Anda di halaman 1dari 4

| teddy k wirakusumah

HEWLETT
- Pemasaran Biro Jasa STNK Berbasis Data
PACKARD
Pemasaran Biro Jasa STNK Berbasis Data
Oleh: Teddy K Wirakusumah

Silahkan bayangkan: Selama 20 tahun belakangan ini saya punya sebuah motor dan sudah 7
tahun terakhir ini alhamdulillah saya punya sebuah mobil. Itu artinya setiap tahun dalam kurun
waktu tersebut saya harus mengurus perpanjangan STNK. Saya tidak pernah ngurus sendiri.
Saya menggunakan Biro jasa (untuk urusan yang satu ini saya memang nggak mau pusing).
Kurang lebih 3 biro jasa yang pernah saya gunakan. Dasar pemilihannya sederhana saja; mudah
terjangkau dari rumah. Jadi 3 kali saya berganti biro jasa bukan karena soal puas dan tidak puas
akan pelayanan yang diberikan tapi karena saya pindah tempat tinggal. Dari apa yang selintas
tampak secara kasat mata, ketiga biro jasa yang pernah saya langgani semakin kini semakin
mantap mengelola usahanya; punya kantor tetap dan ditata semakin baik, karyawannya
bertambah, mobilnya tambah bagus, dan (sepertinya) pelanggannya kian bertambah.

Apa yang mereka lakukan? Pelayanannya sangat special? Berdasarkan apa yang saya rasakan
tidak ada perlakuan istimewa yang diberikan. Semuanya standar-standar saja, bahkan boleh
dibilang yang terjadi mirip rutinitas saja; menerima berkas yang diperlukan, menghitung biaya
yang harus dibayarkan, menerima pembayaran, menyerahkan surat jalan pengganti STNK
sementara, dan menjanjikan kapan STNK bisa diambil. Selesai. Tak lebih tak kurang (oh ya … ada
sih ..plus sebuah AQUA gelas). Atau… promosinya dahsyat? Tidak juga. Sepengetahuan saya,
selain papan reklame di depan kantornya tidak pernah terdengar ada promosi dalam bentuk
lain. Lho, jadi apa yang membuat mereka bisa laku? Saya pikir sih situasi yang membuat mereka
mampu meraup untung.

Pelayanan publik seperti angkutan umum yang tidak nyaman membuat orang menginginkan
kendaraan pribadi. Mendapatkan kendaraan pribadi di jaman sekarang tidak perlu lagi
bermimpi, karena mekanisme kredit menjanjikan kemudahan. Alhasil jalan semakin padat,
macet kian kerap. Pengalaman berkendara di jalan di jaman sekarang terkadang menimbulkan
banyak masalah tambahan (ngantor dan ke sekolah telat, janji sulit ditepati, mesin cepat panas,
bbm boros, polusi kian menjadi, stress kian mewabah, cari parkir sulit, banyak waktu terbuang
percuma, dll). Sayangnya pemerintah sepertinya buntu mengatasi persoalan membangun
prasarana jalan. Panjang, lebar, luas jalan yang bisa dibangun tidak sepadan dengan
pertambahan jumlah kendaraan yang kian bertambah. Di lain pihak pembangunan pelayanan
angkutan umum yang nyaman entah kapan bakal tersentuh. Akhirnya setiap orang cari solusi
sendiri-sendiri. Keluarga yang sudah punya mobil merasa butuh juga punya motor. Keluarga
yang sudah punya motor merasa tidak cukup lagi punya satu. Solusi yang diambil kian
menambah runyam masalah di jalan raya. Jalan sekarang bukan cuma padat sesaat, tapi sesak
di setiap tempat dan hamper di setiap waktu. Semakin banyak yang dirugikan. Apakah ada yang
diuntungkan? Tak kurang banyak. Diantaranya para pengusaha biro jasa STNK. Diantara sekian
banyak pemilik kendaraan yang jumlahnya berlipat-lipat, tak sedikit yang seperti saya; nggak
mau pusing ngurus perpanjangan STNK sendiri. Dan memang diperbolehkan diuruskan orang
lain. Permintaan bergayung sambut dengan penawaran. Tak heran pengusaha biro jasa
berkelimpahan rejeki. Apalagi jika seperti ketiga biro jasa yang pernah saya langgani, posisi
kantor mereka di jalan besar tempat kendaraan pribadi ramai berlalu lalang. Pas sudah. Tanpa
harus promosi, rejeki berlimpah datang sendiri. Lalu apakah masih ada peluang bagi pemain
baru seperti rekan kita Bani Sadr untuk kecipratan rejeki? Saya berani menjawab: “SANGAT
TERBUKA!” Bahkan bukan sekedar “kecipratan”, tapi MEREBUT rejeki dari biro jasa yang sudah
terlebih dahulu eksis. Mengapa saya bisa seyakin itu?

Begini. Berdasarkan pengalaman yang saya alami dan pengalaman banyak orang yang pernah
saya tanya, tatkala seseorang menggunakan biro jasa untuk perpanjangan STNK selalu inisiatif
itu lahir dari dirinya sendiri. Itu sebabnya bagi seorang pelupa kerap terjadi ia terlambat karena
lewat dari tanggal jatuh tempo perpanjangan STNK miliknya. Atau bisa terjadi seseorang ingat
tanggal jatuh tempo perpanjangan STNK miliknya, tapi menjelang waktu tersebut yang
bersangkutan kesulitan menyempatkan waktu mengurus sekalipun untuk menitipkan ke biro
jasa yang selama ini ia langgani. Ya, akhirnya telat deh. Kerugiannya sejumlah denda harus
dibayar. Tak seorang pun yang mengingatkan jauh-jauh hari atau membantunya menawarkan
solusi agar yang bersangkutan dapat terbebas dari permasalahan yang ia hadapi. Pengalaman
ini pernah beberapakali saya alami sendiri. Dan saya yakin banyak orang pernah punya
pengalaman serupa. Apa artinya? Banyak biro jasa (bukan mustahil semuanya) – sekurang-
kurangnya 3 biro jasa yang pernah saya langgani sudah sangat berpuas diri dengan apa yang
mereka dapatkan saat ini. Mereka tidak peduli dengan pelanggan yang datang dan pergi
(maksud saya peduli dengan pelanggan yang datang tapi tidak bagi yang pergi). Hanya karena
situasi yang menguntungkan, boleh jadi, sekalipun banyak pelanggan yang pergi toh lebih
banyak pelanggan yang datang. Sehingga beralihnya pelanggan ke biro jasa lain pendapatan
terus menunjukkan peningkatan. Padahal kalau pelanggan yang pernah mendapatkan
pelayanan bisa terus dipertahankan hasilnya bisa seiring dengan irama laju pertambahan
pemilikan kendaraan bermotor yang menunjukkan fenomena unik luarbiasa.

Apa yang tidak mereka lakukan? Mereka tidak melakukan kegiatan pemasaran berbasiskan
data. Padahal data base mereka (seharusnya) punya. Bukankah tahun sebelumnya saya
mengurus perpanjangan STNK disana? Idealnya biro jasa memasukkan nama saya dalam data
base-nya, alamat, no.telp, karakteristik kendaraan yang diurus, biaya yang dikeluarkan, dan
tanggal jatuh tempo perpanjangan STNK. Kalau biro jasa tersebut tidak ingin saya berganti biro
jasa yang lain sudah selayaknya mereka berinisiatif menjalin kontak menjelang tanggal jatuh
tempo (2-3 minggu sebelumnya, misalnya). Mereka bisa menelpon, mengingatkan saya bahwa
berdasarkan catatan mereka tanggal jatuh tempo perpanjangan STNK saya akan segera
berakhir, mereka bisa menawarkan jasanya kembali seperti tahun lalu, mereka bisa membantu
memerinci biaya yang harus saya keluarkan saat ini (boleh jadi ada perubahan), mereka bisa
mengingatkan resiko yang harus saya bayar jika batas waktu tersebut terlewatkan, bahkan tidak
berlebihan jika mereka menawarkan jasa layanan jemput-antar jika saya memiliki keterbatasan
waktu. Aha! Jika ini terjadi biro jasa ybs tengah berpromosi pada orang yang tepat dan pada
saat yang tepat pula. Peluangnya untuk efektif sangat terbuka. Secara pribadi kalau saya
mendapatkan perlakuan seperti ini dari birojasa yang saya gunakan tahun lalu, saya tak kan lari
sekalipun saya kembali berpindah tempat tinggal.

Anda mungkin juga menyukai