Anda di halaman 1dari 28

"STRATEGI, METODE DAN TEKNIK DALAM

PEMBELAJARAN IPS SD"

DISUSUN OLEH :
Nama:Arsyita Khairunnisa

Npm:5018150

Kelas :5e

Mata Kuliah :Pembelajaran Ips Sd

Dosen Pengampu :Aren Frima, M. Pd

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP PGRI) LUBUKLINGGAU
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
makalah ini dapat di selesaikan dengan baik dan lancar.sholawat beriring salam
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan
para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Dalam makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah membantu dalam proses pembelajaran, disini kami akan
memaparkan materi tentang "Strategi, Metode dan Teknik dalam pembelajaran
IPS SD",semoga makalah yang kami susun mudah di pahami oleh pembaca, dan
dapat di terapkan nantinya dalam kegiatan mengajar. Kami harap makalah ini
dapat berguna bagi pembaca maupun kami selaku penulis makalah.
Di dalam makalah ini mungkin terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna di dalamnya, oleh karna itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran pembaca dalam tujuan penyempurnaan makalah yang kami susun. Akhir
kata kami memohon maaf jika dalam penulisan makalah ini terdapat kata-kata
yang kurang berkenan, kami mohon maaf.

Lubuklinggau, November 2020

Arsyita Khairunnisa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3

2.1 Pengertian Strategi, Metode, dan Teknik pembelajaran IPS SD…… 3

2.2 Macam-macam Metode pembelajaran IPS SD……………………… 4

2.3 Strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa IPS SD………… 15

2.4 Macam-macam Strategi Pembelajaran IPS SD……………………… 16

2.5 Macam-macam Teknik Pembelajaran IPS SD……………………… 20

BAB III PENUTUP................................................................................ 23

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 23

3.2 Saran……………………...…………………………………………. 24
DAFTAR PUSAKA.................................................................................. 25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kondisi pembelajaran IPS dewasa ini khususnya pada jenjang  sekolah
dasar, menunjukkan indikasi bahwa pola pembelajaran yang dikembangkan
oleh guru cenderung bersifat guru sentris sehingga peserta didik hanya
menjadi obyek pembelajaran. Strategi, Metode, dan Teknik dalam
Pembelajaran IPS yang demikian, lebih cendrung berangkat dari asumsi dasar
bahwa pembelajaran IPS hanya dimaksudkan untuk mentransfer pengetahuan
atau konsep dari kepala guru ke kepala siswa. Akibatnya, mungkin guru telah
merasa membelajarkan namun siswa belum belajar.
Mengingat manusia dalam konteks sosialnya sedemikian luas akan sulit
kiranya memberikan definisi dari ilmu pengetahuan sosial, karena IPS
merupakan suatu perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari
penerapan ilmu-ilmu sosial lainnya. Dalam pembelajaran perlu menggunakan
suatu pendekatan agar siswa mempunyai daya tarik untuk mengikuti pelajaran
yang sedang berlangsung di dalam kelas. Adapun pendekatan adalah
seperangkat asumsi yang saling berkaitan dengan hakikat bahasa, hakikat
pengajaran bahasa serta hakikat apa yang diajarkan. Pendekatan bersifat
aksiomatis artinya bahwa kebenaran itu tidak dipersoalkan atau tidak perlu
dibuktikan lagi.
Proses pengajaran akan lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara
siswa, maka proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah
dengan paradigma baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam
berpikir, arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah
sehingga proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama
diantara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, maka dengan demikian
siswa yang kurang akan dibantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga proses
pembelajaran lebih hidup dan hasilnya lebih baik.

1
Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok
yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta.
Dimana semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta.
Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan
berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan
kegiatan belajar dengan menyenangkan. Hal ini dilatar belakangi bahwa
peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam
pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu
bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga berbagai jenis pendekatan
pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari strategi, metode, dan Teknik pembelajaran IPS SD?
2. Apa saja Macam-macam metode pembelajaran IPS SD?
3. Apa Strategi Pembelajaran IPS SD?
4. Apa saja Macam-macam Strategi Pembelajaran IPS SD ?
5. Apa saja Macam-macam teknik pembelajaran IPS SD ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui pengertian dari strategi, metode, dan pendekatan
pembelajaran?
2. Untuk Mengetahui Macam- macam Metode Pembelajaran?
3. Untuk Mengetahui Strategi pembelajaran IPS?
4. Untuk mengetahui Macam-macam Strategi Pembelajaran IPS SD
5. Untuk mengetahui macam-macam teknik pembelajaran IPS

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi, Metode, dan Teknik pembelajaran IPS SD


Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.Selanjutnya,
dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan
bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya,
bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-
keputusan yang akan diambil dalam suatupelaksanaan pembelajaran.
Adapun yang dimaksud dengan strategi dalam pendidikan yaitu
pengetahuan atau seni mendayagunakan semua faktor atau kekuatan untuk
mengamankan sasaran kependidikan yang hendak dicapai melalui
perencanaan dan pengarahan dalam operasionaliasi sesuai dengan situasi dan
kondisi lapangan yang ada, termasuk pula perhitungan tentang hambatan-
hambatannya berupa fisik maupun yang bersifat non fisik (seperti mental dan
moral baik dari subjek, objek maupun lingkungan sekitar). Jadi, strategi
pendidikan dapat diartikan sebagai kebijaksanaan dan metode umum
pelaksanaan proses pendidikan
Metode pembelajaran adalah suatu ilmu pengetahuan yang membahas
tentang bagaimana cara-cara atau teknik yang perlu ditempuh atau
dipergunakan dalam upaya menyampaikan materi atau bahan ajar kepada
obyeknya yaitu peserta didik. Jadi, yang dimaksud dengan metode
pembelajaran adalah suatu ilmu yang membicarakan bagaimana cara atau
teknik menyajikan bahan pelajaran terhadap siswa agar tercapai tujuan yang
telah ditetapkan secara efektif dan efesien.
Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru
dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Metode pembelajaran dengan tekhnik adalah dua hal yang
berbeda. Metode pembelajaran lebih bersifat procedural, yaitu berisi tahapan-

3
tahapan tertentu, sedangkan tekhnik adalah cara yang digunakan dan bersifat
implementatif. Dengan kata lain, metode dapat sama, akan tetapi tekhniknya
berbeda.
Metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat
beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)
demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman
lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang
relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis
akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah
siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif
dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat
berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
2.2 Macam-macam Metode pembelajaran IPS SD
Proses pembelajaran ialah proses belajar mengajar (PBM) atau proses
komunikasi dan kerjasama guru dan siswa dalam mencapai sasaran dan
tujuan pendidikan pengajaran. Pembelajaran juga merupakan proses
pengembangan sikap dan kepribadian siswa melalui berbagai tahap dan
pengalaman.Proses pembelajaran ini berlangsung melalui berbagai metode
dan multi-media sebagai cara dan alat menjelaskan, menganalisis,
menyimpulkan,mengembangkan, menilai dan menguasai (memakai:
mengamalkan/aplikasi) pokok bahasan (thema) sebagai perwujudan
pencapaian sasaran (tujuan).
1. Metode Ceramah

4
Metode ceramah ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan
melalui penuturan (penjelasan lisan) oleh guru kepada siswa. Metode
ceramah bervariasi merupakan cara penyampaian, penyajian bahan
pelajaran dengan disertai macam-macam penggunaan metode pengajaran
lain, seperti tanya jawab dan diskusi terbatas, pemberian tugas dan
sebagainya.
a. Alasan penggunaan:
1) agar perhatian siswa tetap terarah selama penyajian berlangsung
2) penyajian materi pelajaran sistimatis (tidak berbelit-belit)
3) untuk merangsang siswa belajar aktif
4) untuk memberikan feed back (balikan)
5) untuk memberikan motivasi belajar
b. Tujuan
1) menyampaikan informasi atau materi pelajaran
2) membangkitkan hasrat, minat, dan motivasi siswa untuk belajar
3) memperjelas materi pelajaran
c. Manfaat
Metode ceramah dapat digunakan dalam hal:
1) jumlah siswa cukup besar
2) sebagai pengantar atau menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3) waktu yang tersedia terbatas, sedang materi yang disampaikan
cukup banyak
d. Langkah-langkah penggunaan.
Langkah-langkah penggunaan metode ceramah bervariasi,
disesuaikan dengan metode-metode yang dipakai sebagai variasi,
contoh penggunaan metode tanya-jawab dan diskusi sebagai variasi:
1) Persiapan
a. merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
b. menyusun urutan penyajian materi untuk mencapai tujuan
pembelajaran khusus yang sudah ditetapkan

5
c. merumuskan materi ceramah secara garis besar
d. bila materi ceramah terlalu luas, dapat dibagi menjadi
beberapa penggalan
e. disarankan materi ceramah diperbanyak untuk dimiliki tiap
siswa
2) Pelaksanaan
a. menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus
(TPK) yang ingin dicapai sesudah pelajaran berakhir
b. menjelaskan kepada siswa pelaksanaan metode ceramah
bervariasi, misalnya: ceramah yang disertai dengan tanya
jawab, diskusi kelompok kecil dan ditutup dengan laporan
kelas.
c. membagikan materi ceramah kepada siswa
d. menyajikan materi ceramah
e. tanya jawab
f. guru mengkomunikasikan hal-hal yang harus didiskusikan
dalam kelompok kecil, waktu yang disediakan untuk
diskusi
g. pembentukan kelompok kecil terdiri dari lima atau tujuh
orang
h. pelaksanaan diskusi kelompok dalam batas waktu yang
sudah ditetapkan
i. membuat kesepakatan satu kelompok untuk melaporkan
dimuka kelas, kelompok-kelompok yang lain sebagai
pengulas
j. penyampaian laporan kelompok-kelompok yang telah
ditetapkan
k. mengatur jalannya pengulasan oleh kelompok-kelompok
yang lain
l. diskusi kelas berakhir
2. Metode Tanya jawab

6
Metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan
pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh
siswa atau sebaliknya (pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh
guru) baik secara lisan atau tertulis.
Pertanyaan yang diajukan mengenai isi pelajaran yang sedang
diajarkan guru atau pertanyaan yang lebih luas, asal berkaitan dengan
pelajaran atau pengalaman yang dihayati. Melalui dengan tanya jawab
akan memperluas dan memperdalam pelajaran tersebut.
a. Alasan Penggunaan
1) untuk meninjau pelajaran yang lain
2) agar siswa memusatkan perhatian terhadap kemajuan yang
telah dicapai sehingga dapat melanjutkan pelajaran berikut
3) untuk menangkap perhatian siswa serta memimpin pengamatan
dan pemikiran siswa
b. Tujuan
1) mengetahui penguasaan bahan pelajaran melalui ingatan dan
pengungkapan pernah serta sikap siswa tentang fakta yang
dipelajari, didengar atau dibaca.
2) mengetahui jalan berpikir siswa secara sistematis dan logis
dalam memecahkan masalah (cara berpikir siswa tidak
meloncat-loncat dalam menangkap dan memecahkan suatu
masalah).
3) memberikan tekanan perhatian pada bagian-bagian pelajaran
yang dipandang penting serta mampu menyimpulkan dan
mengikutsertakan pelajaran sehingga mencapai perumusan
yang baik dan tepat.
4) memperkuat lagi kaitan antara suatu pertanyaan dengan
jawabannya sehingga dapat membantu tumbuhnya perhatian
siswa pada pelajaran dan mengembangkan kemampuannya
untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimilikinya.

7
5) membiasakan siswa mengenal bentuk dan jenis pertanyaan
serta jawabannya yang benar dan tepat.
c. Manfaat
1) pertanyaan dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar
siswa, serta mampu menghubungkan pelajaran lama dengan
yang baru
2) pertanyaan ingatan yang meminta jawaban yang bersifat
pengungkapan kembali dapat memperkuat ingatan (assosiasi)
antara pertanyaan dengan jawaban
3) pertanyaan pikiran yang meminta jawaban yang harus
dipikirkan,menafsirkan, menganalisis dan menarik.
4) pertanyaan dapat mengurangi proses lupa karena jawaban yang
diperoleh atau dikemukakan dioleh dalam suasana yang serius
dan pemusatan perhatian terhadap jawaban. Apabila jawaban
dibenarkan oleh guru, makarasa gembira tersebut akan
memperkuat jawaban itu tersimpan dalam ingatan siswa
d. Langkah-langkah penggunaan
1) Persiapan
a. menentukan topic
b. merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
c. menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai
dengan TPK tertentu
d. mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
diajukan siswa
2) Pelaksanaan
a. menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus
(TPK)
b. mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab
(siswa tidak hanya bertanya tetapi juga menjawab
pertanyaan guru maupun siswa yang lain)
c. guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi

8
d. guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas
e. guru harus memberikan waktu yang cukup untuk
memikirkan jawabannya, sehingga dapat merumuskan
secara sistematis
f. tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan
bukan dalam suasana yang tegang dan penuh persaingan
yang tak sehat di antara para siswa
g. pertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau
seluruh kelas, guru perlu menggugah siswa yang pemalu
atau pendiam, sedangkan siswa yang pandai dan berani
menjawab perlu dikendalikan untuk memberi kesempatan
pada yang lain
h. guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi
satu masalah saja
i. pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran,
pertanyaan mengungkapkan kembali pengetahuan yang
dikuasai, dan pertanyaan yang meminta pendapat,
perasaan, sikap, serta pertanyaan yang hanya
mengungkapkan fakta-fakta saja
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu penyajian bahan pelajaran dengan
cara siswa membahas, dengan bertukar pendapat mengenai topik atau
masalah tertentu untuk memperoleh pengertian bersama yang lebih
jelas dan teliti tentang topik/sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan
merampungkan keputusan bersama
a. Alasan penggunaan.
Di dalam kehidupan, baik lingkungan keluarga maupun
lingkungan masyarakat, diskusi banyak digunakan sebagai salah
satu cara untuk memecahkan masalah dan telahmenjadi bagian
dari kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena itu metode ini
dipandang penting dikembangkan oleh guru di sekolah

9
b. Tujuan
Tujuan penggunaan metode diskusi adalah agar siswa aktif
dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara membahas dan
memecahkan masalah tertentu
c. Manfaat
1) menumbuhkan dan membina sikap serta perbuatansiswa
yang demokratis
2) menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara
berpikir kritis, analitis, dan logis
3) memupuk rasa kerjasama, sikap toleransi dan rasasosial
4) membina kemampuan untuk mengemukakan pendapat
dengan bahasa yang baik dan benar
d. Langkah-langkah penggunaan
1) Persiapan
a. menentukan topik yang akan didiskusikan
b. merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
c. merumuskan masalah yang akan didiskusikan
d. menentukan waktu dan pengaturan kelompok diskusi
2) Pelaksanaan
a. membuat struktur kelompok (pimpinan, sekretaris,
anggota)
b. menjelaskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
c. membagi-bagi tugas, dan memberikan pengarahan
diskusi
d. memberikan rangsangan dan membantu siswa untuk
berpartisipasi
e. mencatat ide dan saran-saran yang penting
f. kelompok-kelompok membuat hasil diskusinya dan
disampaikan dalam diskusi antar kelompok
g. hasil diskusi antar kelompok dilaporkan kepada guru
atau pimpinan diskusi dalam bentuk tertulis

10
4. Metode Observasi
Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisa
danmengadakan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan
melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
Cara atau metode ini ditandai pada umumnya dengan pengamatan
apa yang benar-benar dilakukan oleh individu dan membuat
pencatatan-pencatatan secara obyektif mengenai apa yang diamati.
Secara garis besar metode observasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a)
Structured orm controller observation (observasi yang direncanakan,
atau tes kontrol) ; b) Strukctures or informal observation
(observasi informal atau tidak direncanakan lebih dahulu).
a. Alasan penggunaan metode observasi
Metode observasi sebagai cara belajar mengajar dipandang
efektif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini didasari
pemikiran bahwa dalam metode observasi ada beberapa hal yang
mendukung keberhasilan belajar mengajar, karena:
1) melatih siswa untuk peka terhadap peristiwa atau gejala yang
tejadi dalam lingkungannya
2) metode observasi dapat mencatat data atau gejala-gejala yang
terjadi, maka dapat digunakan untuk melatih siswa dalam
mengadakan evaluasi. Tentunya peristiwa atau gejala-gejala
yang dicatat akan dipadukan dengan pengetahuan yang
diperoleh di dalam kelas
3) melatih siswa untuk mengambil keputusan yang tepatsesuai
dengan nilai-nilai moral yang diperoleh di kelas
4) memperluas cakrawala siswa mengenai nilai-nilai moral atau
ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas dipadukan
dengan kenyataan.
b. Tujuan
1) untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah dan
di kelas

11
2) untuk melihat, mengamati dan menghayatinya secara langsung
dan nyata mengenai obyek tertentu
3) untuk menanamkan nilai moral pada siswa
c. Manfaat
1) menambah wawasan bagi siswa mengenai peristiwa, gejala atau
kejadian yang terjadi dalam lingkungannya atau obyek yang
diamati
2) melatih kecerdasan dan kepekaan siswa terhadap kejadian-
kejadian yang ada dilingkungannya
3) menanamkan nilai moral pada siswa
d. Langkah-langkah penggunaan
1) persiapan atau perencanaan
a. menetapkan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
b. menetapkan obyek yang akan diobservasi
c. menentukan alat/instrumen peroleh data dalam mengadakan
observasi
d. membuat instrumen untuk mengadakan observasi
2) Tahap pelaksanaan
a. siswa secara langsung menuju obyek yangdiobservasi
b. siswa mengadakan pengamatan terhadap obyek yang
diobservasi
c. siswa mengadakan pencatatan terhadap peristiwa,kejadian-
kejadian atau gejala-gejala yang terjadi
d. mendiskusikan hasil pengamatan dengan tim
e. menyusun laporan sebagai hasil observasi
5. Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Adalah suatu metode atau cara penyajian pelajaran dengan cara
siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan atau
diselesaikan, baik secara individual atau secara kelompok pada metode
ini titik berat diletakkan pada pemecahan masalah secara rasional,
logis, benar dan tepat, tekanannya pada proses pemecahan masalah

12
dengan penentuan alternatif yang berguna saja. Metode ini baik untuk
melatih kesanggupan siswa dalam memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi dalam kehidupannya, mengingat tidak ada manusia
yang dapat terlepas dari kesulitan atau masalah yang harus
diselesaikan secara rasional
a. Alasan penggunaan
1) Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih
relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja
2) Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat
membiasakan siswa menghadapi dan memecahkan masalah
secara terampil, hal ini merupakan kemampuan yang sangat
bermakna bagi kehidupan manusia
3) Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir
siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses
belajarnya, siswa banyak melakukan proses runtut dengan
menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka
mencapai pemecahannya.
b. Tujuan:
1) Mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-masalah
secara rasional
2) Dalam memecahkan masalah dapat dilakukan secara individual
maupun secara bersama-sama
3) Mencari cara pemecahan masalah untuk meningkatkan
kepercayaan pada diri sendiri.
c. Manfaat:
1) Mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah-masalah serta mengambil keputusan secara obyektif
dan rasional
2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis dan analitis
3) Mengembangkan sikap toleransi terhadap orang lain serta sikap
hati-hati dalam mengemukakan pendapat

13
4) Memberikan pengalaman proses dalam menarik kesimpulan
bagi siswa
d. Langkah-langkah Penggunaan
1) Persiapan
a.Menentukan permasalahan sebagai topik. Topik ini dapat
ditentukan dengan cara menyajikan masalah yang jelas, yang
menimbulkan pertanyaan ingin tahu sehingga mendorong
untuk pemecahannya.Masalah ini harus tumbuh dan sesuai
dengan taraf kemampuan serta kecerdasan siswa
b.Merumuskan Tujuan pembelajaran Khusus (TPK)
c.Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah
d.Menentukan kriteria pemilihan pemecahan masalahyang
terbaik
2) Pelaksanaan
a.Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
b.Menjelaskan pemecahan masalah
c.Merumuskan permasalahan
d.Menelaah permasalahan
e.Membuat dan merumuskan hipotesa
f. Menghimpun, mengelompokkan data sebagai bahan hipotesis
g.Pembuktian hipotesis
h.Menentukan pilihan pemecahan dan keputusan
6. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi Merupakan cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik
sebanarnya ataupun tiruannya. Metode ini cocok untuk digunakan
dalam pembelajaran yang membutuhkan pengetahuan proses dan
memakai atau mengaplikasikan sesuatu hal.
7. Metode Eksperimen

14
Metode ini menekankan cara penyajian pembelajaran dengan cara
menugaskan siswa, untuk melakukan percobaan dengan mengalami
dan membuktikan sendiri tentang sesuatu yang di pelajari. Dengan
mengaplikasikan metode ini, peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengalami, mengamati proses, mengamati suatu objek,
mengumpulkan data, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri tentang suatu keadaan, kejadian, objek atau proses
tertentu.
8. Metode Simulasi
Metode Simulasi Adalah suatu metode yang cara penyajian
pengalaman belajarnya dengan menggunakan situasi tiruan untuk
memahami tentang konsep, prinsip, atau ketrampilan tertentu. Simulasi
dapat digunakan sebagai metode pembelajaran dengan asumsi tidak
semua proses pembelajaran dapat dilakuakn pada objek yang
sebenarnya.
9. Metode Pemberian Tugas
Metode Pemberian Tugas (Resitasi) Metode ini berbeda dengan
pemberian pekerjaan rumah (PR), metode resitasi lebih luas dari itu.
Resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individu
ataupun kelompok.
2.3 Strategi Pembelajaran IPS SD 
Strategi pembelajaran merupakan suatu cara atau pola yang digunakan
oleh guru di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Dalam pola
tersebut tentu terkandung bentuk- bentuk rangkaian perbuatan atau kegiatan
guru dan siswa yang mengarah pada tercapainya tujuan-tujuan pembelajaran
(Raka Joni, 1980). 
Strategi pembelajan instruksional adalah pendekatan dalam kegiatan
belajar mengajar yang digunakan guru dalam menggunakan informasi,
memilih sumber-sumber, dan mendefinisikan peranan siswa-siswa. (Gerlach
dan Ely (1980). Strategi instruksional tersebut mencakup praktik-praktik
khusus yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Strategi

15
instruksional tersusun atas metode-metode dan teknik-teknik yang akan
memungkinkan pembelajar untuk mencapai tujuan-tujuan belajar. 
Prinsip-Prinsip Pemilihan Strategi Pembelajaran IPS SD 
Prinsip-prinsip ini merupakan suatu landasan dalam memilih strategi
seperti apa yang akan kita gunakan dalam proses belajar mengajar. Karena
dalam menentukan sebuah strategi pembelajaran IPS SD kelas awal ini harus
memperhatikan apa-apa saja yang berhubungan dengan siswa.
1. Bermakna (meaningful) 
2. Integratif (integrative) 
3. Berbasis nilai (value based) 
4. Menantang (challenging) 
5. Aktif (Active) 
6. Pengembangan berbagai potensi dasar siswa SD
a. Dorongan ingin tahu (sense of curiosity) 
b. Minat-perhatian (sense of ineterst) 
c. Dorongan membuktikan kenyataan (sense of reality) 
d. Dorongan menemukan sendiri (sense of discovery) 
e. Dorongan bertualang (sense of adventure) 
f. Dorongan menghadapi tantangan (sense of challen 

7. Keberagaman latar belakang lingkungan social siswa 

8. Kesinambungan dan tahapan perkembangan sosial siswa


2.4 Macam-Macam Strategi Pembelajaran IPS Sd
a. Pembelajaran Kemampuan Berpikir 
Penanaman konsep merupakan penunjang kemampuan berpikir
siswa,Konsep merupakan keadaan lingkungan ( abstraksi ) dari kesamaan
dari jumlah benda atau fenomena. Contoh konsep yakni tanah, sungai,
gunung, uang, cuaca dan lain-lain. Pengajaran konsep mengembangkan
kemampuan kognitif dari yang terendah sampai tingkat tinggi.
Pengajaran konsep dapat dilakukan melalui dua pendekatan: 

16
1. Pendekatan induktif dilakukan dengan mengkaji fenomena- fenomena
sosial untuk mendapatkan informasi yang selanjutnya dikembangkan
menjadi fakta. Fakta-fakta tersebut dirangkai sehingga menunjukkan
adanya suatu kategori atau kesamaan tertentu. 
2. Pendekatan deduktif pengajaran dimulai dengan pemberian konsep
dan diteruskan untuk menemukan fakta-fakta yang menjadi bagian
konsep. 
Pembelajaran kemampuan berpikir termasuk juga didalamnya yaitu
suatu kajian terhadap peristiwa, kejadian, fenomena atau situasi ( studu
kasus) tertentu yang terjadi di tempat tertentu dan berhubungan dengan
aspek-aspek kehidupan manusia di masa lalu, masa kini atau masa yang
akan datang (S. Hamid Hasan, 1996:192). Sebuah peristiwa dapat
dikatakan sebuah kasus atau kejadian karena peristiwa itu unik serta
terbatas pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tersebut dan tidak
terulang di tempat yang lain. Contohnya, peristiwa kelahiran. 
Isu Kontroversial merupakan pembelajaran kemampuan berpikir
bagi siswa, yang mana Muessig (S. Hamid Hassan, 1996:202) menyatakan
bahwa isu kontroversial adalah sesuatu yang mudah diterima oleh
seseorang atau kelompok tetapi juga mudah ditolak oleh orang atau
kelompok lain. Isu kontroversial lahir dari perbedaan pendapat dan isu
kontroversial pun mengakibatkan perbedaan pendapat. Perbedaan
pendapat muncul dari perbedaan pandangan seseorang terhadap sebuah
fakta. 
b. Strategi Pembelajaran Kemampuan Proses 
Pemecahan Masalah (Problem Solving) 
Dalam pengajaran IPS SD kelas di persekolahan guru dapat
mendorong siswa untuk belajar  memecahkan masalah dengan
menggunakan metode pendekatan pemecahan masala (problem solving). 
Dengan cara pendekatan akan terjalin sebuah komunikasi yang baik
antara guru dengan siswa sehingga antara guru dan siswa tidak ada
pembatas. Yang mana jika tidak ada pembatas antara guru dan siswa akan

17
dengan mudah untuk mencari atau mengetahui jalan keluar dari suatu
permasalahan.
Inkuiri 
Inkuiri ialah siswa mampu menemukan jawaban sendiri dari
pertanyaan-pertanyaan yang timbul. Pengajaran inkuiri merupakan bentuk
pengajaran yang mengenalkan konsep-konsep secara induktif. Perbedaaan
yang mendasar antara pengajaran inkuiri dengan pemecahan masalah
yakni pengajaran inkuiri lebih menekankan pada pengembangan
kemampuan pemecahan masalah yang terbatas pada disiplin ilmu bukan
pada masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari. 
Portofolio 
Kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan
terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan.
Portofolio biasanya merupakan karya terpilih dari seorang siswa. Tetapi
dapat juga berupa karya terpilih dari satu kelas secara keseluruhan yang
bekerja secara kooperatif.
c. Pembelajaran Kooperatif 
Pembelajaran kooperatif pembelajaran yang menghendaki siswa
belajar secara bersama-sama, saling membatu satu sama lain dalam
belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai
tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. 
d. Pembelajaran Nilai 
Bermain Peran 
Suatu proses belajar di mana siswa melakukan sesuatu yang
dilakukan orang lain (S.Hamid Hasan, 1996: 265). Dalam proses belajar
bermain peran siswa diajak untuk berpikir, berperan, dan bertindak bukan
sebagai dirinya tetapi sebagai orang lain. 
Sosio Drama 
Ada perbedaan antara sosio drama dengan bermain peran yakni
bermain peran lebih luas ruang lingkupnya sedangkan drama sosial
membatasi pada permasalahan yang menyangkut aspek sosial dalam

18
masyarakat. Perbedaan yang kedua yakni dalam penentuan peran. Dalam
sosio drama sebuah peran dapat ditentukan secara langsung setelah sebuah
permasalahan sosial dibahas oleh guru di dalam kelas. Peran yang
dimainkan oleh siswa tidak memerlukan persiapan khusus seperti dalam
bermain peran. Dalam sosio drama reaksi spontan siswa dalam memainkan
peran lebih diutamakan sehingga apa yang dikemukakan siswa sebagai
pemegang peran akan berbeda dengan yang aslinya. 
Klarifikasi Nilai (Value Clarification Technique): 
VCT Analisis Nilai 
VCT Daftar Nilai. 
e. Pembelajaran Peta dan Globe 
Pembelajaran ketrampilan peta dan globe merupakan salah satu
metode dalam pembelajaran geografi. Namun, pembelajaran ini tidak
hanya menunjang pembelajaran geografi saja, pembelajaran sejarah,
pendidikan kewarganegaraan, sosiologi bahkan Bahasa Indonesia. Dalam
pembelajaran ini siswa diharapkan mampu membaca dan menunjukkan
tempat serta analisa dalam peta dan grafik. Kita ketahui peta tidak hanya
menunjukkan lokasi satu daerah namun, dalam peta memiliki segudang
informasi mengenai penduduk, tempat wisata, pertambangan dan lain-
lain. 
f. Pembelajaran Aksi Sosial 
1. Newmann (1975:8) model pembelajaran aksi sosial merupakan pola
dan aktivitas belajar siswa baik di dalam atau dengan kelompok yang
dilakukan dengan keterlibatan masyarakat sebagai aktivitas di mana
siswa mendemonstrasikan kepeduliannya terhadap masalah-masalah
sosial. Misalnya menyelenggarakan studi, partisipasi kerja secara
sukarela, aktif mengadakan pendampingan di dalam atau di luar
sekolah, dan aktivitas nyata siswa untuk mempengaruhi kebijakan
public di masyarakat yang dilakukan di luar sekolah. 
2. Nasution (1997:179): model pembelajaran aksi social sebagai suatu
teknik mengajar guna membantu anak didik mengembangkan

19
kompetensi social atau kewarganegaraan, sehingga dapat melibatkan
diri secara aktif dalam perbaikan masyarakat.
2.5 Macam-macam Teknik Pembelajaran IPS
Terdapat beberapa pembagian jenis teknik pembelajaran, diantaranya
Menurut Femilla, Macam-macam teknik pembelajaran meliputi teknik
syarahan, Teknik perbincangan, Teknik projek, Teknik penyelesaian masalah,
Teknik dapatan, Teknik permainan, Teknik kooperatif.
Menurut shintiaminandar, jenis teknik pembelajaran terbagi dua, yaitu:
1) Teknik Pembelajaran Teknik Umum (Teknik Umum Mengajar) adalah
cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi;
2) Teknik Khusus (Teknik Khusus Pengajaran Bidang Studi Tertentu)
adalah cara mengajarkan (menyajikan atau memantapkan) bahan-
bahan pelajaran bidang studi tertentu.
Dengan mengetahui pengertian dan jenis teknik pembelajaran di atas,
diharapkan dapat membantu pengajar dalam memilih teknik pembelajaran
yang tepat ketika hendak menggunakan suatu metode pembelajaran tertentu
terhadap keadaan spesifik yang dihadapi selama proses pembelajaran.
Teknik Pembelajaran
Bila Anda hanya mengenal pendekatan dan metode saja sebenarnya anda
baru mengetaui penyampaian pelajaran secara teoretis (Hidayat dkk. 2000:
60). Karena ada suatu alat lain yang digunakan langsung oleh guru untuk
mencapai tujuan pelajaran itu, yaitu teknik.
Teknik artinya cara, yaitu cara mengerjakan atau melaksanakan sesuatu.
Jadi, teknik pengajaran atau mengajar adalah daya upaya, usaha-usaha, cara-
cara yang digunakan guru untuk melaksanakan pengajaran atau mengajar di
kelas pada waktu tatap muka dalam rangka menyajikan dan memantapkan
bahan pelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran (TIK/TPK pada kurikulum
sebelum 2004, indikator setelah kurikulum 2004) saat itu.
Karena itu, teknik bersifat implementasional (pelaksanaan) dan
terjadinya pada tahap pelaksanaan pengajaran (penyajian dan

20
pemantapan).Kalau kita perhatikan guru yang sedang mengajar di kelas, maka
yang tampak pada kegiatan guru – murid itu adalah teknik mengajar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah
siasat atau cara yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar untuk dapat memperoleh hasil yang optimal. Teknik
pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode
disusun berdasarkan pendekatan yang dianut. Dengan kata lain, pendekatan
menjadi dasar penentuan metode, dari metode  dapat ditentukan teknik.
Karena itu, teknik yang digunakan guru dapat bervariasi sekali. Untuk metode
yang sama dapat digunakan teknik pembelajaran yang berbeda-beda,
bergantung pada berbagai faktor.
Karena itu, teknik pembelajaran yang digunakan guru tergantung pada
kemmapuan guru itu mencarai akal atau siasat agar proses belajar mengajar
dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi  penentuan teknik pembelajaran di antaranya 1) situasi kelas,
2) lingkungan, 3) kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi yang lain.
Dalam percakapan sehari-hari kata metode dan taknik ini diartikan sama,
yaitu cara. Dengan demikian, guru sering mencampuradukkan antara metode
pengajaran dan teknik mengajar.Kalau teknik mengajar disebut metode
mengajar masih bisa diterima karena metode mencakup teknik. Sebaliknya,
kalau sebuah metode pengajaran disebut teknik pengajaran jelas tidak tepat
sama sekali.
Seperti halnya prinsip, pendekatan, dan metode, teknik pembelajaran dapat
dibagi atas dua bagian, yaitu teknik umum dan teknik khusus.
1. Teknik Umum (Teknik Umum Mengajar)
a. teknik ceramah
b. teknik tanya jawab
c. teknik diskusi
d. teknik ramu pendapat
e. teknik pemberian tugas
f. teknik latihan

21
g. teknik inkuiri
h. teknik demonstrasi
i. teknik simulasi.
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua
bidang studi.Teknik umum di antaranya sebagai berikut.
Nama-nama teknik umum ini sama seperti nama-nama metode umum,
namun wujudnya tentu berbeda. Misalnya ceramah,sebagai metode, ceramah
mencakup pemilihan, penyusunan, dan penyajian bahan.Bahkan, metode
ceramah juga mencakup bagaimana menyajikan bahan, dan biasanya teknik
ceramah itu hanya salah satu teknik yang dipakai dalam suatu pertemuan atau
kegiatan belajar mengajar.
2. Teknik Khusus (Teknik Khusus Pengajaran Bidang Studi Tertentu)
Teknik  khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau
memantapkan) bahan-bahan pelajaran bidang studi tertentu. Teknik khusus
pengajaran bahasa mempunyai ragam dan jumlah yang sangat banyak. Hal ini
karena teknik mengacu kepada penyajian materi dalam lingkup yang
keci!.Sebagai contoh, teknik pengajaran keterampilan berbahasa terdiri atas
teknik pembelajaran membaca, teknik pembelajaran menulis, teknik
pembelajaran berbicara, teknik pembelajaran menyimak, teknik pembelajaran
tata bahasa, dan teknik pembelajaran kosa kata.Pembelajaran membaca
terbagi pula atas teknik pembelajaran membaca permulaan dan teknik
pembelajaran membaca lanjut.Masing-masing terdiri pula atas banyak
macam. Begitulah, teknik khusus itu banyak sekali macamnya karena teknik
khusus itu berhubungan dengan rincian bahan pembelajaran.
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, misalnya guru bahasa Indonesia,
hanya menggunakan satu metode, katakanlah metode khusus pembelajaran
bahasa (yang ditunjang sejum!ah pendekatan dan prinsip), tetapi
menggunakan sejumlah teknik, baik umum maupun khusus. Teknik ini setiap
saat divariasikan.

22
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari hasil pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan antara model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran, tehnik dan metode pembelajaran. Walaupun perbedaan itu
tidak begitu tegas, karena semua istilah merupakan satu kesatuan yang saling
menunjang, untuk melaksanakan proses pembelajaran. Jadi model
pembelajaran adalah pembungkus proses pembelajaran yang didalamnya ada
pendekatan, strategi, metode dan tehnik. Contoh : model yang digunakan
guru PAIKEM, Pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan pemerintah
adalah pendekatan pembelajaran yang terfokus pada siswa, dimana strategi
pembelajaran siswa aktif, bisa mengungkapan gagasan, penemuan-penemuan
Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan
prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih
menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar
tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan
dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai
kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo,
rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan
menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain
adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta
bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya,
maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap
akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya
secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki
keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model

23
pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana
diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di
Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka
pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan
penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit
menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon
guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang
merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana
dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif
mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas,
sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada
gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang
bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model
pembelajaran yang telah ada.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini maka pemakalah mengharapkan pembaca
dapat memahami isi makalah ini dan mampu menerapkannya dalam
pembelajaran IPS.

24
DAFTAR PUSTAKA

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
http://herdy07.wordpress.com/2012/03/17/apa-perbedaannya-model-metode-
strategi-pendekatan-dan-teknik-pembelajaran/
https://pgsdkita.blogspot.com/2018/12/metode-media-dan-strategi-pembelajaran.
html

25

Anda mungkin juga menyukai