencatatan transaksi harian dilakukan melalui jurnal umum
secara kronologis berdasarkan tanggal. Bentuk jurnal yang
umum adalah sebagai berikut.
Tanggal Akun dan Penjelasan Ref Debit Kredit

1 Juni Beban Gaji 500 Rp. xxxxxx

Kas 101 Rp. Xxxxx

• Kolom referensi diisi dengan nomor akkun, seperti yang tertera


pada bagan akun (chart of account) entitas, biasanya setelah
dilakukan posting sebagai tanda bahwa akun terkait sudah
dipindahkan ke dalam buku besar.
• Pemindahanbukuan (posting) merupakan langkah untuk
melakukan klasifikasi akun – akun yang sesuai di dalam besar
(ledger). Langkah – langkah melakukan posting adalah
sebagai berikut:
• Mengidentifikasikan nama akun yang trkait dan memindahkan
jumlah pada kolom debit/kredt ke kolom debit/kredit pada
akun di buku besar.
• Menuliskan kode nomor akun pada kolom referensi di jurnal
dan halaman jurnal pada kolom referensi akun di buku besar.
• Setelah proses pemindahbukuan selesai, saldo akhir masing –
masing akun dalam buku besar ditemukan dan nantinya
dipindahkan ke buku besar.
• Neraca saldo (trial balance) berisi saldo akhir kumpulan akun
pada akhir periode. Penyusunan neraca saldo disusun
berdasarkan saldo normal akun debit dan kredit, dimulai dari
akun asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban. Neraca
saldo tidak dimaksudkan untuk memastikan seluruh transaksi
dan posting ke buku besar telah dilakukan dengan benar.
Neraca saldo harus seimbang (balance), neraca saldo
bermanfaat untuk mendeteksi kesalahan dalam proses jurnal
dan posting.
Salah satu konsekuensi entitas menerapkan prinsip akrual
adalah pengakuan pendapatan dan beban harus dilakukan pada
periode saat terjadinya pendapatan atau beban tersebut. entitas harus
melakukan proses penyesuaian untuk memenuhi prinsip pengakuan
pendapatan dan penandingan.
Secara umum, ayat jurnal penyesuaian dilakukan terhadap dua
kategori akun, yaitu pemabayaran di muka ( prepayments) dan akrual
( accruals).Hal yang termasuk dalam kategori pembayaran di muka
adalah sebagai berikut.
• Beban dibayarkan di muka (prepaid expenses),yaitu seluruh beban
yang telah dibayarkan secara tunai, namun masih belum
dimanfaatkan atau digunakan dan dicatat sebagai asset.
• Pendapatan diterima di muka (unearned revenues), yaitu seluruh
pendapatan yang telah diterima secara tunai, namun jasa atau
barang masih belum diserahkan dan dicatat sebagai liabilitas.
Sedangkan akrual meliputi sebagai berikut.
• Pendapatan yang belum diterima (accrued revenues), yaitu
seluruh pendapatan yang telah diselesaikan penyerahan jasa
atau barang terkait, namun belum diterima pembayaran
tunainya atau bahkan belum dicatat.
• Beban yang belum dibayar atau beban yang harus dibayar
(accrued expenses), yaitu seluruh beban yang sudah terjadi
dimanfaatkan, namun belum dibayarkan secara tunai.
Untuk penyesuaian atas pembayaran di muka, secara umum
entitas akan mengakui beban atau pendapatan terkait pada
periode berjalan. Dibayarkan di muka akan diakui menjadi
beban dan pendapatan diterima dimuka diakui sebagai
pendapatan.
Pendapatan diterima di muka adalah akun liabilitas lancar
disesuaikan sebagai pendapatan pada saat pengakuan sesuai
dengan kriteria dalam standar akuntansi. Secara umum,
pengakuan pendapatan terjadi pada saat entitas telah
menyelesaikan penyerahan barang atau jasa kepada konsumen
atau dikatakan terjadi pengalihan hak dan liabilitas dari entitas
kepada konsumen.
Beban dibayarkan di muka disesuaikan dengan mengakui
sebagian nilainya sebagai beban karena setelah berjalannya
waktu beban tersebut sudah dimanfaatkan atau digunakan.
Beban dibayarkan di muka yang merupakan asset dengan saldo
normal debit akan dikreditkan sebesar nilai tertentu, sedangkan
nilai yang sama akan didebitkan ke akun beban.
Akrual adalah pengakuan terhadap pendapatan entitas, namun
belum diterima secara tunai oleh entitas serta pengkuan terhadap
beban entitas, namun belum dibayarkan secra tunai oleh entitas.
Namun transaksi tersebut pada hakikatnya telah selesai( komplit),
meski belum ada kas atau uang tunai yang dibayarkan.
Dalam beberapa kasus, karena permasalahan pisah batas
tanggal pelaporan (cut-off), ada beberapa transaksi penjualan
yang belum tercatat. Hal ini bisa terjadi karena adanya
pembuatan dokumen penjualan yang belum selesai. Akibatnya
pendapatan yang mestinya sudah bisa diakui, masih belum
tercatat. Untuk itu, apabila secara hakikatnya transaksi tersebut
telah lengkap, misal barang atau jasa yang telah dialihkan
sepenuhnya kepada pelanggan, maka entitas sudah harus
mengakui pendapatan.

ransaksi – transaksi yang mudah diidentifikasi dan dicatat dalam
jurnal perusahaan adalah transaksi – transaksi tunai atau yang
melibatkan kas. Sebaliknya, sesuai prinsip dasar akuntansi
transaksi dicatat berdasarkan basis akrual. Pengakuan ini
berdasarkan periode terjadinya suatu transaksi dan bukan saat
pembayaran atau penerimaan tunai. Inilah yang mendasari
pengakuan beban yang harus dibayar (accrued expenses atau
expenses payable).
• Seluruh ayat jurnal penyesuaian yang dibuat harus dipindahkan
ke dalam buku besar masing – masing akun. Setelah proses
posting selesai dan saldo akun baru telah ditetapkan, barulah
tahap siklus akuntansi berikutnya dimasuki, yaitu penyusunan
neraca saldo disesuaikan.
• Neraca Saldo Disesuaikan yang telah disusun segera dipilah agar
dapat disusun menjadi Laporan Laba Rugi komprehensif, laporan
perubahan saldo laba dan laporan posisi keuangan. Dengan
demikian terdapat dua dari lima jenis laporan keuangan yang harus
dibuat entitas yang bisa dihasilkan dari neraca saldo disesuaikan.
• Laporan laba rugi komprehensif terdiri atas akun nominal (temporer),
yaitu pendapatan dan beban. Selisih akun pendapatan dan beban
merupakan laba atau rugi entitas, yang selanjutnya dipindahkan ke
dalam saldo laba.
• Laporan posisi keuangan terdiri atas akun rill (permanen), yaitu aset,
liabilitas dan ekuitas. Di dalam ekuitas, selain akun modal terdapat
pula akun saldo laba akhir yang besarnya telah diketahui dari
laporan perubahan saldo laba. Proses pemilahan neraca saldo
disesuaikan menjadi laporan laba rugi komprehensif, laporan
perubahan saldo laba dan laporan posisi keuangan (Neraca).
Untuk mempermudah sekaligus meningkatkan akurasi penyusunan
laporan keuangan, terutama dalam penyusunan secara manual,
maka pembuatan neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo
disesuaikan hingga pemilihan menjadi laporan posisi keuangan
(neraca), laporan perubahan saldo laba dan laba rugi
komprehensif dapat dilakukan di dalam satu lembar dokumen
yang dikenal sebagai kertas kerja (worksheet).
Akun – akun yang disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif disebut sebagai akun temporer karena akun
tersebut hanya untuk menampung jumlah dalam satu periode dan
tidak dipindahkan ke periode selanjutnya. Penutupan akun ini
dilakukan dengan memindahkan ke dalam jumlah ke akun saldo
laba melalui satu akun perantara yang dikenal sebagai akun
ikhtisar keuangan (income summary). Akun ikhtisar keuangan
ditutup ke akun saldo laba.
Setelah seluruh akun temporer ditutup, akun yang masih bersaldo
adalah akun riil yang biasanya muncul di laporan laba rugi
komprehensif. Seluruh akun riil ini kemudian disusun menjadi
neraca saldo sesudah penutupan.
Siklus akuntansi suatu entitas secara umum dapat diringkas seperti
berikut.
• Pencatatan transaksi melalui jurnal
• Pemindahbukuan ke dalam buku besar (general ledger)
• Penyusunan neraca saldo
• Penyusunan ayat jurnal penyesuaian dan pemindahbukuan ke dalam
buku besar
• Penyusunan neraca saldo disesuaikan
• Pemilahan neraca saldo menjadi laporan keuangan
• Penyusunan ayat jurnal penutup
• Penyusunan neraca saldo untuk periode berikutnya
• Penggunaan saldo untuk periode berikutya
Terdapat dua jenis perusahaan yaitu perusahaan dagang dan
manufaktur. Perusahaan dagang menghasilkan pendapatan dari menjual
barang yang dibeli dari pemasok (dikenal sebagai persediaan barang
dagang kepada konsumen), sehingga memperoleh margin bruto. Perusahaan
manufaktur , seperti PT Aqua Golden Mississipi atau PT Unilever Indonesia
Tbk, mengolah material dan bahan mentah menjadi bahan jadi sebelum
dapat dijual, baik langsung kepada konsumen akhir atau melalui distributor
perusahaan dagang.
Perbedaan utama perusahaan jasa dengan perusahaan dagang dan
manufaktur adalah perusahaan jasa tidak mengenal akun persediaan
(investor). Perbedaan utama perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur
terletak pada jenis persediaan seperti berikut.
• Perusahaan dagang hanya mengenal satu jenis persediaan yaitu persediaan
dagang.
• Perusahaan manufaktur mengenai tiga jenis persediaan, yaitu :
• Persediaan bahan baku (raw materials)
• Persediaan barang setengah jadi (work in process)
• Persediaan barang jadi (finished goods).
• Penjualan yang dilakukan perusahaan dicatat dengan
menggunakan dua metode, metode perpectual atau metode
periodic, bila menggunakan metode perpectual seperti yang
lazim digunakan maka terdapat sepasang jurnal yang harus
dicatat sebagai berikut.
Bentuk laporan laba rugi komprehensif utnuk perusahaan dagang
yang perlu diperhatikan adalah adanya akun beban pokok
penjualan (cost goods sold), yaitu nilai pokok persediaan yang
terjual. Untuk menilai kinerja perusahaan secara lebih lengkap,
biasanya laba bruto (gross profit) perusahaan dihitung terlebih
dahulu sebelum menentukan laba neto. Laba bruto dihitung
dengan rumus : Penjualan – Beban Pokok Penjualan. Untuk bentuk
laporan perubahan ekuitas, tidak ada perbedaan dengan
perusahaan jasa yang dibahas pada bagian sebelumnya.
Akun dalam laporan posisi keuangan (neraca) dari sebuah
perusahaan dagang yang cukup menonjol adalah akun
persediaan. Akun ini mencatat nilai barang – barang yang akan
dijual sebagai bagian dari kegiatan utama perusahaan. Akun
piutang usaha sering kali mendapat perhatian lebih karena
menampung tagihan penjualan yang dilakukan secara kredit
Akuntansi Keuangan
Menengah 1
Indah Ramadhani
SUMMARY MATERI
 BAB 1 AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI

 BAB 2 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

 BAB 3 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF DAN

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


 BAB 4 LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN ARUS KAS

 BAB 5 INSTRUMEN KEUANGAN, KAS DAN PIUTANG (KAS)

 BAB 5 INSTRUMEN KEUANGAN, KAS DAN PIUTANG (PIUTANG)

 BAB 6 PERSEDIAAN

 BAB 7 ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI (Aset tetap)

 BAB 7 ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI (Properti investasi)

 BAB 8 DEPRESIASI DAN PENURUNAN NILAI (Depresiasi)

 BAB 8 DEPRESIASI DAN PENURUNAN NILAI (Penurunan nilai)

 BAB 9 ASET TAK BERWUJUD

 BAB 10 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Laporan laba rugi komprehensif
Laporan laba rugi komprehensif adalah laporan
yang mengukur keberhasilan kinerja perusahaan selama periode
tertentu. Informasi tentang kinerja perusahaan digunakan untuk
menilai dan memprediksi jumlah dan waktu atas ketidakpastian
arus kas masa depan.
Laporan laba rugi komprehensif berguna untuk
membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi
arus kas masa depan, dalam rangka menentukan profabilitas,
nilai investasi, dan kelayakan kredit.
Beberapa penggunan laporan keuangan berikut ini.
1. Investor
Investor menggunakan informasi mengenai penghasilan perusahaan di
masa lalu sebagai input penting dalam memprediksi laba dan arus kas
masa depan, yang kemudian dijadikan dasar untuk memprediksi harga
saham dan dividen perusahaan di masa depan.
2. Kreditor
Kreditur menggunakan informasi laba rugi di masa lalu, kreditur
dapat memahami kemampuan calon debitur dalam menghasilkan arus
kas masa depan yang diperlukan untuk membayar beban bunga dan
membayar pokok pinjaman.
3. Manajemen
Manajemen menggunakan informasi laba rugi untuk kemajuan
perusahaan di masa mendatang agar dapat memprediksi laba atau rugi
di masa depan.
keterbatasan laporan laba rugi
komprehensif
Beberapa keterbatasan laporan laba rugi komprehensif sebagai
berikut.
Penghasilan atau beban yang tidak dapat diukur dengan andal,
tidak dimasukkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif.
Laba yang dilaporkan dipengaruhi metode akuntansi yang
digunakan.
Pengukuran penghasilan dan beban melibatkan perimbangan
manajemen.
Kualitas Laba
Informasi kinerja perusahaan yang tercermin pada
informasi laba di laporan laba rugi komprehensif merupakan
informasi yang penting dilihat oleh invstor dalam pengambilan
keputusan mengenai investasi atau kredit dan juga informasi untuk
mengevaluasi kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan.
Dalam menentukan kualitas laba yang dihasilkan sebuah
perusahaan memerlukan kebijakan manajemen laba dimana
manajemen laba merupakan tindakan mengatur waktu pengakuan
pendapatan, beban, keuntungan, atau kerugian agar mencapai
informasi laba tertentu yang diinginkan, tanpa melanggar
ketentuan di standar akuntansi.
Dengan demikian, kualitas laba menjadi sangat penting
karena dapat dipengaruhi oleh manajemen laba.
Elemen Laporan Laba Rugi
Komprehensif
Total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama
satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya,
selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemillik. Total laba rugi komprehensif dibagi
menjadi dua yaitu:

1. Komponen “laba rugi”


laba rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, yang tidak
termasuk dalam komponen pendapatan komprehensif lain.

2. Komponen “pendapatan komprehensif lain”


pendapatan komprehensif lain berisi pos-pos pendapatan dan
beban yang tidak diakui dalam laba rugi.
Komponen Laba rugi adalah sebagai berikut :
1. Penghasilan
Penghasilan adalah Kenaikan manfaat ekonomi selama satu
periode akuntansi yang menyebabkan kenaikan aset neto
(ekuitas), dalam bentuk penambahan atau pemasukan aset atau
penurunan liabilitas.
Penghasilan bisa dikelompokkan menjadi dua unsur, yaitu
Pendapatan dan keuntungan.
- Pendapatan merupakan penghasilan yang berasal dari
aktivitas operasi utama perusahaan.
- Keuntungan merupakan kenaikan aset neto yang berasal
dari transaksi insidental diluar transaksi perusahaan yang
menghasilkan pendapatan.
2. Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi, yang menyebabkan penurunan aset neto
(ekuitas), dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau
bertambahnya liabilitas.
Beban bisa dikelompokkan menjadi dua unsur, yaitu beban
(expense) dan kerugian (loss).
- Beban merupakan beban yang berasal dari aktivitas operasi
utama perusahaan.
- Kerugian merupakan beban yang berasal dari transaksi
insidental.
Komponen pendapatan komprehensif lain sebagai berikut.
Perubahan dalam surplus revaluasi asset tetap dan asset
takberwujud yakni selisih antara nilai asset tetap dengan asset
takberwujud.
Keuntungan dan kerugian actuarial atas program manfaat
pasti yang diakui.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran
laporan keuangan dari entitas asing.
Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali asset
keuangan yang dikategotrikan sebagai tersedia untuk dijual.
Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrument
lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas.
Format laporan laba rugi komprehensif
Perusahaan dapat memilih menyajikan laporan laba rugi
komprehensif dalam satu periode dalam Bentuk satu
laporan (bentuk tunggal), yaitu laporan laba rugi
komprehensif atau dalam bentuk dua laporan (bentuk
ganda), yang terdiri atas laporan laba rugi terpisah dan laporan
laba rugi komprehensif yang dimulai dengan laba rugi periode
berjalan.
Dalam PSAK 1 ( revisi 2009 )
Penyajian Laporan Keuangan diatur
mengenai pos minimum yang harus
disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif tunggal, yaitu:
• Pendapatan,
• Biaya keuangan,
• Bagian laba rugi dari entitas
asosiasi atau ventura yang dicatat
menggunakan metode ekuitas,
• Beban pajak,
• Jumlah laba rugi setelah pajak
dari operasi yang dihentikan dan
keuntungan kerugian setelah
pajak dari pelepasan asset dalam
rangka operasi yang dihentikan,
• Laba rugi,
• Komponen pendapatan
komprehensif lain yang
diklasifikasi menurut sifat,
• Bagian pendapatan komprehensif
lain dari entitas asosiasi dan
ventura yang dicatat dengan
metode akuitas,
• Total laba rugi komprehensif.
Pos minimum yang harus
disajikan dalam laporan laba
rugi terpisah ketika
menggunakan format bentuk
ganda, yaitu:
• Pendapatan,
• Biaya pendanaan,
• Bagian laba atau rugi dari
entitas asosiasi dan
ventura yang
menggunakan metode
ekuitas,
• Beban pajak,
• Jumlah laba rugi setelah
pajak dari operasi yang
dihentikan dan
keuntungan kerugian
setelah pajak dari
pelepasan asset dalam
rangka operasi yang
dihentikan,
• Laba rugi.
Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas merupakan salah satu unsur
laporan keuangan lengkap yang harus disajikan oleh perusahaan.
Laporan perubahan ekuitas menyajikan informasi tentang
perubahan ekuitas perusahaan antara awal dan akhir periode
pelaporan yang mencerminkan naik turunnya asset neto
perusahaan selama periode, baik yang berasal dari setoran atau
distribusi kepada pemilik atau yang berasal dari hasil atau
kinerja perusahaan selama periode berjalan.
Menurut PSAK 1 ( revisi 2009 ) penyajian laporan keuangan,
laporan perubahan ekuitas untuk suatu periode tertentu berisi
informasi sebagai berikut.
Total laba rugi komprehensif, dengan penyajian terpisah
untuk jumlah yang dialokasikan untuk pemilik induk
perusahaan dan alokasi untuk kepentingan nonpengendali.
Dampak setiap pengaruh penerapan retrospektif atau
penyajian kembali untuk setiap komponen ekuitas.
Rekonsiliasi atas perubahan selama periode berjalan untuk
setiap komponen ekuitas yang dihasilkan dari laba atau rugi
setiap pos dari pendapatan komprehensif lain, serta transaksi
dengan pemilik, seperti tambahan modal atau penarikan.
Dividen yang diakui dan jumlah dividen per saham.
THANK YOU

SEE U NEXT WEEK


Akuntansi
Keuangan
Menengah 1
Indah Ramadhani
SUMMARY MATERI
 BAB 1 AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI

 BAB 2 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

 BAB 3 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF DAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

 BAB 4 LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN ARUS KAS


 BAB 5 INSTRUMEN KEUANGAN, KAS DAN PIUTANG (KAS)

 BAB 5 INSTRUMEN KEUANGAN, KAS DAN PIUTANG (PIUTANG)

 BAB 6 PERSEDIAAN

 BAB 7 ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI (Aset tetap)

 BAB 7 ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI (Properti investasi)

 BAB 8 DEPRESIASI DAN PENURUNAN NILAI (Depresiasi)

 BAB 8 DEPRESIASI DAN PENURUNAN NILAI (Penurunan nilai)

 BAB 9 ASET TAK BERWUJUD

 BAB 10 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL


LAPORAN POSISI
KEUANGAN

Laporan posisi keuangan atau sering disebut neraca,

melaporkan asset, liabilitas dan modal entitas pada tanggal

tertentu. Laporan ini merupakan sumber informasi tentang posisi

keuangan entitas karena merangkum elemen–elemen yang

berhubungan langsung dengan pengukuran posisi keuangan,

yaitu aset, liabilitas dan ekuitas.


Kegunaan
Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk
menilai resiko – resiko entitas dan arus kas masa depan. Tujuan
pengguna laporan keuangan menggunakan laporan ini adalah
sebagai berikut.

• Mengevakuasi struktur pendanaan

• Menganalisis likuiditas

• Menilai solvabilitas

• Menilai fleksibilitas keuangan


Keterbatasan
Beberapa kritik terhadap laporan posisi keuangan adalah hal
keterbatasan penilaian. Keterbatasan ini sebagian disebabkan
karena hal – hal sebagai berikut.
 Pilihan pengukuran beberapa asset tertentu berdasarkan biaya
perolehan atau biaya perolehan terdepresiasi, bukan pada nilai
kininya
 Tidak diperkenankan mengakui asset tak berwujud yang
mengandung nilai manfaat, namun sulit diukur nilainya secara
objektif karena dihasilkan secara internal.
 Rekayasa keuangan yang sering kali memungkinkan
dilakukan untuk menghasilkan pembiayaan off-balance sheet.
 Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur di laporan
posisi keuangan melibatkan pertimbangan dan estimasi.
Elemen Laporan
Posisi Keuangan
Elemen laporan posisi keuangan terdiri atas:

1. Aset

Asset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas.

2. Liabilitas

Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung
manfaat ekonomi.

3. Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi semua liabilitas.
Klasifikasi dalam
Laporan Posisi Keuangan
• Laporan posisi keuangan menyajikan ringkasan yang terstruktur
mengenai asset, liabilitas dan ekuitas entitas.

• Asset dan liabilitas diklasifikasikan dengan suatu cara yang dapat


memfasilitasi pengguna untuk dapat mengevaluasi struktur
modal entitas, likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan,
sehingga asset dan liabilitas diklasifikasikan berdasarkan
karakteristik operasi entitas.

• Menurut PSAK I (revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan,


entitas menyajikan asset sebagai asset lancar dan tidak lancar
serta liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek dan jangka
panjang sebagai klasifikasi terpisah dalam laporan posisi
keuangan.
Aset lancar dan
tidak lancar
Menurut PSAK I (revisi 2009) Penyesuaian Laporan Keuangan, entitas
mengklasifikasikan asset sebagai asset lancar, jika :
• Asset diharapkan dapat direalisasikan atau terjual atau digunakan
dalam siklus operasi normal
• Asset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan
• Asset yang diharapkan akan terealisasi dalam jangka waktu dua
belas bulan setelah periode laporan atau
• berupa kas atau setara kas, kecuali yang dibatasi pertukaran atau
penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang –
kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Asset yang tidak termasuk kategori diatas, diklasifikasikan sebagai asset
tidak lancar.
Asset tidak lancar adalah asset yang tidak memenuhi
definisi aset lancar. Aset tidak lancar adalah sebagai berikut:
 Investasi jangka panjang
 Aset tetap
 Asset tak berwujud
 Asset lain yang bersifat tidak lancar
Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka
Panjang
Entitas mengklasifikasikan liabilitas ssebagai liabilitas jangka pendek jika
[PSAK I (revisi 2009)] :
• Liabilitas diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi normalnya
• Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan (misalnya
instrumen derivative)
• Liabiliatas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu
dua belas bulan setelah periode pelaporan, atau
• Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
liabiltas selama sekurang – kuranngnya dua belas bulan setelah periode
pelaporan.
Liabilitas yang tidak termasuk kategori di atas, diklasifikasikan sebagai
liabillitas jangka panjang.
Liabilitas jangka panjang biasanya mencakup:
• Liabilitas berasal dari pembiayaan
• Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas.
• Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak
terjadinya suatu peristiwa di masa depan.
Informasi Minimum dalam Laporan
Posisi Keuangan
Menurut PSAK I (revisi 2009) Penyajian Laporan Posisi Keuangan, informasi minimum yang
harus tersaji pada laporan posisi keuangan adalah:
• Aset tetap
• Properti investasi
• Asset tak berwujud
• Asset keuangan
• Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
• Persediaan
• Piutang dagang dan piutang lainnya
• Kas dan setara kas
• Asset yang diklasifikasi dimiliki untuk dijual, termasuk kelompok lepasan yang dimiliki
untuk dijual
• Utang dagang dan utang lainya
• Provisi
• Liabilitas keuangan
• Liabilitas dan asset untuk pajak kini
• Liabilitas dan asset pajak tangguhan
• Liabilitas yang termasuk ke dalam kelompok lepasan yang diklasifikasi sebagai dimiliki
untuk dijual
• Kepentingan non pengendali (sebagai bagian dari ekuitas)
• Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Format Laporan Posisi Keuangan
PSAK tidak mensyaratkan format tertentu untuk menyajikan laporan posisi keuangan. Ada dua bentuk laporan posisi
keuangan yang biasa diikuti oleh entitas, yaitu bentuk akun ( account form) dan bentuk laporan (report form). Bentuk
akun menyajikan secara berdampingan bagian kiri adalah asset dan bagian kanan adalah liabilitas dan ekuitas.

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2011
Asset lancar Liabilitas jangka panjang
Asset tidak lancar Liabilitas jangka pendek
Ekuitas

• Sementara bentuk laporan, menyajikan secara berurutan kebawah mulai dari asset, liabilitas dan ekuitas.

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2011

Asset
Liabilitas
Ekuitas

• Sedangkan, format yang diilustrasikan di IFRS berbeda dalam penyampaian sebagai berikut.

Laporan posisi keuangan


31 Desember 2011

Asset tidak lancar Ekuitas


Asset lancar Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
LAPORAN
ARUS KAS

Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan

informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar dan

setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu.

Pengguna laporan keuangan mengetahui bagaimana

menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas.


Tujuan dan
Kegunaan
Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentang perubahan arus kas dan setara kas entitas selama

satu periode yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Informasi ini berguna bagi

investor, kreditur, dan pengguna lain laporan keuangan yang bertujuan sebagai berikut:

• Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu dan kepastian dalam menghasilkannya.

• Mengevaluasikan struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuannya dalam memenuhi

kewajiban dan membayar dividen.

• Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode berjalan dengan arus kas meto dari kegiatan operasi

(aktrual).

• Membandingkan kinerja operasi antar entitas yang berbeda,

• Memudahkan pengguna laporan untuk mengembangkan modal untuk menilai dan membandingkan nilai kini arus kas

masa depan antar entitas yang berbeda


Kas dan Setara Kas
Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro
(demand deposit). Yang tercakap dalam laporan arus kas
adalah termasuk juga setara kas.
Setara kas adalah investasi yang sifat sangat likuid,
berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas
dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki resiko
perubahan nilai yang tidak signifikan.
Klasifikasi Laporan Arus Kas
Laporan arus kas disajikan menurut klasifikasi aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Menurut PSAK 2 (revisi 2009) Laporan Arus
Kas, tiga klasifikasi dalam arus kas yaitu sebagai berikut:

Aktivitas Operasi
Adalah aktivitas penghasilan utama pendapatan entitas dan aktivitas lain
yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan.

Aktivitas investasi
Adalah aktivitas berupa perolehan dan pelaporan aset jangka panjang
sertaa investasi lain yang tidak termasuk ssetara kas.

Aktivitas pendanaan
Adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.
Format dasar laporan arus kas
Format dasar laporan arus kas adalah sebagai berikut.

Laporan arus kas


Arus kas dari investasi operasi xxx
Arus kas dari aktivitas investasi xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan xxx
Kenaikan/(penurunan) arus kas neto xxx
Saldo awal kas xxx
Saldo kas akhir kas xxx
Penyusunan
Laporan Arus Kas
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi dapat disajikan dengan Metode
langsung. Metode ini memperinci arus kas aktrual dari kegiatan
operasi entitas. Informasi dapat diperoleh dari catatan akuntansi
entitas atau dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok
penjualan dan pos – pos lain dalam laporan laba rugi
komprehensif.
Entitas dianjurkan untuk menggunakan metode langsung
dalam penyusunan arus kas dari aktivitas operasi. Metode ini
menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus
kas masa depan dua metode, yaitu sebagai berikut.
Berikut adalah bagian aktivitas operasi
menggunakan metode langsung

(dalam ribuan rupiah)


Arus kas dari aktivitas operasi :
Penerimaan kas dari pelanggan 285.000.000
Pembayaran kas kepada pemasok (150.000.000)
Pembayaran bunga (84.000.000)
Pembayaran pajak (27.000.000)
Arus kas neto dari aktivitas operasi 9.000.000
2. Arus kas dari Aktivitas Investasi
Informasi ini relevan bagi investor karena informasi
perubahan aset – aset jangka panjang memberikan
informasi tentang kapasitas operasi dan potensi laba yang
dihasilkan dan arus kas masa depan. Bagian ini juga
membantu pengguna dalam menilai apakah entitas hanya
mempertahankan kapasitas atau meningkatkan kapasitas.
• Berikut adalah ilustrasi laporan arus kas bagian aktivitas
investasi.
Arus kas dari aktivitas investasi: (dalam ribuan rupiah)
Perolehan dari penjualan asset tetap 24.884.000
Pembelian aset tetap dan aset takberwujud (319.604.000)
Akuisisi investasi obligasi (10.539.000)
Penerimaan dari pelepasan investasi di entitas asosiasi 326.015.000
Arus kas neto dari aktivitas investasi 20.756.000
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengguna laporan keuangan memerlukan informasi arus kas
dari aktivitas pendanaan untuk mengetahui informasi
tentang perubahan struktur modal entitas. Informasi ini
penting untuk mengetahui pihak – pihak yang
berkepentingan atas klaim terhadap arus kas entitas di masa
depan.
• Berikut adalah ilustrasi laporan arus kas bagian aktivitas
pendanaan.
Arus kas dari aktivitas pendanaan: (dalam ribuan rupiah)
Kenaikan utang bank 26.050.000
Pembayaran dividen (9.492.300)
Pembayaran saham biasa 431.732.000
Perolehan saham treasuri (13.392.000)
Arus kas neto dari aktivitas pendanan 434.897.700
THANK YOU
SEE U NEXT WEEK
Akuntansi Keuangan Menengah 1

INSTRUMEN KEUANGAN :
KAS DAN PIUTANG
INDAH RAMADHANI
SUMMARY MATERI
 BAB 1 AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI
 BAB 2 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
 BAB 3 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF DAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
 BAB 4 LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN ARUS KAS

 BAB 5 INSTRUMEN KEUANGAN, KAS DAN PIUTANG (KAS)


 BAB 5 INSTRUMEN KEUANGAN, KAS DAN PIUTANG (PIUTANG)
 BAB 6 PERSEDIAAN
 BAB 7 ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI (Aset tetap)
 BAB 7 ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI (Properti investasi)
 BAB 8 DEPRESIASI DAN PENURUNAN NILAI (Depresiasi)
 BAB 8 DEPRESIASI DAN PENURUNAN NILAI (Penurunan nilai)
 BAB 9 ASET TAK BERWUJUD
 BAB 10 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL
INSTRUMEN KEUANGAN
PENGERTIAN
Instrumen keuangan adalah suatu kontrak yang
menambah nilai aset, liabilitas keuangan, atau instrumen
ekuitas. Kas dan piutang merupakan contoh aset
keuangan atau sering disebut instrumen keuangan.
Berikut adalah standar akuntansi yang mengatur
instrumen keuangan :
• PSAK 50 Instrumen keuangan : Penyajian (revisi 2010)
• PSAK 55 Instrumen keuangan : Pengakuan dan Penilaian
(revisi 2011)
• PSAK 60 Instrumen keuangan : Pengungkapan (revisi
2010)
BENTUK DAN JENIS
INSTRUMEN KEUANGAN
KONSEP PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN INSTRUMEN
KEUANGAN

Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada


laporan posisi keuangan dan hanya jika entitas tersebut menjadi
salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.
Jika menurut definisi instrumen keuangan, maka saat kontrak
tersebut mengindikasikan adanya suatu aliran manfaat ekonomi
diterima atau diserahkan di masa mendatang dan diukur dengan
andal, maka kontrak tersebut akan dicatat sebagai aset atau
liabilitas keuangan.
• Pengukuran aset dan liabilitas keuangan dibedakan menjadi
dua yaitu pengukuran pada saat pengakuan awal dan
pengukuran setelah pengakuan awal. Secara umum
pengukuran menggunakan nilai wajar, namun saat nilai wajar
tidak dapat diperoleh maka dapat menggunakan nilai perolehan
atau nilai tercatat.
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Penyajian aset keuangan dalam laporan
keuangan diatur khusus dalam PSAK 50 (revisi 2010)
Instrumen Keuangan Penyajian. Pernyataan ini
menjelaskan secara umum prinsip penyajian instrumen
keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus
aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Pengungkapan aset keuangan diatur dalam
PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Pernyataan ini mengatur pengungkapan dalam laporan
keuangan yang memungkinkan pengguna mengevaluasi
signifikasi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja
keuangan entitas serta jenis dan besarnya risiko yang
timbul dan bagaimana entitas mengelola risiko
Aset keuangan
Berdasarkan PSAK 55, berikut klasifikasi aset
keuangan yang dibagi menjadi empat :
• Aset keuangan diukur dengan nilai wajar melalui laba
rugi (fair value to profit and loss-FVPL)

• Investasi dipegang hingga jatuh tempo (held to


maturities-HTM)

• Pinjaman yang diberikan atau piutang (loans or


receivable-LR)

• Aset keuangan tersedia untuk dijual (available to sale-


AFS)
Aset keuangan diukur dengan nilai wajar melalui
laba rugi (fair value to profit and loss-FVPL)

• Aset keuangan diukur dengan nilai wajar melalu laba rugi (fair
value to profit and loss— FVPU adalah aset keuangan yang
dimaksudkan untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat
• FVPL umumnya berbentuk investasi dalam surat berharga baik
saham, obligasi, maupun instrumen keuangan jangka pendek
lainnya termasuk bentuk derivatif seperti opsi saham dan opsi
lainnya.
Investasi dipegang hingga jatuh tempo
(held to maturities-HTM)
• Investasi dipegang hingga jatuh tempo (held to maturity—

HIM) adalah aset nonkeuangan nonderivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya

telah ditetapkan serta entitas mempunyai intensi positif dan

kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga

jatuh tempo.
Pinjaman yang diberikan atau piutang
(loans or receivable-LR)
• Pinjaman yang diberikan atau piutang ( loans or receivable—

LR) adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran

yang telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi pasar aktif,

kecuali yang termasuk dalam tiga kategori aset keuangan yang

lain.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
(available to sale-AFS)
• Aset keuangan tersedia untuk dijual ( available to sale—AFS)

adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan tersedia

untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai FVPL, HTM,

dan LR. Jika tidak termasuk dalam kategori aset keuangan tiga

sebelumnya maka akan diklasifikasikan sebagai AFS.


PENURUNAN NILAI
Aset keuangan yang diukur dengan harga perolehan
diamortisasi serta aset keuangan tersedia untuk dijual dapat
mengalami penurunan nilai. Sedangkan untuk aset keuangan
yang dinilai dengan nilai wajar melalui laba rugi secara otomatis
akan menurun nilainya mengikuti harga pasamya, sehingga tidak
perlu ada evaluasi penurunan nilai.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai apabila nilai tercatat atau biaya perolehan
diamortisasi lebih tinggi daripada nilai yang dapat diperoleh
kembali.
KAS
Definisi
Kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk
kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset
yang paling likuid karena dapat digunakan untuk
membayar kewajiban perusahaan. Keberadaan kas dalam
entitas sangat penting karena tanpa kas, aktivitas operasi
perusahaan tidak dapat berjalan. Entitas tidak dapat
membayar gaji, memenuhi utang yang jatuh tempo dan
kewajiban lainnya.
Kas termasuk instrumen keuangan dalam klasifikasi
aset keuangan. Kas merupakan alat pembayaran yang siap
dan bebas dipergunakan untuk membiayai entitas. Kas
terdiri dari atas uang kartal dalam rekening bank dan
setara kas.
PENGENDALIAN
KAS
Kas merupakan aset likuid yang mudah digunakan, banyak yang

menginginkan sehingga mudah dicuri oleh pihak yang tidak

bertanggungjawab. Untuk itu entitas perlu merancang

pengendalian internal yang baik agar kas perusahaan aman dan

terlindungi. Perlindungan terhadap kas dapat berupa fisik

maupun perlindungan untuk menjaga agar kas tidak digunakan

untuk kepentingan yang tidak seharusnya.


Beberapa bentuk pengendalian terhadap kas, a.l:

1. Terdapat pemisahan tugas antara pihak yang melakukan otorisasi


dengan pembayaran, pihak yang melakukan pengelolaan kas dan
pencatatan, pihak pengguna dan pihak pembayar

2. Penggunaan lemari besi (brankas) untuk menyimpan kas atau diruang


tertutup dengan akses terbatas

3. Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang


berbeda

4. Pengeluaran uang dilakukan melalui bank dan menggunakan cek


sehingga terdapat pengendalian pencatatan oleh pihak lain

5. Penerimaan kas dilakukan melalui bank, untuk keamanan dan


pengendalian pencatatan
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

Standar akuntansi tidak mengatur penyajian kas dalam

laporan keuangan.

Pengungkapan kas dalam laporan keuangan meliputi

pengungkapan kebijakan akuntansi dan informasi rincian kas

yang dimiliki perusahaan. Kebijakan akuntansi kas

menjelaskan secara umum komponen kas dan bagaimana

perusahaan mengklasifikasikan kas.


THANK YOU
SEE U NEXT WEEK
Akuntansi Keuangan Menengah 1

INSTRUMEN KEUANGAN :
KAS DAN PIUTANG
INDAH RAMADHANI
SUMMARY MATERI
 BAB 1 AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI

 BAB 2 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

 BAB 3 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF DAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

 BAB 4 LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN ARUS KAS

 BAB 5 INSTRUMEN KEUANGAN, KAS DAN PIUTANG (KAS)

 BAB 5 INSTRUMEN KEUANGAN, KAS DAN PIUTANG (PIUTANG)


 BAB 6 PERSEDIAAN

 BAB 7 ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI (Aset tetap)

 BAB 7 ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI (Properti investasi)

 BAB 8 DEPRESIASI DAN PENURUNAN NILAI (Depresiasi)

 BAB 8 DEPRESIASI DAN PENURUNAN NILAI (Penurunan nilai)

 BAB 9 ASET TAK BERWUJUD

 BAB 10 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL


PIUTANG DAN PINJAMAN
YANG DIBERIKAN
DEFINISI DAN JENIS
• Piutang merupakan klaim suatu perusahaan pada pihak
lain. Hampir semua entitas memiliki piutang kepada pihak
lain baik yang terkait dengan transaksi penjualan/pendapatan
maupun merupakan piutang yang berasal dari transaksi
lainnya.
• Kategori piutang dipengaruhi jenis usaha entitas. Untuk
perusahaan dagang dan manufaktur jenis piutang yang
muncul adalah piutang dagang dan piutang lainnya. Entitas
menyebutkan piutang terkait dengan pendapatan sebagai
piutang usaha.
PENGAKUAN
• Piutang diakui pada laporan posisi keuangan jika entitas
tersebut menjadi bagian dalam kontrak piutang tersebut.
Dalam transaksi penjualan/pendapatan, pengakuan piutang
dikaitkan dengan pengakuan pendapatan. Saat perusahaan
telah mengakui pendapatannya maka perusahaan akan
mengakui piutangnya. Dalam transaksi piutang yang
dikaitkan dengan pemberian pinjaman, piutang diakui sesuai
ketentuan dalam kontrak pinjaman.
PENURUNAN NILAI
konsep Umum Penurunan Nilai
Piutang pada setiap tanggal pelaporan harus dievaluasi
apakah terdapat bukti objektif mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian penurunan
nilai.

Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa


setelah pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada
arus kas di masa depan. peristiwa yang menyebabkan penurunan
nilai meliputi data dan informasi yang dapat diobservasi yang
menjadi perhatian pemegang aset.
• Beberapa contoh peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai
adalah sebagai berikut.:
1. Piutang tidak dilunasi pada saat jatuh tempo.

2. Bunga dan pokok tertunggak datam beberapa kali termin


pembayaran.

3. Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran akibat


kesulitan keuangan ang dialiuni pihak peminjam.

4. Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan

5. Memburuknya kondisi ekonomi yang menyebabkan


kemampuan membayar pihak peminjam akan menurun.
PENYAJIAN
Penyajian disajikan dalam laporan posisi keuangan

sebesar nilai diamortisasi dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai. Catatan atas laporan keuangan

menjelaskan kebijakan akuntansi, rincian piutang menurut

jenis, rekonsiliasi cadangan piutang, dan informasi khusus

terkait piutang seperti piutang dijaminkan dan penjelasan

rinci debitur tertentu.


Pengungkapan

Pengungkapan piutang dalam laporan keuangan cukup lengkap.


Pengungkapan tersebut terbagi daiam tiga bagian, yaitu
pengungkapan kebijakan akuntansi, pengungkapan rincian
piutang yang menjelaskan angka dalam laporan keuangan
pokok, serta penjelasan lain yang material dan signifikan. Secara
khusus pengungkapan piutang mengikuti ketentuan dalam PSAK
50 Instrumen Keuangan: Penyajian dan PSAK 60 Instrumen
Keuangan: Pengungkapan.
Pengungkapan kebijakan akuntansi piutang diletakkan

bersamaan dengan pengungkapan instrumen keuangan.

Kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi

piutang di antaranya adalah:

1. metode pengakuan awal;

2. metode pengukuran setelah perolehan;

3. metode untuk menghitung penurunan nilai;

4. penjelasan mengenai penghapusan piutang.


Catatan atas laporan keuangan dalam rincian laporan keuangan
dan penjelasan penting tentang piutang meliputi:
1. jenis piutang yang dimiliki, misalnya menurut mata uang dan
sifat piutang
2. rincian piutang yang dilakukan kepada pelanggan dengan
jumlah signifikan;
3. identifikasi piutang yang diklasifikasikan sebagai aset lancar
dan aset tidak lancar;
4. penurunan nilai piutang dan penjelasan penurunan nilai yang
dilakukan secara kolektif maupun individu;
5. piutang yang digunakan sebagai jaminan;
6. informasi terkait dengan risiko,
7. nilai wajar piutang;
8. semua konsentrasi risiko kredit atas piutang.
ANALISIS PIUTANG

Entitas melakukan analisis piutang yang dimiliki


perusahaan dengan menekankan pada risiko tidak
tertagihnya piutang. Dalam melakukan analisis, pertama
harus dicermati kebijakan akuntansi yang dilakukan dalam
mengukur serta menilai piutang dan cadangan penurunan
nilai.
Analisis piutang dilakukan dengan melihat perputaran
piutang dan umur piutang. Perputaran piutang dihitung dari
penjualan dalam satu periode dibagi piutang rata-rata dalam
satu tahun.
Piutang rata-rata dihitung dari piutang awal ditambah
piutang akhir periode dibagi dua. Entitas dengan perputaran
piutang tinggi menandakan bahwa entitas tersebut bagus.
Perputaran piutang usaha dihitung sebagai berikut :

Penjualan Bersih
• Perputaran Piutang =
Piutang Usaha Rata−rata

365
• Umur Piutang =
Perputaran Piutang
THANK YOU
SEE U
SOAL MID
MID TEST
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

1. Sebutkan dua asumsi dalam kerangka konseptual penyajian dan


penyusunan laporan keuangan menurut PSAK!
2. Apa karakterisitk yang membedakan pencatatan akuntansi untuk
perusahaan dagang dari perusahaan jasa?
3. Apa saja kegunaan Laporan Laba Rugi Komprehensif?
4. Apakah kegunaan Laporan Arus Kas? Jelaskan perannya dalam suatu
perusahaan!
5. Apa kriteria suatu aset dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar?
6. Apa saja yang dapat dikategorikan sebagai “kas” dalam laporan
keuangan?
7. Jelaskan bagaimana proses pengakuan piutang dalam laporan
keuangan!

Anda mungkin juga menyukai