LAPORAN PENDAHULAN KEPERAWATAN JIWA HDRS Ningsih
LAPORAN PENDAHULAN KEPERAWATAN JIWA HDRS Ningsih
17301093
Harga diri rendah situasional terjadi bila seseorang mengalamitrauma
yang terjadi secara tiba-tiba misalnya harus dioperasi,kecelakaan, cerai, putus
sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malukarena sesuatu terjadi, misalnya
korban pemerkosaan, dituduh KKN,dipenjara secara tiba-tiba (Dalami dkk,
2009). Bila harga diri rendahsituasional tidak diatasi dapat menyebabkan
harga diri rendah kronis.
a. Factor predisposisi
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri, meliputi penolakan orang
tua, harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang
berulang, kurang memiliki tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang tidak realistis.
2) Faktor yang memengaruhi performa peran adalah steriotif peran
gender, tuntutan peran kerja, dan harapan peran budaya. Nilai-nilai
budaya yang tidak dapat diikuti oleh individu.
3) Faktor yang memengaruhi identitas pribadi, meliputi
ketidakpercayaan orang tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan
perubahan struktur sosial.
b. Factor presipitasi
Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal dan eksternal, yaitu
sebagai berikut:
1) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan.
2) Ketergantungan peran, berhubungand engan peran atau posisi yang
3) diharapkan dan individu mengalaminya seperti frustasi. Ada tiga
jenis transisi peran:
a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang
berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap
perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan
norma-norma budaya, nilai-nilai, serta tekanan untuk
menyesuaikan diri.
b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau
berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau
kematian.
c. Transisi peran sehat-sakit, terjadi akibat pergeseran dari
keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini dapat dicetuskan
oleh: kehilangan bagian tubuh: perubahan ukuran, bentuk,
penampilan atau fungsi tubuh; perubahan fisik yang
berhubungan dengan tumbuh kembang normal, prosedur
medis, dan keperawatan.
4. Tanda dan gejala
a. Mayor
Subjektif
- Mudah menilai diri negative (mis. Tidak berguna, tidak tertolong )
- Merasa malu/bersalah
- Melebih-lebihkan penilaian negative tentang diri sendiri
- Menolak penilaian positif tentang diri sendiri
Objektif
- Berbicara pelan dan lirih
- Menolak berinteraksi dengan orang lain
- Berjalan menunduk
- Postur tubuh menunduk
b. Minor
Subjektif
- Kurang konsentrasi
Objektif
- Kontak mata kurang
- Lesu dan tidak bergairah
- Pasif
- Tidak mampu membuat keputusan
5. Rentang respon tingkat harga diri rendah situasional
Adapun rentang respon gangguan konsep diri: harga diri rendah adalah
transisi antara respons konsep diri adaptif dan maladaptif. Penjabarannya
adalah sebagai berikut.
a. Aktualisasi diri adalah pernyataan tentang konsep diri yang positif
dengan latar belakang pengalaman yang sukses.
b. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang
positif dalam perwujudan dirinya.
c. Harga diri rendah adalah keadaan dimana individu mengalami atau
berisiko mengalami evaluasi diri negatif tentang kemampuan diri.
d. Kekacauan identitas adalah kegagalan individu mengintegrasikan
aspek-aspek identitas masa anak-anak kedalam kematangan
kepribadian pada remaja yang harmonis.
e. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistik dan merasa asing
dengan diri sendiri, yang berhubungan dengan kecemasan, kesulitan
membedakan diri sendiri dari orang lain dan tubuhnya sendiri tidak
nyata dan asing baginya.
6. Pohon masalah
Resiko menarik diri Akibat
8. Diagnose keperawatan
Harga diri rendah situasional
17301093
FORMAT PENGKAJIAN
Nim : 17301093
INFORMASI UMUM
Inisial klien : UK
Usia : 5 tahun
Suku : Minang
BIOLOGIS :
PSIKOLOGIS
Intelegensia
- Pasien mampu beradaptasi terhadap lingkungan dan bisa memecahkan
masalah nya sendiri
Kemampuan Verbal
- Pasien mampu menerima, memahami dan melakukan komunikasi
verbal dengan baik
Konflik Moral
- Pasien mampu mengambil keputusan nya sendiri
Kepribadian
- Pasien mampu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain
- Pasien termasuk anak yang ceria dan terbuka
Pengalaman Masa Lalu Yang Tidak Menyenangkan
- Orang tua mengatakan sekitar 3 bulan yang lalu anak nya kehilangan
boneka kesayangan nya dan membuat nya sedih semalaman. Namun
sekarang anak sudah mengikhlaskan nya dan di ganti dengan boneka
baru
Konsep Diri
Gambaran Diri
Pasien mengatakan dia menyukai dirinya dan orang tua juga mengatakan anak
tidak pernah mengeluh akan bentuk fisiknya.
Identifikasi Diri
Pasien berjenis kelamin perempuan berusia 5 tahun. Pasien masih
menemppuh pendidikan TK. Dan pasien belum lama ini kehilangan boneka
kesayaangan nya.
Peran Diri
Pasien dikeluarga beperan sebagai anak pertama dan belum memiliki saudara
kandung
Ideal Diri
Pasien bercita- cita menjadi pramugari
Harga Diri
Orang tua pasien mengatakan anak nya memiliki harga diri yang baik
Motivasi Terhadap Kesehatan atau Dalam Menyelesaikan Masalah
- Orang tua mengatakan anak nya selalu ingat hal-hal apa yang tidak
boleh ia makan agar tidak sakit
Pertahanan Psikologis /Self Control
- Orang tua mengatakan anak nya terkadang meminta bantuan nya saat
sedang menghadapi masalah. Namun anak tetap tenang.
Riwayat Adanya Perkembangan Tugas Yang Belum Terpenuhi
- Tidak ada riwayat tugas perkembangan yang belum terpenuhi
SOSIAL BUDAYA
Pendidikan
- Pasien masih menempuh pendidikan TK
Pekerjaan
- Pasien belum bekerja
Pernikahan
- Pasien belum menikah
Status sosial
- Pasien hidup di tengah keluarga dengan keadaan sederhana
Lata belakang budaya
- Pasien memiliki orang tua yang berbeda suku. Ibunya dari suka
minang dan ayah nya suku jawa
Agama dan keyakinan
- Pasien beragama islam
Pengalaman sosial
- Ibu pasien mengatakan anak nya pernah juara menyanyi dikelas
GENOGRAM
Ket :
Laki-laki
Perempuan
Tinggal serumah
Sumber Koping
Personal Ability
Pasien memiliki kemampuan individu yang sangat baik dalam
menjalin hubungan dengan oramg lain.
Social Support
Pasien memiliki social support yang sangat baik bagi diri sendiri,
keluarga maupun orang lain di sekitarnya.
Material Asets
Pasien memiliki jaminan kesehatan BPJS
Positif Believe
Pasien memiliki pemikirang yang positif dan mampu menyelesaikan
tugas atau pun masalah nya sendiri.
Status mental
Penampilan
Pasien memiliki penampilan yang bersih dan rapi
Pembicaraan
Pasien berbicara dengan baik dan sopan pada orang lain termasuk
orang yang baru dikenalnya.
Aktivitas motoric
Pasien memiliki aktivitas motorik yang sangat baik dan tidak ada
kendala
Interaksi selama wawancara
Selama wawancara pasien termasuk anak yang kooperatif namun
masih di bant oleh ibunya.
Alam perasaan
Pasien memiliki tingkat emosional yang stabil. Jarang terjadi mood
swing
Afek
Pasien memiliki perasaan yang cenderung bahagia
Persepsi
Pasien mampu memahami perasaan nya dan dan lingkungan
sekitarnya
Isi pikir
Orang tua pasien mengatakan anak nya tidak memiliki fobia apapun.
Proses piker
Saat diajak berinteraksi pasien mampu memberikan respon dengan
baik tanpa harus mengulang perkataan
Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran pasien sangat baik
Daya ingat
Pasien memiliki daya ingat yang sangat baik
Kemampuan berhitung
Pasien memiliki kemampuan berhitung yang sangat baik, dan
melampaui kemampuan berhitung teman seusia nya
Penilaian
Pasien mampu menilai suatu hal
Daya tilik diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya sedang sehat
Mekanisme koping
Adaptif Maladaptive
Bicara dengan orang lain Minum alcohol
x -
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
x -
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
x -
Aktivittas kontruktif Menghindar
x -
Olahraga Mencederai diri
x -
Lainnya Lainnya
ANALISIS DATA
Do :
Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit kejiwaa
Pasien mampu beradaptasi
dan bersosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya
Pasien mampu meneyelsaikan
tugas perkembangan dengan
baik
Pasien mampu menyelesaikan
masalah nya sendiri
Pasien mampu berinteraksi
dengan sangat baik dengan
orang di sekitarnya
Pasien memiliki daya ingat
dan kemampuan berhitung
yang baik
Pasien mampu berperan
dalam keluarga dan
lingkungan sekitarnya
Pasien mampu melakukan
kegiatan berkelompok
Pasien memiliki rasa bersaing
(kompetisi)
INTERVENSI
Untuk anak
Untuk keluarga
Diagnose keperawatan Kriteria hasil Intervensi
Potensial : Potensial 1. Kelurga mampu 1. Informasikan
menggembangkan menjelaskan kepada keluarga
inisiatif perilaku yang tentang cara yang
menggambarkan dapat dilakukan
perkembangan untuk
yang normal dan memfasilitasi
menyimpang perkembangan
2. Kelurga mampu psikososial anak
menjelaskan cara 2. Bersikap positif
menstimulasi anak dan dorong anak
nya unuk bersikap
3. Keluarga mampu mandiri
mendemonstrasik 3. Dukung anak
an sikap dan untuk bermain dan
melatih cara dan sediakan alatt
memfasilitasi bemain.
perkembangan 4. Bantu anak
anak menyelesaikan
4. Keluarga mampu masalah yang
merencanakan dialami nya jika
tindakan untuk tindakan yang
menstimulasi dilakukan anak
tumbuh kembang berakibat
anak nya. negative/buruk
5. Tidak menenttang
tindakan yang
dilakukan anak
6. Gunakan bahasa
yang positif dalam
melarang anak
7. Berikan pendapat
yang positif
terhadap perilaku
yang di tampilkan
8. Beri pujian
terhadap
keberhasilan yang
di capai oleh anak
9. Berikan suasana
disiplin di dalam
rumah pada waktu
belajar, menonton
TV, bermain dan
makan
10. Diskusikan dengan
keluarga mengenai
cara yang akan
digunakan
keluarga untuk
menstimulasi
inisiatif anak
11. Latih keluarga
untuk melakukan
cara tersebut dan
dampingi saat
keluarga
menstimulasi
inisiatif anak.
SP 1- Keluarga:
Menjelaksan
perkembangan psikososial
anak prasekolah yang
normal dan menyimpang
serta cara
menstimulasinya
SP 2-Keluarga :
mendemonstrasikan dan
melatih keluarga untuk
menstimulasi
perkembangan anak serta
merencanakan tindakan
STRATEGI PELAKSANAAN
A. KONDISI KLIEN
Pasien dalam keadaan sehat, normal, dan tidak ada penyimpangan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Potensial menggembangkan inisiatif
C. TUJUAN KHUSUS
- Anak mampu mengidentifikasi peran gender.
- Anak mampu mencapai keterampilan motoric, kognitif, dan sikap
tertentu.
- Anak mampu mengidentifikasi peran dikeluarga.
- Kelurga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan
perkembangan yang normal dan menyimpang
- Kelurga mampu menjelaskan cara menstimulasi anak nya
- Keluarga mampu mendemonstrasikan sikap dan melatih cara
memfasilitasi perkembangan anak
- Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi tumbuh
kembang anak nya.
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1-KELUARGA : Menjelaskan perkembangan psikososial anak prasekolah
yang normal dan menyimpang serta cara menstimulasi nya.
E. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam teurapetik : Assalamualaikum, selamat malam bu perkenal
kan Saya Sri Widya Ningsih mahasiswa dari STIKes Payung Negri
Pekanbaru. Bagaimana keadaan ibuk hari ini? Sehat?. Bagaimana
kalau hari ini kita berbincang-bincang mengenai cara merawat anak
ibuk yang berusia 5 tahun? Dimana kita akaan berbincang ? di ruangan
ini ? baiklah kita akan berdiskusi sekitar 10 menit. Apakah ibuk
bersedia ?
b. Evaluasi validasi : Buk ini leaflet tentang perkembangan anak
usia prasekolah. Mari kita pelajari bersama mengenai ciri
perkembangan yang normal dan dan menyimpang. (membaca leafleat
bersama). apakah ibu sudah memahminya ? kurang ? baiklah akan
jelaskan.
c. Kontrak
1). Topik : Menjelaskan leaflet tentang perkembangan
anak usia prasekolah.
2). Waktu : 22 Juni 2020. Pukul 16.00-16.20
3). Tempat : Di rumah pasien
2. Kerja :
a. evaluasi pasien (sub) : - orang tua mengatakan memamahami isi
leafleat tentang perkembangan anak usia
prasekolah
b. tindak lanjut : SP 2- KELUARGA
c. kontrak yang akan
datang
1). Topic : Mendemonstrasikan dam melatih keluarga
untuk menstimulasi perkembangan anak serta
merencanakan tindakan
2). Waktu : 23 Juni 2020
3). Tempat : Dirumah Pasien
3. Terminasi : Bagaimana perasaan ibuk setelah tadi kita
berbincang- bincang tentang ciri khas
perkembangan anak usia 3-6 tahun? Dapatkah
ibuk jelaskan lagi ciri perkembangan nya?
Bagus, ibuk sudah memahami nya. Ibuk dapat
membaca leafleat ini lebih lanjut dan
membandingkan perilaku U dengan ciri
perkembangan di leafleat ini, sama atau
berbeda, dan membaca membimbing U. saya
akan kesini lagi untuk mendiskusikan cara
yang akan bapak ibu lakukan untuk
menstimulasi perkembangan U. saya pamit
dulu buk sampai jumpa
DOKUMENTASI
RENCANA KEGIATAN HARIAN
Sudah sesuai
Membuat leaflet tentang tumbuh dengan arahan
kembang anak usia sekolah dosen