Anda di halaman 1dari 4

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

DOSEN: Drs. Muhammad Zainul Bahri Torong, M.Si., Ak

OLEH

Tasya Amalia (180503028)

AKUNTANSI S-1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
AKUNTANSI PERSEDIAAN

1. Defenisi Persediaan
Dalam PSAP No. 5 Paragraf 4 dijelaskan bahwa persediaan adalah asset lancar da
lam bentuk barang atau persediaan yang dimaksudkan untuk mendukunng kegiatan opera
sional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan oper
asional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahka
n dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

2. Klasifikasi Persediaan
Suatu asset dapat diklasifikasikan sebagai persediaan apabila asset tersebut memenuhi
salah satu kriteria berikut:
a. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan operasio
nal pemerintah, yang mana termasuk dalam kelompok ini adalah barang habis pakai.
b. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses produksi.
c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atuau diserahkan kepa
da masyarakat.
d. Barang yang disimpan atau dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka k
egiatan pemerintahan misalnya, hewan atau tanaman.

3. Pengakuan Persediaan
Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fi
sik. Pengakuan persediaan menurut PSAP tersebut menggunakan basis akrual. Dalam pen
yusunan laporan realisasi anggaran, pada saat perolehan hanya dicatat sebagai belanja bar
ang dan memengaruhi perkiraan estimasi perubahan SAL, sementara untuk penyusunan l
aporan operasional, pembeliaan pembelian persediaan akan dicatat sebagai beban persedi
aan dan pengeluaran kas.
Pada akhir periode perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk mengetahui seberapa be
sar beban persediaan untuk periode yang bersangkutan. Pencatatan persediaan dilakukan
dengan:
a. Metode perpetual
b. Metode periodik

4. Pengukuran Persediaan
Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya
penganganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan p
ersediaan. Biaya standard persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persedi
aan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis berdas
arkan ukuran-ukuran yang digunakan pada saat penyusunan rencana kerja dan anggaran.
Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar asset atau penyelesaian kewajiban antar
pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar.

5. Beban Persediaan
Perhitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian laporan operasio
nal. Dalam hal pencatatan persediaan, pemerintah diperbolehkan menggunakan metode p
erpetual maupunmetode fisik (periodik). Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, m
aka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan jumlah unit yang dipakai dik
alikan dengan nilai perunit sesuai metode penilaian yang digunakan. Jika pemerintah men
ggunakan metode fisik (periodik), maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berd
asarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan saldo awal persediaan dikurangi dengan saldo ak
hir persediaan dikalikan dengan nilai perunit sesuai dengan metode penilaian yang diguna
kan.

6. Pengungkapan Persediaan
PSAP No. 5 Paragraf 26 dengan jelas menyebutkan bahwa laporan keuangan mengungka
pkan:
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan
b. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkaoan yang digunakan d
alam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada mas
yarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijua
l atau diserahkan kepada masyarakat.
c. Jenis, jumlah dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang.

Anda mungkin juga menyukai