Anda di halaman 1dari 5

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM KESEHATAN.

Dosen Pemateri : Dr.H.Rustam Adjie Rochmat,SKP.,M.Kes

Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besasr perananya dalam mewujudkan


sumber daya manusia yang berkualitas. Keberhasilan dari pengembangan kesehatan harus di
dukung oleh semua sector, baik masyarakat maupun tim kesehatan. Pembangunn kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat, kemampuan untuk melakukan hidup
sehat. Agar tercipta derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Maka dari itu diperlukan
sebuah pendekatan pemeliharaan, l. Maka dari itu diperlukan sebuah pendekatan
pemeliharaan, pencegahan penyakit,penyembuhan penyakit,dan pemulihan kesehatan yang
menyeluruh,terpadu,dan berkesinambungan,tidak lupa pula partisipasi dari masyarakat untuk
mengembangkan derajat kesehatan tersebut.
Dalam rangka memajukan derajat kesehatan masyarakat maka diperlukan sebuah
program-program yang dapat meningkatkan derajat kesehatan maka darai itu penulis tertarik
untuk mengambil judul PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM
KESEHATAN.

1.Faktor-faktor umum masalah kesehatan di Indonesia


a)      Terbatasnya sumber dana dan sumber daya alam,yang menyebabkan pendapatan perkapita
rendah.
b)      Angka kelahiran yang masih tinggi dan angka kematian yang relattif menurun,akan
menghasilkan komposisi penduduk yang tidak seimbang. Dengan jumlah anak-anak muda
yang tinggi akan menghasilkan resiko ketergantungan yang tinggi pula.
c)      System pendidikan tenaga kesehatan yang kurang adekuat akan menghasilkan tenaga
kesehatanyang rendah,baik kualitas maupun kuantitas.
d)      Pola penyakit yang mudah menular,yakni TBC,diare,penyakit kulit,dan sebagainya.
e)      Penyakit kekurangan gizi (malnutrition),dan penyakit-penyakit yang umum menyerang
masyarakat.
f)       Perbandingan antarapertambahan penduduk dan pendapatan nasional (gross national
product)sangat tidak seimbang

Dengan melihat faktor-faktor diatas dengan dana dan daya yang minimal,namun dapat
memecahkan masalah kesehatan,salah satu pendekatan adalah melibatkan masyarakat
consumer(community participation).
Dalam hal ini masalah kesehatan bukan hanya tanggug jawab pemerintah tapi juga
merupakan tanggug jawab masyarakat. Untuk menghimbau masyarakat agar
menyelenggarakan fasilitas pelayanana kesehatan mereka sendiri seperti pepatah cina yang
mengatakan ”give a man a fish and you feed him for a day,teach a man to catch on fish and
you feed him for a life” hal ini berarti kita lebih baik mengajarkan mereka untuk
menyelenggarakan fasilitas-fasilitas kesehatan mereka sendiri daripada sekedar memberikan
fasilitas kesehatan kepada mereka.

2.Peranan Partisipasi Masyarakat


Partisipasi masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam
memecahkan permasalahan-permasalahan masyarakat tersebut.
Di dalam hal ini, masyarakat sendirilah yang aktiv
memikirkan,merencanakan,melaksanakan,dan mengevalluasi program-program kesehatan
masyarakat. Institusi kesehatan hanya sekedar memotivasi dan memberikan bimbingan
kepada masyarakat.
Di dalam partisipasi masyarakat dituntut suatu kontribusi bukan hanya dalam hal dana
atau financial tapi dapat juga berbentuk daya(tenaga),dan ide(pemikiran).dalam hal ini dapt di
wujudkan dengan 4M yakni Manpower,Money,Material,Mind.
Bagan macam-macam kontribusi
Health status (derajat kesehatan )
Health service (pelayanan kesehatan )
MANPOWER
MONEY
MATERIAL
MIND/IDEA

3. Dasar-dasar filosofi partisipasi masyarakat


Dalam hubunganya dengan fasilitas dan tenaga kesehatan, partisipasi masyarakat
dapat juga diarahkan untuk mencukupi kelangkaan tersebut.
Partisipasi masyarakat dapat menciptakan fasilitas dan tenaga kesehatan. Yang
didasarkan dengan idealism:
a.       Community felt need
Apabila pelayanan itu diciptakan oleh masyarakat sendiri,ini berarti masyarakt itu
memerlukan pelayanan tersebut. Sehingga yang di perlukan untuk masyarakat di ciptakan
pula oleh masyarakat.
b.      Organisasi pelayanan kesehatan masyarakat yang berdasarkan partisipasi masyarakat
adalah salah satu bentuk pengorganisasian masyarakat. Hal ini berarti fasilitas pelayanan
kesehatan itu timbul dari masyarakat sendiri.
c.       Pelayanan kesehatan tersebut akan dikerjakan oleh masyarakat sendiri. Artinya tenaganya
dan penyelenggaraannya akan ditangani oleh masyarakat itu sendiri yang didasari dengan
sukarela.

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa filisofi partisipasi masyarakat dalam kesehatan
adalah terciptanya suatu pelayanan untuk masyarakat,dari masyarakat dan oleh masyarakat.

4.Metode partisipasi masyarakat


Banyak cara yang dapat di lakukan untuk mengajak atau menumbuhkan partisipasi
masyarakat.
Pada pokoknya ada 2 cara yaitu:
a.       Partisipasi dengan paksaan(enforsement partisipation)
Artinya memaksa masyarakat untuk kontribusi dalam suatu program, baik melalui
perundang-undangan, peraturan-peraturan maupun dengan perintah lisan saja. Cara ini akan
lebih cepat hasilnya, dan mudah.tapi masyarakat akan merasa takut, merasa di paksa, dan
kaget karena bukan di dasari dari kesadaran (awerenees),tetapi ketakutan. Yang dapat
mengakibatkan masyarakat tidak memiliki rasa puas atau kepemilikan atas program
kesehatan yang di bangun.
b.      Partisipasi dengan persuasi dan edukasi
Yakni sesuatu partisipasi yang didasari atas kesadaran. Susah untuk ditumbuhkan, dan
memakan waktu yang lumayan lama. Tetapi bila tercapai hasilnya masyarakat akan
mempunyai rasa memiliki,dan rasa memelihara. Partisipasi ini dmulai dengan
penyuluhan,pendidikan dan sebagainya,baik secara langsung maupun tidak langsung.
5.nilai-nilai partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat adalah suatu pendekatan atau jalan terbaik untuk memecahkan
masalah-masalah kesehatan dnegara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Nilai-nilai
partisipasi masyarakat tentang hal tersebut :
a)      Partisipasi masyarakat adalah cara yang paling murah. Dengan adanya partisipasi
masyarakat dalam program-program kesehatan itu berarti dapat memperoleh sumber daya
dan dana yang mudah untuk melengkapi fasilitas kesehatan mereka sendiri.
b)      Bila partisipasi itu berhasil,bukan hanya salah satu bidang saja yang dapat dipecahkan,akan
tetapi dapat menghimpun dana dan daya untuk memecahkan masalah dibidang yang lain.
c)      Partisipasi masyarakat akan membuat semua masyarakat untuk belajar bertanggung jawab
terhadap derajat kesehatanya sendiri. Apabila masyarakat hanya menerima saja pelayanan
kesehatan yang disediakan pemerintah atau instansi penyelenggara kesehatan
laen,masyarakat tidak memiliki rasa mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kesehatan
mereka sendiri. Penyembuhan atau pengobatan penyakit hanya dianggap sebagai barang
pinjaman dari luar saja,sehingga mereka tidak belajar apa-apa tentang penyakit dan
pemeliharaan kesehatan. Pada hal ini masyarakat pada hakikatnya ingin tau dan ingin belajar
tentang hal-hal kesehatan tersebut.
d)      Partisipasi masyarakat didalam pelayanan kesehatan adalah sesuatu yang tumbuh dan
berkembang dari bawah dengan angsangan dan bimbingan dari atas,bukan sesuatu yang
dpaksakan dari atas. Ini adalah sesuatu pertumbuhan yang alami bukan pertumbuhan semu
dan untuk sementara.
e)      Partisipasi masyarakat akan menjamin suatu perkembangan yang langsung, karena
dasarnya adalah kebutuhan dan kesadaran masyarakat sendiri.
f)       Melalui partisipasi, setiap anggota masyarakat dirangsang untuk belajar berorganisasi, dan
mengambil peran yang sesuai dengan kemampuanya masing-masing.
g)      Partisipasi masyarakat sejalan dengan deklarasi alam Ata, September 1978. Pasal 4
deklarasi tersebut menyatakan bahwa “The people have the right and duty to participace
individually and collectively in planning and implementation of their health care”.
6.Elemen-elemen partisipasi masyarakat
Elemen-elemen partisipasi masyarakat adalah sebagai berikut :
a.       Motivasi
Persyaratan utama masyarakat untuk berpartisipasi adalah motivasi. Tanpa motivasi
masyarakat akan sulit berpartisipasi disegala program. Timbulnya motivasi harus dari
masyarakat itu sendiri sedangkan pihak luar hanya merangsang saja. Untuk itu maka
pendidikan kesehatan sangat dperlukan dalam rangka merangsang tumbuhnya motivasi.
b.      Komunikasi
Suatu komunikasi yang baik adalah yang dapat menyampaikan pesan, ide dan informasi yang
benar untuk masyarakat. Media massa seperti TV,radio,poster,film,dan sebagainya. Sebagian
adalah dipandang sangat efektif untuk menyampaikan pesan yang akhirnya dapat
menimbulkan partisipasi.
c.       Kooperasi
Kerja sama dengan instansi-instansi di luar kesehatan masyarakat untuk menjalin team work
antara masyarakat dan instansi lain agar masyarakat mampu menumbuhkan keinginan
berpartisipasi.
d.      Mobilisasi
Partisipasi itu bukan hanya terbatas pada tahap pelaksanaan program. Partisipasi masyarakat
dapat dimulai sedini mungkin, dari identifikasi masalah, menentukan prioritas,perencanaan
program, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan program. Tidak hanya terbatas pada
bidang kegiatan saja melainkan bersifat multidisiplin untuk melakukan suatu perubahan.
6.Strategi Partisipasi Mayarakat

Strateg partisipasi masyarakat adalah sebagai berikut :


a)      Lembaga sosial desa atau lembaga kerja pembangunan masyarakat desa (LKPMD) adalah
suatu wadah kegiatan antar disiplin ditingkat desa,tiap kelurahan atau desa biasanya
mempunyai lembaga semacam ini. Tugas utama lembaga ini adalah
merencanakan,merencanakan, dan mengefaluasi kegiatan-kegiatan pembangunan didesanya.
Termasuk pembangunan dibidang kesehatan. Oleh karena itu,tenaga kesehatan dari
puskesmas dapat memanfaatkan lembaga ini untuk menyalurkan idenya, dengan memasukan
ide-idenya kedalam program LKPMD untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
b)      Program yang diberikan oleh puskesmas kelembaga ini tidak harus kesehatan,tetapi juga
kegiatan-kegiatan non kesehatan untuk menambah kawasan masyarakat yang akhirnya akan
menyokong program kesehatan misalnya pertanian,peternakan,pendidikan,dan lain-lain.
c)      Puskesmas dapat di jadikan pusat kegiatan kegiatan kesehatan,walaupun pusat segala
perencanaannya adalah di desa (LPKMD), dan tugas tenaga kesehatan adalah sebagai
motivator dan dinamisatornya.
d)      Dokter puskesmas atau petugas kesehatan lain dapat membentuk suatu team work yang
baik dengan dinas-dinas atau instansi-instansi lain
e)      Dalam pelaksanaa, program-program tersebut dapat dilakukan dari desa ke desa di sebagian
kecamatan tersebut. Hal ini untuk menjamin agar puskesmas dapat memonitor dan
membimbimbingnya dengan baik. Bilamana perlu dapat juga dilakukan membentuk suatu
proyek sebagai percontohan desa alain sebagai pusat pengembangan.
f)       Bila desa ini masih terlalu besar,maka dapat dari tingkat RT/RW, yang populasinya lebih
kecil, sehingga memudahkan team kesehatan untuk mengorganisasinya.
8.metode
Metode yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :
a.       Pendekatan masyarakat, diperlukan untuk memperoleh simpati masyarakat.pendekatan ini
terutama ditujukan kepada pimpinan masyarakat,baik yang formal maupun informal.
b.      Pengorganisasian masyarakat, dan pembentukan panitia (tim).
-          Koordinasi oleh lurah atau kepala desa
-          Tim kerja yang dibentuk di tiap RT.
Anggota tim ini adalah pemuka-pemuka masyarakat RT yang bersangkutan,dan dipimpin
oleh ketua RT.
c.       Survey diri (community self survey)
Tiap tim kerja di RT,melakukan survei di masyarakat.
d.      Perencanaan program
Perencanaan dilakukan oleh masyarakat sendiri setelah mendengarkan presentasai survey
diri dari tim kerja,serta telah menentukan bersama tentang prioritas masalah yang akan
dipecahkan. Dalam merencanakan program ini, perlu diarahkan terbentuknya dana sehat dan
jader kesehatan. Kedua hal ini sangat penting dalam rangka pengembangan partisipasi
masyarakat. Dana sehat, sebagai bentuk dari partisipasi dalam hal dana, juga merupakan
motor penggerak program (sumber dana).sedangkan kader kesehatan yang dasarnya adalah
sukarela yang merupakan bentuk partisipasi dalam hal daya juga merupakan dinamisator
program.
e.       Training
Training untuk para kader kesehatan sukarela harus dipimpi oleh dokter puskesmas. Di
samping di bidang teknis-medis,training juga meliputi managemen kecil-kecilan dalam
mengolah program-program kesehatan tingkat desa serta system pencatatan,pelaporan, dan
rujukan.

f.       Rencana evaluasi


Dalam menyusun rencana evaluasi perlu ditetepkan criteria-kriteria keberhasilan suatu
program, secara sederhana dan mudah dilakukan oleh masyarakat atau kader kesehatan
sendiri tentang keberhasilan proyek atau kegiatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai