JUDUL PROGRAM :S
BABYKIDS CARE
DOSEN PENDAMPING :
Ns. Mila Triana sari, S.Kep, M.Kep
DISUSUN OLEH:
A. Latar Belakang
Dijaman yang modern ini,kita amati banyak orang tua yang sibuk
dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Karena
banyaknya kebutuhan hidup yang perlu ditanggung di dalam keluarga seperti
kebutuhan primer (sandang, pangan, dan papan), kebutuhan sekunder, dan
kebutuhan tersier. Dimana paling tidak didalam keluarga harus memenuhi
kebutuhan primer yang biayanya sangatlah besar (papan) dan harus ditanggung
setiap saat (pangan dan sandang).
Karena sibuk nya orangtua untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya,tak jarang mereka melupakan anak-anak mereka yang belum
memasuki usia sekolah. Terkadang anak mereka ditinggal bersama
orangtua/mertua mereka, bersama pengasuh anak, dan juga dititip di tempat
penitipan anak. Namun, banyak orangtua yang merasa tidak enak apabila
meninggalkan anaknya bersama orangtua/mertua mereka karena takut akan
merepotkan, orangtua juga ragu bila anaknya ditinggal bersama pengasuh karena
maraknya penculikan dan kekerasan anak oleh pengasuhnya,dan pilihan terakhir
adalah menitipkan anaknya ditempat penitipan anak. Pilihan ini sangat banyak
diminati oleh orangtua yang sibuk dan tidak sempat mengurus anaknya karena
disana selagi anaknya dititipkan anaknya juga di ajarkan bermain dan belajar
sesuai usia mereka. Tetapi yang jadi permasalahan sekarang adalah minimnya
tempat penitipan anak tersebut.
D. Keadaan Pasar
1. Pesaing langsung (direct competitor) adalah pesaing yang bersaing
langsung dengan usaha kami atau head to head dengan usaha kami,
yaitusama sama mendirikan usaha penitipananak.
2. Pesaing tidak langsung (indirect competitor) adalah mereka yang memiliki
usaha yang berbeda dengan kita namun bisa menjadi alternatif. Pada usaha
kami contohnya PAUD, orang tua cenderung memasukan anak usia di
bawah 5 tahun ke PAUD dan itulah competitor tidak langsung dari usaha
kami.
BAB II
A. Definisi TPA
Tempat Penitipan Anak (TPA) merupakan salah satu bentuk Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) yang secara tegas diamanatkan oleh Undang-undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam UU tersebut
dijelaskan bahwa PAUD adalah “suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalammemasuki
pendidikan lebih lanjut”. Dalam pelaksanaannya PAUD dapat dilaksanakan
melalui jalur formal maupun jalur nonformal. Jalur formal antara lain melalui
Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Anfal (RA) sedangkan jalur nonformal
dapat berbentuk Tempat Penitipan Anak (TPA),Kelompok Bermain (Kober) dan
bentuk lainnya yang sederajat. Khususnya mengenai TPA menurut modul
Pendidikan Anak Usia Dini yang dikeluarkan oleh Direktorat PAUD,
yangdimaksud dengan TPA adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan
nonformal sebagai wahana kesejahteraan yang berfungsi sebagai pengganti
keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya bekerja.
TPAmerupakan layanan PAUD yang menyelenggaran pendidikan sekaligus
pengasuhan terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun (dengan
prioritas anak usia di bawah 4 tahun). Dengan demikian, TPA merupakan salah satu
bentuk layanan PAUD yang berusaha menggabungkan dua tujuan, yaitu tujuan
pengasuhan karena orang tua anak bekerja serta tujuan pendidikan melalui
program-program pendidikan anak usia dini. Dalam hal ini TPA merupakan solusi
terbaik bagi orang tua yang keduanya bekerja yang diharapkan anak-anak mereka
aman dan memperoleh pendidikan yang baik. Oleh karena itu, dasar filsafat
pendidikan di TPA dapat dirumuskan menjadi: Tempa, Asah, Asih dan Asuh.
1. Tempa
Tempa adalah upaya mewujudkan kualitas fisik anak usia dini melalui
upaya pemeliharaan kesehatan, peningkatan mutu gizi, olahraga secara
teratur dan terukur serta aktivitas jasmani sehingga anak memiliki fisik yang kuat
lincah
2. Asah
Asah berarti memberi dukungan kepada anak untuk dapat belajar melalui
bermain agar memiliki pengalaman yang berguna dalam mengembangkan
seluruh potensinya. Kegiatan bermain yang bermakna, menarik dan
merangsang imajinasi, kreativitas anak untuk melakukan, mengekplorasi,
memanipulasi, dan menemukan inovasi sesuai dengan minat dan gaya belajar
anak.
3. Asih
Asih merupakan pemenuhan kebutuhan anak untuk mendapatkan
perlindungan dari pengaruh yang dapat merugikan pertumbuhandan
perkembangan anak, misalnya dari perlakuan kasar, penganiayaan fisik dan
mental dan eksploitasi.
4. Asuh
Asuh merupakan proses pembiasaan yang dilakukan secara konsisten
untuk membentuk perilaku dan kualitas kepribadian dan jatidiri anak
dalam hal:
a. Integritas, iman dantaqwa
b. Atriotisme, nasionalisme dankepeloporan
c. Rasa tanggung jawab, jiwa ksatria, dansportivitas
d. Jiwa kebersamaan, demokratis, dan tahanuji
e. Jiwa tanggap, daya kritis danidealism
f. Optimis dan keberanian mengambilresiko
g. Jiwa kewirausahaan, kreatif danprofesional.
B. Analisis SWOT
1. Strengh(kekuatan)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini dan kekuatan pada usaha kami antara lain:
2. Weaknesses(Kelemahan)
Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau
sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh
organisasi.
a. Kurangnya pengetahuan kami dalamberwirausaha
b. Kurang pengetahuan untuk memasarkan usaha kami ke jaringan yang
lebih luas
c. Kurang pengetahuan untuk accounting
3. Opportunity(kesempatan)
Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan
kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.
a. Maraknya kalangan orang tua yangsibuk
b. Terbatasnya tenaga pengasuh yang dapat di percaya
4. Threat(ancaman)
Adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan
bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program.
C. Sasaran
Sasaran yang kami tuju pada bisnis yang kami rancang ini adalah para
orang tua yang memiliki anak yang berusia di bawah lima tahun yang sibuk
dengan pekerjaannya yang tidak sempat merawatnya.
D. Pengembangan Bisnis
Untuk membuat usaha penitipan anak ini berkembang pesat dan dapat
diterima dengan positif oleh masyarakat khususnya orangtua yang sibuk, kami
mengembangkan bisnis ini dengan cara berikut:
2. Kursi anak, kursi ini terbuat dari bahan plastik yang kuat sehingga tidak
membahayakan anak dan ukurannya menyerupai postur anak agar mudah
dijangkauanak.
3. Kasur anak, disediakan 5 buah sudah dilengkapi dengan bantal dan seprai,
kasur ini tidak kami lengkapi dengan tempatnya karena takut akan
membahayakan anak terhadap resiko jatuh dari tempat tidur, dan kasur ini
diperuntukan bagi anak usia 1-4tahun.
4. Box bayi, box bayi ini terbuat dari furniture yang tentunya aman bagi anak
dan bagi penjaga, sudah dilengkapi dengan kasur bayi dan bantal, box ini
diperuntukkan bagi bayi berusia 0-11bulan.
5. Mainan anak, mainan adalah hal mutlak yang harus ada di dalam penitipan
anak ini,disini kami menyediakan mainan yang aman dan tidak berbahaya.
6. Buku edukatif, disini kami menyediakan buku edukatif untuk anak usia 4
tahun yang akan menuju masa sekolah,jadi buku edukatif ini adalah berupa
buku untuk mewarnai, buku cerita, dan buku bergambar lainnya
Lampiran 1. Biodata Pelaksana
Biodata Ketua Pelaksana
Identitas Diri
1 Nama Lengkap Puspita Giri sutanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Keperawatan
4 NIM 201721022
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sungai bahar, 19 Desember 1998
6 E-mail puspitagiri@gmail.com
7 Nomor Telepon 085877993846
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam mengajukan proposal kewirausahaan.