Ringkasan
Ringkasan
RINGKASAN
METODE PERANCANGAN DBMS MENGGUNAKAN ERD &
NORMALISASI
NUR ARIFIN AKBAR
1. Pengertian Database
Sebelum masuk kepada database, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian Basis
Data atau Database, yaitu :
a. Himpunan kelompok data yang saling terhubung dan diorganisir sedemikian rupa
supaya kelak dapat dimanfaatkan kembali secara cepat dan mudah.
b. Kumpulan data dalam bentuk file/tabel/arsip yang saling berhubungan dan
tersimpan dalam media penyimpanan elektronis, untuk kemudahan dalam
pengaturan, pemilahan, pengelompokan dan pengorganisasian data sesuai tujuan.
3. Kriteria DB
Database yang baik memiliki beberapa karakteristik atau kriteria sebagai berikut :
a. Bisa menyimpan segala macam data yang ada. database harus cukup kuat untuk
menyimpan semua jenis data yang ada disekitar kita.
b. Bisa menghubungkan entitas / tabel dalam database dengan cara relasi. yaitu.; dua tabel
harus terkait.
c. Data dan aplikasi harus diisolasi. Karena database adalah sistem yang memberi platform
untuk menyimpan data, dan datanya adalah database yang memungkinkan untuk bekerja.
Makanya harus ada perbedaan yang jelas antara keduanya.
d. Tidak ada duplikasi data dalam database. Data harus disimpan sedemikian rupa sehingga
tidak boleh diulang dalam banyak tabel. Jika diulang, maka akan sia-sia pemborosan
ruang DB dan data tersebut menjadi kacau.
e. Dapat membantu pengguna untuk mengambil dan memanipulasi data. Jika pengguna
ingin melihat data tertentu, dia bisa menerapkan sebanyak mungkin kondisi penyaringan
yang diinginkan dan menarik data yang dibutuhkan.
f. Dapat diakses secara bersamaan, tanpa mempengaruhi pengguna lain.
g. Harus menyediakan keamanan, yaitu; Ketika ada beberapa pengguna mengakses
database, setiap pengguna akan memiliki tingkat hak mereka sendiri untuk melihat
database. Beberapa dari mereka akan diizinkan untuk melihat keseluruhan database, dan
beberapa hanya akan memiliki hak parsial.
4. Key
Dalam database ada baiknya memberikan key agar pengorganisiran data dapat diakses
secara lebih terstruktur , dimana sejumlah atribut yang mengidentifikasi record/baris
dalam sebuah relation secara unique. Adapun jenis key terdiri dari :
a. Super Key –>> satu atribut atau kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi
sebuah record di dalam relasi atau himpunan dari satu atau lebih entitas yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi secara unik sebuah entitas dalam entitas set.
b. Candidate Key –>> atribut-atribut yang menjadi determinan yang dapat dijadikan
identitas record pada sebuah relation bisa terdapat satu atau lebih candidate key.
c. Primary key –>> candidate key yang menjadi identitas record karena dapat
mengidentifikasi record secara unik
d. Alternate key –>> candidate key yang tidak dijadikan primary key
e. Composite key –>> key yang terdiri dari 2 atribut atau lebih. Atribut-atribut tersebut bila
berdiri sendiri tidak menjadi identitas record, tetapi bila dirangkaikan menjadi satu
kesatuan akan dapat mengidentifikasi secara unik
f. Foreign key –>> non key atribut pada sebuah relation yang juga menjadi key (primary)
atribut di relation lainnya. Foreign key biasanya digunakan sebagai penghubung antara
record-record dan kedua relation tersebut.
5. Abstraksi Data
Disisi lain Database sendiri juga terdapat abstraksi data, dimana abstraksi data merupakan
tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana sebenarnya data diolah dalam
sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi oleh
pengguna sehari-hari, dalam hal ini abstraksi data dibagi atas 3, yaitu :
a. Physical Level
Merupakan level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya
suatu data disimpan. Melalui level ini, pemakai dapat melihat gambaran struktur datanya
secara terperinci.Pada level ini, pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur dan
datanya sendiri.
b. Conceptual Level
Merupakan level berikutnya yang menggambarkan data yang disimpan dalam basis data serta
hubungan antara data. Pada level ini pemakai dapat mengetahui misalnya data pegawai yang
disimpan atau direpresentasikan dalam beberapa file/tabel, seperti file pribadi, file
pendidikan, file pekerjaan.
c. User View
Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian dari basis
data. Para user umumnya hanya membutuhkan sebagian data/informasi dalam basis data
yang kemunculannya di mata user (pemakai) diatur oleh aplikasi end.
6. Pengertian ERD
Perancangan database pada umumnya memerlukan ERD yang merupakan merupakan suatu
model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam database berdasarkan objek-objek dasar
data yang mempunyai hubungan antar relasi, dimana ERD dibuat untuk menggambarkan atau
membuat model suatu database dengan diagram yang sederhana sehingga memudahkan
dalam membuat sebuah database yang kompleks maupun yang sederhana. Dengan ERD ini
juga akan memudahkan pengguna dalam hal ini orang yang merancang database tersebut
dalam membuat perubahan di dalam database jika sewaktu-waktu terjadi.
7. Kardinalitas
Di dalam ERD sendiri biasanya terdapat relasi antar entitas yang sering disebut dengan
Kardinalitas Relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan
entitas pada himpunan entitas yang lain.Ada empat jenis Kardinalitas/Derajat Relasi, yaitu :
a. Satu ke satu (One to One)
Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan paling banyak satu
entitas di dalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B
dihubungkan dengan paling banyak satu entitas dalam himpunan entitas A.
b. Satu ke banyak (One to Many)
Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan lebih dari satu entitas di
dalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B hanya dapat
dihubungkan dengan paling banyak satu entitas dalam himpunan entitas A.
c. Banyak ke satu (Many to One)
d. Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan paling banyak satu
entitas di dalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dapat
dihubungkan dengan lebih dari satu entitas dalam himpunan entitas A.
e. Banyak ke banyak (Many to Many)
f. Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dapat dihubungkan dengan lebih dari satu
entitas di dalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dapat
dihubungkan dengan lebih dari satu entitas dalam himpunan entitas A.
Tujuan dari normalisasi adalah untuk menghasilakn struktur tabel yang normal
atau baik.
Teknik normalisasi adalah upaya agar desain logik tabel-tabel berada dalam
normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi atau tabel-tabel
dalam database dan harus dipenuhi oleh relasi atau tabel tersebut pada level-
level normalisasi.
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal tertentu jika memenuhi kondisi
tidak ada keharusan dengan mengikuti suatu format tertentu. Pada bentuk tidak
normalisasi terdapat repeating group , sehingga pada kondisi ini data menjadi
permasalahan dalam melakukan manipulasi data (insert, update, dan delete ) atau
Oleh karena itu tahap unnormal akan menghasilkan bentuk normal tahap
Normal pertama (1 NF), suatu relasi atau tabel memenuhi normal pertama jika
dan hanya jika setiap setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai
mempunyai arti ganda dan tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau
Pada data tabel sebelumnya data belum normal sehingga harus diubah
kedalam bentuk normal pertama dengan cara membuat baris berisi kolom
jumlah yang sama dan setiap kolom hanya mengandung satu nilai.
Bentuk normalisasi pertama (1 NF) ini mempunyai ciri yaitu setiap data
dibentuk file daftar atau rata (flat file), data dibentuk dalam satu record demi
satu record dan nilai-nilai dari field-field berupa nilai yang tidak dapat dibagi-
bagi lagi.
terjadinya anomali.
Oleh karena itu tahap normalisasi pertama akan menghasilkan bentuk normal
Normalisasi kedua (2 NF), suatu relasi memenuhi relasi kedua jika dan hanya jika
relasi tersebut memenuhi normal pertama dan setiap atribut yang bukan kunci
Bentuk normal kedua ini mempunyai syarat yaitu bentuk data yang telah
Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama
Oleh karena itu harus dilakukan normalisasi tahap ketiga (1 NF) yang dapat
Normalisasi ketiga (1 NF), suatu relasi memenuhi normal ketiga jika dan hanya
jika relasi tersebut memenuhi normal kedua dan setiap atribut bukan kunci (non
dan semua atribut bukan kunci utama tidak punya hubungan transitif.
Artinya setiap atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada primary key
secara keseluruhan, dan bentuk normalisasi ketiga sudah didapat tabel yang
optimal.
1) Functional Dependency
dimana satu atribut atau beberapa atribut dari suatu relasi yang keberadaannya
Sebagai keterangan mengenai notasi diatas bahwa sebelah kiri notasi disebut
terlihat bahwa untuk kode_barang yang sama dan nama_barang juga sama,
secara fungsional suatu atribut kepada atribut lainnya melalui atribut yang lain
pula.
ketergantungan fungsional:
A→B
B→C
1. https://www.tutorialspoint.com/Lossless-and-Lossy-Decomposition-in-DBMS
2. https://www.geeksforgeeks.org/introduction-of-database-normalization/
3. https://www.geeksforgeeks.org/lossless-join-and-dependency-preserving-decomposition/
4. https://www.geeksforgeeks.org/acid-properties-in-dbms
5. http://brahmaputra7.blogspot.com/2014/05/basis-data-pengenalan-entity.html