Anda di halaman 1dari 17

KOMUNIKASI BISNIS

“MAKALAH TENTANG REGULASI DAN PROSEDUR PENDIRIAN


USAHA”

SEMESTER III R4 B MANAJEMAN


DISUSUN OLEH

AHMAD FATTULLAH : 18010101


MOCH ARIEF RACHMAN H : 18010107
DIKI SAEFUL BAHRI : 18010141
YHUDA PRATAMA : 19010094

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANTEN


Jl, Letnan Jidun No. 5c Lontar Baru, Kec serang, Kota Serang, Banten 42115
Telp : 087800010707 2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Sholawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
yang telah membawa kita dari zaman kegelapan jahiliyah menuju zaman terang
benderang addinul islam .
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak DAYATULLAH,
SE.,MM. sebagai dosen Teknologi Informasi Bisnis, kami juga ingin
mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membatu kami
menyelesaikan makalah ini.
Mungkin tugas yang kami buat ini, belum sempurna oleh karena itu, kami
meminta maaf jika makalah ini masih terdapat kekurangannya. Kami mohon saran
dan kritiknya untuk memperbaiki pembahasan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I.................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................3
1.2 Tujuan.....................................................................................................3
BAB II................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
2.1 REGULASI DAN PROSEDUR PENDIRIAN PERUSAHAAN.....................4
2.2 PERUSAHAAN PERSEORANGAN..........................................................4
2.3 SURAT PERJANJIAN KONTRAK............................................................5
2.4 JENIS-JENIS BADAN USAHA DI INDONESIA........................................6
1. Firma.......................................................................................................6
2. Koperasi..................................................................................................7
3. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)...........................................................7
4. PERJAN (Perusahaan Jawatan)...................................................................8
5. 5. PERUM (Perusahaan Umum).................................................................8
6. Persero.....................................................................................................9
7. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)...........................................................9
2.5 PROSEDUR DAN LEGALITAS PENDIRIAN PERUSAHAAN.................11
1. Tahapan Pengurusan Izin Pendirian...........................................................11
2. Tahapan pengesahan menjadi badan hukum...............................................12
3. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani.................................13
4. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen lain.13
BAB III................................................................................................................ 14
PENUTUP........................................................................................................... 14
3.1 KESIMPULAN......................................................................................14
3.2 SARAN.................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mendirikan perusahaan dapat diartikan mendirikan usaha baru, pindah lokasi
usaha (relokasi), ataupun perluasan usaha (ekspansi) dari yang telah ada. Kegiatan
tersebut mungkin merupakan hal beru bagi seorang pengusaha, tetapi dapat juga
sebagai kegiatan yang telah beberapa kali dilakukan. Artinya waktu pengurusan
izin dan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendirikan usaha baru, relokasi, dan
perluasan relatif hampir sama.
Mendirikan suatu perusahaan adalah sebuah keputusan strategis. Untuk itu, perlu
dipelajari berbagai hal yang menjadi bahan pertimbangan. Pada umumnya
pertimbangan terutama dilihat dari sudut ekonomi, yaitu adanya peluang
pemasaran (barang dan jasa), ketersediaan barang baku (input) dan kemampuan
memproduksi secara ekonomis.
1.2 Tujuan
Maksud dari makalah ini yaitu kami ingin memberi gambaran kepada
pembaca tentang dunia usaha dan tahap-tahap berusaha/membuka usaha, supaya
bagi pembaca yang ingin membuat usaha baru tidak salah dalam mengambil
tindakan. Makalah ini juga bertujuan memberi wawasan dan pengetahuan yang
lebih tentang tahap-tahap cara mendirikan usaha yang ingin dijalanakan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 REGULASI DAN PROSEDUR PENDIRIAN PERUSAHAAN


Terdapat beberapa macam badan usaha yang bisa Anda pilih saat ingin
mendirikan bisnis secara resmi. Jenis-jenis badan usaha yang paling banyak
dikenal oleh masyarakat Indonesia yaitu perusahaan perseorangan, firma, CV, PT,
koperasi dan yayasan.Bagi yang hendak memulai bisnis kecil, bentuk perusahaan
perseorangan atau yang juga dikenal dengan usaha dagang adalah bentuk yang
dipandang paling sesuai. Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha
yang biasanya didirikan oleh individu dan dikelola secara Mandiri oleh satu
orang. Umumnya modal untuk sebuah perusahaan perseorangan juga berasal dari
satu orang saja.
Dengan demikian, bisa kita simpulkan bahwa semua konsekuensi yang datang
dari pengelolaan usaha akan ditanggung dan dinikmati oleh si entrepreneur atau
pemiliknya sendiri. Dan karena sumber modalnya dari pendanaan pribadi, maka
tidak ada pemisahan antara kekayaan pribadi pemilik dari aset perusahaan.
Jenis usaha perusahaan perseorangan umumnya berupa berbagai macam bisnis
rumah tangga (home industry). Di samping itu, bisa juga berbentuk berbagai
macam usaha berbentuk toko kelontong atau ritel, aneka bentuk usaha rumah
makan, percetakan, dan sebagainya.

2.2 PERUSAHAAN PERSEORANGAN


Sebelum membahas cara pendirian, mari kita ulas apa saja sisi positif dan
negatif jika Anda mendirikan usaha dengan bentuk perusahaan perseorangan.
Untuk kelebihannya, bisa dikatakan perusahaan perseorangan relatif mudah untuk
didirikan dan dibubarkan. Besarnya modal juga bukan kendala. Dan karena
perusahaan perorangan tidak perlu dijadikan sebuah badan hukum, biaya
operasionalnya lebih rendah. Dengan jumlah pemilik yang hanya satu orang,
aktivitas bisnis juga lebih dapat diatur karena lebih sederhana dan sedikit.
Fleksibilitas manajemen juga menjadi kekuatan perusahaan perorangan, yang
menjadikannya cocok untuk orang yang sukar menampung pendapat orang lain
sebagai rekan bisnis. Tanpa adanya rekan bisnis, kerahasiaan perusahaan juga

4
sepenuhnya di tangan si pemilik. Dan akhirnya, saat perusahaan menghasilkan
laba, entrepreneur tidak perlu pusing memikirkan pembagiannya dengan pihak
lain karena otomatis itu miliknya sendiri. Di sisi lain, kelemahan yang harus
diantisipasi dalam perusahaan perseorangan yaitu keterbatasan jumlah modal
sehingga ruang gerak bisnisnya yang amat terbatas dibandingkan usaha yang
bermodal lebih besar. Dari sisi keuangan, dana pribadi dan milik perusahaan juga
sukar untuk dibedakan, yang menimbulkan risiko lanjutan yaitu jika perusahaan
ambruk, keuangan entrepreneur yang bersangkutan juga terpengaruh.
Perkembangan perusahaan juga lebih lamban karena hanya dimotori oleh satu
orang. Pemilik perusahaan selain bertanggung jawab pada aset perusahaan juga
harus mampu menangani segala hal sendirian (kecuali ia menyewa jasa orang lain
atau merekrut karyawan).

2.3 SURAT PERJANJIAN KONTRAK


Adalah Surat Perjanjian antara dua pihak yaitu Pihak Pemberi Tugas/Owner
dengan Pihak Penerima Tugas/Pemborong sekurang-kurangnya memuat ketentuan
sebagai berikut :
a. Para pihak yang menandatangani kontrak meliputi nama,jabatan dan alamat
b. Pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas mengenai jenis
dan jumlah barang / jasa yang diperjanjikan.
c. Hak dan kewajiban para pihak yang terikat didalam perjanjian Nilai atau harga
kontrak pekerjaan serta syarat – syarat pembayaran.
d. Persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci Tempat dan jangka
waktu penyelesaian / penyerahan dengan disertai jadual waktu penyelesaian /
penyerahan yang pasti serta syarat-syarat penyerahannya.
e. Jaminan teknis/hasil pekerjaan yang dilaksanakan dan / atau ketentuan
mengenai kelaikan.
f. Ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak
memenuhi kewajibannya
g. Ketentuan mengenai pemutusan kontrak secara sepihak
h. Ketentuan mengenai keadaan memaksa
i. Ketentuan mengenai kewajiban para pihak dalam hal terjadi kegagalan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

5
j. Ketentuan mengenai perlindungan tenaga kerja
k. Ketentuan mengenai bentuk dan tanggung jawab gangguan lingkungan
l. Ketentuan mengenai penyelesaian pekerjaan

2.4 JENIS-JENIS BADAN USAHA DI INDONESIA


1. Firma
A.Pengertian Firma.
Firma (dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah:
perserikatan dagang antara beberapa perusahaan). Keberadaan Firma (Fa) sebagai
salah satu bentuk badan usaha secara yuridis diatur dalam Kitab Undang-undang
Hukum Dagang (KUHD). Tepatnya pengaturan tentang Firma dijelaskan dalam
pasal 16 sampai dengan pasal 35 KUHD. Pengertian firma secara sederhana
dijabarkan dalam pasal 16 KUHD,yakni,
“Firma adalah tiap-tiap persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalan kan
perusahaan dengan nama bersama “
Ketentuan pasal 16 harus dikaitkan dengan pasal 17 dan 18 KUHD. Dalam pasal
17 KUHD disebutkan :
“Tiap-tiap pesero yang tidak dikecualikan dari satu sama lain, berhak untuk
bertindak, untuk mengeluarkan dan menerima uang atas nama persero, pula untuk
mengikat perseroan itu dengan pihak ketiga dan pihak ketiga dengannyta. Segala
tindakan yang tidak bersangkut paut denga perseroan itu atau yang para persero
tidak berhak melakukannya,tidak termasuk dalam ketentuan
diatas.”Selanjutnya,dalam Pasal 18 KUHD disebutkan : “Dalam perseroan, firma
adalah tiap-tiap persero secara tanggung-menanggung bertanggung jawab untuk
seluruhnya atas segala perikatan dari perseroan.”
Dengan mencermati secara saksama ketiga pasal diatas,pengertian firma
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Firma adalah suatu persekutuan perdata yang menyelenggarakan
perusahaan atas nama bersama,dimana tiap-tiap anggota firma yang tidak
dikecualikan satu dengan yang lain dapat mengikatkan firma dengan pihak ketiga
dan mereka masing-masing bertanggung jawab atas seluruh utang firma secara
renteng
Dari rumusan diatas, dapat diketahui karakteristik Firma adalah :

6
a. Menyelenggarakan Perusahaan
b. Mempunyai nama bersama
c. Adanya tanggung jawab renteng
d. Pada asasnya tiap-tiap anggota firma dapat mengikatkan firma dengan pihak
ketiga.
2. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang berlandaskan asas-asas kekeluargaan.prinsip
koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi
koperasi non-pemerintah internasional) adalah :
 Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
 Pengelolaan yang demokratis,
 Partisipasi anggota dalam ekonomi,
 Kebebasan dan otonomi,
 Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.
Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah :
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
• Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
• Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-
masing anggota
• Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
• Kemandirian
• Pendidikan perkoperasian
• Kerjasama antar koperasi

3. BUMN (Badan Usaha Milik Negara).


Badan Usaha MIlik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang
permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status
pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan
pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan
Persero. Dengan mengelola berbagai produksi BUMN,pemerintah mempunyai
tujuan untuk mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa publik oleh

7
perusahaan swasta yang kuat.Karena,apabila terjadi monopoli pasar atas barang
dan jasa yang memenuhi hajat hidup orang banyak,maka dapat dipastika bahwa
rakyat kecil yang akan menjadi korban sebagai akibat dari tingkat harga yang
cenderung meningkat.
4. PERJAN (Perusahaan Jawatan).
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya
dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat,
Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang
menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-
perjan tersebut sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003
tentang BUMN. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini
berganti menjadi PT.KAI.
5. PERUM (Perusahaan Umum)
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi
pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh
negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan
masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah
terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan
statusnya diubah menjadi persero.
Ciri-ciri Perusahaan Umum (Perum):
• Melayani kepentingan masyarakat umum.
• Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.
• Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta.
Artinya,perusahaan umum(PERUM) bebas membuat kontrak kerja dengan
semua pihak.
• Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara.
• Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
• Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara.
Contohnya : Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum
ANTARA, Perum Peruri, Perum Perumnas, Perum Balai Pustaka.

8
6. Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau
Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang
pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada
umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan
negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi.
Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT
< nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.
Jadi dari uraian di atas, ciri-ciri Persero adalah:
Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
• Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
yang berupa saham-saham
• Dipimpin oleh direksi
• Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
• Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
• Tidak memperoleh fasilitas negara
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
• PT Garuda Indonesia (Persero)
• PT Angkasa Pura (Persero)
• PT Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero)
• PT Tambang Bukit Asam (Persero)
• PT Aneka Tambang (Persero)
7. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan
dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945
pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah
mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang
tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Berdasarkan bentuk hukumnya Badan
usaha milik swasta dibedakan atas :

9
Perusahan Persekutuan.
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang
atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis.
Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan
komanditer alias cv. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan
izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait.
A.   Firma.
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih
dimana tiap- tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma
berasal dari anggota pendiri serta laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota
dengan perbandingan sesuai akta pendirian.
ciri dan sifat firma :
• Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
• Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
• Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota
yang lainnya.
• keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
• seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
• pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
• mudah memperoleh kredit usaha.
B.   Persekutuan komanditer.
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah
suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih. Persekutuan komanditer
mengenal 2 istilah yaitu :
• Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan
bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
• Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan
modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional
perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai
batas modal yang ditanam.
Keuntungan yang diperoleh dari perusahaan dibagikan sesuai kesepakatan.

10
ciri dan sifat CV :

• sulit untuk menarik modal yang telah disetor


• modal besar karena didirikan banyak pihak
• mudah mendapatkan kridit pinjaman
• ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang
pasif tinggal menunggu keuntungan.
• relatif mudah untuk didirikan
• kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu
C.   Perseroan terbatas.
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum
resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya
berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang
ada di dalamnya.
Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena
dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk
mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam
jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
Ciri-ciri dan sifat PT :
• kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
• modal dan ukuran perusahaan besar
• kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
• dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
• kepemilikan mudah berpindah tangan

2.5 PROSEDUR DAN LEGALITAS PENDIRIAN PERUSAHAAN


Dalam membangun sebuah badan usaha, kita harus memperhatikan beberapa
prosedur peraturan perizinan untuk mendirikan badan usaha, seperti :
1. Tahapan Pengurusan Izin Pendirian
Bagi perusahaan skala besar hal ini menjadi prinsip yang tidak boleh
dihilangkan demi kemajuan dan pengakuan atas perusahaan yang bersangkutan.
Hasil akhir pada tahapan ini adalah sebuah izin prinsip yang dikenal dengan Letter
of Intent yang dapat berupa izin sementara, izin tetap hinga izin perluasan. Untuk

11
beberapa jenis perusahaan misalnya, sole distributor dari sebuah merek dagang,
Letter of Intent akan memberi turunan berupa Letter of Appointment sebagai
bentuk surat perjanjian keagenan yang merupakan izin perluasan jika perusahaan
ini memberi kesempatan pada perusahaan lain untuk mendistribusikan barang
yang diproduksi. Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan, sebagai berikut :
1. Tanda Daftar Perusahaan
2. NPWP
3. Bukti Diri

Selain itu terdapat beberapa izin lainnya yang harus dipenuhi yaitu :
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dikeluarkan oleh Dep. Perdagangan.
2. Surat Izin Usaha Indrustri (SIUI) dikeluarkan oleh Dep.Perindustrian
3. Izin Domisili
4. Izin Gangguan
5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
6. Izin dari Dep.Teknis
2. Tahapan pengesahan menjadi badan hukum
Tidak semua badan usaha mesti ber badan hukum. Akan tetapi setiap usaha
yang memang dimaksudkan untuk ekspansi atau berkembang menjadi berskala
besar maka hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan izin atas kegiatan yang
dilakukannya tidak boleh mengabaikan hukum yang berlaku. Izin yang mengikat
suatu bentuk usaha tertentu di Indonesia memang terdapat lebih dari satu macam.
Adapun pengakuan badan hukum bisa didasarkan pada Kitab Undang-Undang

12
Hukum Dagang (KUHD), hingga Undang-Undang Penanaman Modal Asing ( UU
PMA ).
3. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani
Usaha dikelompokkan kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis bidang
kegiatan yang dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap pengurusan
izin disesuaikan dengan departemen yang membawahinya seperti kehutanan,
pertambangan, perdagangan, pertanian dsb.
4. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen
lain.
yang terkait Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis
kegiatan badan usaha akan mengeluarkan izin. Namun diluar itu, badan usaha juga
harus mendapatkan izin dari departemen lain yang pada nantinya akan
bersinggungan dengan operasional badan usaha misalnya Departemen
Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan obat berupa SIUP.
Maka sebgai kelanjutannya, kegiatan ini harus mendapatkan sertifikasi juga dari
BP POM, Izin Gangguan atau HO dari Dinas Perizinan, Izin Reklame, dll.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam pendirian perusahaan seharusnya di perlukan beberapa aspek yang
harus dipenuhi, seperti halnya perizinan yang di lakukan oleh calon pemilik
perusahaan kepada walikotamadya, instansi-instansi yang terkait dengan pendirian
perusahaan tersebut, serta lingkungan sekitar yang akan didirikan perusahaan.
tetapi sebelum melakukan pendirian perusahaan sebaiknya memperhatikan:
• Konsultasi , yang berguna untuk : mengetahui ruang lingkup pendirian
perusahaan, mengetahui biaya administrasi dan cara pembayarannya, dan
mengetahui prosedur dan persyaratan pendirian perusahaan.
• Pengisian Formulir diantaranya:
a. Akte Pendirian Perusahaan
b. SK Kehakiman
c. DOmisili
d. Surat Keterangan Terdaftar Pajak
e. NPWP
f. SIUP
g. TDP
• Pengisian Surat Kuasa

14
3.2 SARAN
Dalam mendirikan perusahaan sebaiknya calon pemilik perusahaan harus
mempunyai banyak kolega atau rekan bisnis sebagai pemberi masukan kepada
calon pemilik perusahaan, karena didalam mendirikan perusahaan banyak tahapan
yang harus dipenuhi serta banyaknya perizinan yang harus kita dapat dari
beberapa dinas yang sangat berpengaruh dalam prosedur penbdirian perusahaan
seperti halnuya dinas perdagangan, perindustrian, perpajakan dan pihak-pihak lain
yang bersangkutan.

15
BIOADATA

MOCH ARIEF DIKI SAEPUL BAHRI ACHMAD FATTULLAH YUDHA PRATAMA


RACHMAN HAKIM

16

Anda mungkin juga menyukai