BAB III Kimia
BAB III Kimia
METODE PRAKTIKUM
dimulai dari tanggal 9 Oktober sampai tanggal 6 November 2019, pada pukul
03:00-17:00 Wita.
adalah oven, neraca analatik, tang, kaca arloji, dan desikator. Adapun bahan yang
digunakan adalah tanah, kacang kedelai dan kacang ijo. Adapun alat yang
digunakan pada praktikum percobaan larutan I adalah labu ukur 100 ml, neraca
analitik, labu semprot, gelas kimia 250 ml, batang pegaduk, pipet tetes, pipet
volume 25 ml, erlenmeyer 250 ml,buret 50 ml, gelas arloji, dan gelas ukur.
unsur-unsur adalah tabung reaksi, rak tabung, pengayak, pemanas, gelas ukur 100
ml, pipet tetes, erlenmayer, lumpung, alu. Adapun bahan yang digunakan adalah
tanah,kapur tohor, kertas lakmus merah, indikator pp, air destilata, reangen nesler,
asam sulfat pekat, difenil amin, asam nitrat, natrium kobalti nitrit, amonium
16
Ni wayan ariani dan Suciana
Alat yang digunakan pada praktikum percobaan asam basa adalah
lumpang, alu, gelas kimia 100 ml, neraca analitik, pH meter, pengaduk magnetic,
erlenmayer 250 ml, dan gelasukur 100 ml. Adapun bahan yang digunakan tanah,
air murni, jeruk, buah nenas, buah tomat, tepung tapioka, larutan kalium klorida1
Alat yang digunakan pada praktikum percobaan aldehin dan keton adalah
tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, gelas ukur 10 ml, penangas air, stop watch.
Adapun bahan yang digunakan adalah pereaksi tollens, formaldehin, aston, fehlin
tabung, pipet tetes,timbangan, penangas air, stop watch, dan gelas kimia 250 ml.
Adapun bahan yang digunakan adalah asam sulfat pekat, larutan alfa naftol 10 %
adalah tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, gelas kimia 100 ml, penangas air,
batang pengaduk, dan vorteks. Adpun bahan yang digunakan adalah kacang
ninhidrin 0,1 %, larutan NaOH 0,01 N, larutan CuSO4 0,01 N, larutan tembaga
sulfat 0,5 %, reangen millons, lartan NaOH 0,1 N, larutan timbal asetat 0,2 N,
17
Ni wayan ariani dan Suciana
Alat yang digunakan pada praktikum percobaan minyak dan lemak
adalah tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, gelas ukur 25ml, penangas air, dan
3.3.1 Stoikiometri
Pertama cuci dengan bersih kaca arloji yang hendak digunakan kemudian
masukkan ke dalam open bersuhu 100 derajat selama 20 menit. Gelas arloji yang
telah dipanaskan keluarkan dari oven dengan tang dan masukkan ke dalam
desikator sekitar 10 menit agak dingin Timbang gelas arloji yang telah dipanaskan
tersebut dengan neraca analitik dan nyatakan beratnya sebagai berat gelas arloji
kosong (W1), kemudian isi dengan bahan yang hendak ditetepkan kadar airnya.
Kaca arloji yang telah berisi dangan bahan selanjutnya ditimbang kembali dengan
neraca analitik dan catat beratnya (W2). Masukkan kembali kaca arloji yang berisi
bahan kedalam oven yang bersuhu sama dengan kaca arloji kosong, kemudian
3.3.2 Larutan I
(NaOH) sebanyak 4 gram dan masukkan ke dalam gelaskimia yang berisi air
murni sebanyak 95 ml (air yang digunakan harus bebas darikarbon dioksida). Cara
kemudian pindahkan larutan ke dalam labu ukur dan tambahkan air murni dengan
18
Ni wayan ariani dan Suciana
pipet tetes hinga tanda batas. Cara ketiga yaitu ambil larutan sebanyak 25 dengan
indikator pp. Cara keempat siapkan buret 50 ml, kemudian isi dengan asm klorida
1 N. Cara kelima yaitu titrasi larutan NaOH dalam erlenmeyer hingga larutan
tidak berwarna. Catat volume larutan HCl yang dingunakan dan tentukan
mengunakan pipet volume 10 ml, kemudian masukkan ke dalam gelas ukur 100
ml. Kedua tambahkan air murni 85 ml, kemudian tambahkan air murni melalui
pipet tetes sampai tanda tera (volumenya tepat 100 ml). Ketiga kocok campuran
buret 50 ml, kemudian isi dengan larutan NaOH yang di gunakan dan
Nitrogen organik, pertama siapkan tabung reaksi yang bersih dan beri
panaskan tabung selama 30 menit dan keluarkan tabung berisi air, kemudian tetesi
19
Ni wayan ariani dan Suciana
Nitrogen nitrat-amoniak, pertama masukkan 20 g tanah halus ke dalam
erlenmeyer, kemudian tambahkan 100 ml air destilata dan kocok selama 10 menit.
Kedua saring campuran dan tampung filtratnya dalam erlenmeyer. Ketiga sumbat
dengan gabus yang dilengkapi dengan pipa bengkok. Pipa ini dihubungkan
dengan tabung reaksi berisi 5 ml, air destilata. Keempat panaskan selama 30
menit, pisahkan tabung berisi air, kemudian tetesi dangan reangen nesler dan
amati perubahan warna yang terjadi. Kelima tambahkan 5 tetes asm sulfat pekat,
kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi reangen difenil amin dan
Bahan-bahan dalam cawan bakar dengan api bunsen ( aduk-aduk sampai warna
dengan volume yang sama. Dan yang terakhir saring, tampung filtratya dalam
tabung reaksi, kemudian tetesi dengan reangen ammonium molibdat dan amati
tambahkan 25 ml asam klorida 0,1 N dan didihkan selama lima menit. Kedua
saring kemudian uapkan filtranya hingga kering dan bakar residunya. Dingingkan,
kemudian tambahkan air panas sebanyak 25 ml, saring kembali dan tampung
filtranya dalam tabung reaksi. Kelima tambahkan beberapa tetes larutan natrium
20
Ni wayan ariani dan Suciana
3.3.4 Asam basa
lumpang dan pindahkan ke dalam gelas kimia 250 ml (gunakan tiga buah gelas
aduk hingga homogen. Ketiga biarkan smpai terjadi pemisahan cairan dan
tapioka, kemudian masukkan ke dalam gelas kimia 100 ml. Kedua tambahkan 20
air. Ketiga biarkan selama 30 menit hingga terjadi endapan, kemudian ukur pH-
ukur larutan NaOH dengan gelas ukur sebanyak 25 ml, masukkan ke dalam gelas
kimia 100ml, kemudian ukur pH-nya dengan pH meter dan kertas pH universal.
Kedua ukur larutan HCL dengan gelas ukur sebanyak 25 ml, masukkan ke dalam
gelas kimia 100 ml, kemudian ukur pH-nya dengan pH meter dan kertas pH
universal.
21
Ni wayan ariani dan Suciana
3.3.5 Aldehin dan keton
Uji dengan pereaksi tollens, pertama siapkan dua buah tabung reaksi
yang bersih dan beri kode A dan B masing-masing tabung isi dengan 5ml air.
campuran dan panaskan di dalam penangas air, amati perubahan yang terjadi pada
menunjukkan terjadi reaksi, sebaliknya jika tidak terjadi terbentuk cermin perak
Uji dengan fereaksi fehlin, pertama siapkan dua buah tabung reaksi yang
bersih dan beri kode A dan B, tabung A masukkan 1 ml formaldehid dan 3 ml air
tabung dan masukkan ke dalam penangas air mendidih dan amati perubahan
warna yang terjadi setelah berlangsung beberapa menit. Jika terjadi endapan
bersih dan beri kode A, B, dan , C ketiga tabung tersebut isi dengan 4 mi larutan
3 tetes aseton dan tabung C tambahkan 3 tetes benzaldehid dan kocok campuran
22
Ni wayan ariani dan Suciana
3.3.6 Identifikasi karbohidrat
Uji fehling, pertama siapkan lima buah tabung reaksi, kemudian beri
kode A, B, C, dan E. Kelima tabung reaksi simpan di dalam rak tabung. Tabung
masukkan ke dalam penangas air dan panaskan selama kurang lebih 15 menit.
Uji molisch, pertama siapkan lima buah tabung reaksi, kemudian beri
kode A, B, C, D, dan E. Kelima tabung reaksi simpan di dalm rak tabung. Tabung
reaksi A isi dengan 1 ml larutan glukosa 10 %, tabung reaksi B isi dengan 1ml
tabung reaksi D isi dengan 1 ml larutan pati 1 %, tabung reaksi E isi dengan 1 ml
larutan ubi jalar 1 %. Masing-masing tabung tambahkan 3 tetes larutan alfa naftol,
dinding tabung secara hati-hati (jangan dikocok) amati dan catat warna terbentuk.
Uji barfoed, pertma siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan beri
kode A dan B, selanjutnya simpan di dalam rak tabung. Ke dalam tabung reaksi A
campuran dan masukkan ke dalam penangas air. Amati dan catat waktu
23
Ni wayan ariani dan Suciana
Uji iodium,pertama siapkan lima buah tabung reaksi yang bersih dan beri
kode A, B, C, D, dan E. Kelima tak tabung reaksi masukkan ke dalam rak tabung.
Masing-masingtabung reaksi isi dengan larutan: tabung A reaksi isi dengan 1ml
tabung reaksi C isi dengan 1 mllarutan sukrosa 10 %, tabung reaksi D isi dengan 1
ml larutan pati 1 %, dan tabung reaksi E isi dengan 1 ml larutan ubi jalar 1 %.
Uji xanthoprotein, pertama siapakan dua buah tabung reaksi yang bersih
dan dan beri kode 1dan 2, kemudian masukkan ke dalam rak tabung reaksi.
Tabung reaksi tersebut selanjutnya isi dengan 2 ml ekstrak kacang kedelai pada
tabung berkode 1dan tambahkan latutan NaOH 0,1 N dan kocok selama 30 menit
tambahkan larutan NaOH 0,1 N dan kocak selama 30 menit kemudian kemudian
kemudfian panaskan dan amati perubahan warna yang terjadi. Setelah itu
dengan pipet tetes sampai terjadi perbuhan warna, amati dan catat perubahan
Uji biuret, pertama siapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan beri
kode 1 dan 2, kemudian masukkan ke dalam rak tabung reaksi. Cara kedua yaitu
tabung reaksi selanjutnya isi dengan 2ml ekstrak kacang kedelai pada tabung yang
24
Ni wayan ariani dan Suciana
berkode 1dan 2 ml ekstrak tauge pada tabung yang berkode 2, kedua tabung
NaOH 10%, kemudian kocok amati dan catat perubahan warna yang terjadi
Uji ninhidrin, pertama siapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan beri
kode 1 dan 2, kemudian masukkan ke dalam rak tabung. Cara kedua ke dua yaitu
tabung tersebut diisi dengan 2 ml ekstrak kacang kedelai pada tabung reaksi yang
Uji millons, pertama siapkan 2 buh tabung reaksi yang bersih dan beri
kode 1 dan 2, kemudian masukkan ke dalam rak tabung reaksi. Cara kedua yaitu
kedua tabung reaksi tersebut diisi dengan 2 ml ekstrak kacang kedelai pada tabung
berkode 1 dan 2ml ekstrak tauge pada tabung yang berkode 2 masing-masing
yang bersih dan beri kode 1dan 2, kemudian masukkan kedalam rak tabung
reakasi. Cara kedua yaitu tabung reaksi selanjutnya diisi dengan 2 ml ekstrak
kacang kedelai pada tabung yang berkode 1 dan 2 ml ekstrak tauge pada tabung
kemudian panaskan di atas penangas air selama 10 menit. Amati dan catat
25
Ni wayan ariani dan Suciana
3.3.8 Sifat-sifat minyak dan lemak
dan C. Ketiga tabung reaksi masukkan ke dalam rak tabung reaksi. Cara kedua
yaitu tabung A diisi dengan 2 ml air dan 10 tetes minyak kelapa, tabung B diisi
heksana dan 10 tetes minyak kelapa. Cara ketiga yaitu tutup tabung dengan
sumbat dengan tissu lalu kocok dengan vortekx selama 1 menit, kemudian
tabung reaksi dan beri kode A dan B. Kedua tabung simpan di dalam rak tabung.
Cara kedua yaitu masing-masing tabung isi dengan 2 ml minyak kelapa. Cara
kocok selama 5 menit, kemudian amati aroma yang timbul. Catat bau yang
kode A dan B. Cara kedua yaitu erlenmeyer berkode A isi dengan 1ml air,
panaskan di atas penangas air sambil aduk selama kurang lebih 10 menit. Amati
26
Ni wayan ariani dan Suciana
Uji pembentuka emulusi, pertama siapkan 2 buah tabung reaksi
kemudian beri kode A dan B, selanjutnya kedua tabung masukkan ke dalam rak
tabung. Cara kedua yaitu tabung berkode A isi dengan 10 ml air, kemudian
tambahkan 2 ml minyak kelapa dan 2 ml twin 80. Kedua tabung kocok dengan
vortekx selama 5 menit, kemudian diamkan pada suhu ruang selama 15 menit.
27
Ni wayan ariani dan Suciana