i
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I.................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................3
1.2 Tujuan.....................................................................................................3
BAB II................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
2.1 REGULASI DAN PROSEDUR PENDIRIAN PERUSAHAAN.....................4
2.2 PERUSAHAAN PERSEORANGAN..........................................................4
2.3 SURAT PERJANJIAN KONTRAK............................................................5
2.4 JENIS-JENIS BADAN USAHA DI INDONESIA........................................6
1. Firma.......................................................................................................6
2. Koperasi..................................................................................................7
3. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)...........................................................7
4. PERJAN (Perusahaan Jawatan)...................................................................8
5. 5. PERUM (Perusahaan Umum).................................................................8
6. Persero.....................................................................................................9
7. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)...........................................................9
2.5 PROSEDUR DAN LEGALITAS PENDIRIAN PERUSAHAAN.................11
1. Tahapan Pengurusan Izin Pendirian...........................................................11
2. Tahapan pengesahan menjadi badan hukum...............................................12
3. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani.................................13
4. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen lain.13
BAB III................................................................................................................ 14
PENUTUP........................................................................................................... 14
3.1 KESIMPULAN......................................................................................14
3.2 SARAN.................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
sepenuhnya di tangan si pemilik. Dan akhirnya, saat perusahaan menghasilkan
laba, entrepreneur tidak perlu pusing memikirkan pembagiannya dengan pihak
lain karena otomatis itu miliknya sendiri. Di sisi lain, kelemahan yang harus
diantisipasi dalam perusahaan perseorangan yaitu keterbatasan jumlah modal
sehingga ruang gerak bisnisnya yang amat terbatas dibandingkan usaha yang
bermodal lebih besar. Dari sisi keuangan, dana pribadi dan milik perusahaan juga
sukar untuk dibedakan, yang menimbulkan risiko lanjutan yaitu jika perusahaan
ambruk, keuangan entrepreneur yang bersangkutan juga terpengaruh.
Perkembangan perusahaan juga lebih lamban karena hanya dimotori oleh satu
orang. Pemilik perusahaan selain bertanggung jawab pada aset perusahaan juga
harus mampu menangani segala hal sendirian (kecuali ia menyewa jasa orang lain
atau merekrut karyawan).
5
j. Ketentuan mengenai perlindungan tenaga kerja
k. Ketentuan mengenai bentuk dan tanggung jawab gangguan lingkungan
l. Ketentuan mengenai penyelesaian pekerjaan
6
a. Menyelenggarakan Perusahaan
b. Mempunyai nama bersama
c. Adanya tanggung jawab renteng
d. Pada asasnya tiap-tiap anggota firma dapat mengikatkan firma dengan pihak
ketiga.
2. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang berlandaskan asas-asas kekeluargaan.prinsip
koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi
koperasi non-pemerintah internasional) adalah :
Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
Pengelolaan yang demokratis,
Partisipasi anggota dalam ekonomi,
Kebebasan dan otonomi,
Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.
Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah :
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
• Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
• Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-
masing anggota
• Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
• Kemandirian
• Pendidikan perkoperasian
• Kerjasama antar koperasi
7
perusahaan swasta yang kuat.Karena,apabila terjadi monopoli pasar atas barang
dan jasa yang memenuhi hajat hidup orang banyak,maka dapat dipastika bahwa
rakyat kecil yang akan menjadi korban sebagai akibat dari tingkat harga yang
cenderung meningkat.
4. PERJAN (Perusahaan Jawatan).
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya
dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat,
Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang
menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-
perjan tersebut sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003
tentang BUMN. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini
berganti menjadi PT.KAI.
5. PERUM (Perusahaan Umum)
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi
pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh
negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan
masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah
terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan
statusnya diubah menjadi persero.
Ciri-ciri Perusahaan Umum (Perum):
• Melayani kepentingan masyarakat umum.
• Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.
• Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta.
Artinya,perusahaan umum(PERUM) bebas membuat kontrak kerja dengan
semua pihak.
• Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara.
• Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
• Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara.
Contohnya : Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum
ANTARA, Perum Peruri, Perum Perumnas, Perum Balai Pustaka.
8
6. Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau
Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang
pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada
umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan
negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi.
Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT
< nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.
Jadi dari uraian di atas, ciri-ciri Persero adalah:
Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
• Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
yang berupa saham-saham
• Dipimpin oleh direksi
• Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
• Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
• Tidak memperoleh fasilitas negara
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
• PT Garuda Indonesia (Persero)
• PT Angkasa Pura (Persero)
• PT Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero)
• PT Tambang Bukit Asam (Persero)
• PT Aneka Tambang (Persero)
7. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan
dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945
pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah
mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang
tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Berdasarkan bentuk hukumnya Badan
usaha milik swasta dibedakan atas :
9
Perusahan Persekutuan.
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang
atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis.
Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan
komanditer alias cv. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan
izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait.
A. Firma.
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih
dimana tiap- tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma
berasal dari anggota pendiri serta laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota
dengan perbandingan sesuai akta pendirian.
ciri dan sifat firma :
• Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
• Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
• Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota
yang lainnya.
• keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
• seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
• pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
• mudah memperoleh kredit usaha.
B. Persekutuan komanditer.
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah
suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih. Persekutuan komanditer
mengenal 2 istilah yaitu :
• Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan
bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
• Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan
modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional
perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai
batas modal yang ditanam.
Keuntungan yang diperoleh dari perusahaan dibagikan sesuai kesepakatan.
10
ciri dan sifat CV :
11
beberapa jenis perusahaan misalnya, sole distributor dari sebuah merek dagang,
Letter of Intent akan memberi turunan berupa Letter of Appointment sebagai
bentuk surat perjanjian keagenan yang merupakan izin perluasan jika perusahaan
ini memberi kesempatan pada perusahaan lain untuk mendistribusikan barang
yang diproduksi. Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan, sebagai berikut :
1. Tanda Daftar Perusahaan
2. NPWP
3. Bukti Diri
Selain itu terdapat beberapa izin lainnya yang harus dipenuhi yaitu :
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dikeluarkan oleh Dep. Perdagangan.
2. Surat Izin Usaha Indrustri (SIUI) dikeluarkan oleh Dep.Perindustrian
3. Izin Domisili
4. Izin Gangguan
5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
6. Izin dari Dep.Teknis
2. Tahapan pengesahan menjadi badan hukum
Tidak semua badan usaha mesti ber badan hukum. Akan tetapi setiap usaha
yang memang dimaksudkan untuk ekspansi atau berkembang menjadi berskala
besar maka hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan izin atas kegiatan yang
dilakukannya tidak boleh mengabaikan hukum yang berlaku. Izin yang mengikat
suatu bentuk usaha tertentu di Indonesia memang terdapat lebih dari satu macam.
Adapun pengakuan badan hukum bisa didasarkan pada Kitab Undang-Undang
12
Hukum Dagang (KUHD), hingga Undang-Undang Penanaman Modal Asing ( UU
PMA ).
3. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani
Usaha dikelompokkan kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis bidang
kegiatan yang dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap pengurusan
izin disesuaikan dengan departemen yang membawahinya seperti kehutanan,
pertambangan, perdagangan, pertanian dsb.
4. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen
lain.
yang terkait Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis
kegiatan badan usaha akan mengeluarkan izin. Namun diluar itu, badan usaha juga
harus mendapatkan izin dari departemen lain yang pada nantinya akan
bersinggungan dengan operasional badan usaha misalnya Departemen
Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan obat berupa SIUP.
Maka sebgai kelanjutannya, kegiatan ini harus mendapatkan sertifikasi juga dari
BP POM, Izin Gangguan atau HO dari Dinas Perizinan, Izin Reklame, dll.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam pendirian perusahaan seharusnya di perlukan beberapa aspek yang
harus dipenuhi, seperti halnya perizinan yang di lakukan oleh calon pemilik
perusahaan kepada walikotamadya, instansi-instansi yang terkait dengan pendirian
perusahaan tersebut, serta lingkungan sekitar yang akan didirikan perusahaan.
tetapi sebelum melakukan pendirian perusahaan sebaiknya memperhatikan:
• Konsultasi , yang berguna untuk : mengetahui ruang lingkup pendirian
perusahaan, mengetahui biaya administrasi dan cara pembayarannya, dan
mengetahui prosedur dan persyaratan pendirian perusahaan.
• Pengisian Formulir diantaranya:
a. Akte Pendirian Perusahaan
b. SK Kehakiman
c. DOmisili
d. Surat Keterangan Terdaftar Pajak
e. NPWP
f. SIUP
g. TDP
• Pengisian Surat Kuasa
14
3.2 SARAN
Dalam mendirikan perusahaan sebaiknya calon pemilik perusahaan harus
mempunyai banyak kolega atau rekan bisnis sebagai pemberi masukan kepada
calon pemilik perusahaan, karena didalam mendirikan perusahaan banyak tahapan
yang harus dipenuhi serta banyaknya perizinan yang harus kita dapat dari
beberapa dinas yang sangat berpengaruh dalam prosedur penbdirian perusahaan
seperti halnuya dinas perdagangan, perindustrian, perpajakan dan pihak-pihak lain
yang bersangkutan.
15
BIOADATA
16