Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN


TEKNIK JARIMATIKA KELAS II SDN 5 JUNGJANG
KECAMATAN ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Nama : Ayu Nadia


NIM : 160641149

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan sekolah dasar bertujuan untuk menyiapkan peserta
didik yang beriman, bertaqwa, kreatif dan inovatif serta berwawasan
keilmuan dan juga bersiap melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih
tinggi. Usaha menyiapkan peserta didik untuk tujuan tersebut diperlukan
seperangkat pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Salah satu
pelajaran yang dimaksud adalah pelajaran matematika.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menduduki
peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan
pelajaran matematika yang diberikan kepada semua jenjang pendidikan
mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Ada banyak
alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Cockroft dalam
Abdurrahman (2003:253) menjelaskan bahwa matematika perlu diajarkan
kepada siswa karena selalu digunakan dalam segala segi kehidupan.
Matematika merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas,
dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara,
meningkatkan kemauan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan
serta memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang
menantang.
Berbicara mengenai matematika tidak akan lepas dari masalah
perhitungan atau ilmu berhitung yang biasa disebut aritmatika. Berhitung
terdapat di seluruh cabang matematika seperti aljabar, ilmu ukur atau
geometri, dan statistika (Dali S Naga, 1980: 1). Berhitung juga diperlukan
oleh bidang studi lainnya seperti, fisika, kimia, biologi, bahkan ilmu sosial
yaitu ekonomi. Dapat dikatakan bahwa berhitung sangat penting dipelajari
baik dalam sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat arti
pentingnya berhitung, maka berhitung diajarkan secara formal sejak
sekolah dasar. Berhitung pada tingkat sekolah dasar merupakan bagian
terbesar dibandingkan dengan bagian-bagian lain dari pelajaran
matematika, sehingga di sekolah dasar lebih ditekankan pada keterampilan
berhitung khususnya pada operasi perkalian (Departemen Pendidikan
Nasional, 2007: 145)
Matematika juga mempunyai karakteristik tertentu sebagai
penunjang berbagai disiplin ilmu yang lain yang tersusun atas sejumlah
konsep. Konsep merupakan hal yang sangat mendasar untuk dipahami,
sebagaimana diketahui banyak kajian dalam matematika itu bersifat
abstrak. Matematika penjabarannya mengacu kepada prinsip belajar
bermakna yaitu belajar mengutamakan pengertian atau pemahaman
konsep. Karena pada dasarnya upaya mendalami materi matematika harus
diawali dengan penguasaan konsep. Siswa akan lebih mudah menguasai
atau mempelajari suatu konsep yang tinggi, apabila konsep dasarnya dapat
dikuasai dengan baik.
Oleh karena itu, ilmu dalam matematika bisa dikatakan sebagai
salah satu dasar yang harus dikuasai oleh setiap individu. Karena setiap
manusia tidak akan terlepas dengan permasalahan yang berkenaan dengan
Ilmu Matematika dalam kehidupan sehari-hari, apalagi materi yang ada di
MI/SD.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah-sekolah dengan presentase jam pelajaran yang paling banyak
dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Ironisnya, Matematika
cenderung dipandang sebagai mata pelajaran yang tidak disukai oleh
banyak siswa. Bagi mereka mata pelajaran matematika cenderung
dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang diminati dan kalau bisa
dihindari. Keadaan tersebut dapat dimengerti mengingat bahwa untuk jenis
perhitungan yang sederhana saja, bila terjadi kesalahan satu angka keliru
menghitungnya, maka akan salah pula hasilnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka pemilihan metode, strategi,
pendekatan dan teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang penting.
Tujuan penggunaan model pembelajaran adalah untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam bentuk mengoptimalkan penyelenggaraan proses
belajar mengajar, sehingga sudah semestinya seorang guru ideal adalah
seorang guru yang terampil. Terampil disini adalah guru yang bukan saja
menguasai kurikulum dengan segala seluk buluknya, tetapi juga materi
dengan segala perkembangannya serta penguasaan berbagai metode
pembelajaran. Baik model pembelajaran yang tradisional maupun dalam
konteks masa kini metode kreatif dan inovatif.
Pada saat peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan
guru kelas II di SDN 5 Junjang Kecematan Arjawinangun Kabupaten
Cirebon dapat diketahui bahwa pada bidang studi Matematika hasil belajar
siswa belum mencapai ketuntasan klasikal dimana ketuntasan klasikal
SDN 5 Junjang untuk mata pelajaran matematika adalah 70 dan persentase
ketuntasan minimal 85%. Diketahui 16 dari 49 siswa mendapatkan nilai di
bawah standar KKM.
Adapun yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar Penyebabnya
antara lain yaitu sebagian besar siswa belum mampu menguasai operasi
hitung perkalian. Dalam operasi hitung perkalian siswa masih bingung
membedakan bilangan terkali dan dikali serta lambat dalam
menghitungnya, Saat guru menjelaskan materi ajar siswa kurang
perhatian,siswa tidak terlihat antusias dan tidak semangat dalam proses
pembelajaran terhadap apa yang disampaikan guru, bahkan sebagian dari
siswa ada yang bermain. Masalah lainnya juga karena mayoritas siswa
pasif mengajukan pertanyaan dan enggan mengerjakan ke depan, Metode
yang digunakan dalam mengajarkan matematika khususnya operasi
perkalian menggunakan hafalan.
Berdasarkan permasalahan yang disampaikan di atas, maka harus
dicarikan solusinya. Untuk mengatasi masalah tersebut Peneliti memiliki
sebuah gagasan bahwa seorang guru perlu menerapkan metode atau
Teknik, atau strategi pembelajaran yang sesuai dan tepat. Diharapkan
dengan pemilihan Teknik yang sesuai dan tepat, tujuan pembelajaran yang
diharapkan dapat berhasil dan tercapai. Peneliti berencana menggunakan
Teknik Jarimatika untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika terutama perkalian.
Jarimatika adalah salah satu cara berhitung dengan menggunakan
alat bantu jari. Dengan teknik jarimatika ini siswa dilatih untuk menghafal
perkalian dasar. Keterlibatan siswa untuk memperagakan jarimatika dapat
membuat pembelajaran menjadi bermakna. Mereka dapat menggunakan
jari-jari tangan mereka untuk menyelesaikan permasalahan berhitung
berdasarkan aturan formasi tangan dan penyelesaian jarimatika. Teknik
jarimatika ini selain fleksibel juga tidak memberatkan memori otak dan
dalam proses perhitungan, menunjukkan tingkat keakuratan yang tinggi.
Pada hakekatnya perkalian adalah penjumlahan berulang. Guru
harus berusaha keras dalam mengajarkan konsep dasar perkalian.
Gurusebagai fasilitator, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan yang
berkelanjutan. Teknik jarimatika sebagai media pembelajaran matematika
yang menyenangkan dan membantu dalam melakukan operasi hitung
perkalian. Teknik jarimatika adalah suatu cara berhitung (operasi kali)
dengan menggunakan jari, dalam pelaksanaan nanti siswa akan
menghitung perkalian dengan menggunakan jari-jari tangannya masing-
masing.
Atas dasar itulah peneliti bermaksud mengadakan suatu penelitian
tindakan kelas (PTK) dengan keterkaitan rendahnya hasil belajar pada
mata pelajaran matematika yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika dengan Menggunakan Teknik
Jarimatika di Kelas II SDN 5 Jungjang Kecematan Arjawinangun
Kabupaten Cirebon”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, perlu diidentifikasi
hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa melalui
Tehknik Jarimatika pada siswa kelas II SDN 5 Jungjang. Hal- hal tersebut
adalah:
1. Siswa kurang perhatian, siswa tidak terlihat antusias dan tidak
semangat dalam proses pembelajaran terhadap apa yang disampaikan
guru, bahkan sebagian dari siswa ada yang bermain.
2. Hasil belajar siswa masih sangat kurang khususnya dalam
pembelajaran Matematika.
3. Mayoritas siswa pasif mengajukan pertanyaan dan enggan
mengerjakan ke depan.
4. Metode yang digunakan dalam mengajarkan matematika khususnya
operasi perkalian menggunakan hafalan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka rumusan
masalahnya adalah :
1. Bagaimana perencanaan penggunaan tehknik Jarimatika pada mata
pelajaran Matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II
SDN 5 Jungjang?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dalam menggunakan tehknik
Jarimatika pada mata pelajaran Matematika untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas II SDN 5 Jungjang?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam menggunakan
tehknik Jarimatika pada mata pelajaran Matematika untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN 5 Jungjang?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk :
1. Untuk memaparkan perencanaan tehknik Jarimatika pada mata
pelajaran Matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II
SDN 5 Jungjang.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan tehknk jarimatika pada mata pelajaran
Matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN 5
Jungjang.
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika
dengan menggunakan tehknik Jarimatika kelas II SDN 5 Jungjang.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan serta memperkaya khasanah perkembangan
dan reverensi khususnya mengenai hubungan antara kompetensi guru
dalam mengajar terhadap pembentukan karakter siswa
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1) Memberikan sajian pembelajaran yang menarik yang
memperhatikan tahap perkembangan belajar peserta didik.
2) Melatih siswa dalam mengembangkan diri untuk berhitung
dengan berbagai tekhnik yang menyenangkan.
3) Siswa dapat menguasai tehknik jarimatika, sehingga
meningkatkan hasil belajar matematika khususnya dalam
konsep perkalian penjumlahan dan pengurangan.
b. Bagi Guru
1) Upaya yang nyata untuk dapat membantu dan mempermudah
pengambilan tindakan perbaikan selanjutnya dan dengan
adanya penelitian ini menjadi pedoman bagi guru untuk
memilih strategi yang tepat dalam menampilkan model
pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
1) Ikut memajukan sekolah demi tercapainya proses belajar
mengajar yang efektif.
2) Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
3) Peningkatan keprofesionalan guru sebagai personel kunci
sekolah.
d. Bagi Peneliti :
1) Sebagai acuan meningkatkan kinerja peneliti dalam proses
pembelajaran.
2) Sebagai referensi peneliti untuk mengembangkan strategi
pembelajaran di Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai