Disusun Oleh:
Kelas:
J, Ilmu Komunikasi
Kampus I: Jl. Lengkong Besar No. 68, Cikawao, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat
4026
2019
I. Isi Bab
A. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Secara umum, Pendidikan Kewarganegaraan adalah satu rangkaian proses untuk
mengarahkan peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter bangsa
Indonesia, cerdas, terampil, dan bertanggungjawab sehingga dapat berperan aktif
dalam masyarakat sesuai ketentuan Pancasila dan UUD NRI 1945.
Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan
1. Menurut Undang-undang Dasar 1945
a. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, Alinea Kedua dan
Keempat
Alinea II: Mengandung cita-cita bangsa Indonesia (negara yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur).
Kandungan tersebut menunjukkan kebanggaan dan penghargaan
kita akan perjuangan bangsa Indonesia selama ini. Hal Ini juga
berarti adanya kesadaran keadaan sekarang yang tidak dapat
dipisahkan dari keadaan kemarin dan langkah yang kita ambil
sekarang akan menentukan keadaan yang akan datang. Dalam
alinea ini jelas apa yang dikehendaki atau diharapkan oleh para
"pengantar" kemerdekaan ialah Negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
b. Pasal 27 Ayat 1
Segala warga negara bersama kedudukannya didalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.
c. Pasal 27 Ayat 3
Adapun bunyi UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 adalah sebagai berikut.
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
Maksud dari pasal 27 Ayat 3 diatas adalah setiap warga negara dan
tinggal di wilayah negara Indonesia memiliki kewajiban untuk
membela negaranya dari segala ancaman yang ada. Membela
negara bukan berarti kita harus berangkat berperang. Misalnya
contoh paling mudah adalah ketika ancaman perpecahan, kita
sebagai warga negara hendaknya dapat menjaga persatuan dan
kesatuan kita tanpa harus mengangkat senjata, misalnya mengecek
kebenaran berita apakah berita tersebut hoax atau memang benar
adanya.
d. Pasal 30 Ayat 1
Bunyi Pasal 30 Ayat 1 adalah tiap – tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Maksud dari pasal 30 Ayat 1 tidak jauh berbeda dengan maksud
dari Pasal 27 ayat 3 yang menyatakan bahwa setiap warga negara
diwajibkan untuk membela negara Indonesia. Adapun cara
membela negara Indonesia tidak harus dengan mengangkat senjata.
Mengukir prestasi di berbagai perlombaan juga salah satu bentuk
wujud bela negara.
e. Pasal 31 Ayat 1
Pada pasal 31 ayat 1 UUD 1945 berbunyi: Setiap warga negara
berhak mendapat pendidikan. Artinya pendidikan itu adalah hak
mutlak untuk setiap warga usia dini, usia sekolah, remaja dan
orang tua, hak untuk mengenyam pendidikan dari tingkat dasar
sampai tingkat tinggi, sesuai dengan sebagian uraian pembukaan
UUD 45 alinea ke 4 memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa.
MEMUTUSKAN
Menetapkan: RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN KELOMPOK
MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DI
PERGURUAN TINGGI.
Pasal 1
Visi Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Visi kelompok MPK di perguruan tinggi rnerupakan sumber ni!ai dan
pedornan dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi
guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai
manusia Indonesia seutuhnva.
Pasal 2
Misi Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Misi kelompok MPK di perguruan tinggi membantu mahasiswa
memantapkan kepribadiannva agar secara konsisten mampu
mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, rasa
kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai,
menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang dimilikinya dengan rasa tanggungjawab.
Pasal 3
Kompetensi Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK)
1) Standar kompetensi kelompok MPK yang wajib dikuasai
mahasiswa meliputi pengetahuan tentang nilai-nilai agama, budaya,
dan kewarganegaraan dan mampu menerapkan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan sehari-hari; memiliki kepribadian yang mantap;
berpikir kritis: bersikap rasional, etis, estetis, dan dinamis;
berpandangan luas; dan bersikap demokratis yang berkeadaban.
2) Kompetensi dasar untuk masing-masing matakuliah dirumuskan
sebagai berikut.
a) Pendidikan Agama Menjadi ilmuwan dan profesional yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, dan memiliki etos kerja, serta menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan kehidupan.
b) Pendidikan Kewarganegaraan Menjadi ilmuwan dan profesional
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air; demokratis
yang berkeadaban; menjadi warga negara yang memiliki daya
saing: berdisiplin; dan berpartisipasi aktif dalam membangun
kehidupan yang damai berdasarkan sistem ni!ai Pancasila.
c) Bahasa Indonesia Menjadi ilmuwan dan profesional yang
memiliki pengetahuan dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara dan bahasa nasional dan mampu
menggunakannya secara baik an benar untuk mengungkapkan
pemahaman. rasa kebangsaan dan cinta tanah air, dan untuk
berbagai keperluan dalam bidang ilmu. teknologi dan seni, serta
profesinva masing-masing.
Pasal 4
1) Substansi Kajian Kelompok Mata kuliah Pengembangan
Kepribadian (MPK)
2) Pendidikan Kewarganegaraan:
aan Indonesia.
e) Hak Azasi Manusia dan Rule of Law , Hak asasi manusia (HAM) ,
dan Rule of Lcrw.
Pasal 5
Metodologi Pembelajaran Kelompok Matakuliah Pengembangan
Kepribadian
(1) Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif. inspiratif~
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif. serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa.
kreativitas, dan kemandirian. dengan menempatkan Mahasiswa
sebagai subyek pendidikan, mitra dalam proses pembelajaran, dan
sebagai umat. anggota keluarga, masyarakat dan warga negara.
(2) Pembelajaran yang diselenggarakan merupakan proses yang
mendidik, yang di dalamnya terjadi pembahasan kritis, analitis,
induktif. deduktif, dan reflektif melalui dialog kreatif partisipatori
untuk mencapai pemahaman tentang kebenaran substansi dasar kajian.
berkarya nyata. dan untuk menumbuhkan motivasi belajar sepaniang
hayat.
(3) Bentuk aktivitas proses pembelajaran: kuliah tatap muka ceramah,
dialog (diskusi) interaktif, studi kasus. penugasan mandiri. tugas baca
seminar kecil, dan kegiatan kokurikuler.
(4) Motivasi: menumbuhkan kesadaran bahwa pembelajaran
pengembangan kepribadian merupakan kebutuhan hidup untuk dapat
eksis dalam masvarakat global.
Pasal 6
Pasal 7
Penilaian Hasil Belajar dalam Kelompok MPK
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Dalam Kamus Ilmu Politik dijumpai istilah bangsa, yaitu “natie” dan
“nation”, artinya masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah
yang memiliki unsur sebagai berikut.
1. Satu kesatuan bahasa
2. Satu kesatuan daerah
3. Satu kesatuan ekonomi
4. Satu Kesatuan hubungan ekonomi
5. Satu kesatuan jiwa yang terlukis dalam kesatuan budaya.
Faktor-faktor Pemersatu Bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945,
Bendera Kebangsaan Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,
Bahasa Indonesia, Satu Wilayah Indonesia, dan Satu Pemerintah Negara.
Hakikat Negara
Pada dasarnya berdirinya suatu Negara yaitu karena keinginan manusia
yang membentuk suatu bangsa karena adanya berbagai kesamaan ras,
bahasa, adat dan sebagainya.
Sifat hakikat Negara mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Sifat Memaksa
Negara memiliki sifat memaksa, dalam arti mempunyai kekuatan fisik
secara legal. Dan sarana nya adalah Polisi, tentara, dan alat penjamin
hukum lainnya. Sehingga diharapkan semua peraturan perundangan yang
berlaku ditaati supaya keamanan dan ketertiban Negara tercapai. Contoh
bentuk paksaannya adalah UU perpajakan yang memaksa setiap warga
Negara untuk membayar pajak, bila melanggar maka akan di kenai sangsi.
2. Sifat Monopoli
Dalam menetapkan tujuan bersama masyarakat. Misalnya Negara dapat
mengatakan bahwa aliran kepercayaan atau partai politik tertentu dilarang
karena dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat.
3. Sifat Mencangkup semua
Semua peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah untuk semua
orang tanpa terkecuali. Sebab kalau seorang dibiarkan berada di luar ruang
lingkup aktivitas Negara, maka usaha Negara kea rah tercapainya
masyarakat yang dicita-citakan akan gagal.
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
(pasal 27 ayat 2).
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”(pasal 28A).
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
4. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak,hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
5. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.
(pasal 28D ayat 1)
6. Bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama yang
dipercayai. (pasal 29 ayat (2))
1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi :segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3)
UUD 1945 menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara”.
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan :Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang
lain
4. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal
30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
5. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan
moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.”
II. Pembahasan
A. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut Buku Pendidikan Kewarganegaraan yang ditulis oleh Fajar Tri Sakti,
sesuai amanat Pasal 37 Ayat 2 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan Kurikulum pendidikan tinggi wajib
memuat salah satu diantaranya adalah Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga
negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara.
4. PPBN diwajibkan ikut serta oleh setiap warga Negara dan dilaksanakan
secara resmi yaitu:
1. Pendidikan kewarganegaraan
- Agama;
- Pancasila;
- Kewarganegaraan; dan
- Bahasa Indonesia
b. Sakral dalam faktor ini yaitu adanya kesamaan agama yang dianut oleh
masyarakat dan dalam hal ini agama dapat membentuk suatu ideologi
doktrin yang kuat dalam masyarakat, sehingga keterkaitannya dapat
menimbulkan bangsa.
Jika hubungan warga negara dengan negara itu bersifat timbal balik,
carilah aturan atau pasal–pasal dalam UUD NRI 1945 yang menyebut hak-
hak negara dan kewajiban negara terhadap warganya. Sebagai contoh hak
dan kewajiban warga negara yang bersifat timbal balik atau resiprokalitas
adalah hak warga negara mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak
(Pasal 27 Ayat 2, UUD 1945). Atas dasar hak ini, negara berkewajiban
memberi pekerjaan dan penghidupan bagi warga negara. Untuk
merealisasikan pemenuhan hak warga negara tersebut, pemerintah tiap
tahun membuka lowongan pekerjaan di berbagai bidang dan memberi
subsidi kepada rakyat.
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh
pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
olehnya.
1. Hak Searah atau Relatif. Pada umumnya hak ini muncul dalam
hukum perikatan atau perjanjian. Contohnya hak menagih atau hak
melunasi prestasi.
2. Hak Jamak Arah atau Absolut, terdiri dari:
a. Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada penguasa
menagih pajak, pada warga hak asasi.
b. Hak Kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak
kehormatan dan kebebasan.
c. Hak Kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua, hak
anak.
d. Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek, dan paten.
Menurut Curzon
https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-warga-negara.html