Anda di halaman 1dari 12

BAB III.

METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum kimia dasar dilakukan di laboratorium Benih Fakultas

Pertanian Universitas Tadulako Palu. Praktikum dilakukan setiap hari jum’at

dimulai dari tanggal 9 Oktober sampai tanggal 6 November 2019, pada pukul

03:00-17:00 Wita.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum percobaan stoikiometri

adalah oven, neraca analatik, tang, kaca arloji, dan desikator. Adapun bahan yang

digunakan adalah tanah, kacang kedelai dan kacang ijo. Adapun alat yang

digunakan pada praktikum percobaan larutan I adalah labu ukur 100 ml, neraca

analitik, labu semprot, gelas kimia 250 ml, batang pegaduk, pipet tetes, pipet

volume 25 ml, erlenmeyer 250 ml,buret 50 ml, gelas arloji, dan gelas ukur.

Adapun bahan yang digunakan Naoh, HCL, akuades, indikator pp.

Adapun alat yang digunakan pada praktikum percobaan sistem periodik

unsur-unsur adalah tabung reaksi, rak tabung, pengayak, pemanas, gelas ukur 100

ml, pipet tetes, erlenmayer, lumpung, alu. Adapun bahan yang digunakan adalah

tanah,kapur tohor, kertas lakmus merah, indikator pp, air destilata, reangen nesler,

asam sulfat pekat, difenil amin, asam nitrat, natrium kobalti nitrit, amonium

molibolat, asm klorida.

16
Ni wayan ariani dan Suciana
Alat yang digunakan pada praktikum percobaan asam basa adalah

lumpang, alu, gelas kimia 100 ml, neraca analitik, pH meter, pengaduk magnetic,

erlenmayer 250 ml, dan gelasukur 100 ml. Adapun bahan yang digunakan tanah,

air murni, jeruk, buah nenas, buah tomat, tepung tapioka, larutan kalium klorida1

m, dan kertas pH universal.

Alat yang digunakan pada praktikum percobaan aldehin dan keton adalah

tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, gelas ukur 10 ml, penangas air, stop watch.

Adapun bahan yang digunakan adalah pereaksi tollens, formaldehin, aston, fehlin

A, fehlin B, benzaldehid, dan larutan KmnO4 0.05 %. Adapun alat yang

digunakan pada praktikum percobaan karbohidrat adalah tabung reaksi, rak

tabung, pipet tetes,timbangan, penangas air, stop watch, dan gelas kimia 250 ml.

Adapun bahan yang digunakan adalah asam sulfat pekat, larutan alfa naftol 10 %

dalam alcohol 95 % . reangen fehling A, reangan fehling B, reangen barfoed,

larutan iodium 0,1 N, larutan glukosa 10 %, larutan maltosa 10 %, larutan sukrosa

10 %,larutan pati 1 %, dan tepung ubi jalar.

Alat yang digunakan pada praktikum percobaan identifikasi protein

adalah tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, gelas kimia 100 ml, penangas air,

batang pengaduk, dan vorteks. Adpun bahan yang digunakan adalah kacang

kedelai, tauge, asam nitrat pekat, larutan natrium hidroksida 10 %, larutan

ninhidrin 0,1 %, larutan NaOH 0,01 N, larutan CuSO4 0,01 N, larutan tembaga

sulfat 0,5 %, reangen millons, lartan NaOH 0,1 N, larutan timbal asetat 0,2 N,

larutan 0,1 N, dan reagen biuret.

17
Ni wayan ariani dan Suciana
Alat yang digunakan pada praktikum percobaan minyak dan lemak

adalah tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, gelas ukur 25ml, penangas air, dan

vorteks.adapun bahan yang digunakan adalah akuades, etanol, heksana, aseton,

minyak kelapa, NaOH 2 % dalam etanol, dan NaOH 2 % dalam metanol.

2.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Stoikiometri

Pertama cuci dengan bersih kaca arloji yang hendak digunakan kemudian

masukkan ke dalam open bersuhu 100 derajat selama 20 menit. Gelas arloji yang

telah dipanaskan keluarkan dari oven dengan tang dan masukkan ke dalam

desikator sekitar 10 menit agak dingin Timbang gelas arloji yang telah dipanaskan

tersebut dengan neraca analitik dan nyatakan beratnya sebagai berat gelas arloji

kosong (W1), kemudian isi dengan bahan yang hendak ditetepkan kadar airnya.

Kaca arloji yang telah berisi dangan bahan selanjutnya ditimbang kembali dengan

neraca analitik dan catat beratnya (W2). Masukkan kembali kaca arloji yang berisi

bahan kedalam oven yang bersuhu sama dengan kaca arloji kosong, kemudian

panaskan hingga beratnya constant dan catat beratnya (W3).

3.3.2 Larutan I

Membuat larutan dari zat padat, pertama timbang natrium hidroksida

(NaOH) sebanyak 4 gram dan masukkan ke dalam gelaskimia yang berisi air

murni sebanyak 95 ml (air yang digunakan harus bebas darikarbon dioksida). Cara

kedua yaitu aduk dengan batang pengadukkhinggasemua zat NaOH larut,

kemudian pindahkan larutan ke dalam labu ukur dan tambahkan air murni dengan

18
Ni wayan ariani dan Suciana
pipet tetes hinga tanda batas. Cara ketiga yaitu ambil larutan sebanyak 25 dengan

ppipet volume, kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer,dan tambahkan 3 tetes

indikator pp. Cara keempat siapkan buret 50 ml, kemudian isi dengan asm klorida

1 N. Cara kelima yaitu titrasi larutan NaOH dalam erlenmeyer hingga larutan

tidak berwarna. Catat volume larutan HCl yang dingunakan dan tentukan

konsentrasi NaOH yang yang telah dibuat.

Membuat larutan dari zat cair, pertama ukur asam klorida

(konsentrasinya 10 N) sebanyak 10 ml, kemudian tambahkan air murni

mengunakan pipet volume 10 ml, kemudian masukkan ke dalam gelas ukur 100

ml. Kedua tambahkan air murni 85 ml, kemudian tambahkan air murni melalui

pipet tetes sampai tanda tera (volumenya tepat 100 ml). Ketiga kocok campuran

hingga homogen, kemudian ambil dengan pipet volume sebanya 25 ml dan

masukkan ke dalam erlenmeyer, tambahkan 3 tetes indikator pp. Keempat siapkan

buret 50 ml, kemudian isi dengan larutan NaOH yang di gunakan dan

tentukan konsentrasi HCl.

3.3.3 Sistem periodik unsur-unsur

Nitrogen organik, pertama siapkan tabung reaksi yang bersih dan beri

tanda A, B, C. Kedua tabung A, B, C beri kertas lakmus merah pada permukaan

tabung,kemudian panaskan dan amati perubahan warna kertas lakmus. Ketiga

panaskan tabung selama 30 menit dan keluarkan tabung berisi air, kemudian tetesi

dengan indikator pp. Amati perubahan warna.

19
Ni wayan ariani dan Suciana
Nitrogen nitrat-amoniak, pertama masukkan 20 g tanah halus ke dalam

erlenmeyer, kemudian tambahkan 100 ml air destilata dan kocok selama 10 menit.

Kedua saring campuran dan tampung filtratnya dalam erlenmeyer. Ketiga sumbat

dengan gabus yang dilengkapi dengan pipa bengkok. Pipa ini dihubungkan

dengan tabung reaksi berisi 5 ml, air destilata. Keempat panaskan selama 30

menit, pisahkan tabung berisi air, kemudian tetesi dangan reangen nesler dan

amati perubahan warna yang terjadi. Kelima tambahkan 5 tetes asm sulfat pekat,

kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi reangen difenil amin dan

amati perubahan warna larutan.

Unsur fosfat, pertama siapkan 3 buah cawan forselin, kemudian isi

masing-masing dengan 1 g tanah, 1 g bubuk kacang kedelai, dan 1 g kacang ijo.

Bahan-bahan dalam cawan bakar dengan api bunsen ( aduk-aduk sampai warna

kecoklatan). Kedua dingingkan, kemudian tambahkan 10 ml asam nitrat pekat dan

panaskan hingga mendidih. Ketiga dingingkan, kemudian tambahkan air destilata

dengan volume yang sama. Dan yang terakhir saring, tampung filtratya dalam

tabung reaksi, kemudian tetesi dengan reangen ammonium molibdat dan amati

perubahan warna larutan.

Kalium, pertama siapkan 5 g tanah halus ke dalam erlenmeyer, kemudian

tambahkan 25 ml asam klorida 0,1 N dan didihkan selama lima menit. Kedua

saring kemudian uapkan filtranya hingga kering dan bakar residunya. Dingingkan,

kemudian tambahkan air panas sebanyak 25 ml, saring kembali dan tampung

filtranya dalam tabung reaksi. Kelima tambahkan beberapa tetes larutan natrium

kobalti nitrat dan amati perubahan yang terjadi.

20
Ni wayan ariani dan Suciana
3.3.4 Asam basa

Menentukan pH tanah, pertama timbang tanah sebanyak 10 gram,

kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer dan tambahkan aquades sebanyak 50

ml, kemudian kocok selama 30 menit. Kedua diamkan sampai tanahnya

mengendap dan ukur PH-nya menggunakan pH meter dan kertas pH universal.

Menentukkan pH buah-buahan, pertama buah jeruk, nipis, dan buah

tomat ditimbang masing-masing bsebanyak 20 g. Setiap buah hancurkan dalam

lumpang dan pindahkan ke dalam gelas kimia 250 ml (gunakan tiga buah gelas

kimia). Kedua tambahkan masing-masing galas kimia denga 50 ml air, kemudian

aduk hingga homogen. Ketiga biarkan smpai terjadi pemisahan cairan dan

endapan, kemudian ukur Ph-nya dengan pH meter dan pH uuniversal.

Menentukkan pH tepung tapioka, pertama timbang 1 g sampel tepung

tapioka, kemudian masukkan ke dalam gelas kimia 100 ml. Kedua tambahkan 20

ml air, kemudian aduk-aduk sampai basah sempurna, tambahkan kembali 50 ml

air. Ketiga biarkan selama 30 menit hingga terjadi endapan, kemudian ukur pH-

nya dengan pH meter dan pH universal.

Menentukkan pH larutan NaOH 0,01 N dan larutan HCI 0,01 N, pertama

ukur larutan NaOH dengan gelas ukur sebanyak 25 ml, masukkan ke dalam gelas

kimia 100ml, kemudian ukur pH-nya dengan pH meter dan kertas pH universal.

Kedua ukur larutan HCL dengan gelas ukur sebanyak 25 ml, masukkan ke dalam

gelas kimia 100 ml, kemudian ukur pH-nya dengan pH meter dan kertas pH

universal.

21
Ni wayan ariani dan Suciana
3.3.5 Aldehin dan keton

Uji dengan pereaksi tollens, pertama siapkan dua buah tabung reaksi

yang bersih dan beri kode A dan B masing-masing tabung isi dengan 5ml air.

Kedua tabung A tambahkan 10 tetes formaldehid, tabung B 10 tetes aseton

masing-masing tabung tersebut tambahkan 5 ml pereaksi tollens. Ketiga kocok

campuran dan panaskan di dalam penangas air, amati perubahan yang terjadi pada

permukaan tabung, jika terbentuk cermin perak pada permukaan tabung

menunjukkan terjadi reaksi, sebaliknya jika tidak terjadi terbentuk cermin perak

pada permukaan tabung berarti tidak terjadi reaksi.

Uji dengan fereaksi fehlin, pertama siapkan dua buah tabung reaksi yang

bersih dan beri kode A dan B, tabung A masukkan 1 ml formaldehid dan 3 ml air

dan tabung B masukkan 1 ml aseton dan 3 ml air. Masing-masing tabung

tambahkan 5ml reangan fehling A dan 5 ml reangen fehling B. Kocok kedua

tabung dan masukkan ke dalam penangas air mendidih dan amati perubahan

warna yang terjadi setelah berlangsung beberapa menit. Jika terjadi endapan

merah bata menunjukkan terjadi reaksi, demikian sebaliknya.

Uji aktivitasnya terhadap oksidasi, pertama siapkan tabung reaksi yang

bersih dan beri kode A, B, dan , C ketiga tabung tersebut isi dengan 4 mi larutan

KmnO4 0,05 %. Tabung A tambahkkan 3 tetes formaldehid, tabung B tambahkan

3 tetes aseton dan tabung C tambahkan 3 tetes benzaldehid dan kocok campuran

serta amati perubahan yang terjadi setiap 1menit selama 10 menit.

22
Ni wayan ariani dan Suciana
3.3.6 Identifikasi karbohidrat

Uji fehling, pertama siapkan lima buah tabung reaksi, kemudian beri

kode A, B, C, dan E. Kelima tabung reaksi simpan di dalam rak tabung. Tabung

reaksi yang diberi kode A, B, C, D, dan E masukkan masing-masig 2ml larutan

fehling A dan fehling B. Masing-masing tabung reaksi tambahkan 2ml

larutan glukosa 10 % untuk tabung A, 2ml larutan maltose 10 % untuk taabung B,

2 mllarutan sukrosa 10 % untuk tabung C , 2 ml larutan pati 1 % untuk tabung D

dan 2 ml larutan ubi jalar 1 %. Kocok kelima tabung tersebut, kemudian

masukkan ke dalam penangas air dan panaskan selama kurang lebih 15 menit.

Uji molisch, pertama siapkan lima buah tabung reaksi, kemudian beri

kode A, B, C, D, dan E. Kelima tabung reaksi simpan di dalm rak tabung. Tabung

reaksi A isi dengan 1 ml larutan glukosa 10 %, tabung reaksi B isi dengan 1ml

larutan maltosoe 10 %, tabung reaksi C isi dengan 1 ml larutan sukrosa 10 %,

tabung reaksi D isi dengan 1 ml larutan pati 1 %, tabung reaksi E isi dengan 1 ml

larutan ubi jalar 1 %. Masing-masing tabung tambahkan 3 tetes larutan alfa naftol,

kocok perlahan-lahan, kemudian tambahkan 1 ml asam silfat pekat melalui

dinding tabung secara hati-hati (jangan dikocok) amati dan catat warna terbentuk.

Uji barfoed, pertma siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan beri

kode A dan B, selanjutnya simpan di dalam rak tabung. Ke dalam tabung reaksi A

masukkan 3 ml larutan glukosa 10 % dan tabung reaksi B masukkan 3 ml larutan

sukrosa 10 %.masing-masing tabung tambahkkan 3ml reangen barfoed, kocok

campuran dan masukkan ke dalam penangas air. Amati dan catat waktu

terbentuknya endapan merah bata.

23
Ni wayan ariani dan Suciana
Uji iodium,pertama siapkan lima buah tabung reaksi yang bersih dan beri

kode A, B, C, D, dan E. Kelima tak tabung reaksi masukkan ke dalam rak tabung.

Masing-masingtabung reaksi isi dengan larutan: tabung A reaksi isi dengan 1ml

larutan glukosa 10 %, tabung reaksi B isi dengan 1 ml larutan maltose 10 %,

tabung reaksi C isi dengan 1 mllarutan sukrosa 10 %, tabung reaksi D isi dengan 1

ml larutan pati 1 %, dan tabung reaksi E isi dengan 1 ml larutan ubi jalar 1 %.

Masing-masing tabung reaksi tambahkan 5 tetes larutan ioudium 0,1 N, kocok

perlahan-lahandan amati warna yang terbentuk.

3.3.7 Identifikasi protein

Uji xanthoprotein, pertama siapakan dua buah tabung reaksi yang bersih

dan dan beri kode 1dan 2, kemudian masukkan ke dalam rak tabung reaksi.

Tabung reaksi tersebut selanjutnya isi dengan 2 ml ekstrak kacang kedelai pada

tabung berkode 1dan tambahkan latutan NaOH 0,1 N dan kocok selama 30 menit

kemudian didekantasi, 2 ml ekstrak tauge pada tabung yang berkode 2 dan

tambahkan larutan NaOH 0,1 N dan kocak selama 30 menit kemudian kemudian

didekantasi. Cara kedua yaitu masing-masing tambahkan 5 tetes asamnitrat pekat,

kemudfian panaskan dan amati perubahan warna yang terjadi. Setelah itu

dingingkan kemudian tambahkan larutan NaOH 10 % secara perlahan-lahan

dengan pipet tetes sampai terjadi perbuhan warna, amati dan catat perubahan

warna yang terjadi.

Uji biuret, pertama siapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan beri

kode 1 dan 2, kemudian masukkan ke dalam rak tabung reaksi. Cara kedua yaitu

tabung reaksi selanjutnya isi dengan 2ml ekstrak kacang kedelai pada tabung yang

24
Ni wayan ariani dan Suciana
berkode 1dan 2 ml ekstrak tauge pada tabung yang berkode 2, kedua tabung

tersebut ditambahkan 2 ml biuret sulfat 0.5 % secara pelan-pelan tambahkan 2ml

NaOH 10%, kemudian kocok amati dan catat perubahan warna yang terjadi

apakah mengadung protein pada uji biuret.

Uji ninhidrin, pertama siapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan beri

kode 1 dan 2, kemudian masukkan ke dalam rak tabung. Cara kedua ke dua yaitu

tabung tersebut diisi dengan 2 ml ekstrak kacang kedelai pada tabung reaksi yang

berkode 1 dan 2 ml ekstrak tauge pada tabung yang berkode 2, masing-masing

tabung tambahkan 5 tetes larutan ninhidrid 0,1 %, kemudian panaskan diatas

penangas air selama 10 menit amati perubahan yang terbentuk.

Uji millons, pertama siapkan 2 buh tabung reaksi yang bersih dan beri

kode 1 dan 2, kemudian masukkan ke dalam rak tabung reaksi. Cara kedua yaitu

kedua tabung reaksi tersebut diisi dengan 2 ml ekstrak kacang kedelai pada tabung

berkode 1 dan 2ml ekstrak tauge pada tabung yang berkode 2 masing-masing

tabung tambahkan 10 tetes reangan millons, kemudian panaskan di atas penangas

air selama 10 menit amati warna yang terbentuk.

Pengendapan dengan logam berat, pertama siapkan 2 buah tabung reaksi

yang bersih dan beri kode 1dan 2, kemudian masukkan kedalam rak tabung

reakasi. Cara kedua yaitu tabung reaksi selanjutnya diisi dengan 2 ml ekstrak

kacang kedelai pada tabung yang berkode 1 dan 2 ml ekstrak tauge pada tabung

yang berkode 2 masing-masing tabung tambahkan 10 tetes timbal asetat,

kemudian panaskan di atas penangas air selama 10 menit. Amati dan catat

perubahan-perubahan yang terjadi pada pengendan dengan logam berat.

25
Ni wayan ariani dan Suciana
3.3.8 Sifat-sifat minyak dan lemak

Uji kelarutan, pertama siapkan 4 buah tabung reaksi dan berikode A, B,

dan C. Ketiga tabung reaksi masukkan ke dalam rak tabung reaksi. Cara kedua

yaitu tabung A diisi dengan 2 ml air dan 10 tetes minyak kelapa, tabung B diisi

dengan 2 ml etanol dan 10 tetes minyak kelapa, tabung C diisi dengan 2 ml

heksana dan 10 tetes minyak kelapa. Cara ketiga yaitu tutup tabung dengan

sumbat dengan tissu lalu kocok dengan vortekx selama 1 menit, kemudian

diamkan dan amati kelarutan minyak dalam tabung.

Reakasi pembentukan ester (alkoholisis), pertama siapkan dua buah

tabung reaksi dan beri kode A dan B. Kedua tabung simpan di dalam rak tabung.

Cara kedua yaitu masing-masing tabung isi dengan 2 ml minyak kelapa. Cara

ketiga yaitu tabung Arambahkan 4 ml NaOH 2 % dalam etanol, sedangkan

tabungg B tambahkan 4 ml NaOH 2 % dalam etanol. Kedua tabung tersebut

kocok selama 5 menit, kemudian amati aroma yang timbul. Catat bau yang

dihasilkan termaksud ketajaman aromanya dalamreaksi pembentukkan ester.

Reaksi penyabunan, pertama siapkan dua buah erlenmeyar 50 ml dan beri

kode A dan B. Cara kedua yaitu erlenmeyer berkode A isi dengan 1ml air,

kemudian tambahkan 10 ml KOH 0,5 N dan erlenmeyer berkode Bisi dengan 1 ml

minyak kelapa, kemudian tambahkan 10 ml KOH 0,5 N. Kedua erlenmeyer

panaskan di atas penangas air sambil aduk selama kurang lebih 10 menit. Amati

dan catat perubahan-perubahan yang terjadi.

26
Ni wayan ariani dan Suciana
Uji pembentuka emulusi, pertama siapkan 2 buah tabung reaksi

kemudian beri kode A dan B, selanjutnya kedua tabung masukkan ke dalam rak

tabung. Cara kedua yaitu tabung berkode A isi dengan 10 ml air, kemudian

tambahkan 2 ml minyak kelapa, dan tabung B isi dengan 10 ml air, kemudian

tambahkan 2 ml minyak kelapa dan 2 ml twin 80. Kedua tabung kocok dengan

vortekx selama 5 menit, kemudian diamkan pada suhu ruang selama 15 menit.

Amati dan catat penampakan yang terjadi pada masing-masing tabung.

27
Ni wayan ariani dan Suciana

Anda mungkin juga menyukai