Disusun oleh :
ANA NOVITASARI
NIM: B09 004
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi di Dukuh Cemetuk,
Desa Lorog, Tawangsari, Sukoharjo”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma Husada
Surakarta.
3. Ibu Hardiningsih, SST., M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
iv
8. Semua pihak yang telah, membantu dan memberikan dukungan dalam
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012
Ana Novitasari
B09 004
ABSTRAK
Latar Belakang : Periode pertumbuhan pada bayi sangat cepat terutama pada aspek
kognitif, motorik dan sosial serta pembentukkan rasa percaya diri anak melalui
perhatian dan pemenuhan kebutuhan dasar orang tua (Soetjiningsih, 2004). Salah
satu cara untuk memberikan rangsangan sensorik, motorik dan kognitif adalah terapi
sentuhan dan pijat bayi. Lewat pijat bayi akan tercipta suatu hubungan khusus yang
positif antara orang tua dan bayi. Itu sebabnya, pijat bayi sebaiknya dilakukan oleh
tenaga kesehatan, orang tua, keluarga, atau paling tidak pengasuh yang sehari-hari
merawatnya (Prasetyono, 2009).
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi di Dukuh
Cemetuk, Lorog, Tawangsari, Sukoharjo.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Deskriptif Kuantitatif, lokasi penelitian
ini diambil di Dukuh Cemetuk, Lorog, Tawangsari, Sukoharjo pada bulan April
sampai Juni 2012. Jumlah populasi adalah 35 responden, jumlah sampel sebanyak 35
responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Alat
pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Analisis data dengan cara
manual sesuai dengan rumus yang ada.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi paling banyak pada
kategori kurang baik sebanyak 16 responden (46%), kategori baik sebanyak 10
responden (28%). Sedangkan paling sedikit pada kategori cukup baik sebanyak 9
responden (26%).
Kesimpulan : Dari penelitian disimpulkan tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi
pada kategori baik sebanyak 10 responden (28%), cukup baik sebanyak 9 responden
(26%) dan kurang baik sebanyak 16 responden (46%).
vi
MOTTO
v Dan janganlah kamu tunjukkan kedua matamu kepada yang telah Kami
berikan kepada beberapa golongan dari mereka sebagai bunga dunia, untuk
Kami uji mereka dengannya, dan kurnia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.
(QS. Thaaha: 131)
v Berfikir dan bertindak lebih baik daripada hanya diam dan menyaksikan saja.
(Bachtiar Rifa’i)
v Kata yang paling indah dibibir untuk umat manusia adalah kata “Ibu” dan
panggilan paling indah adalah “Ibuku”. (Khalil Gibran)
v Selamatkan aku dari mereka yang tidak mengatakan dari kebenaran kecuali
kebenaran itu untuk menyakiti (Khalil Gibran)
PERSEMBAHAN
vii
CURICULUM VITAE
FOTO
3X4
BERWARNA
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan:
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengetahuan ................................................................... 9
2. Bayi ................................................................................ 13
ix
3. Pijat Bayi ........................................................................ 16
C. Pembahasan ........................................................................ 43
D. Keterbatasan ........................................................................ 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 47
B. Saran ................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.8 Gambar Kaki (Peras dan Putar Pergelangan kaki) ................ 23
Gambar 2.13 Gambar Perut (Mengayuh Sepeda Dengan Kaki diangkat) ... 23
xii
Gambar 2.21 Gambar Tangan (Perahan Cara India) .................................. 25
Gambar 2.26 Gambar Tangan (Peras dan Putar Pergelangan Tangan) ....... 26
Kaki) ................................................................................... 28
............................................................................................. 29
xiii
Gambar 2.42 Gambar Gerakan Peregangan Lembut (Membentuk
............................................................................................ 30
Bergantian) ........................................................................ 30
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tentang Izin dan Praktik Bidan menyebutkan bahwa bidan berwenang memantau
tumbuh kembang bayi melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang. Salah
satu bentuk stimulasi yang selama ini dilakukan oleh masyarakat adalah dengan
pijat bayi.
Anak memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keluarga dan bangsa. Setiap
orang tua mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,
sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan tangguh.
interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan yaitu faktor genetika, lingkungan,
Ikatan batin yang sehat (secure attachment) sangat penting bagi anak
sejak lahir, stimulus dari luar juga berperan bagi pertumbuhan fisik dan
Bayi adalah anak usia 0-12 bulan (Soetjiningsih, 2004). Periode bayi
terbagi atas neonatus dan bayi. Diatas 28 hari sampai usia 12 bulan termasuk
kategori periode bayi. Pada periode ini pertumbuhan sangat cepat terutama pada
1
2
aspek kognitif, motorik dan sosial serta pembentukan rasa percaya diri anak
melalui perhatian dan pemenuhan kebutuhan dasar dari orang tua (Soetjiningsih,
2004). Salah satu cara untuk memberikan rangsangan sensorik, motorik dan
kognitif adalah terapi sentuhan dan pijat bayi. Lewat pijat bayi akan tercipta suatu
hubungan khusus yang positif antara orang tua dan bayi. Itu sebabnya, pijat bayi
sebaiknya dilakukan oleh orang tua, keluarga atau paling tidak pengasuh yang
Adapun yang dimaksud dengan pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua
dan terpopuler yang dikenal manusia, yang juga merupakan seni perawatan
diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan ke dunia .
Kedekatan ini mungkin dikarenakan pijat bayi sangat berhubungan erat dengan
(Prasetyono, 2009).
Namun ilmu kesehatan tentang pijat bayi ini masih belum diketahui oleh
dukun bayi dan kurangnya pengetahuan masyarakat untuk melakukan pijat bayi
memilih pijat bayi kepada dukun bayi adalah faktor adat istiadat yang masih
3
dipegang teguh dan berkembang secara turun temurun. Serta, adanya keyakinan
bahwa dukun bayi dianggap lebih mengerti dan mahir dalam melakukan pijat bayi
peranannya oleh dukun bayi. Selama ini, pemijatan tidak hanya dilakukan bila
bayi sehat, tetapi juga pada bayi sakit atau rewel dan sudah menjadi rutinitas
kebiasaan memijatkan bayi pada dukun bayi masih dilaksanakan oleh hampir
Informasi dari desa tersebut, terdapat 35 bayi dari 103 Kepala Keluarga
dan 4 orang dukun bayi yang belum mendapatkan pelatihan. Dari data tersebut,
hampir semua bayi dan balita yang ada pernah mendapat pemijatan oleh dukun
bayi.
tentang pijat bayi hanya 25 ibu yang mengetahui tentang pijat bayi dan 10 ibu
mengenai tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi di Dukuh Cemetuk, Lorog,
Tawangsari, Sukoharjo.
4
B. Perumusan Masalah
sebagai berikut “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi di Dukuh
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sukoharjo.
Sukoharjo.
D. Manfaat Penelitian
bayi.
5
2. Bagi Peneliti
Agar masyarakat mengetahui tentang pijat bayi dan mampu melakukan pijat
bayi.
4. Bagi Institusi
E. Keaslian Penelitian
1. Sri Wahyuni (2006) dengan judul “Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu
Tentang Pijat Bayi di Desa Bedoyo, Ponjong, Gunung Kidul”. Penelitian ini
ibu tentang pijat bayi pada kategori baik sebanyak 2 responden (5%), cukup
Sedangkan untuk sikap ibu tentang pijat didapatkan hasil, dari 42 responden, 4
responden diantaranya
1. Judul:
a. Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Pijat Bayi di Desa Bedoyo,
Tawangsari, Sukoharjo.
2. Variabel:
3. Populasi:
di Gunung Kidul.
Sukoharjo.
4. Metode Penelitian:
5. Hasil penelitian:
a. Keaslian: tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi pada kategori baik
b. Penelitian: Tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi pada ketegori baik
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengetahuan
a. Pengertian
(Notoatmodjo, 2007).
b. Tingkatan Pengetahuan
tingkatan, yaitu:
1) Tahu (know)
Kata kerja untuk mengetahui bahwa orang tahu tentang apa yang
9
10
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (aplication)
konteks lain.
4) Analisa (analysis)
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
pengetahuan seseorang.
(Notoatmodjo, 2007)
1) Informasi
atau tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut.
3) Pendidikan
4) Pengalaman
banyak.
5) Sosial Ekonomi
6) Umur
pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan
usia.
(Notoatmodjo, 2007).
angket yang menanyakan tentang isi atau materi yang ingin diukur dari
2007).
2. Bayi
a) Pengertian
1) Pertumbuhan
besarnya sel.
yang berkisar antara 3-5 kali seminggu, akan tetapi juga banyak
berkisar antara 17-19 g/dl, kadar hematokrit saat lahir adalah 52%,
2005).
2) Perkembangan
Kriteria perkembangan:
(Hidayat, 2005).
16
3. Pijat Bayi
a. Pengertian
Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal
(Roesli, 2010).
b. Manfaat
menangis.
pembunuh alami).
g) Meningkatkan kesiagaan.
(bounding).
(Roesli, 2010).
bayi, antara lain pengeluaran beta endorphine, aktivitas nervus vagus dan
produksi serotonin.
dipijat.
(Roesli, 2010).
keinginan orang tua. Dengan lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan
dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi berusia 6-7 bulan
(Roesli, 2010).
1) Mencuci tangan.
2) Hindari kuku panjang dan perhiasan yang bisa menggores kulit bayi.
proses pemijatan.
8) Siapkan handuk, popok, baju ganti, dan minyak atau baby oil/lotion.
gesekan yang dapat terjadi karena kontak dengan kulit. Minyak yang
cocok adalah minyak zaitun, minyak telon, atau baby oil. Jangan
bayi.
(Roesli, 2010).
pemijatan berlangsung.
apabila ibu sudah merasa yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan
bagian lain dari badannya disentuh. Oleh karena itu, urutan pemijatan
bayi dianjurkan dimulai dari bagian kaki, perut, dada, tangan, muka,
segar dan bersih setelah terlumuri minyak bayi (baby oil). Namun, jika
21
pemijatan dilakukan pada malam hari, bayi cukup diseka dengan air
(Roesli, 2010).
Hal-hal yang tidak dianjurkan ketika sedang memijat bayi adalah sebagai
berikut:
3) Memijat bayi yang sedang tidak sehat, atau tak mau dipijat.
(Roesli, 2010).
seperti ini akan memberi kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat
dianjurkan dimulai dari bagian kaki, kemudian perut, dada, tangan, muka,
(Prasetyono, 2009).
22
Tabel 2.1
Teknik Pijat Bayi
Gambar Keterangan
1) Kaki a) Perahan Cara India
(1) Pegang kaki bayi pada pangkal
paha
(2) Gerakan tangan ke bawah secara
bergantian
Gambar 2.1
b) Peras dan Putar
(1) Pegang kaki pada pangkal paha
dengan kedua tangan
Gambar 2.2 (2) Peras dan putar kaki dengan
lembut dari pangkal paha kearah
mata kaki
c) Telapak Kaki
Urut telapak kaki dengan kedua ibu
jari secara bergantian, dari tumit
Gambar 2.3
d) Tarikan Lembut Jari
Pijat jari-jari satu persatu dengan
gerakan memutar menjauhi telapak
kaki menuju jari- jari telapak kaki
Gambar 2.4
e) Gerakan Peregangan
(1) Pijat telapak kaki dengan jari
telunjuk, di mulai dari batas jari-
Gambar 2.5 jari kearah tumit
(2) Dengan jari tangan regangkan
punggung kaki kearah tumit
f) Titik Tekanan
Seluruh permukaan telapak kaki dari
arah tumit ke jari-jari dengan
Gambar 2.6 menggunakan kedua ibu jari
g) Punggung Kaki
Pijat punggung kaki dari pergelangan
kaki kearah jari-jari dengan
Gambar 2.7
menggunakan kedua ibu jari
Gambar 2.12
b) Mengayuh sepeda dengan kaki
diangkat
(1) Angkat kedua kaki bayi dengan
salah satu tangan
Gambar 2.13 (2) Dengan tangan yang lain pijat
perut dari perut bagian atas sampai
ke jari-jari kaki
c) Ibu Jari ke Samping
(1) Letakkan kedua ibu jari di
samping kanan kiri pusar bayi
(2) Gerakkan kedua ibu jari kearah
Gambar 2.14 tepi perut kanan dan kiri
d) Bulan-Matahari
(1) Membuat lingkaran searah
jarum jam, jari tangan mulai
dari perut bagian bawah, ke atas
kemudian kembali ke bawah
24
Gambar 2.17
a) Jantung Besar
(1) Meletakkan ujung-ujung jari
kedua telapak tangan di tengah
dada bayi
(2) Buat gerakan ke atas sampai ke
Gambar 2.18 bawah leher, kemudian ke
samping diatas tulang selangka,
lalu ke bawah membentuk
jantung dan kembali ke ulu hati
f) Kupu- kupu
(1) Tangan kanan membuat gerakan
memijat menyilang dari tengah
25
d) Membuka Tangan
Gambar 2.22 Pijat telapak tangan dengan kedua ibu
jari dari pergelangan tangan sampai
kearah jari-jari
f) Punggung Tangan
Gambar 2.24 (1) Letakkan tangan bayi di antara
kedua tangan kita
(2) Usap punggung tangan bayi dari
arah pergelangan tangan kearah
26
jari-jari
g) Peras dan Putar Pergelangan Tangan
Peras sekeliling pergelangan tangan
dengan ibu jari dan jari telunjuk
c) Hidung
(1) Letakkan kedua ibu jari di
pertengahan alis
(2) Tekan ibu jari dari pertengahan
Gambar 2.30 kedua alis turun melalui tepi
hidung kearah pipi dengan
27
Gambar 2.34
Kaki
Ulangi gerakan menyetrika
punggung, tangan kanan memegang
kaki dan gerakan di lanjutkan sampai
ke tumit kaki
Gambar 2.40
Sumber : Roesli (2010).
1) Gerakan relaksasi
bersama-sama pijat bayi atau terpisah dari pijat bayi. Misalnya waktu
ibu mulai memijat bagian kaki bayi ternyata kakinya tegang dan kaku.
29
Gunakan sentuhan relaksasi dan suara ibu untuk menolong agar kaki
meregangkan tangan dan kaki bayi, memijat perut dan pinggul, serta
(Roesli, 2010).
Tabel 2.2
Teknik Peregangan Lembut
Gambar Keterangan
a) Tangan disilangkan
(1) Pegang kedua pergelangan tangan
bayi dan silangkan keduanya di
dada.
(2) Luruskan kembali kedua tangan
bayi ke samping. Ulangi gerakan
Gambar 2.41 ini sebanyak 4-5 kali.
b) Membentuk diagonal tangan-kaki
(1) Pertemukan ujung kaki kanan dan
ujung tangan kiri bayi di atas tubuh
bayi sehingga membentuk garis
diagonal. Selanjutnya, tarik
kembali kaki kanan dan kaki kiri
bayi ke posisi semula.
(2) Pertemukanlah ujung kaki kiri
dengan ujung tangan diatas tubuh
bayi. Selanjutnya, tarik kembali
Gambar 2. 42
tangan dan kaki bayi ke posisi
semula. Gerakan membentuk
diagonal ini dapat diulang sebanyak
4-5 kali.
c) Menyilangkan kaki
(1) Pegang pergelangan kaki dankiri
bayi, lalu silangkan keatas perut.
30
Gambar 2. 45
Sumber: Roesli (2010).
31
B. Kerangka Teori
Baik
Pengetahuan ibu
tentang pijat bayi Cukup baik
Kurang baik
METODOLOGI PENELITIAN
sekarang.
32
33
1. Populasi
populasi. Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi
jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau lebih (Arikunto,
2006). Berdasarkan jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100
maka diambil semua sebagai sampel. Jadi, sampel pada penelitian ini
D. Instrumen Penelitian
pengetahuan pijat bayi. Dalam penelitian ini ada dua pernyataan yaitu
benar dan skor 0 jika jawaban salah. Sedangan penskoran pada pernyataan
unfavorabel adalah skor 0 jika jawaban benar dan skor 1 jika jawaban salah.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Kuesioner tentang Pijat Bayi
Variabel Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah
Item
Tingkat pengetahuan Pengertian pijat bayi 1, 2 - 2
ibu tentang pijat bayi Manfaat pijat bayi 4, 6 3, 5 4
Waktu pijat bayi 7, 8, 9, 10 4
Persiapan pijat bayi 11, 12, 14 13 4
Mekanisme pijat bayi 15, 16, 17, 18 4
Hal-hal yang dilakukan 19, 21, 22 20 4
selama pemijatan
Hal-hal yang tidak 23 24, 25 3
dianjurkan ketika
sedang memijat bayi
Teknik pijat bayi 26, 27 28 3
Gerakan relaksasi dan 29, 30, - 7
peregangan 31, 32,
33, 34, 35
Total 35
35
Agar diperoleh data yang valid dan reliabel, maka kuesioner diuji terlebih
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
Product Moment. Suatu item dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel
N. ∑ XY − ∑ X . ∑ Y
r ! =
$%N ∑ X& − (∑ X)& ' %N ∑ XY& − (∑ Y)& '
Keterangan :
N : Jumlah responden
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Kuesioner
Variabel Jumlah Item Valid (Item) Tidak Valid (Item)
Pengetahuan ibu 35 30 5 (pernyataan no: 1,
tentang pijat bayi 10, 16, 25, 28).
36
item pernyataan yang valid dan 5 item pernyataan yang tidak valid.
Untuk item yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian ini.
2. Uji Reliabilitas
+ ∑ /0&
()) = * , -. − 2
+−1 /&1
Keterangan :
Suatu item dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach > rkriteria (0,70)
(Ghozali, 2005).
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
Variabel Alpha cronbach Keterangan
Pengetahuan ibu tentang pijat 0,913 Reliabel
bayi
37
penelitan ini memiliki alpha cronbach 0,913 > 0,70 sehingga kuesioner
data dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
primer dan data sekunder. Menurut Hidayat (2005) data primer adalah data
yang diperoleh secara langsung dari sumbernya dan diperoleh dari jawaban
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dari objek penelitian, peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
data yang dimiliki ketua RT mengenai berapa jumlah ibu yang memiliki bayi
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki kelompok lain
G. Definisi Operasional
Tabel 3.4
Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan Tentang Pijat Bayi
Skala
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
dilakukan pengolahan data. Hal ini disesuaikan dengan tujuan yang akan
analisis meliputi:
a. Editing
b. Coding
yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting
dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu
buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat kondisi dan arti
c. Entry Data
(Hidayat, 2007).
40
2. Analisa data
(Arikunto, 2006).
yaitu:
Sedangkan rumus prosentase untuk jumlah ibu yang memijatkan bayinya menurut
I. Etika Penelitian
tertentu.
3. Confidentially (Kerahasiaan)
A. Gambaran Umum
Sukoharjo sejumlah 1206 jiwa dan terdapat 103 Kepala Keluarga serta
Sukoharjo.
B. Hasil Penelitian
42
43
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang
Pijat Bayi
No Tingkat Pengetahuan Jumlah Prosentase
Responden (%)
1 Baik 10 28
2 Cukup Baik 9 26
3 Kurang Baik 16 46
Total 35 100
Sumber: Data Primer, Juni 2012
ibu tentang pijat bayi paling banyak pada kategori kurang baik sebanyak 16
C. Pembahasan
responden (28%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang pijat bayi
dan paling sedikit pada tingkat pengetahuan cukup baik yaitu sebanyak 9
responden (26%).
pemijatan, teknik pijat bayi dan gerakan peregangan lembut. Menurut Roesli
isyarat yang diberikan bayi. Jika bayi menangis usahakan untuk menenangkan
sudah mengantuk dan sangat ingin tidur. Menurut Prasetyono (2009) secara
umum pemijatan sebaiknya dimulai dari kaki bayi. Permulaan seperti ini akan
bayi, memijat perut dan pinggul, serta meluruskan tulang belakang bayi.
Roesli (2010) hal-hal yang dilakukan selama pemijatan antara lain yaitu
lagu-lagu yang keras justru tidak dianjurkan selama pemijatan karena dapat
baik dan dapat melakukan pijat bayi dengan baik walaupun belum sempurna.
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
lebih luas. Sedangkan dari faktor kultur (budaya dan agama) sangat
baru akan disaring kira-kira sesuai atau tidak dengan budaya yang ada dan
agama yang dianut. Dari faktor pendidikan semakin tinggi pendidikan maka
seseorang akan mudah menerima dan menyesuaikan diri dengan hal-hal yang
pengalaman yang didapat akan semakin banyak pula. Faktor lingkungan akan
pengetahuan akan tinggi pula. Sedangkan dari faktor usia, semakin tua
D. Keterbatasan
menjawab kuesioner,
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut:
B. Saran
1. Bagi Responden
tentang pijat bayi, mencari informasi tentang pijat bayi baik melalui
46
47
tentang pijat bayi agar dukun bayi dapat memberikan pelayanan pijat bayi