Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN JIWA II

LAPORAN PRAKTEK KLINIK TINDAKAN SP 3


PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA DEFISIT PERAWATAN DIRI

OLEH:
HUKAMA ARIBI
NIM. 183310809

DOSEN PENGAMPU :
RENIDAYATI, M.KEP., SP. J

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN 2020
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3
PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Klien mengatakan sudah mandi dan menyisir rambut
b. Klien mengatakan tidak tahu cara makan dan minum yang baik dan benar
c. Klien terlihat lebih segar dan rambut terlihat rapi
d. Klien mengatakan tidak tahu cara makan dan minum yang baik dan benar.
e. Klien terlihat berserakan ketika makan dan minum
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
a. Pasien dapat mengetahui peralatan yang digunakan untuk makan
b. Pasien dapat mengetahui cara-cara makan dan minum yang baik dan benar
c. Pasien dapat melaksanakan makan dan minum yang baik dan benar dengan
bantuan perawat
d. Pasien dapat melaksanakan cara makan dan minum yang baik secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Menjelaskan cara makan dan minum yang baik dan benar
c. Membantu pasien mempraktikkan cara makan dan minum yang benar dan
memasukkan dalam jadwal
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan (SP) Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
Perawat : “Assalamualaikum ibu, Selamat pagi ibu, apakah ibu masih ingat dengan
saya?
Pasien : “Yaa saya ingat”
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
Pasien : “Alhamdulillah sudah segar”
Perawat : “Hari ini saya lihat ibu sudah bersih ya, rambut juga sudah disisir rapi,
pakai bedak, kukunya sudah digunting, bajunya juga cantik”
Pasien : “Hehehe iya tadi saya sudah mandu dan berdandan”
Perawat : “Bagus sekali. Kalau gosok giginya bagaimana?
Pasien : “Sudah juga”
Perawat : “Bagus sekali ternyata ibu sudah melakukan. Bolehkah saya lihat jadwal
harian ibu?”
Pasien : “Boleh (sambil menyodorkan jadwalnya)”
Perawat : “Bagus sekali ibu sudah melakukannya dengan baik. Mandi 2x sehari
sudah dilakukan dengan mandiri, gosok gigi 2x sehari juga sudah, keramas 2 minggu
sekali juga sudah mandiri, gunting kuku juga sudah 1 x seminggu, sudah dilakukan
secara mandiri. Jadi ibu sudah bagus tentang kebersihan dirinya. Kalau berdandan
dilakukan sama siapa bu?
Pasien : “Sendiri juga”
Perawat : “Oh sudah sendiri bagus sekali. Kalau berpakaiannya bagaimana?
Pasien : “Sendiri”
Perawat : “Dilakukan sendiri, bagus sekali
Pasien : “(senyum-senyum)”
Perawat : “Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan
bicara tentang kebutuhan makan dan minum, cara makan dan
minum. Apakah ibu bersedia?”
Pasien : “Bersedia (dengan semangatnya)”
Perawat : “Berapa lama ibu mau berbincang-bincang?”
Pasien : “20 menit”
Perawat : “Bagaimana kalau30 menit?”
Pasien : “Boleh boleh”
Perawat : “Ibu mau berbincang-bincang dimana?”
Pasien : “Dikamar?”
Perawat : “Bagai mana kalau di ruang tamu?
Pasien : “Oke”
2. Fase Kerja
Perawat : “Baiklah ibu, sekarang kita akan diskusikan tentang kebutuhan makan
pada orang dewasa seperti ibu dalam satu hari. Kebutuhan makan perhari dewasa
untuk perempuan antara 2000-2200 kalori dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kalori
setiap harinya. Biasanya pada orang dewasa membutuhkan semua itu dan didapat dari
makanan seperti makanan pokok untuk memberi rasa kenyang seperti nasi, jagung,
ubi jalar, singkong, dll. Selain itu perlu juga lauk seperti : lauk hewani berupa daging
ayam, ikan dll serta lauk nabati seperti kacang-kacangan, hasil olahan tahu, dan
tempe. Sayur diberikan untuk memberikan rasa segar dan melancarkan proses
menelan makanan, karena biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah : sayur dan
umbian, kacang-kacangan, buah dan susu sebagai pelengkap, akan lengkap ditinjau
dari kecukupan gizi serta minum 8-10 gelas (2500ml) sehari. Bagaimana ibu, apakah
ibu sudah mengerti?
Pasien : “Ya saya mengerti”
Perawat : “Kalau kita mau makan apa saja alat yang kita guinakan bu?”
Pasien : “Piring, gelas, sendok”
Perawat : “Jadi harus ada gelas piring dan sendok yah bu, sekarang piring gunanya
untuk apa bu?”
Pasien : “Untuk menaruh makanan”
Perawat : “Ya benar sekali untuk menaruh makanan, selanjutnya sendok untuk apa
bu?
Pasien : “Sendok untuk menyuap makanan”
Perawat : “Kalau gelas disiapkan untuk apa?
Pasien : “Untuk air minum”
Perawat : “Bagus sekali ibu sudah bisa menjawab dengan benar, bagaimana
kebiasaan sebelum maupun sudah makan?
Pasien : “Berdoa”
Perawat : “Makan dimeja makan ya?
Pasien : “Iya”
Perawat : “Sebelum makan kita harus cuci tangan pakai sabun bu. Yuk mari kita
praktekkan. Setelah itu duduk dan ambil makanannya”
Pasien : “(mencuci tangan dan mengambil makanan)”
Perawat : “Sebelum disantap kita berdoa dulu ya bu. Silakan ibu yang pimpin”
Pasien : “(memimpin doa)
Perawat : “Bagus. Mari kita makan. Saat makan kita harus menyuapkan makan
satu-satu dengan pelan-pelan. Mari kita makan.
Pasien : “(makan dan melakukan arahan-arahan yang di instruksikan perawat)”
Perawat : “Setelah kita mkan kita bereskan piring dan gelas yang kotor ya bu”
Pasien : “Iyaa, dan setelah itu cuci tangan”
Perawat : “Ya betul bu dan kita akhiri dengan cuci tangan
Pasien : “Iya”

3. Fase Terminasi
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita belajar makan dan minum?”
Pasien : “Senang dan bikin saya lebih tau”
Perawat : “Baiklah bu, alat apa saja yang kita gunakan untuk makan bu?”
Pasien : “Piring, sendok, dan gelas”
Perawat : “Setelah makan apa saja yang kita lakuakan?.”
Pasien : “Membereskan piring dan gelas yang kotor dan setelah itu cuci tangan”
Perawat : “Baiklah ibu kita sudah melakukan latihan cara makan dan minum kita
masukan kedalam jadwal ya bu. Berapa kali ibu mau makan dalam sehari?”
Pasien : “3 kali sehari”
Perawat : “Tiga kali sehari? Kalau pagi jam berapa? Siang? Malam? Jadi ibu bisa
tulis dijadwal harian ya bu.”
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal yah bu, mandi
2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari juga, keramas 2 kali seminggu, gunting kuku 1
kali seminggu, ganti baju dan berdandan habis mandi pagi dan sore”
Pasien : “Iya sus (sambil senyum)”
Perawat : “Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicarakan tentang
BAB dan BAK, apakah ibu bersedia?”
Pasien : “Ya tentu saja”
Perawat : “Ibu mau jam berapa?
Pasien : “Jam 12.00 WIB”
Perawat : “Bagaimana kalau jam 11.00 WIB?”
Pasien : “Bolehh”
Perawat : “Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang?”
Pasien : “Dikamar saja”
Perawat : “Bagaimana kalau di ruang tamu?
Pasien : “Okey sus”
Perawat : “Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11.00 WIB. Sampai jumpa
besok ya bu. Saya permisi dulu bu, Wassalam
Pasien : “Waalaikumsalam”
DOKUMENTASI HASIL ASUHAN KEPERAWATAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

Pendokumentasian ini dilakukan setiap selesai melakukan pertemuan dengan pasien.

IMPLEMENTASI EVALUASI
Rabu, 2 Desember 2020 Pukul 13.00 S (pasien) :
Data Pasien : Pasien mengatakan senang karena dapat
1. Pasien mengatakan sudah melakukan mandi dan berdandan secara
mandi dan menyisir rambut mandiri serta sudah dapat melakukan cara
2. Pasien mengatakan tidak makan yang baik dan benar.
tahu cara makan dan minum
yang baik dan benar O (pasien) :
3. Pasien terlihat lebih segar - Pasien dapat mengetahui peralatan yang
dan rambut terlihat rapi digunakan untuk makan
4. Pasien mengatakan tidak - Pasien dapat mengetahui cara-cara
tahu cara makan dan minum makan dan minum yang baik dan benar
yang baik dan benar. - Pasien dapat melaksanakan makan dan
5. Pasien terlihat berserakan minum yang baik dan benar dengan
ketika makan dan minum bantuan perawat
- Pasien dapat melaksanakan cara makan
Dianosa keperawatan : dan minum yang baik secara mandiri
Defisit Perawatan Diri
A (pasien) :
Masalah Defisit Perawatan Diri Sedikit
Tindakan keperawatan :
Teratasi
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
P (pasien) :
2. Menjelaskan cara makan dan
Menyarankan pasien untuk melakukan kegiatan
minum yang baik dan benar
menjaga kebersihan diri seperti mandi dan
3. Membantu pasien
berdandan dilakukan setelah mandi dan
mempraktikkan cara makan
melakukan kegiatan makan dengan baik dan
dan minum yang benar dan benar serta memasukkan kegiatan tersebut ke
memasukkan dalam jadwal dalam jadwal harian
4. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

RTL :
Evaluasi kemampuan pasien
BUKTI PENDOKUMENTASIAN :

Anda mungkin juga menyukai