Oleh
Erwin
NIM: 12017027
2. Selanjutnya lakukan ekstraksi pada data yang sudah di unduh. Penulis mengunduh data
Landsat.
5. Pada tab Radiometric Calibration ubah pengaturan dengan klik Apply FLAASH Settings, lalu
isi Output Filename kemudian klik ok dan tunggu hasilnya pada Layer Manager.
7. Pada Input Radiance Image masukkan file hasil dari Radiometric Calibration. Kemudian
pilih Use single scale factor for all bands pada tab yang terbuka.
8. Tentukan lokasi penyimpanan hasil koreksi pada Output Reflectance File, Output Directory
for FLAASH Files dan isikan nama Rootname for FLAASH Files.
9. Klik pada Sensor Type dan pilih Multispactral lalu pilih Landsat 8 OLI.
10. Pada Flight Date dan Flight Time GMT isi data waktu akuisisi citra sesuai data yang diambil
pada website. Pada Ground Elevation gunakan elevasi rata-rata dari daerah penelitian.
11. Pilih Tropical untuk Atmospheric Model (karena di daerah tropis) dan Rural untuk Aerosol
Model (kawasan terpencil). Pilih Aerosol Retrieval dengan None. Kemudian klik Apply dan
tunggu hasilnya selesai.
B
Gambar 5. Perbandingan citra sebelum koreksi (A) dengan peta setelah koreksi (B). Terlihat
bahwa citra yang sudah dikoreksi (B) terlihat lebih tajam dan lebih jelas dari pada citra yang
belum di koreksi (A). Selain itu, batas merah pada citra yang belum dikoreksi hanya
memperlihatkan satu warna saja namun citra yang sudah dikoreksi menunjukkan adanya
perbedaan warna yang sedikit lebih terang (dibatasi oleh garis kuning).
13. Selanjutnya akan dilakukan pengecekan terhadap hasil koreksi atmosfer, dengan cara:
Pilih citra yang ingin diketahui profil spektralnya, pada Layer Manager klik kanan dan pilih
Profil lalu klik Spektral.
Gambar 6. Lokasi titik Profil Spektral. Titik kuning daerah vegetasi, titik merah
daerah tanah terbuka dan titik biru daerah singkapan.
14. Kemudian klik Options pilih RGB Bars dan akan muncul hasilnya. Lakukan tahap 13-14
untuk mengecek tiga titik yaitu tanah terbuka, daerah vegetasi dan kemungkinan singkapan
pada.
15. Berikut adalah perbandingan hasil dari Profil Spektral.
`
Gambar 7. Perbandingan profil spektral daerah vegetasi – kiri merupakan profil spektral
sebelum koreksi dan sebelah kanan untuk profil spektral setelah koreksi. Dapat dilihat
sebelum dilakukan koreksi, nilai spektral band biru lebih tinggi dari band hijau (lingkaran
hitam). Namun setelah dilakukan koreksi, nilai spektral band biru lebih rendah dari band hijau
(lingkaran kuning). Hal ini menunjukkan bahwa koreksi atmosfer yang dilakukan sudah baik.
Gambar 8. Perbandingan profil spektral daerah tanah terbuka – kiri merupakan profil
spektral sebelum koreksi dan sebelah kanan untuk profil spektral setelah koreksi. Dapat
dilihat sebelum dilakukan koreksi, nilai spektral band biru lebih tinggi dari band hijau
(lingkaran hitam). Namun setelah dilakukan koreksi, nilai spektral band biru lebih rendah dari
band hijau (lingkaran kuning). Hal ini menunjukkan bahwa koreksi atmosfer yang dilakukan
sudah baik.
Gambar 9. Perbandingan profil spektral singkapan – kiri merupakan profil spektral sebelum
koreksi dan sebelah kanan untuk profil spektral setelah dikoreksi. Dapat dilihat sebelum
dilakukan koreksi, nilai spektral band biru lebih tinggi dari band hijau (lingkaran hitam).
Namun setelah dilakukan koreksi, nilai spektral band biru lebih rendah dari band hijau
(lingkaran kuning). Hal ini menunjukkan bahwa koreksi atmosfer yang dilakukan sudah baik.