Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA An.

“R”

DENGAN TONSILITIS KRONIS

DI RUANG IBS RSUD WATES

PENGKAJIAN

Hari / tanggal : Selasa, 29 Desember 2009

Waktu : 09.30 WIB

Tempat : Ruang IBS RSUD Wates

Oleh : Okyiva Ika Widiastuti

Sumber data : Klien dan Status Klien

Metode : Observasi, Wawancara dan studi dokumen

1. Identitas
a. Klien
Nama : An. “R”
Umur : 13 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Karang wuluh, Temon, Kulon Progo
Status perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa/ Indonesia
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Pelajar
Diagnose medis : Tonsillitis kronis
Tanggal ,masuk RS : 28 Desember 2009
Nomor RM : 4304111
Unit : Edelweis
b. Penanggung jawab

Nama : Ny.”S”

Umur : 42 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Karang Wuluh, Temon, Kulon Progo

Agama : Islam

Hubungan dengan klien : Ibu kandung

A. TAHAP PRE OPERASI


Data focus
a. Keluhan utama masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan nyeri saat menelan. Klien mengatakan
nyerinya hilang timbul. Nyeri yang dirasakan klien hanya di
daerah tenggorokan.
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan nyeri saat menelan. Skala nyeri 5 ( rentang 1-
10). Saat menelan klien terlihat meringis menahan nyeri . Klien
mengatakan takut menjalani operasi. Klien mengatakan baru
pertama kali menjalani operasi. Klien terlihat tegang dan
gelisah. Kontak mata klien dengan perawat kurang. Akral teraba
dingin. Tekanan Darah : 100/60 mmHg, Nadi : 84 x/menit,
Pernapasan : 22 x/menit, suhu : 36,4°C. Klien akan dilakukan
tonsilektomi.

1. Pola kebiasaan
a. Nutrisi
pasien dipuasakan sejak jam 24.00 WIB
b. Pola eliminasi
BAK sudah 3 kali, warna kuning jernih bau khas urin (amoniak)
c. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/ minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi ROM √

Keterangan :
0 : mandiri
1 : alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total
d. Pola tidur dan istirahat
Klien mengatakan bahwa tadi malam tidak bias tidur karena
akan menjalani operasi.
e. Pola persepsi diri
Klien mengatakan, setahunya kalau dioperasi itu akan dibius
dan amandelnya akan diambil.
f. Pola peran dan hubungan
Klien sangat dekat dengan keluarga dapat dibuktikan saat klien
akan menjalani operasi, klien diantar oleh keluarga ke ruang
operasi. Keluarga klien juga senantiasa menunggu klien di luar
ruang operasi hingga operasi selesai.
g. Pola manajemen koping stress
Klien mengatakan menyetujui tindakan operasi tanpa paksaan
dari siapapun asalkan sakit yang dirasakan klien bisa sembuh.
h. System nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam dan memasrahkan semuanya pada Allah
SWT.

2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : compos mentis
b. Kulit : kulit tubuhnya berwarna sawo matang
c. Kepala : bentuk mesochepal, rambut hitam,
lurus, tipis dan bersih. Rambut klien tidak berminyak.
d. Mata : tidak ada secret di sudut mata,
konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik, penglihatan norma
dibuktikan klien masih bisa membaca dan membedakan warna.
e. Telinga : pendengaran normal, bersih, tidak ada
cairan yang keluar, telinga kanan dan kiri simetris
f. Hidung : bersih, tidak terdapat secret
g. Mulut : bersih, tidak ada caries
h. Leher : JVP tidak meningkat, gerakan leher
tidak ada gangguan
i. Dada : ekspansi dada simetris, tidak ada nyeri
tekan
j. Paru-paru : ekspansi paru terlihat jelas
k. Abdomen : datar, simetris, tidak teraba massa,
tidak terdapat nyeri saat dipalpasi, tidak terdapat rasa mual
maupun muntah
l. Genetalia : tidak terpasang kateter
m. Anus dan rectum : tidak terdapat hemoroid
n. Ektrimitas
atas : anggota ekstremitas atas lengkap,
tidak terdapat oedema, terpasang infuse RL 20 tpm di tangan
kiri.
bawah : anggota ekstremitas bawah lengkap,
tidak terdapat oedema, akral teraba dingin, tidak terdapat
penurunan fungsi pergerakan

3. Persiapan operasi
a. Pasien diterima di ruang penerimaan pasien
b. Memastikan bahwa pasien tidak memakai kaca mata,
perhiasan, atau alat-alat yang lain
c. Pasien ditempatkan di atas brankart
d. Rambut pasien ditutup dengan nurse cap
e. Dipasang infuse RL 20 tpm di tangan kiri
f. Membawa pasien ke dalam ruang persiapan operasi
g. Di ruang operasi, pasien diterima oleh dokter dan perawat
anestesi untuk persiapan prosedur anestesi.

Keluhan yang dirasakan klien selama periode pre operasi :

Klien mengatakan meskipun sudah mantap untuk menjalani


operasi namun klien masih merasa takut dan cemas akan
dilakukannya tindakan operasi.

ANALISA DATA PRE OPERASI

DATA MASALAH PENYEBAB


DS : Ansietas Krisis situasional :
 Klien mengatakan tindakan operasi
takut menjalani
operasi.
 Klien mengatakan
baru pertama kali
menjalani operasi.
 Klien mengatakan
tidak bisa tidur
semalam

DO :
 Klien terlihat
tegang dan gelisah.
 Kontak mata klien
dengan perawat
kurang
 Akral teraba dingin.
 Tekanan Darah :
100/60 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Pernapasan :
22 x/menit
 Suhu : 36,4°C.
 Klien akan
dilakukan
tonsilektomi.

DS: Nyeri (akut) Agen cidera biologi


 Klien mengatakan
nyeri saat menelan.
 Klien mengatakan
nyerinya hilang
timbul.
 Nyeri yang
dirasakan klien
hanya di daerah
tenggorokan
DO:
 Saat menelan klien
terlihat meringis
menahan nyeri .
 Skala nyeri 5
(rentang 1-10).

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional : tindakan operasi


ditandai dengan :
DS :
 Klien mengatakan takut menjalani operasi.
 Klien mengatakan baru pertama kali menjalani operasi.
 Klien mengatakan tidak bisa tidur semalam
DO :
 Klien terlihat tegang dan gelisah.
 Kontak mata klien dengan perawat kurang
 Akral teraba dingin.
 Tekanan Darah : 100/60 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Pernapasan :
22 x/menit
 Suhu : 36,4°C.
 Klien akan dilakukan tonsilektomi.
2. Nyeri (akut) berhubungan dengan agen cedera biologi ditandai
dengan :

DS:

 Klien mengatakan nyeri saat menelan.


 Klien mengatakan nyerinya hilang timbul.
 Nyeri yang dirasakan klien hanya di daerah tenggorokan

DO:
 Saat menelan klien terlihat meringis menahan nyeri .
 Skala nyeri 5
(rentang 1-10).

B. TAHAP INTRA OPERASI


Data Fokus :
Klien dibius dengan anestesi general. Terdapat luka insisi pada
kelenjar tonsil. Terdapat perdarahan sebanyak kurang lebih 30cc.
Dilakukan huting pada luka pembedahan dengan benang crom
1/0. Klien terpasang infuse RL 20 tpm di tangan kiri. Wajah klien
tampak pucat, ekstremitas tampak pucat, dan teraba dingin mukosa
mulut kering.

Anda mungkin juga menyukai