Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BALITA‘ W ‘ USIA 6 BULAN


DENGAN TUMBUH KEMBANG NORMAL
DI PUSKESMAS DRINGU

Disusun Oleh :
SUHARIYAH
NIM. 15901.01.19027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES HAFSHAWATI PESANTREN
ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan
Pada Balita ‘W ‘ Usia 6 Bulan
Dengan Tumbuh Kembang Normal
Di Puskesmas Dringu Kabupaten Probolinggo

Telah disahkan oleh pembimbing pada

Hari :

Tanggal :

Probolinggo, 27 April ..2020

Mahasiswa

Suhariyah
Nim 15901.01.19027

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Suwarmi, SST
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Pengertian
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi  pada tiap makhluk.
Pada manusia terutama anak-anak, proses tumbuh kembang ini terjadi dengan sangat
cepat, terutama pada periode tertentu.
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. (Marmi dan Rahardjo, Kukuh. 2015).
Pertumbuhan (growth) adalah perubahan dalam besar, jumlah, atau ukuran atau
dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kg), ukuran panjang (cm, meter), umur, tulang dan keseimbangan
metabolic ( retensi kalsium dannitrogen tubuh). ( Suaningsih,2002:21)
Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu
bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu.
Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur
organ-organ tubuh dan otak. Sebagai contoh, hasil dari pertumbuhan otak adalah anak
mempunyai kapasitas lebih besar untuk belajar, mengingat, dan mempergunakan
akalnya. Jadi anak tumbuh baik secara fisik maupun mental. Pertumbuhan fisik dapat
dinilai dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter)
umur tulang, dan tanda-tanda seks sekunder (Soetjiningsih, 2013).
Perkembangan (development) adalah berkembangnya kemampuan/skill dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. ( Suaningsih,2002:21)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang


Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal
yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain (Kemenkes RI, 2012) :
a. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
1) Ras/etnik atau bangsa. Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia
tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa indonesia atau sebaliknya.
2) Keluarga Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi,
pendek, gemuk atau kurus.
3) Umur Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja.
4) Jenis kelamin. Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak
lakilaki lebih cepat.
5) Genetik Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak
yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang
berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
6) Kelainan kromosom Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.
b. Faktor luar (eksternal)
1) Faktor Prenatal
a) Gizi Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan.
b) Mekanis Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital
seperti club foot.
c) Toksin/zat kimia Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid,
dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
d) Endokrin Diabetes meilitus dapat menyebabkan mekrosomia, kardiomegali,
hiperplasia adrenal.
e) Radiasi Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan
pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas
anggota gerak, kelainan kongenital mata, kelainan jantung.
f) Infeksi Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma,
Rubella, Sitomegalo Virus Herpers simpleks) dapat menyebabkan kelainan
pada janin ; katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental, dan kelainan
jantung kongenital.
g) Kelainan imunologi Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan
golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi
terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam
peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya
mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan menyebabkan
kerusakan jaringan otak.
h) Anoksia embrio Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi
plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i) Psikologi ibu Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan
mental pada ibu hamil dan lain-lain.
2) Faktor Persalinan Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala,
asfiksia, dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
3) Faktor Pasca persalin
a) Gizi Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
b) Penyakit kronis/kelainan kongenital Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung
bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan janin.
c) Lingkungan fisis dan kimia Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat
anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak
(provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari ,
paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll)
mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
d) Psikologis Hubungan anak dengan prang sekitarnya. Seorang anak yang tidak
diketahui oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan
mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
e) Endokrin Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
f) Sosio-ekonomi Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat
pertumbuhan anak.
g) Lingkungan pengasuh Pada lingkungan pengasuh, interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
h) Stimulasi Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu
dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
i) Obat-obatan Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap
susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon
pertumbuhan.
(Kementerian Kesehatan RI. 2016)
3. Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan
a. Aspek pertumbuhan
Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan pengukuran antopometri, pengukuran
antopometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar
kepala, lingkar lengan atas, dan lingkar dada (Saputri, 2014).
Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan
semua jaringan yang ada pada tubuh, pengukuran tinggi badan digunakan untuk
menilai status perbaikan gizi disamping faktor genetik, sedangkan pengukuran
lingkar kepala dimaksudkan untuk menilai pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak
kecil (mikrosefali) menunjukkan adanya reterdasi mental, apabila otaknya besar
(volume kepala meningkat) terjadi akibat penyumbatan cairan serebrospinal.
(Hidayat, 2011). Pada umur 6 bulan lingkar kepala rata-rata adalah 44 cm (Angelina,
2014).
b. Aspek Perkembangan
1. Motorik kasar (gross motor) merupakan keterampilan meliputi aktivitas otot-otot
besar seperti gerakan lengan, duduk, berdiri, berjalan dan sebagainya (Saputri, 2014).
Universitas Sumatera Utara 10
2. Motorik halus (fine motor skills) merupakan keterampilan fisik yang melibatkan
otot kecil dan koordinasi mata dan tangan yang memerlukan koordinasi yang cermat.
Perkembangan motorik halus mulai memiliki kemampuan menggoyangkan jari-jari
kaki menggambar dua tau tiga bagian, menggambar orang, melambaikan tangan dan
sebagainya (Saputri, 2014).
3. Bahasa (Languange) adalah kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan, berkomunikasi (Hidayat, 2011 )
4. Sosialisasi dan kemandirian merupakan aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah
dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya
( Rusmil, 2008). 2.1.3 Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan Meskipun
pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda, namun keduanya
saling mempengaruhi dan berjalan secara stimulant. Pertumbuhan ukuran fisik akan
disertai dengan pertambahan kemampuan perkembangan anak. (Nursalam, 2006).
3. Kebutuhan Dasar Anak
a. Asah ( kebutuhan akan stimulasi manfaat)
b. Asih ( kebutuhan kasih sayang)
c. Asuh ( kebutuhan fisik)
Pertumbuhan fisik:
a. Pertumbuhan janin intra uterin
b. Pertumbuhan setelah lahir : BB, PB, kepala, gizi, jaringan lunak, organ tubuh
Perkembangan anak balita
Dalam perkembangannya anak balita terdapat masa kritis, dimana diperlukan
rangsangan/stimulasi guna untuk berkembang.
Perkembangan anak akan optimal bila interaksi social diusahakan sesuai dengan
kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya,
4. Macam – Macam Tes Perkembangan
Ada berbagai macam tes perkembangan yang sering digunakan dalam menilai
perkembangan anak yaitu :
1)        Skala yaumi–mimi
Perkembangan mental
Gerakan kasar dan halus, emosi, sosisal dan prilaku bicara.
a. Lahir sampai 3 bulan
-       Belajar mengangkat kepala
-       Belajar mengikuti objek dengan matanya
-       Melihat kemuka orang dengan tersenyum
-       Bereaksi terhadap suara / bunyi
-       Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
-       Menahan barang yang dipegangnya
-       Mengoceh spontan
b.    3 sampai 6 bulan
-       Mengakat kepala 900 dan mengakat dada dengan bertopang dada
-       Mulai belajar meraih benda–benda yang ada dalam jangkauan
-       Menaruh benda–benda dimulut
-       Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak main
c. 6 sampai 9 bulan
-       Dapat duduk tanpa dibantu
-       Dapat tengkurap dan balik sendiri
-       Dapat merangkak meraih benda tau mendekati seseorang
-       Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
-       Bergembira dengan melempar benda–benda
-       Mulai berpatisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-
sembunyian
d. 9 sampai 12 bulan
-       Dapat berjalan sendiri tanpa dibantu
-       Dapat berjalan dengan dituntun
-       Menirukan suara
-       Mengulang bunyi yang didengar
-       Belajar menyataka satu atau dua kata
-       Mengerti perintah sederhana atau larangan
-       Berpartisipasi dalam permainan
(Kementerian Kesehatan RI. 2017)
2) Frenkenberg dkk (1981) melalui DDST mengemukakan 4 parameter :
a. Personal social
b. Motorik halus
c. Bahasa
d. Motorik kasar
5. Pendidikan atau Stimulasi yang Perlu diberiakan :
- Akademik sederhana, pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung.
- Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat.
- Menyanyi, menggambar.
- Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman
- Bahasa,; bercakap–cakap, membaca gambar, bercerita, mengucap syair sederhana.
- Membuat permainan dari kertas
- Bermain music
- Mengenal tugas atau larangan
Aktifitas sehari hari (makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang air kecil dan besar).
(Kementerian Kesehatan RI. 2017)
DAFTAR PUSTAKA

Marmi dan Rahardjo, Kukuh. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, Dan Anak Prasekolah .
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kementerian Kesehatan RI. 2010. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Kementerian

Kesehatan RI. 2012. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat

Kementerian Kesehatan RI. 2016. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BALITA ”W” Dengan TUMBUH KEMBANG NORMAL
DI PUSKESMAS DRINGU

Identitas :
Tanggal : 27 - 4 - 2020 jam : 09.00 WIB
Nama Bayi : Balita” W “
Jenis kelamin : perempuan
Tempat tanggal lahir : probolinggo, 20-10-2019
Umur : 6 bulan
Anak ke : 1(satu)
Nama Ibu : Ny. F
Nama Ayah : Tn. D
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : sumberagung

1. SUBYEKTIF
Ibu datang ke puskesmas ingin menimbangkan berat anaknya yang usia 6 bulan dan
ingin mengetahui perkembangan anaknya.

2. OBYEKTIF
a. Pemeriksaan UmumKeadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Suhu : 36,7°C
Nadi : 102X/m
Respirasi : 28 X/m
BB : 7.2 kg
Lika : 42 cm
PB : 63.5 cm
b. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Bentuk simetris, warna rambut hitam, tidak rontok, tidak ada ketombe
- Muka : Simetris, tidak pucat
- Mata : Simetris, palpebra tidak ada benjolan, conjungtiva tidak pucat,sclera
tidak icterus
- Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret, kebersihan cukup
- Mulut dan gigi : Tidak ada hipersalivasi, tidak ada epulis, tidak adastomatitis,
bibir lembab simetris, lidah bersih
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen, kebersihan cukup
- Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesarankelenjar
thyroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening 
- Axila : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kebersihan cukupDada :
Simetris, tidak ada pembengkakan, tidak batuk, tidak sesak,tidak ada suara
ronchi, tidak ada suara wheezing
- Perut : Tidak tidak ada benjolan ada pembesaran,, tidak ada lukabekas operasi
- Kulit : Turgor baik, tidak ada oedema, tidak ada kelainan
- Punggung : Posisi tulang belakang normal
- Genetalia : Testis sudah turun dalam serotum, tidak ada benjolan,tidak ada
kelainan
- Ekstremitas atas : simetris, tidak ada oedem, tidak ada kelainan
- Ekstremitas bawah : simetris, tidak ada oedem, tidak ada kelainan
c. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
- Personal sosial : bayitersenyum saat melihat mainan yang lucu
- Motorik halus : Menggerakkan kepala dari satu sisi ke sisi lainnya,
menggenggam pensil, memperhatikan benda kecil yang ada di depannya
seperti kacang, mengambil mainan yang dalam jangkauannya
- Motorik kasar : kepala bayi tegak, saat telungkup dada terankat, saat terlentang
kedua tangan di tarik bayi dapat mempertahankan lehernya
- Bahasa : bersuara gembira, memekik
d. Pemeriksaan Psikologis 
Anak sudah terbiasa dengan lingkungan luar, bila didekati orang lain dan di ajak
bicara akan tersenyum tidak menangis

3. ANALISA
Balita ”W” Usia 6 Bulan Dengan Tumbuh Kembang Normal
4. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 27 - 4 - 2020 jam : 10.00 WIB
a. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibunya bahwa tumbuh kembang anaknya
sesuai dengan usianya.
e/ ibu lega tumbuh kembang anaknya normal
b. Memuji ibu atas keberhasilannya merawat anaknya sehingga tumbuh kembangnya
normal
e/ Ibu senang dengan pujian yang di terimanya, ibu tersenyum
c Menganjurkan ibu untuk merangsan tugas perkembangan anak selanjutnya, yaitu
-       Dapat mempertahankan lehernya saat posisi terlentang dan bayi di angkat
-       Memindahkan makanan atau mainan dari satu tangan ke tangan yang lainnya
-       Mencari benda yang terjatuh ke lantai
-       Dapat memegang dua pada pada masing2 tangan pada saat yang bersamaan
-       Mengambil benda kecil seperti kacang dengan tangan menggerapai
-       Mencoba berdiri saat kedua ketiaknya di angkat untuk berdiri
-       duduk sendiri tanpa di sangga selama 60 detik
- Makan kue sendiri
- Menengok ke belakang saat endengar suara dari arah belakang
- Berusaha menjangkau mainan yang di luar jangkauannya
e/ ibu mau melakukan anjuran rangsangan untuk tugas perkembangan
selanjutnya
d.. Memberi edukasi pada ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anaknya berdasarkan
kebutuhan nutrisi yang sesuai usianya yang ada di buku KIA
e/Ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran yang di berikan
e.. Memberitahu ibu untuk rutin datang ke posyandu setiap bulan untuk memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak
e/ ibu bersedia untuk datang ke posyandu rutin setiap bulan
f.. Memberitahu ibu jadwal deteksi perkembangan selanjutnya yaitu 3 bulan lagi saat usia
usia 9 bulan
e/ ibu dengan senang hati akan datang kembali untuk memantau perkembangan
anaknya
.g Memberitahu ibu tanda bahaya sakit yang sering terjadi pada anak, dan meminta ibu
untuk segera membawa anaknya pada petugas kesehatan sehingga tidak
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anaknya
e/ ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan
h. menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola kebersihan anaknya karena hal tersebut
juga berpengaruh pada tumbuh kembang anak
e/ ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran yang di berikan

Anda mungkin juga menyukai