Anda di halaman 1dari 15

I.

Master Formula
Nama Produk : LENGNING
Jumlah Produk : 10 botol
Tanggal produksi : 15 November
No registrasi : DBL 2010820041A1
No batch : 0151121
Komposisi formula: Tiap 100 ml hanbody mengandung :
- Ekstrak daun lengkeng 2,5%
- Cera Alba 2%
- Asam Stearat 5%
- NaOH 0,2%
- Karbomer 0,2%
- BHT 0,01%
- Tween 8,9%
- Span 80 1,1 %
- Oleum citri 0,5%
- Nipagin 0,18%
- Nipasol 0,02%
- Aquadesh 100 ml

2. Alasan Pemilihan Zat Aktif


- Lengkeng (Dimocarpus longan Lour)
Lengkeng (Dimocarpus longan Lour) merupakan family sapindaceae
dengan genus dimocarpus dan termaksut dalam kelas magnoliopsida
bermanfaat sebagai obat baik kandungan dalam buah maupun biji yang sudah
dilakukan ekstraksi, bukan sebagai buah untuk dikonsumsi saja,
(Triwinata,2006). Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
tanaman lengkeng mempunyai aktivitas antioksidan (Kurnia,2015).
Aktivitas antioksidan lengkeng terutama akibat adanya kandungan quercetin
(Kurnia,2015).

3. Uraian Bahan

- Aquadesh (FI Edisi III, hal 96)

Nama Resmi : AQUA DESTILATA


Nama Lain : Air Suling
RM/BM : H2O/18,02
Pemerian : tidak berbau, tidak berwarna, cairan jernih, tidak mempunyai
rasa.
Kelarutan : larut dalam etanol gliser
Titik didih : 100°C
Titik leleh : 0°C
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan dalam formulasi : sebagai pembawa atau penghantar obat. karena
aquadesh sering digunakan sebagai bahan baku, dalam pengolahan dan produksi
farmasi.

- Asam Stearat

Nama lain : Acidumstearicum, Asam oktadekanoat

Pemerian : Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur; putih


atau kuning pucat; mirip lemak lilin
Kelarutan : mudah larut dalam benzene, carbontetrachloride, kloroform
dan eter. Larut dalam etanol 95%, hexane dan propilenglikol.
Praktis tidak larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Peningkat viskositas. Dalam pembuatan sediaan semi padat
dalam seperti cream dan lotion as.stearat digunakan untuk
formulasi peningkatan viskositas atau agen pengeras.
Inkompatibel : inkompatibel dengan sebagian besar logam hidroksida dan
mungkin dengan basa, agen pereduksi, dan agen
pengoksidasi.

- BHT
Nama lain : Butylated Hydroxytoluen

BM/RM :220,35 /C15H24O.

Pemerian : Hablur padat, putih, bau khas, lemah.

Kelarutan : Tidak larut dalam air dan propilen glikol, mudah larut dalam
etanol, kloroform dan eter.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik (Ditjen POM, 1995).

Inkompatibilitas : Butylatedhydroxytoluene bersifat fenolik dan mengalami


reaksi karakteristik fenol. Ini tidak sesuai dengan oksidasi kuat
agen seperti peroksida dan permanganat. Kontak dengan zat
pengoksidasi dapat menyebabkan pembakaran spontan. Garam
besi menyebabkan perubahan warna dengan hilangnya
aktivitas. Pemanasan dengan katalitik jumlah asam
menyebabkan dekomposisi cepat dengan pelepasan isobutena
gas yang mudah terbakar.

Range : 0.5-10%

Kegunaan : Antioksidan. Digunakan sebagai antioksidan dalam kosmetik,

makanan, dan obat2an.


- Cera Alba

Nama lain : Malam putih

Pemerian : Zat padat, lapisan tipis bening putih kekuningan, bau khas
lemah.
Kelarutan : praktis tiadak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
(95%) P dingin larut dalam kloroform P, dalam eter hangat,
dalam minyak lemak dan minyak atrsiri.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Stabilitas Emulsi, untukmeningkatkan konsistensi krim dan
salep, dan untuk menstabilkan air dalam emulsi minyak.
- Karbomer

Nama lain : Karbomera / Carbopol

Pemerian : Karbomer berwarna putih,halus,asam higroskopis bubuk


dengan sedikit bau khas
Kelarutan : Larut dalam air, dan setelah netralisasi dalam etanol (95%)
dngliserin
Penyimpanan : Disimpan dilindungi dari cahaya tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai agen yang menangguhkan atau meningkatkan
viskositas, karbomer juga digunakan sebagai agen
pengemulsi dalam pembuatan emulsi minyak dalam air
untuk administrasi eksternal. Carbomer telah diselidiki
sebagai suatu bantuan peningkat viskositas dalam pembuatan
banyak emulsi
Inkom : Karbomer berubah warna oleh resorsinol dan tidak cocok
dengannya fenol,polimerkationik, asam kuat.

- Nipagin ( methylparaben ) (Rowe, 2009; FI IV,  Hal : 551)


Nama Resmi : Methyl  Hydroxybenzoate
Nama lain : Metil Paraben, nipagin, Methyl-4-hydroxybenzoate
RM/BM   : C8H8O3 / 152.15
Pemerian : Serbuk  hablur  putih,  hamper tidak berbau, tidak
mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa
tebal.
Kelarutan : Larut  dalam 500 b
agian air, 20 bagian  air mendidih, dalam 3,5 bagian 
etanol  (95%)  P dandalam  3  bagian  aseton  P, mudah 
larut  dalam  eter P.
Penyimpanan    : Dalamwadahtertutupbaik
Kegunaan  : Sebagai pengawet

Inkompatibilitas : (Rowe, edisi 6, 2009)

Aktivitas antimikroba dari methylparaben dan paraben lainnya adalah sangat


berkurang dengan adanya surfaktan nonionik, seperti itu sebagai polisorbat 80,
sebagai hasil dari miselisasi. Namun, propilen glikol (10%) telah terbukti
mempotensiasi aktivitas antimikroba dari paraben dengan adanya nonionic surfaktan
dan mencegah interaksi antara methylparaben dan polisorbat 80. Inkompatibilitas
dengan zat lain, seperti bentonit, magnesium trisilikat, bedak, tragacanth, natrium
alginat, minyak esensial, sorbitol, dan atropin, telah dilaporkan. Itu juga bereaksi
dengan berbagai gula dan alkohol gula terkait. Penyerapan methylparaben oleh
plastik juga telah dilaporkan; jumlah yang diserap tergantung pada jenis plastik dan
jenisnya kendaraan. Telah diklaim bahwa kepadatan rendah dan kepadatan tinggi
botol polietilen tidak menyerap methylparaben. Methylparaben berubah warna
dengan adanya besi tunduk pada hidrolisis oleh basa lemah dan asam kuat

- NaOH (NATRII HYDROXYDUM)( FI Eidisi III hal.412)

Nama lain : Natrium Hidroksida


Pemerian : Bentuk batang,butiran massa hablur,kering,keras,rapuh,putih dan
mudah  meleleh basa
Kelarutan : sangant mudah larut dalam air dan etanol
Penyimpana : Dalam wadah tertutup baik
n
K/P : Stabilitas emulsi.
Inkom : basa kuat tidak cocok dengan basa apapun senyawa yang mudah
mengalami    hidrolisis atau oksidasi
Kegunaan : Penetral, NaOH banyak digunakan dalam sdiaan farmasi untuk
kesesuaian Ph.

- Propilparaben / PROPYLIS PARABENUM (DIRJEN POM, 1979 ; Arthur H.K,


2000)
Nama lain : Propilparaben, Nipasol
Pemerian : Serbuk hablur putih; tidak berbau; tidak berasa.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5bagian etanol
(95%) P, dalam 3bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol
P dan dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam
alkali hidroksida.
RM/BM : C10 H12 O3/ 180,21
K/P : sebagai zat tambahan
Penyimpana : Dalam wadah tertutup baik.
n
Incomp : Magnesium aluminium silikat, magnesiumtrisilikat, kuning
oksida besi, biru laut dilaporkan dapat menyerap propilparaben,
dengan demikian dapat mengurangi fungsi dari pengawet tersebut.
Range yg di gunakan : 0.02% (menurut rowe hal 629)

- Tween-80 (Dirjen POM, 1979 )


Nama resmi : POLYSORBATUM 80

Nama lain : Polisorbat 80, tween

Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berwarna hampir tidak

mempunyai rasa.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P dalametil asetat
P dan dalammethanol P, sukar larut dalam parafin cair P dan
dalam biji kapas P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai emulgator fase air dan tidak menimbulkan iritasi.

Inkomp :Tween 80 merupakan surfaktan non-ionik hidrofilik yang


digunakan secara luas sebagai agen pengemulsi pada emulsi
minyak dalam air. Selain itu tween 80 juga digunakan sebagai
bahan untuk meningkatkan kelarutan dari minyak esensial dan
vitamin yang larut dalam minyak juga digunakan sebagai agen
pembasah pada suspensi oral dan parenteral. Kadar yang
digunakan sebagai agen pengemulsi jika dikombinasikan
dengan pengemulsi hidrofilik lain dalam emulsi minyak dalam
air adalah 1-10% (Roweetal., 2009).

- Span 80 (Dirjen POM, 1979)


Nama Resmi : SORBITON MONO
Nama Lain : Span 80
Pemerian : Cairan kental seperti minyak jernih, kuning, bauasam lemak
khas
Kelarutan : Mudah larut dalam air, daalam etanol 95% Psukar larut dalam
Parafin cair dan dalamminyak biji kapas
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai emulgator fase minyak.
4. Perhitungan Bahan

Tiap 100 ml hand body mengandung :

- Ekstrak lengkeng 2,5% = 2,5/100 x 100 = 2,5 gram

- Cera Alba 2% = 2/100 x 100 = 2 gram

- Asam Stearat 5% = 5/100 x 100 = 5 gram

- NaOH 0,2% = 0,2/100 x 100 = 0,2 gram

- Karbomer 0,5% = 0,5/100 x 100 = 0,5 gram

- BHT 0,01% = 0,01/100 x 100 = 0,01 gram

- Tween 80 8,9% = 8,9/100 x 100 = 8,9 gram

- Span 80 1,1% = 1,1/100 x 100 = 1,1 gram

- Oleum citri 0,5% = 0,5/100 x 100 = 0,5 gram

- Nipagin 0,18% = 0,18/100 x 100 = 0,18 gram

- Nipasol 0,02% = 0,02/100 x 100 = 0,02 gram

- Aquadesh = 100 ml – 20,91 = 79,81 l.

PT kambuse Mater Formula Dibuat oleh kelompok 4


November 2020
farma
Kode Bahan Nama Bahan Fungsi Perdosis Perbatch (10
botol)
1 - eks.lng Ekstrak Zat aktif 2,5 gram 25 gram
lengkeng
02 – crab Cera alba Stabilitas 2 gram 20 gram
emulsi
03 – asrt As.stearat Peningkat 5 gram 50 gram
viskositas
04 – naoh NaOH Penetral 0,2 gram 2 gram
05 – krbm Karbomer Peningkat 0,5 gram 5 gram
viskositas
06 – bht BHT Antioksidan 0,01 gram 0,1 gram
07 – tn80 Tween 80 Emulgator 8,9 gram 89 gram
08 – sn80 Span 80 Emulgator 1,1 gram 11 gram
09 – olcr Oleum citri Pengaroma 0,5 gram 5 gram
10 - npgn Nipagin Pengawet 0,18 gram 18 gram
11 – npsl Nipasol Pengawet 0,02 gram 0,2 gram
12 – aqds Aquadest Pembawa 79,81 ml 788,1 ml

5. Prosedur Kerja

- Dilakukan standarisasi

Standarisasi yang dilakukan meliputi standarisasi non spesifik, meliputi : susut


pengeringan, kadaar abu, kadar air, sisa pelarut, dan cemaran logam berat.
Sedangkan parameter spesifik meliputi identitas ekstrak organoleptik ekstrak dan
kadar senyawa terlarut dalm pelarut tertentu.

- Pembuatan simplisia daun lengkeng

Daun lengkeng (Dimocarpus longan) ditimbang sebanyak 2 Kg, dicuci bersih


dengan air mengalir, lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada suhu
ruang dan terhindar dari sinar matahari langsung. Simplisia kering yang diperoleh
digiling dengan blender sehingga menjadi serbuk sebanyak 200 g.

- Pembuatan ekstrak daun lengkeng

Daun lengkeng ditimbang sebanyak 200 g dimasukkan kedalam botol, kemudian


ditambahkan etanol 96%, lalu dimaserasi selama 5 hari sambil sekali-kali dilakukan
pengadukan/pengocokan. Kemudian filtrat yang dihasilkan diendapkan selama satu
hari, kemudian disaring dengan menggunakan kapas dan kertas saring, filtrat
dipisahkan dari pelarutnya pada suhu 70oC dengan menggunakan vacuum rotary
evaporator, sehingga diperoleh ekstrak kental daun lengkeng.

- Pembuatan lotion

Lotion dibuat dengan formulasi Bahan-bahan fase minyak (Cera alba, asam stearat,
Span 80, propil paraben) dimasukkan dalam gelas piala, dilebur kemudian
dipanaskan pada suhu 75oC di atas hot plate dan fase air (Tween 80 dan metil
paraben) dimasukkan dalam gelas piala lalu dipanaskan pada suhu yang sama.
Setelah itu perlahan-lahan fase minyak dimasukkan ke dalam fase air sambil terus
diaduk dengan pengaduk elektrik secara berselang (intermitten shaking: 2 menit
pengadukan dengan selang waktu istirahatnya 20 detik). Selanjutnya, ditambekstrak
daun lengkeng dan karbomer yang telah ditambahkan dengan NaOH kemudian
diaduk hingga homogen. Terakhir dimasukkan pengaroma dan diaduk hingga
berbentuk lotion yang homogen.

6. Evaluasi

- pengujian organoleptis

Pengujian organleptik dilakukan dengan mengamati perubahan bentuk, warna, bau


dari sediaan lotion yang mengandung beberapa variasi ekstrak daun lengkeng
(Dimocarpus longan). Pengamatan dilakukan setiap minggu selama 4 minggu
penyimpanan.

- Uji pH

Tujuan dilakukan uji pH sediaan lotion ini untuk mengetahui apakah lotion yang
telah dibuat telah memenuhi syarat pH untuk sediaan topikal yaitu antara 4,5 - 6,5.
Sediaan topikal dengan nilai pH yang terlalu asam dapat mengiritasi kulit sedangkan
bila nilai pH terlalu basa dapat membuat kulit kering dan bersisik (Tranggono &
Latifa, 2007). Uji pH dilakukan dengan menggunakan kertas pH. Hasil pengukuran
pH pada masing-masing sediaan lotion selama 4 minggu

- Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aspek homogenitas


sediaan lotion yang telah dibuat. Sediaan yang homogen akan menghasilkan kualitas
yang baik karena menunjukkan bahan obat terdispersi dalam bahan dasar secara
merata, sehingga dalam setiap bagian sediaan mengandung obat yang jumlahnya
sama. Jika bahan obat tidak terdispersi merata dalam bahan dasarnya maka obat
tersebut tidak mencapai efek terapi yang diinginkan (Ulaen dkk., 2012). Lotion
diambil pada masing-masing formula secukupnya kemudian dioleskan pada plat
kaca, diraba, dan digosokkan, massa lotion harus menunjukkan susunan homogen
yaitu tidak terasa adanya bahan padat pada kaca (Lestari, 2002). Pengujian ini
dilakukan selama 4 minggu,

- Uji pH

Tujuan dilakukan uji pH sediaan lotion ini untuk mengetahui apakah lotion yang
telah dibuat telah memenuhi syarat pH untuk sediaan topikal yaitu antara 4,5 - 6,5.
Sediaan topikal dengan nilai pH yang terlalu asam dapat mengiritasi kulit sedangkan
bila nilai pH terlalu basa dapat membuat kulit kering dan bersisik (Tranggono &
Latifa, 2007). Uji pH dilakukan dengan menggunakan kertas pH. Hasil pengukuran
pH pada masing-masing sediaan lotion selama 4 minggu

- Uji daya sebar

Tujuan evaluasi daya sebar yaitu untuk mengetahui kemampuan penyebaran lotion
pada kulit telah memenuhi persyaratan untuk daya sebar lotion bila daya sebar
sebesar 5 - 7 cm. Daya sebar baik akan mempermudah saat diaplikasikan pada kulit.
Faktor yang mempengaruhi diameter daya sebar suatu sediaan adalah jumlah
ekstrak yang digunakan setiap masingmasing formula. Hal ini berdasarkan pada
kenyataan bahwa semakin rendah konsistensi sediaan lotion dengan waktu lekat
yang lebih rendah maka dapat membuat lotion semakin mudah menyebar (Ansel
dkk., 1989). Hasil pengukuran daya sebar pada masingmasing sediaan lotion selama
4 minggu

- Uji akseptabilitas lotion

Uji akseptabilitas ini dilakukan selama 1 hari pada 10 orang panelis yang dilakukan
untuk mengetahui formula mana yang paling disukai oleh relawan sebagai lotion
ekstrak daun lengkeng.

- Uji iritasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah sediaan lotion yang telah dibuat
mengiritasi kulit atau tidak.

LENGNING

Hand & body lotion


Brosur dan Kemasan
Terasa Berbeda Dengan

Sensasi Aroma Jeruk


LENGNING hand & body lotion yang lembut dengan sensasi aroma
jeruk merawat kulit agar tetap lembut, lembap dan mencegah
penuaan dini.

Cara Penggunaan :

Tuangkan ada telapak tangan secukupnya, kemudian gosokkan pada


kulit tangan maupun badan.

Komposisi :

Aquadesh, Ekstrak lengkeng, Cera alba, Asam stearat, NaOH,


Karbomer, BHT, Tween 80, Span 80, Oleum citri, Nipagin, Nipasol.
LENGNING Cara Penggunaan :
LENGNING
Tuangkan ada telapak tangan
secukupnya, kemudian gosokkan
pada kulit tangan maupun badan.

Komposisi :

Aquadesh, Ekstrak lengkeng, Cera


alba, Asam stearat, NaOH,
Hand & body lotion Karbomer, BHT, Tween 80, Span 80, Hand & body lotion
Oleum citri, Nipagin, Nipasol.
Terasa Berbeda Dengan Terasa Berbeda Dengan

Sensasi Aroma Jeruk Sensasi Aroma Jeruk


Netto : 100 gram
LENGNING hand & body lotion yang LENGNING hand & body lotion yang
lembut dengan sensasi aroma jeruk NO REG : DBL 2010820041A1 lembut dengan sensasi aroma jeruk
merawat kulit agar tetap lembut, lembap merawat kulit agar tetap lembut, lembap
dan mencegah penuaan dini. NO BATCH : 0151121 dan mencegah penuaan dini.

Anda mungkin juga menyukai