Inisiasi
MENGENAL KAIDAH
HUKUM
2
Untuk mengetahui, memahami dan dapat menghayati hukum, selain kita harus
mengetahui definisi dan/atau pengertian hukum; kita juga harus memahami
karakteristik dari kaidah hukum.
Penjelasan berikut ini tentang kaidah hukum yang diadaptasi dari modul 2
PIH/PTHI yang ditulis oleh Kunthoro Basuki, SH.,M.Hum
Pasal 8
”Perkawinan dilarang antara dua orang yang :
1. berhubungan darah dalam garis keturunan lurus ke bawah ataupun ke
atas;
2. berhubungan darah dalam garis keturunan menyamping yaitu antara
saudara, antara seseorang dengan saudara orang tua dan antara
seseorang dengan saudara neneknya;
3. berhubungan semenda, yaitu mertua, anak tiri, menantu dan ibu/bapak
tiri;
4. berhubungan susuan, yaitu orang tua susuan, anak susuan, saudara
susuan dan bibi/paman susuan;
5. berhubungan saudara dengan isteri atau sebagai bibi atau kemenakan
dari isteri, dalam hal seorang suami beristeri lebih dari seorang;
6. yang mempunyai hubungan yang oleh agamanya atau peraturan lain
yang berlaku, dilarang kawin.”
Pasal 16
Pasal 31
(1) Hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan
suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama
dalam masyarakat.
(2) Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum.
(3) Suami adalah kepala keluarga dan isteri ibu rumah tangga.