Anda di halaman 1dari 12

ANALISA ANGIN

Rizki Efrida, ST. MT


Prodi Teknik Sipil ITM
ANALISA ANGIN

Besarnya crosswind = kecepatan angin x sin sudut antara


arah angin dan centreline runway

Sewaktu landing dan take off, pesawat dapat bergerak di


runway selama komponen crosswind tidak melebihi batas
tertentu, yaitu:
Menurut ICAO
19 km/jam (10,5 knots) untuk pesawat yang RFL ≤ 1200
24 km/jam (13 knots) untuk pesawat yang 1200 m < RFL
≤ 1499
37 km/jam (20 knots) untuk pesawat yang RFL ≥ 1500m
ANALISA ANGIN

Runway harus berorientasi pada arah angin


Landing dan take off umumnya dilakukan menuju arah
angin dominan ‘prevailing Wind’
Maksimum cross wind yang diijinkan tergantung bukan saja
pada ukuran pesawat tetapi juga kepada konfigurasi sayap
dan kondisi perkerasan landasan

1 international knot =
1 nautical mile per hour (exactly),
1.852 kilometres per hour (exactly),
0.514 meters per second,
1.151 miles per hour (approximately).
ICAO % FAA :
Jumlah dan orientasi runway sedemikian sehingga crosswind
coveragenya paling sedikit 95%
Artinya :
Persentase waktu dimana pengguna runway dibatasi karena adanya
crosswind harus lebih kecil dari 5%
Arah dapat ditentukan secara grafis melalui WIND ROSE
Angka2 dalam sel Wind Rose menggambarkan persentase waktu
dimana angin yang di observasi berada di dalam batas orientasi
dan kecepatan tertentu
Pemilihan Lokasi Bandara

1. Lokasi ideal:

 Daerah aman bagi operasional pesawat:

i. Obstacle (bangunan sekitar bandara)

ii. Hazard (lingkungan: asap, suara, kabut)

 Daerah dengan potensial air traffic yang memenuhi kebutuhan demand


untuk jangka panjang

 Daerah aman bagi lingkungan sekitar bandara

 Memberikan keuntungan yang maksimal


2. Beberapa langkah dalam mengevaluasi & Pemilihan lokasi:

a). Perencanaan secara kasar area yang dibutuhkan

• Berkaitan dengan runway yang menjadi bagian utama bandara


• Harus bebas halangan 15 km
• Yang harus diperhatikan terhadap runway
• Panjang
• Orientasi angin
• Jumlah
• Lebar
• Jarak terhadap taxiway
b). Menentukan lokasi:
• Aktifitas penerbangan
• Perkembangan daerah sekeliling
• Kondisi atmosfer
• Jalan masuk transportasi darat
• Tersedianya lahan untuk pengembanga
• Kondisi topografi
• Lingkungan
• Adanya bandara lain
• Tersedianya utilitas
c) Studi pendahuluan (visibility study) terhadap lokasi
Dilakukan setelah lokasi bandara ditentukan
d) Survey lapangan
Pertimbangan operasional
o Ruang angkasa
o Obstacle
o Hazard
o Cuaca
o Alat bantu pendaratan
Pertimbangan sosial
o Keeratan dengan pusat kebutuhan jalan masuk darat
o Kebisingan
o Tata guna lahan
Pertimbangan biaya
o Topografi
o Tanah & material konstruksi
o Pelayanan
o Utilitas
e) Review dari potensial sites
Mengurangi jumlah lokasi yang pantas untuk detail lebih
lanjut.
f) Persiapan outline rencana, estimasi biaya & pendapatan
g) Evaluasi akhir & pemilihan
Pertimbangan : biaya yang paling murah
h) Laporan & rekomendasi
Outline, analisa biaya, tindakan lanjut buat bandara.

Anda mungkin juga menyukai