Anda di halaman 1dari 7

Nama : Shella Nur Safitri

NIM : 180910301093

Mata Kuliah : Analisis Dampak Lingkungan (D1)

1. Menurut Armenaes, krisis lingkungan dewasa ini hanya bisa diatasi dengan melakukan
perubahan cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam secara fundamental dan
radikal, yang dibutuhkan adalah sebuah pola atau gaya hidup baru tidak hanya orang
perorangan tetapi juga budaya masyarakat secara keseluruhan. Saudara jelaskan maksud
kalimat diatas dengan bahasa anda sendiri disertai dengan contoh ;

Artinya, dibutuhkan etika lingkungan hidup yang menuntun manusia untuk berinteraksi
dalam alam semesta. Untuk membangun suatu etika lingkungan hidup, kita membutukan
pendidikan yang berbasis pada humanty. Pendapat ini hendak menegaskan bahwa
persoalan inti dari krisis ekologi yang melanda kita terletak pada paradigma manusia
dalam mengerti alam semesta ini yang tidak humanis. Untuk menyelamatkan lingkungan
hidup atau bumi kita ini, diperlukan manusia yang bermoral tinggi dan mencintai
lingkungannya, memiliki spiritual yang tinggi, dan mencintai ajaran agamanya. Maka
dari itu pengetahuan saja tidak cukup untuk menjaga kelestarian lingkungan, tapi orang
yang pendalaman iman dan takwa kepada penciptanyalah yang sangat berpengaruh
terhadap kelestarian lingkungan tersebut. Karena orang seperti itu dapat menghargai apa
yang diciptakan oleh penciptanya.

Kehidupan yang akan ada dimasa yang akan datang akan ditentukan oleh kehidupan
yang ada sekarang ini. Pola hidup manusia saat ini kebanyakan tidak selaras dengan
lingkungan sekitar, contoh kecilnya manusia yang hidup di atas bumi masih sering
membuang sampah sembarangan di sungai, belum lagi daya konsumsi plastik yang tinggi
sehingga plastik – plastik yang digunakan tadi menjadi limbah yang memerlukan waktu
yang sangat panjang untuk diurai akibatnya kita sering melihat plastik yang menumpuk
di daerah aliran sungai.

Pola-pola seperti inilah yang akan berdampak buruk bagi kehidupan anak cucu kita
dimasa depan, sampah ini akan mencemari lingkungan dan akan menggangu kehidupan
ekosistem alam dimana sampah itu dibuang dan akan berpengaruh buruk bagi kehidupan
lainya.
Salah satu cara bisa memecahkan masalah lingkungan ini adalah dengan merubah pola
pemikiran secara perlahan lahan terutama pada generasi muda, karna generasi muda ini
masih mudah untuk dilatih dan diberdayakan untuk menjaga lingkungan sekitar.

2. Ada beberapa teori lingkungan yang berpusat pada kehidupan, saudara jelaskan teori-
teori tersebut dan bagaimana pada kehidupan manusia implikasinya dan bumi, berikan
pula contohnya;
A. Teori Antroposentrisme

Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat
dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling
menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan
dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung. Contohnya banjir Jakarta menjadi
contoh pengaruh Antroposentrisme Pembangunan Kota di Indonesia, dengan  Aspek
ekologi yang benar-benar diabaikan oleh kota Jakarta ini  adalah eksistensi Daerah aliran
sungai (DAS) yang seharusnya menjadi kawasan serapan air tidak difungsikan secara
normal. DAS di daerah Jakarta Utara yang merupakan muara berbagai sungai di Jakarta
sekarang dialihfungsikan menjadi daerah perumahan elit

B. Teori Biosentrisme

Teori Biosentrisme mengagungkan nilai kehidupan yang ada pada ciptaan, sehingga
komunitas moral tidak lagi dapat dibatasi hanya pada ruang lingkup manusia. Mencakup
alam sebagai ciptaan sebagai satu kesatuan komunitas hidup (biotic community). Inti
pemikiran biosentrisme adalah bahwa setiap ciptaan mempunyai nilai intrinsik dan
keberadaannya memiliki relevansi moral. Contohnya masyarakat suku Baduy
memandang alam sebagai ruang interaksi atas unsur-unsur biologis, di mana eksistensi
manusia akan sangat bergantung pada berjalannya siklus alamiah.  Komunitas Baduy
telah menempatkan kearifan lokal (Local wisdom) sebagai etika dan moral dalam
keseharian interaksi mereka dengan alam. 

C. Teori Ekosentrisme

Ekosentrisme Berkaitan dengan etika lingkungan yang lebih luas. Berbeda dengan
biosentrisme yang hanya memusatkan pada etika pada biosentrisme, pada kehidupan
seluruhnya, ekosentrisme justru memusatkan etika pada seluruh komunitas ekologis, baik
yang hidup maupun tidak. Karena secara ekologis, makhluk hidup dan benda-benda
abiotis lainnya saling terkait satu sama lain. Oleh karenanya, kewajiban dan tanggung
jawab moral tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup. Kewajiban dan tanggung jawab
moral yang sama juga berlaku terhadap semua realitas ekologis. Contoh munculnya
kesadaran lingkungan akibat adanya krisis lingkungan yg disebabkan oleh polusi.

D. Teori Egosentris

Etika yang mendasarkan diri pada berbagai kepentingan individu (self). Egosentris
didasarkan pada keharusan individu untuk memfokuskan diri dengan tindakan apa yang
dirasa baik untuk dirinya. Egosentris mengklaim bahwa yang baik bagi individu adalah
baik untuk masyarakat. Orientasi etika egosentris bukannya mendasarkan diri pada
narsisisme, tetapi lebih didasarkan pada filsafat yang menitikberatkan pada individu atau
kelompok privat yang berdiri sendiri secara terpisah seperti “atom sosial” (J. Sudriyanto,
1992:4). Inti dari pandangan egosentris ini, Sonny Keraf (1990:31) menjelaskan: Bahwa
tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi
dan memajukan diri sendiri Dengan demikian, etika egosentris mendasarkan diri pada
tindakan manusia sebagai pelaku rasional untuk memperlakukan alam menurut insting
“netral”.  Contohnya kita harus senantiasa membuang sampah pada tempatnya agar tidak
terjadi banjir.

E. Etika Homosentris

Etika homosentris mendasarkan diri pada kepentingan sebagian masyarakat. Etika ini
mendasarkan diri pada berbagai model kepentingan sosial dan pendekatan antara pelaku
lingkungan yang melindungi sebagian besar masyarakat manusia. Contohnya melakukan
penghijauan karna peduli terhadap keberlangsungan lingkungan untuk generasi penerus di
masa yang akan datang.

F. Etika Ekosentris

Menurut etika ekosentris ini, lingkungan secara keseluruhan dinilai pada dirinya
sendiri. Menurut etika ini, bumi memperluas berbagai ikatan komunitas yang mencakup
“tanah, air, tumbuhan dan binatang atau secara kolektif, bumi”. Sederhananya, paham
ekologi (ekosentris = berpusat ekologi), bertumpu pada keseimbangan alam, kesadaran
akan bencana dan mendorong kesadaran moral dalam hal ini solidaritas untuk bertindak
secara bersama-sama memperbaiki perilaku yang berpotensi merusak  alam. Contohnya
kita sadar bahwa dengan menebang pohon secara liar akan menyebabkan berbagai
bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dll. Karna kesedaran tersebut kita
memperbaikinya dengan melakukan reboisasi (penghijauan).
G. Teosentrisme

Teosentrisme merupakan teori etika lingkungan yang lebih memperhatikan lingkungan


secara keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia dengan li

ngkungan. Pada teosentrism, konsep etika dibatasi oleh agama (teosentrism) dalam
mengatur hubungan manusia dengan lingkungan. Contohnya untuk di daerah Bali, konsep
seperti ini sudah ditekankan dalam suatu kearifan lokal yang dikenal dengan Tri Hita
Karana (THK), dimana dibahas hubungan manusia dengan Tuhan (Parahyangan),
hubungan manusia dengan manusia (Pawongan) dan hubungan manusia dengan
lingkungan (Palemahan).

H. Teori Nikomakea

Teori Nikomakea memusatkan perhatian pada pentingnya membiasakan berperilaku bijak


dan mengembangkan watak yang bijak pula. Contohnya kita harus hemat energi,
menggunakannya seperlunya saja.

I. Zoosentrisme

Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang, karenanya


etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Menurut etika ini, binatang mempunyai
hak untuk menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah
dari penderitaan. Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan
binatang dijadikan salah satu standar moral. Menurut The Society for the Prevention of
Cruelty to Animals, perasaan senang dan menderita mewajibkan manusia secara moral
memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih. Contohnya merawat kucing dengan
memberikan makanan yang bernutrisi tinggi, memandikannya, menyisir bulunya, dan
lain-lain.

J. Antroposentris

Antroposentris yang menekankan segi estetika dari alam dan etika antroposentris yang
mengutamakan kepentingan generasi penerus. Menurut antroposentris etika lingkungan
harus dicari pada aneka kepentingan manusia, secara khusus kepentingan estetika.
Sedangkan etika antroposentris yang mementingkan kesejahteraan generasi penerus
mendasarkan pada perlindungan atau konservasi alam yang ditujukan untuk generasi
penerus manusia. 
Contohnya perusahaan unilever. Unilever merupakan perusahaan raksasa yang memiliki
pabrik di berbagai belahan dunia. Produk yang dihasilkan oleh unilever sangat beragam
mulai dari sabun, pembersih lantai, deodoran, es krim, the celup kemasan, mentega, dan
lain lain. Banyaknya produk yang dihasilkan unilever tentunya banyak juga menggunakan
bahan-bahan yang berasal dari alam. Penggunaan sumber daya alam yang dinilai
berdampak buruk bagi alam adalah penggunaan minyak kelapa sawit sebagai salah satu
bahan pembuatan produk seperti Vaseline, sabun Dove, es krim Ben and Jerry. 

Seperti yang kita ketahui pohon kelapa sawit tidak baik bagi kesuburan tanah bekas
penanaman kelapa sawit. Menurut Hidayani (dalam jurnal Dampak Industri Pertanian
Kelapa Sawit Terhadap Berkurangnya Ikan di Perairan dan Flora serta Fauna)
menjelaskan bahwa dampak negatif dari penanaman kelapa sawit yaitu pemberian pupuk
kimia secara terus-menerus lalu ikan-ikan diperairan yang banyak mati akibat dari
pembuangan limbah kelapa sawit tersebut, pembuangan limbah cair dan pembuangan
limbah bekas pencucian pupuk serta peptisida. Dampak positif yang didapatkan hanya
tertuju kepada manusia saja yaitu mengurangi tingkat pengangguran, namun dampak
negatif nya dialami oleh lingkungan dan alam.

 Unilever sebagai perusahaan raksasa tentunya tetap ingin menjaga citra perusahaannya
dengan menjalin hubungan yang baik dengan para komunitas-komunitas di masyarakat
seperti Greenpalm. Greenpalm mendesak Unilever agar dalam penggunaan minyak
kelapa sawit, haruslah menggunakan yang berferikasi, dan hanya dari sumber yang
terpercaya dan berkelanjutan. Hal ini agar Unilever tidak menggunakan kelapa sawit dari
perusahaan-perusahaaan yang berbeda-beda sehingga tidak membuka banyak lahan lagi
bagi para perusahaan tersebut untuk ditanami kelapa sawit. 

Selain itu juga agar Unilever mau menggunakan kelapa sawit dari perusahaan yang
menjamin memproduksi kelapa sawit yang lebih ramah lingkungan.

3. Kondisi lingkungan hidup kita ditengarai semakin mencemaskan, pada saat ini di banyak
tempat, tanah semakin tidak produktif bahkan di sebagian tempat tidk dapat ditanami
lagi, air semakin tercemardan tidak layak minum, udara juga semakin menyesakkan
napas, berkaitan dengan hal diatas, bagaimana saran/ide suadara untuk melestarikan
lingkungan, berikan pula contohnya.
Kerusakan lingkungan hidup di Indonesia semakin hari kian parah. Kondisi tersebut
secara langsung telah mengancam kehidupan manusia. Tingkat kerusakan alam pun
meningkatkan risiko bencana alam.

Penyebab terjadinya kerusakan alam dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu akibat
peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Kerusakan lingkungan hidup dapat diartikan
sebagai proses deteriorasi atau penurunan mutu (kemunduran) lingkungan. Deteriorasi
lingkungan ini ditandai dengan hilangnya sumber daya tanah, air, udara, punahnya flora
dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem. Untuk itulah diperlukan pelestarian lingkungan
hidup. Pelestarian lingkungan hidup merupakan serangkaian upaya untuk melindungi
kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang
ditimbulkan oleh beragam fenomena agar tetap mampu mendukung kehidupan makhluk
hidup.

Contoh upaya pelestarian lingkungan hidup di wilayah daratan yang dapat kita lakukan
demi menyelamatkan kelestarian lingkungan hidup antara lain:

  Reboisasi yakni penanaman kembali lahan yang telah gundul.


  Rehabilitasi lahan yakni upaya penyuburan kembali lahan yang tidak subur, kritis dan
tidak prosuktif.
 Aturan tata guna lahan yakni upaya pengaturan lahan disesuaikan dengan wilayah
sekitar.
 Membuat daerah resapan air yang berfungsi untuk mencegah banjir dan menyimpan
air tanah dalam jumlah besar.
 Pembuatan sengkedan (terasering) untuk lahan miring (tidak datar).
  Melakukan rotasi tanaman agar unsur hara dalam tanah tetap terjaga atau habis hanya
untuk satu jenis tanaman.
 Pembuatan taman kota berfungsi untuk membersihkan udara dalam kota sehingga
membuat suasana nyaman dan asri.

Selain melestarikan lingungan hidup di wilayah daratan, kita juga harus melakukan
pelestarian di wilayah perairan yang meliputi sungai, danau dan laut. Upaya yang bisa
dilakukan antara lain :

 Tidak membuang limbah industri atau rumahan ke dalam sungai.


 Menyediakan tempat sampah di perahu, pinggir pantai atau tempat wisata air lainnya.
 Pelestarian karang laut yang merupakan habitat ikan.
 Tidak melakukan penangkapan hasil laut dengan cara yang salah misalnya
pengeboman maupun penyetruman menggunakan listrik.
  Membuat tempat penangkaran, pembuahan biota laut agar tidak punah.
 Menghindari kebocoran pada tangki minyak di laut.

Anda mungkin juga menyukai