Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian K3
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha,
yang berbeda-beda dalam desain, fasilitas, teknik dan penggunaan dan bahan
penggunaan bahan kimia dan teknik selama bekerja (Dian Riyani, 2011).
5
2.1.2 Alat-alat yang umum digunakan dilaboratoriun
dikelompokkan menjadi tiga yaitu peralatan gelas, peralatan non gelas dan
peralatan mekanik/elektronik.
Menurut Khamidinal (2009: 36), adapun alat gelas yang dimaksud seperti
1. Gelas kimia
Gelas kimia (gelas beker) tersedia dalam berbagai ukuran : 25 ml, 50 ml,
100 ml, 500 ml dan ada juga yang berukuran lebih besar lagi. Gelas beker
2. Erlenmeyer
dalam pemanasan dan mencegah zat cair tumpah ketika dalam proses
volume cairan.
3. Labu takar
6
dalam badan labu takar. Pembacaan volume larutan dilakukan pada tanda
4. Gelas ukur
kaki/dudukan sehingga dapat ditegakkan. Bibir atas terdapat bibir tuang untuk
dan dibagian atas terdapat tulisan yang menyatakan kapasitas gelas ukur
tersebut.
5. Corong penyaring
Corong penyaring adalah corong yang terbuat dari gelas dan tersedia
yang dilipat secara khusus sedemikian rupa sehingga kertas saring tersebut
6. Pipet tetes
Pipet tetes merupakan alat gelas yang paling sering digunakan dalam
7. Pipet skala
Pipet skala merupakan alat galas menyerupai pipa dengan salah satu
ujungnya menyempit. Terdapat skala pada batangnya dan mulut yang lain
lebar. Pipet ukur mempunyai kapasitas tertentu yang dapat dibaca pada
skalanya.
7
8. Pipet volume
Pipet volume (sering disebut juga pipet gondok) merupakan alat gelas
yang berbentuk mirip pipa akan tetapi terdapat cembung pada tengah-tengah
9. Buret
skala pada sisi luarnya dan terdapat kran pada sisi bawah. Buret digunakan
diketahui/dicatat.
peralatan utama. Apabila tidak tersedia peralatan ini dapat diusahakan peralatan
lain yang dapat menggantikan fungsiya. Namun demikian peralatan non gelas
Menurut Baharuddin (2013, 29), adapun alat non gelas yang dimaksud
seperti :
1. Bulp
2. Kawat kasa
Kawat kasa adalah alas gelas kimia atau erlenmeyer pada saat pemanasan.
8
3. Klem
4. Statif
Statif adalah alat yang digunakan untuk menopang alat gelas (buret,
sangat tinggi hingga empat angka dibelakang koma, karena mempunyai ketelitian
yang sangat tinggi, maka umumnya neraca analitis digital dilengkapi dengan
penutup. Ketiga sisi penutupnya terbuat dari kaca, sehingga beban dapat dilihat
dari luar. Bagian penutup sisi kanan dan kiri dapat digeser untuk pintu
jenis maupun merek, yang penting diketahui adalah kapasitas dan ketelitian
sedang atau halus. Jenis timbangan mana yang akan dipakai tergantung dari
tujuannya, misalnya untuk penentuan kadar air atau abu harus digunakan neraca
analitis dengan ketelitian 0,1 mg sedang untuk menimbang bahan kimia yang akan
dibuat menjadi larutan jenuh cukup menggunakan timbangan yang lebih kasar
9
Penggunaan alat/bahan kimia yang ada di laboratorium kimia, berdasarkan
hasil rekapitulasi angket menunjukkan bahwa sebagian besar alat dan bahan
digunakan untuk pembelajaran dan ada sebagian kecil dipakai untuk penelitian.
Bahan kimia yang ditimbang tidak boleh langsung ditaruh pada piringan
1. Irritant
menyebabkan luka bakar pada kulit, dan memiliki lanmbang Xi. Tindakannya
yaitu hindari kontak langsung dengan kulit. Contohnya NaOH, C6H5OH, Cl2.
10
2. Harmful
Merupakan bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak langsung
dengan tubuh atau melalui inhalasi, dan memiliki lanmbang Xn. Tindakannya
yaitu jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak langsung dengan kulit.
3. Toxic
bahkan kematian bila tertelan atau terhirup, dan memiliki lambang T. tindakannya
yaitu jangan ditelan dan jangan dihirup, hindara kontak langsung dengan kulit.
4. Very toxic
Merupakan bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat berbahaya,
bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan sakit kronis bahkan kematian, dan
memiliki lambang T+. tindakannya yaitu hindari kontak langsung dengan tubuh
5. Corrosive
Merupakan bahan yang bersifat korosit, dapat merusak jaringan hidup, dan
dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal , dan dapat membuat kulit mengelupas, dan
lambang C. tindakannya yaitu hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari
dari benda-benda yang besifat logam. Contohnya HCL, NaOH dan H2SO4.
11
6. Flammable
Merupakan bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah terbakar
dengan api bunzen, permuakaan metal panas atau loncatan bunga api, dan
7. Highly flammable
biasa atau mempunyai titik nyala rendah dan mudah terbakar dibawah pengaruh
kelembapan, dan memiliki labang F. tindakannya yaitu hindari dari api, api
terbuka, dan loncatan api, serta hindari pengaruh pada kelembapatn tertentu.
8. Extremely flammable
Merupakan bahan yang amat sangat mudah terbkar. Berupa gas udara yang
normal, dan memiliki lambang F+. tindakannya yaitu jauhkan dari campuran
udara dan sumber api. Contohnya di etil eter (cairan) dan propane (gas).
9. Explosive
Merupakan bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau
yaitu hindari pukulan atau benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala
10. Oxidizing
12
Merupakan bahan kimia bersifat mengoksidasi, dapat menyebabkan
kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organic dan
Merupakan bahan kimia yang berbahaya bagi suatu atau beberapa komponen
tindakannya yaitu hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat
2.2.1 Nitrogen
Nitogen dalam tanah berasal dari bahan organik tanah (bahan organik
halus, N tinggi, L/N rendah, dan bahan organik kasar, N rendah rasio l/n tinggi).
dengan senyawa legum yaitu bakteri bintil akar atau rhizobium. Faktor lainnya
yaitu pupuk dan air hujan. Fungsi unsur N adalah untuk memperbaiki
maka tanaman akan kerdil, pertumbuhan akar terbatas dan daun kuning. Jika
pematangan. Nitrogen dalam tanah dalam berbagai bentuk yaitu protein, senyawa-
13
2.2.2 Fosfor
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom
15. Fosfor berupa non logam, berfalensi banyak, termasuk golongan nitrogen
yang banyak di temui dalam batuan logam dan dalam semua sel hidup, tetapi tidak
2.2.3 Kalium
Kalium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
K dengan nomor atom 19. Dalam tabel periodik kalium adalah salah satu logam
alkali, semua logam alkali memiliki satu elektron valensi di kelompok elektron
2.3 Stoikiometri
produk dalam reaksi kimia. Meskipun satuan yang digunakan untuk reaktan
(produk) adalah mol, gram, liter (gas), atau satuan lainnya, kita menggunakan
satuan mol untuk menghitung jumlah produk yang terbentuk dalam reaksi
Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting dalam bahan
pangan,karena air dapat mempengaruhi kenampakan tekstur dan cita rasa pada
14
bahan pangan. Kadar air dalam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan
daya awet bahan pangan tersebut. Kadar air yang tinggi menyebabkan mudahnya
bakteri, kapang, dan khamir untuk berkembang biak ,sehingga akan terjadi
yang dilakukan dengan cara yang tepat diantaranya cara titrasi, destilasi atau
besarnya kandungan air dalam bahan, dimana nilai maksimal atau rentang yang
2.4 Larutan I
zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya
dapat berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer
adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah
pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar
solute. Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium
15
2.4.2 Zat terlarut
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.
Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O),
selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alcohol, amoniak, kloroform,
benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak
2.4.4 Titrasi
Titrasi asam basa adalah suatu titrasi dengan menggunakan reaksi asam basa
(reaksi penetralan). Prosedur analisis pada titrasi asam basa ini adalah dengan
titrasi volumemetri, yaitu mengukur volume dari suatu asam atau basa yang
2.4.5 Pengenceran
Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu
senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai
16
senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari
2.5 Larutan II
Titik didih adalah temperature dimana tekanan uap sebuah zat cair sama
dengan tekanan atmosfer. suhu (temperature) di mana tekanan uap sebuah zat cair
sama dengan tekanan eksternal yang di alami oleh cairan. Berdasarkan nilai titik
didih zat terlarut, larutan dapat di bagi dua yaitu titik didih zat terlarut lebih kecil
dari pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah menguap, dan yang kedua zat
terlarut lebih besar dari pada pelarutnya sehingga apabila di panaskan pelarut yang
Kenaikkan titik didih adalah pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase
uap. Suatu cairan di katakana mendidih pada titik didihnya, yaitu bila suhu
dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfer sekitaran. Pada titik
didih, tekanan uap cairan cukup besar sehingga atmosfer dapat di atasi hingga
yang terjadi di setiap titik dalam cairan. Pada umumnya, molekul dapat menguap
bila dua persyaratan, yaitu molekul harus cukup tenaga kinetik dan harus cukup
17
2.6.1 Derajat Keasaman
Rasa masam ini di sebabkan oleh senyawa yang bersifat asam. Buah-
buahan memiliki rasa asam berkat adanya senyawa asam yang di kandungnya.
Jeruk mengandung asam sitrat sedangkan anggur mengandung asam tartrat. Air
susu yang basi mengandung asam laktat. Senyawa asam dapat kita temukan juga
dalam lambung dan darah. Dalam lambung terdapat asam klorida yang berperan
pada pencernaan makanan serta dalam darah terdapat asam karbonat dan asam
Asam adalah zat yang ketika berada di dalam air akan melepaskan ion
H+, sedangkan basa adalah zat yang ketika berada di dalam air akan melepaskan
pH riil dikenal sebagai harga pH yang di ukur dalam pelarut air yang
potensial adalah nilai pH yang di ukur dalam pelarut KCl 1 M yang menyatakan
18
2.7.1 Hidrokarbon Jenuh dan Hidrokkarbon tak Jenuh
2.7.1.1 Hidrokarbon
Hidroarbon adalah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan
atom hydrogen (H). seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom
hydrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga
sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik. Sebagai contoh, metana (gas rawa)
adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat ato hydrogen : CH 4.
Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua
atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga
atom karbon : C2H6. Propane memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya
dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon
yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh
Sifat fisik yang dimiliki hidrokarbon yang di sebabkan oleh sifat non
polar dari senyawa tersebut. Umunya hidrokarbon tidak dapat bercampur dengan
pelarut polar seperti air atau etanol. Sebaliknya, hidrokarbon dapat bercampur
dengan pelarut yang relative non polar seprti karbon tetraplorida (CCl4) atau di
jenis ikatannya. Hidrokarbon jenuh (alkan) tidak reaktif terhadap sebagian besar
pereaksi. Hidrokarbon tak jenuh (alkana dan alkuna) dapat mengalami reaksi edisi
19
pada ikatan rangkap dua atau rangkap tiganya. Senyawa aromatic biasanya
2.7.2.1 Alkohol
unsur karbon, hydrogen, oksigen. Sifat lain dari alkohol dapat di tentukan dari
letak gugus hidroksil pada atom C yang di kenal sebagai alkohol primer di mana
gugus hidroksida terikat oleh atom karbon primer. Alkohol sekunder di mana
gugus hidroksida terikat oleh atom karbon tersier (Ayu Melinda 2015).
2.7.2.2 Fenol
Fenol merupakan senyawa dengan gugus –OH yang terikat pada cincin
aromatik. Senyawa fenol banyak terdapat di alam dan merupakan intermediet bagi
industri untuk berbagai macam produk seperti adhesy dan antiseptik. Fenol dapat
Sebagian gugus alkohol larut dalam air, tetapi hanya alkohol dengan
struktur yang kecil saja atau berat molekulnya ringan, alkohol tidk dapat bereaksi
dengan FECL3, tidak larut dalam en-heksan dan keasaman alkohol lebih rendah
20
Kelarutan fenol dalam air akan berkurang jika gugus non polar terikat
pada cincin aroomatik. Fenol tidak dapat dioksidasi oleh asam kromat, fenol
berekasi dengan FECL3 dan memberikan warna merah-ungu dan keasaman fenol
2.7.3.1 Aldehid
yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen. Aldehid memiliki sifat
lebih reaktif daripada alkohol, dapat mengalami reaksi adisi, dapat mengalami
reaksi oksidasi, aldehid dapat dioksidasi menjadi asam, dapat mengalami reaksi
Karakteristik dari aldehid ini adalah berwujud gas pada suhu kamar
dengan bau tidak enak, berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap,
senyawa polar sehinggan titik didihnya tinggi dan tidak berwarna. Struktur
adalah alkil dan –CHO adalah Gugus fungsi aldehida (Acton, 2013).
2.7.3.2 Keton
karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton
dengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandung atom hidrogen yang terikat
21
Aldehida dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida)
berwujud gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak. Aldehida dengan 3-12
atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap. Aldehida dengan
atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar. Aldehida suku
rendah (formaldehida, dan asetaldehida) dapat larut dalam air (Ahmad, 2011).
dengan massa molekul relatif yang hampir sama. Misal titik didih propana adalah
-44,5 °C sedangkan titik didih 2-propanon adalah 56,2 °C. Larut dalam air.
Homolog yang lebih tinggi kurang larut dalam air. Banyak keton yang memiliki
dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Inilah yang membedakan
polihidroksi keton yang mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O) dengan rumus empiris total (CH2O)n. Karbohidrat paling sederhana
22
adalah monosakarida di antaranya glukosa yang mempunyai rumus C6H12O6
(Sirajuddin, 2014).
beberapa tetes larutan α-naftol. Dalam alkohol dan di tambahkan asam sulfat
pekat, sehingga tidak bercampur. Warna ungu akan tampak pada bidang batas
antara kedua cairan. Sifat ini di pakai sebagai dasar uji kualitatif adanya
karbohidrat dalam suatu bahan dan di kenal dengan uji molisch ( Yazid, 2006 ).
2.8.1.3 Monosakarida
larut dalam air dan tidak larut dalam alkohol juga eter. Monosakarida dibagi
menjadi dua, yaitu aldosa dan ketosa. Aldosa, yaitu monosakarida yang
mengandung gugus aldehid. Aldosa terdiri dari glukosa dan galaktosa. Glukosa
adalah suatu aldosa, aldoheksa atau dektrosa karena mempunyai sifat dapat
bebas. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang
contohnya fruktosa yang merupakan suatu karbon heksosa yang mempunyai sifat
2.8.1.4 Disakarida
23
Bila dihidrolisis akan menghasilkan dua molekul monosakarida yang
sama atau berbeda. Disakarida terbentuk dari dua molekul monosakarida dimana
tergabung melalui ikatan glioksida yang berbentuk antara karbon aromatic dan
Hidrogen disakarida oleh pengaruh asam-asam mineral energi panas atau oleh
2.8.1.5 Oligosakarida
2.8.1.6 Polisakarida
24
Polisakarida menghasilkan lebih dari 6 monosakarida pada hidrolisis.
Contoh–contoh polisakarida yang dapat linier dan bercabang adalah pati dan
makhluk hidup. Protein terdiri dari karbon, hydrogen dan nitrogen dan umumnya
juga mengandung sulfur. Molekulnya berkisar antara 6000 hingga jutaan. Satu
molekul protein terdiri dari rantai panjang polipeptida. Polipeptida ini berasal dari
asam. Asam amino yang salaing berikatan dengan urutan yang khas. Ikantan
teratur yang berurutan ini dinamakan struktur primer protein. Polipeptida dapat
Struktur tersier asam amino berbentuk tiga dimensi dari polipeptida yang
menggulung atau melipat ini. Struktur kuartener muncul polipeptida yang terlibat.
Pemanasan dengan suhu di atas 500C atau pemberian asam basah kuat akan
membuat protein kehilangan struktur tersiernya yang khas. Hal ini juga dapat
menimbulkan koagulat yang tak larut (misalnya patih telur). Proses ini dapat
25
2.8.2.2 Sifat-sifat protein
oksigen, nitrogen, dan beberapa ada yang mengandung sulfur. Tersusun dari
serangkaian asam amino dengan berat molekul yang relatif sangat besar, yaitu
seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C)
yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat
2.8.3.1 Minyak
diperoleh dari bahan yang mengandung minyak dengan cara pengepresan, dengan
cara ekstraksi mengunakan berbagai zat pelarut yang mudah menguap atau
2.8.3.2 Lemak
Lemak sebagai suatu kelompok bahan yang secara umum larut dalam
ether, chloroform atau pelarut yang lainnya. Minyak dan lemak mempunyai sifat
26
tidak larut dalam air, hidrophobik dan terdapat pada tumbuhan hewan darat dan
Lipid adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan
gliserol yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organic seperti eter, aseton, kloroform, dan
benzene.Lipid tidak memiliki rumus molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari
dimiliki, lipid dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu Asam lemak, Lemak dan
27