Anda di halaman 1dari 4

Nama : S*****

NPM : ********
Tugas Pendahuluan Praktikum Fisdas I

1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran? Dan jelaskan alasanmu kenapa dalam fisika
kegiatan pengukuran merupaan suatu hal yang sangat penting
2. Berapakah nilai yang terbaca pada masing-masing alat ukur berikut?
a c

3. Apa yang dimaksud dengan : ketepatan (akurasi), ketelitian (presisi), kepekaan (sensitivitas),
dan kesalahan (ketidakpastian) dari hasil pengukuran. Jelaskan masing-masingnya.
4. Apa yang dimaksud dengan kesalahan paralaks? Dan bagaimana cara mengatasinya
5. Alat ukur mempunyai nilai skala. Apa yang dimaksud dengan skala alat ukur? Apa itu Nst?
dan apa konsekuensi adanya Nst alat ukur
6. Sebutkan beberapa kesalahan sistematik yang sering muncul dalam kegiatan pengukuran dan
jelaskan masing-masingnya
7. Kenapa ada beberapa alat ukur yang dilengkapi dengan skala nonius? Sebutkan beberapa
alat ukur yang menggunakan nonius.
8. Jelaskan dengan contoh perbedaan antara angka berarti, angka pasti, dan angka taksiran.
9. Sebutkan empat aturan angka berarti
10. Panjang sebuah pensil yang diukur dengan pengukuran tunggal dilaporkan sebesar 𝑙 =
(1,28 ± 0,05)𝑐𝑚. Apa artinya? Berapakah Nst alat ukur yang digunakan?
Jawaban
1. A. Pegukuran adalah kegiatan membandingkan ukuran fisis suatu benda atau gejala
dengan satuannya, menggunakan alat ukur. Setiap pengukuran selalu diikuti oleh
ketidakpastian (error). Hal ini disebabkan oleh adanya nilai skala terkecil (nst) alat ukur,
kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan pegas, kesalahan paralaks, adanya
gesekan, fluktuasi parameter pengukuran, kondisi lingkungan tempat melakukan
pengukuran dan keterampilan pengamat.
B. menurut pendapat saya pribadi pengukuran sangat penting dilakukan karena untuk
mengetahui ,baik panjang,lebar,volume, ataupun yang lainnya sehingga benda tersebut dapat
diketahui detailnya serta karakteristiknya.
A. 8,16 mm
B. 0,83 cm
C. 5,66 cm
2. A. Ketepatan(akurasi) : kesamaan atau kedekatan suatu hasil pengukuran dengan
angka atau data yang sebenarnya.
B. Ketelitian (Presisi) : kesesuaian diantara beberapa data pengukuran yang sama
yang dilakukan secara berulang. Tinggi rendahnya tingkat ketelitian hasil suatu pengukuran
dapat dilihat dari harga deviasi hasil pengukuran.
C. Kepekaan (sensitivitas) : sensivitas yakni istilah untuk mnggambarkan seberapa
besar perubahan yang ditimbulkan pada output sistem instrumen atau elemen sistem ketika
besaran diukur besaran di ukur berubah pada pada suatu nilai yang ditetapkan .sederhananya
,kepekaan merupakan rasio atau perbandingan antara keluaran dan masukan
D. Kesalahan (ketidakpastian) : kuantifikasi dari keraguan tentang hasil pengukuran
3. Kesalahan paralaks adalah kesalahan yang disebabkan oleh arah pandang pengamat dalam
membaca skala suatu alat ukur (tidak lurus dengan skalanya)
Karena manusia secara langsung terlibat dalam pengukuran, dan cukup banyak unsur
subjektif dalam diri manusia, maka kesalahan yang diakibatkan oleh manusia sangat
mungkin terjadi dalam pengukuran. Sistem otomatisasi dan digitalisasi telah mengurangi
sumber kesalahan yang berasal dari manusia ini. Contoh kesalahan yang ditimbulkan oleh
manusia adalah kesalahan paralaks.
cara mengatasinya dapat diperkecil dengan cara melakukan pengukuran berulang-ulang.
Selanjutnya, dengan metode statistika, kita dapat menghitung besamya kesalahan random
ini.

4. Skala Alat ukur atau skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga
alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
keterbatasan kemampuan dalam mengukur suatu besaran, keterbatasan ini disebut NST atau
nilai skala terkecil. Dalam suatu alat ukur jarang sekali terdapat skala yang berjarak kurang
dari 1 mm, hal ini karena mata manusia umumnya sulit melihat jarak kurang dari 1 mm.
Untuk membantu mengukur dengan lebih teliti melebihi yang dapat ditunjukkan oleh NST,
maka digunakanlah nonius.
5. Kesalahan sistematik yang sering terjadi antara lain :
A. Kesalahan Kalibrasi = ketepatan pembubuhan nilai pada garis skala pada saat
pembuatan. (Dapat diperbaiki dengan mengalibrasi ulang alat ukur)
B. Kesalahan titik nol = Jarum tidak tepat di angka nol (Diperbaiki dengan
mengoreksi kembali alat ukur)
C. Kesalahan komponen alat ukur = Alat ukur sudah tidak layak pakai/rusak
D. Kesalahan paralaks = Kurang tepat melihat alat ukur/ tidak tegak lurus saat
melihat garis (khusus penggaris)
6. Karena alat ukur yang yang memiliki skala nonius dapat mengukur suatu benda dengan
tingkat ketelitian yang lebih tinggi. Contoh alat ukur yang menggunakan skala nonius adalah
jangka sorong dan mikrometer sekrup.
7. A. Angka berarti(angka penting) merupakan kombinasi angka yang terdiri dari
angka pasti dan angka taksiran yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan alat ukur.
Angka berarti menunjukan ketelitian pengukuran dengan alat ukur.
B. Angka Pasti adalah angka hasil pengukuran yang tertera pada skala alat ukur
C. Angka Taksiran adalah angka hasil pengukuran yang diperolah dari
memperkirakan/menaksir nilai karena posisi pengukuran tidak tepat pada skala alat ukur
Contoh :
Contoh angka berarti(penting) : 56,58
• 56,5 adalah angka pasti
• 8 adalah angka taksiran
8. A. Angka yang bukan nol adalah angka penting,
misal : 14569 = 5 angka penting, 2546 = 4 angka penting
B. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan tidak diapit bukan angka nol bukan
angka penting,
misal : 25,00 = 2 angka penting
25,000 = 2 angka penting
2500 = 4 angka penting ( mengapa ? sebab tidak ada tanda desimalnya)
2500,00 = 4 angka penting
C. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol atau setelah tanda desimal
bukan angka penting.
Misal : 0,00556 = 3 angka penting
0,035005 = 5 angka penting (karena angka nol diapit oleh angka bukan nol)
0,00006500 = 4 angka penting
D. Angka nol yang berada di antara angka bukan nol termasuk angka penting. Misal :
0,005006 = 4 angka penting.

9. Pengukuran hanya di lakukan sekali saja. Sehingga hasil pengukuran dituliskan dalam
bentuk :
𝑋 ± 𝑋𝑜
Keterangan :
𝑋 = hasil pengukuran
𝑋𝑜 = ketidak pastian pengukuran tunggal.

Jadi nilai 12,80 ± 0,05 cm


12,80 𝑐𝑚 adalah hasil dari pengukuran tunggal
0,05 𝑐𝑚 adalah nilai ketidak pastian pengukuran yang diambil dengan cara : 1/2 𝑥 𝑁𝑆𝑇
maka nilai terkecil dari skala tersebut adalah :
2 × 0,05 𝑐𝑚 = 0,1 𝑐𝑚

Anda mungkin juga menyukai