Porto Sejarah
Porto Sejarah
Orde baru adalah suatu masa dimana kita akan diarahkan kembali
kepada tekad untuk mengabdi pada kepentingan rakyat dan nasional dengan
dilandasi jiwa dan semangat Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.
Kalau kita bicara soal orde baru, pasti yang paling teringat adalah nama
Soeharto. Ya, orde baru dipimpin oleh Soeharto selama 32 tahun. Waktu
yang tidak sebentar. Selama 32 tahun masa kepemimpinannya, banyak
kebijakan yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap proses berjalannya
Negara kita ini. Mulai dari kebijakan politik maupun kebijakan ekonomi.
Pemilu yang sudah diatur melalui SI MPR 1967 yang menetapkan pemilu
akan dilaksanakan pada tahun 1971 ini, berbeda dengan pemilu pada tahun
1955 (orde revolusi atau orde lama). Pada pemilu ini para pejabat
pemerintah hanya berpihak kepada salah satu peserta Pemilu yaitu Golkar.
Dan kamu tahu? Golkar lah yang selalu memenangkan pemilu di tahun
selanjutnya yaitu tahun 1977, 1982, 1987, 1992, hingga 1997.
Penyederhanaan partai politik menjadi dua partai dan satu golongan karya
yaitu:
3. Dwifungsi ABRI
Pada saat Indonesia keluar dari PBB tanggal 7 Agustus 1965, Indonesia
terkucil dari pergaulan internasional dan menyulitkan Indonesia secara
ekonomi maupun politik dunia. Keadaan ini kemudian mendorong Indonesia
untuk kembali menjadi anggota PBB berdasarkan hasil sidang DPRGR. Pada
tanggal 28 September 1966, Indonesia resmi aktif kembali menjadi anggota
PBB.
2. Pemulihan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan Singapura
dan pemutusan hubungan dengan Tiongkok
Pada tahun 1965, terjadi konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia dan
Singapura. Untuk memulihkan hubungan diplomatik, dilakukan
penandatanganan perjanjian antara Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik
dan Malaysia yang diwakili oleh Tun Abdul Razak pada tanggal 11 Agustus
1966 di Jakarta. Pemulihan hubungan diplomatik dengan Singapura melalui
pengakuan kemerdekaan Singapura pada tanggal 2 Juni 1966.
KEHIDUPAN EKONOMI
a. Repelita I (1 April 1969-31 Maret 1974) Sasaran utama yang hendak
dicapai adalah pangan, sandang, papan, perluasan lapangan kerja, dan
kesejahteraan rohani. Pertumbuhan ekonomi berhasil naik 3 sampai 5,7%
sedangkan tingkat inflasi menurun menjadi 47,8%.
c. Repelita III (1 April 1979-31 Maret 1984) Pelita III menekankan pada
Trilogi Pembangunan dengan menekankan pada azas pemerataan, yaitu:
2. Revolusi Hijau
Pengertian Reformasi
Reformasi merupakan perubahan yang radikal dan menyeluruh untuk
perbaikan. Reformasi menghendaki adanya perubahan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara
konstitusional dalam berbagai bidang kehidupan. Ketika terjadi krisis
ekonomi, politik, hukum dan krisis kepercayan, maka seluruh rakyat
mendukung adanya reformasi dan menghendaki adanya pergantian
pemimpin yang diharapkan dapat membawa perubahan Indonesia di segala
bidang ke arah yang lebih baik.
Tujuan Reformasi
Tujuan reformasi adalah terciptanya kehidupan dalam bidang politik,
ekonomi, hukum, dan sosial yang lebih baik dari masa sebelumnya. Tujuan
Reformasi adalah sebagai berikut :
1. Reformasi politik bertujuan tercapainya demokratisasi.
2. Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya rakyat
3. Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi rakyat
4. Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa
5.
Faktor Pendorong Terjadinya Reformasi
1) Faktor politik meliputi hal-hal berikut.
Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam kehidupan
pemeritahan.
Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orba yang penuh
dengan nepotisme dan kronisme serta merajalelanya korupsi.
Kekuasaan Orba di bawah Soeharto otoriter tertutup.
Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa
Mahasiswa menginginkan perubahan.
2) Faktor ekonomi, meliputi hal-hal berikut.
Adanya krisis mata uang rupiah.
Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat.
Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok.
3) Faktor sosial masyarakat : adanya kerusuhan tanggal 13 dan 14 Mei 1998
4) Faktor hukum : belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum.