Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

DEFINISI / PRINSIP KEHAMILAN1,2,3


Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologik akan tetapi penting diagnosis kehamilan
tidak dapat diabaikan. Dalam kehidupan wanita, hanya sedikit diagnosis yang lebih
penting daripada diagnosa kehamilan. Mengetahui adanya kehamilan sangat penting agar
tepat dalam diagnosis dan pengobatan semua proses penyakit. Lamanya kehamilan mulai
dari ovulasi sampai partus adalah 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43
minggu). Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan matur, bila kehamilan lebih dari 43
minggu disebut kehamilan postmatur, dan kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut
kehamilan premature. Diagnosis kehamilan sangat mudah ditegakkan tetapi sayangnya
hal ini tidak selalu terjadi, sehingga perubahan-perubahan yang mirip dengan kehamilan
kadang-kadang dapat membingungkan wanita, bahkan juga dokter. Hal ini dapat terjadi
pada minggu-minggu pertama kehamilan. Kesalahan ini bisa terjadi akibat pemeriksaan
yang terburu-buru atau tidak lengkap. Perubahan endokrinologis, fisiologis yang
menyertai kehamilan menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti adanya
kehamilan.

A. ANAMNESE1,2,3,4,5
Dalam menegakkan kehamilan, sebagai dokter perlu kita menanyakan dan
memperhatikan perubahan-perubahan yang dialami oleh si ibu apabila merasa dirinya
hamil. Perubahan-perubahan yang dialami si ibu adalah:
 Amenorea.
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi dan
juga penting diketahui hari pertama haid terakhir untuk mengetahui mengetahui
umur kehamilan.
 Nause dan muntah.

1
Terjadi pada 6 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir yang biasanya
terjadi pada pagi hari. Penyebabnya mungkin disebabkan peningkatan kadar hCG.
Gejala ini akan menghilang pada 6-12 minggu kemudian. Bila terlampau sering
dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut hiperemesis gravidarum.
 Mengidam.
Sering terjadi pada awal-awal kehamilan, akan tetapi menghilang seiring
meningkatnya usia kehamilan.
 Pingsan.
Hal ini sering dijumpai apabila bepergian ke tempat ramai. Gejala ini biasanya
terjadi pada awal-awal kehamilan dan menghilang sesudah kehamilan 16 minggu.
 Anoreksia.
Biasanya terjadi pada awal-awal kehamilan, dan akan kembali normal seperti
biasanya.
 Sering buang air kecil
Selama trimester pertama, uterus yang membesar akan menekan kandung kemih
sehingga terjadi peningkatan frekuensi berkemih. Dengan meningkatnya usia
kehamilan keluhan ini akan berkurang karena uterus naik ke dalam abdomen.
Akan tetapi menjelang akhir kehamilan frekuensi berkemih menjadi meningkat
seiring turunnya kepala janin ke dalam panggul ibu.
 Obstipasi
Tonus otot akan menurun yang disebabkan pengaruh hormon steroid.

B. INSPEKSI1,2,3,4
Setelah kita melakukan anamnese pada wanita hamil tersebut, kita harus melakukan
inspeksi secara menyeluruh dari kepala sampai ujung kaki untuk melihat adanya
perubahan yang terjadi pada wanita hamil. Sehingga hal ini dapat membantu dalam
menegakkan diagnosa kehamilan. Hal-hal yang dapat kita lihat diantaranya adalah:
 Pigmentasi kulit.
Manifestasi ini sering dijumpai, tetapi bukan suatu petunjuk diagnostik untuk
kehamilan. Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung, dan dahi

2
tampak deposit pigmen yang disebut Kloasma gravidarum. Areola mammae
menjadi lebih hitam. Dan juga terdapat linea alba di garis tengah abdomen yang
menjadi lebih hitam yang disebut line grisea.

Gambar: Linea nigra dan Striae gravidarum

 Epulis
Suatu hipertrofi papillia ginggivae. Sering terjadi pada awal-awal kehamilan.
 Pada pemeriksaan dalam secara inspekulo, dapat kita lihat perubahan pada daerah
cervix bagian portio akan terlihat perubahan warna yang kemerahan dan kebiru-
biruan (livide) yang disebut dengan tanda Chadwick.

C. PALPASI1,3,5
Beberapa hal yang dapat dinilai dalam menegakkan suatu kehamilan dapat kita
lakukan dengan cara sebagai berikut:
 Mamma menjadi tegang dan membesar.
Hal ini disebabkan pengaruh daripada estrogen dan progesteron yang merangsang
alveoli dan duktuli di payudara. Glandula Montgomery akan terlihat jelas. Akan
tetapi hal ini dapat terjadi pada wanita yang memakai obat anxietas dan wanita
dengan tumor hipofisis penghasil prolaktin.

3
 Perubahan bentuk, ukuran dan konsistensi uterus.
Dengan satu tangan pemeriksa di atas abdomen dan dua jari tangan yang lain
dimasukkan ke dalam vagina dapat diraba servix yang keras dengan korpus uterus
yang elastis diatas isthmus yang lunak apabila ditekan. Tanda ini disebut dengan
tanda Piscaseck.
 Pembesaran abdomen.
Setiap pembesaran abdomen pada wanita subur merupakan isyarat kuat adanya
kehamilan. Akhir bulan pertama belum dapat diraba secara palpasi. Akhir bulan
ke 2 uterus sebesar telur bebek yang berada di belakang symphisis. Uterus
biasanya teraba tepat di atas simphysis (akhir bulan ke 3), dan secara bertahap
akan mengalami kenaikan seiring meningkatnya usia kehamilan.

Gambar : Tinggi fundus uteri sesuai dengan tuanya kehamilan

D. PERKUSI5

4
Pada awal-awal kehamilan yaitu pada bulan pertama, apabila kita lakukan perkusi
pada daerah abdomen akan terdengar suara tymphani. Akan tetapi seiring
meningkatnya usia kehamilan akan terdengar suara beda, hal ini karena adanya
pembesaran uterus.

E. AUSKULTASI
Pemeriksaan ini kurang bermakna dalam menegakkan diagnosa kehamilan apabila
dilakukan di awal-awal kehamilan. Denyut Jantung Janin didengar pada bulan ke
4-5 yang biasanya didengar dengan stetoskop monoral.

F. PEMERIKSAAN LABORATORIUM1,2,3
Dapat dilakukan beberapa tes kehamilan yang diantaranya adalah:
Urinalisa
Ditemukan kadar hCG dalam urin atau plasma ibu pada hari ke 8-9 setelah
ovulasi. Hormon hCG diproduksi oleh sinsitiotrofoblas, yang diproduksi di awal-awal
kehamilan kira-kira pada implantasi. Dasar dari pemeriksaan ini adalah suatu reaksi
antigen-antibody dimana hCG bersifat antigen oleh karena terdiri dari polipeptidea.
Apabila dijumpai kadar 0,5 satuan internasional hCG pel ml air kencing akan
memberikan hasil yang positif.
Ultrasonografi
Dengan sonografi abdomen, dapat dilihat adanya kantong gestasi setelah usia
kehamilan 7-5 minggu sejak menstruasi terakhir.

5
G. DIAGNOSA BANDING1,5

6
 Pseudosiesis (hamil palsu)
Adanya amenorea, perut membesar, mual dan muntah, akan tetapi pada
pemeriksaan dijumpai uterus tidak membesar, reaksi kehamilan negatif.
 Mioma Uteri
Perut dan rahim membesar namun pada peradaban rahim terasa padat dan
berbenjol-benjol. Tanda kehamilan negatif.

 Kista Ovarii
Perut semakin membesar namun pada pemeriksaan dalam rahim sebesar biasa.
Reaksi kehamilan negatif, tanda-tanda kehamilan negatif.
 Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo. S.D. 1992, Ilmu Kebidanan. Ed ke-3. Yayasan Bina


Pustaka.Jakarta. Hlm. 125-130
2. Cunningham. F.G. Mac Donald. P.C. Gant. N.F.2003, Williams Manual of
Obstetrics. Ed ke-21. Mc Graw Hill. USA. Hlm. 19-27
3. Cunningham. F.G. Gant. N.F. et al.2005, Obstetri Williams. Ed ke-21. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hlm. 23-31
4. Hamretty. K.P. 2004, Obstetrics Illustrated. Ed ke-6. Churchill Livingstone.
UK. Hlm. 57-63
5. Mochtar. R. 1989, Sinopsis Obstetri. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Hlm. 45-49.

Anda mungkin juga menyukai