Anda di halaman 1dari 9

Masa Orde Baru

Orde baru adalah suatu masa dimana kita akan diarahkan kembali
kepada tekad untuk mengabdi pada kepentingan rakyat dan nasional dengan
dilandasi jiwa dan semangat Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.

Pada masa pemerintahan orde baru diawali dengan ada demonstrasi


besar-besaran yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa di depan gedung
DPR-GR, tujuan utamanya adalah agar dibubarkannya organisasi PKI yang
mana dianggap menjadi teror tersendiri bagi bangsa Indonesia, disamping
itu juga untuk menurunkan harga barang pokok dan pembersihan kabinet
Dwikora yang didalamnya terlibat kasus korupsi dan PKI. Masa orde baru
erat kaitannya dengan masa pemerintahan Soeharto, yang dimana pada
tanggal 11 maret 1966 ia mendapat surat perintah langsung dari presiden
Soekarno untuk menjaga keamanan dan stabilitas negara yang pada saat itu
lagi kacau.

Setelah G30S / PKI, Republik Indonesia dilanda instabilitas politik


sebagai akibat dari tidak secara khusus berkuasa keputusan yang diambil
dalam perstiwa itu dengan kepemimpinan Presiden Soekarno dan berbagai
partai politik dibagi menjadi kelompok-kelompok yang saling bersiteru
antara Pro terhadap presiden dan terhadap kebijakan presiden atau yang
mendukung presiden dan terhadap presiden, situasi ini semkian
membahayakan persatuan bangsa Indonesia.Pada dasarnya, pemerintahan
orde baru merupakan tatanan yang ada dalam kehidupan rakyat
indonesia ,bangsa dan negara yang diletakkan sebagai mana mestinya
dalam ideologi negara yaitu Pancasila dan kembali mengacu kepada UUD
1945 untuk perbaikan-perbaikan terhadap penyelewengan-penyelewengan
yang telah terjadi pada masa lampau dan membangun kembali kekuatan
bangsa indonesia dengan membangkitkan dan menumbuhkannya kembali,
mempercepat pembangunan-pembangunan bangsa indonesia, serta
mengembalikan bangsa indonesia ke jalan yang lurus dengan tuntunan yang
dikenal sebagai Tri Tuntutan rakyat (Tritura).Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).
Pada hakikatnya tuntutan itu mengungkapkan Keinginan keinginan rakyat
yang mendalam untuk dapat melaksanakan kehidupan bernegara sesuai
dengan aspirasi kehidupan dalam situasi yang kongkret.Itulah sedikit
ringkasan dan sejarah mengenai perkembangan pada masa orde baru yang
dimana tujuan utamanya adalah mengembalikan konstitusi kita ke pancasila
dan UUD 1945.

KEHIDUPAN POLITIK ORDE BARU

Kalau kita bicara soal orde baru, pasti yang paling teringat adalah nama
Soeharto. Ya, orde baru dipimpin oleh Soeharto selama 32 tahun. Waktu
yang tidak sebentar. Selama 32 tahun masa kepemimpinannya, banyak
kebijakan yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap proses berjalannya
Negara kita ini. Mulai dari kebijakan politik maupun kebijakan ekonomi.

Kebijakan politik yang dikeluarkan terbagi menjadi dua, yaitu kebijakan


politik dalam negeri dan luar negeri. Masing-masing kebijakan tentunya
dikeluarkan berdasarkan kebutuhan Negara. Idealnya, kebijakan yang
dikeluarkan adalah yang menguntungkan dan mengedepankan kepentingan
rakyat banyak. Nah, kita lihat nih beberapa kebijakan politik pada masa orde
baru.

Kebijakan Politik Dalam Negeri

1. Pelaksanaan pemilu 1971

Pemilu yang sudah diatur melalui SI MPR 1967 yang menetapkan pemilu
akan dilaksanakan pada tahun 1971 ini, berbeda dengan pemilu pada tahun
1955 (orde revolusi atau orde lama). Pada pemilu ini para pejabat
pemerintah hanya berpihak kepada salah satu peserta Pemilu yaitu Golkar.
Dan kamu tahu? Golkar lah yang selalu memenangkan pemilu di tahun
selanjutnya yaitu tahun 1977, 1982, 1987, 1992, hingga 1997.

2. Penyederhanaan partai politik

Penyederhanaan partai politik menjadi dua partai dan satu golongan karya
yaitu:

3. Dwifungsi ABRI

Dwifungsi ABRI adalah peran ganda ABRI sebagai kekuatan pertahanan


keamanan dan sebagai kekuatan sosial politik. Sebagai kekuatan sosial
politik ABRI diarahkan untuk mampu berperan secara aktif dalam
pembangunan nasional. ABRI juga memiliki wakil dalam MPR yang dikenal
sebagai Fraksi ABRI, sehingga kedudukannya pada masa Orde Baru sangat
dominan.

4. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4)

Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau P-4 atau Ekaprasetya


Pancakarsa, bertujuan untuk memberi pemahaman kepada seluruh lapisan
masyarakat mengenai Pancasila. Semua organisasi tidak boleh
menggunakan ideologi selain Pancasila, bahkan dilakukan penataran P4
untuk para pegawai negeri sipil.

Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia antara lain

1. Indonesia kembali menjadi anggota PBB

Pada saat Indonesia keluar dari PBB tanggal 7 Agustus 1965, Indonesia
terkucil dari pergaulan internasional dan menyulitkan Indonesia secara
ekonomi maupun politik dunia. Keadaan ini kemudian mendorong Indonesia
untuk kembali menjadi anggota PBB berdasarkan hasil sidang DPRGR. Pada
tanggal 28 September 1966, Indonesia resmi aktif kembali menjadi anggota
PBB.
2. Pemulihan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan Singapura
dan pemutusan hubungan dengan Tiongkok

Pada tahun 1965, terjadi konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia dan
Singapura. Untuk memulihkan hubungan diplomatik, dilakukan
penandatanganan perjanjian antara Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik
dan Malaysia yang diwakili oleh Tun Abdul Razak pada tanggal 11 Agustus
1966 di Jakarta. Pemulihan hubungan diplomatik dengan Singapura melalui
pengakuan kemerdekaan Singapura pada tanggal 2 Juni 1966.

3. Memperkuat Kerja Sama Regional dan Internasional

Indonesia mulai memperkuat kerjasama baik regional dan internasional


dengan melakukan beberapa upaya, yaitu:

KEHIDUPAN EKONOMI

Pemerintahan orde baru memiliki slogan yang menunjukkan fokus utama


mereka dalam memberlakukan kebijakan ekonomi, yaitu Trilogi
Pembangunan.

Bukan tanpa dasar, Trilogi Pembangunan dibuat karena Indonesia


mengalami inflasi yang sangat tinggi pada awal tahun 1966, kurang lebih
sebesar 650% setahun. Nah, beberapa kebijakan ekonomi yang dikeluarkan
pada masa orde baru adalah:

1. Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)

Pada April 1969, pemerintah menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun


(Repelita) yang bertujuan untuk meningkatkan sarana ekonomi, kegiatan
ekonomi serta kebutuhan sandang dan pangan. Repelita ini akan dievaluasi
selama lima tahun sekali.

a. Repelita I (1 April 1969-31 Maret 1974) Sasaran utama yang hendak
dicapai adalah pangan, sandang, papan, perluasan lapangan kerja, dan
kesejahteraan rohani. Pertumbuhan ekonomi berhasil naik 3 sampai 5,7%
sedangkan tingkat inflasi menurun menjadi 47,8%.

Namun, kebijakan pada masa Repelita I dianggap menguntungkan investor


Jepang dan golongan orang-orang kaya saja. Hal ini memicu timbulnya
peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari(Malari).

b. Repelita II (1 April 1974 - 31 Maret 1979) menitikberatkan pada sektor


pertanian dan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.

c. Repelita III (1 April 1979-31 Maret 1984) Pelita III menekankan pada
Trilogi Pembangunan dengan menekankan pada azas pemerataan, yaitu:

d. Repelita IV (1 April 1984 - 31 Maret 1989) menitikberatkan pada sektor


pertanian menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang
dapat menghasilkan mesin-mesin sendiri.

e. Repelita V (1 April 1989-31 Maret 1994) menitikberatkan pada sektor


pertanian untuk memantapkan swasembada pangan, meningkatkan produksi
pertanian, menyerap tenaga kerja, dan mampu menghasilkan mesin-mesin
sendiri.

f. Repelita VI dimulai pada tahun 1994, pembangunan berfokus pada pada


sektor ekonomi, industri, pertanian dan peningkatan sumber daya manusia.

2. Revolusi Hijau

Revolusi Hijau pada dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok


tanam dari cara tradisional (peasant) ke cara modern (farmers). Untuk
meningkatkan produksi pertanian umumnya dilakukan empat usaha pokok,
yang terdiri dari:

a. Intensifikasi, yaitu penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi


pertanian untuk memanfaatkan lahan yang ada guna memperoleh hasil yang
optimal; Perubahan ini dilakukan melalui program Panca Usaha Tani yang
terdiri dari:

b. Ekstentifikasi, yaitu perluasan lahan pertanian untuk memperoleh hasil


pertanian yang lebih optimal;

c. Diversifikasi (keanekaragaman usaha tani);

d. Rehabilitasi (pemulihan daya produktivitas sumber daya pertanian yang


sudah kritis).
Masa Reformasi Indonesia
Perkembangan Politik Pasca Pemilu 1997
Pemilu 1997, dengan hasil Golkar sebagai pemenang mutlak. Hal ini
berarti dukungan mutlak kepada Soeharto makin besar untuk menjadi
presiden lagi di Indonesia dalam sidang MPR 1998. Pencalonan kembali
Soeharto menjadi presiden tidak dapat dipisahkan dengan komposisi
anggota DPR/MPR yang mengandung nepotisme yang tinggi bahkan hampir
semua putra-putrinya tampil dalam lembaga negara ini. Terpilihnya kembali
Soeharto menjadi Presiden RI dan kemudian membentuk Kabinet
Pembangunan VII yang penuh dengan ciri nepotisme dan kolusi. Mahasiswa
dan golongan intelektualmengadakan protes terhadap pelaksanaan
pemerintahan ini.Di samping hal tersebut di atas sejak 1997 Indonesia
terkena imbas krisis moneter di Asia Tenggara. Sistem ekonomi Indonesia
yang lemah tidak mampu mengatasi krisis, bahkan kurs rupiah pada 1
Agustus 1997 dari Rp2.575; menjadi Rp5.000; per dolar Amerika. krisis lain
menyusul yakni pada akhir tahun 1997 pemerintah melikuidasi 16 bank.
Kemudian disusul membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN) yang bertugas mengawasi 40 bank bermasalah. Keadaan makin
kacau ketika pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM dan ongkos
angkutan. Kepercayaan dunia terhadap kepemimpinan Soeharto makin
menurun.

Pengertian Reformasi
Reformasi merupakan perubahan yang radikal dan menyeluruh untuk
perbaikan. Reformasi menghendaki adanya perubahan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara
konstitusional dalam berbagai bidang kehidupan. Ketika terjadi krisis
ekonomi, politik, hukum dan krisis kepercayan, maka seluruh rakyat
mendukung adanya reformasi dan menghendaki adanya pergantian
pemimpin yang diharapkan dapat membawa perubahan Indonesia di segala
bidang ke arah yang lebih baik.

Tujuan Reformasi
Tujuan reformasi adalah terciptanya kehidupan dalam bidang politik,
ekonomi, hukum, dan sosial yang lebih baik dari masa sebelumnya. Tujuan
Reformasi adalah sebagai berikut :
1. Reformasi politik bertujuan tercapainya demokratisasi.
2. Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya rakyat
3. Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi rakyat
4. Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa
5.
Faktor Pendorong Terjadinya Reformasi
1) Faktor politik meliputi hal-hal berikut.
 Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam kehidupan
pemeritahan.
 Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orba yang penuh
dengan nepotisme dan kronisme serta merajalelanya korupsi.
 Kekuasaan Orba di bawah Soeharto otoriter tertutup.
 Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa
 Mahasiswa menginginkan perubahan.
2) Faktor ekonomi, meliputi hal-hal berikut.
 Adanya krisis mata uang rupiah.
 Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat.
 Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok.
3) Faktor sosial masyarakat : adanya kerusuhan tanggal 13 dan 14 Mei 1998
4) Faktor hukum : belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum.

Agenda Reformasi Politik


Substansi agenda reformasi politik sebagai berikut.
1) Reformasi di bidang ideologi negara dan konstitusi.
2) Pemberdayaan DPR, MPR, DPRD maksudnya agar lembaga perwakilan
rakyat benar-benar melaksanakan fungsi perwakilannya sebagai aspek
kedaulatan rakyat dengan langkah sebagai berikut.
 Anggota DPR harus benar-benar dipilih dalam pemilu yang jurdil.
 Perlu diadakan perubahan tata tertib DPR yang menghambat kinerja
DPR.
 Memperdayakan MPR.
 Perlu pemisahan jabatan ketua MPR dengan DPR.
3) Reformasi lembaga kepresidenan dan kabinet meliputi hal-hal berikut.
 Menghapus kewenangan khusus presiden yang berbentuk keputusan
presiden dan instruksi presiden.
 Membatasi penggunaan hak prerogatif.
 Menyusun kode etik kepresidenan.
4) Pembaharuan kehidupan politik yaitu memperdayakan partai politik untuk
menegakkan kedaulatan rakyat, maka harus dikembangkan sistem
multipartai yang demokratis tanpa intervensi pemerintah.
5) Penyelenggaraan pemilu.
6) Birokrasi sipil mengarah pada terciptanya institusi birokrasi yang netral
dan profesional yang tidak memihak.
7) Militer dan dwifungsi ABRI mengarah kepada mengurangi peran sosial
politik secara bertahap sampai akhirnya hilang sama sekali, sehingga ABRI
berkonsentrasi pada fungsi Hankam.
8) Sistem pemerintah daerah dengan sasaran memperdayakan otonomi
daerah dengan asas desentralisasi.
e. Agenda Reformasi Bidang Ekonomi
 Penyehatan ekonomi dan kesejahteraan pada bidang perbankan,
perdagangan, dan koperasi serta pinjaman luar negeri untuk perbaikan
ekonomi.
 Penghapusan monopoli dan oligopoli.
 Mencari solusi yang konstruktif dalam mengatasi utang luar negeri.
f. Agenda Reformasi Bidang Hukum
 Terciptanya keadilan atas dasar HAM.
 Dibentuk peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan tuntutan
reformasi. Misal : Bidang ekonomi dikeluarkan UU kepailitan, dihapuskan UU
subversi, sesuai semangat HAM dilepaskan napol-tapol (amnesti-abolisi).
(Agenda Reformasi bidang hukum difokuskan pada integrasi nasional.)
g. Agenda reformasi bidang pendidikan Agenda reformasi bidang pendidikan
ditujukan terutama masalah kurikulum yang harus ditinjau paling sedikit
lima tahunan.
Hambatan pelaksanaan reformasi politik
1. Hambatan kultural : mengingat pergantian kepemimpinan nasional
dari Soeharto ke B.J. Habibie tidak diiringi pergantian rezim yang berarti
sebagian besar anggota kabinet, gubernur, birokrasi sipil, komposisi anggota
DPR/MPR masih peninggalan rezim Orba.
2. Hambatan legitimasi : pemerintah B.J. Habibie karena belum
merupakan hasil pemilu.
3. Hambatan struktural : berkaitan dengan krisis ekonomi yang berlarut-
larut yang berdampak bertambah banyak rakyat yang hidup dalam
kemiskinan.
4. Munculnya berbagai tuntutan otonomi daerah, yang jika tidak
ditangani secara baik akan menimbulkan disintegrasi bangsa.
5. Adanya kesan kurang kuat dalam menegakkan hukum terhadap
praktik penyimpangan politik-ekonomi rezim lama seperti praktik KKN.
6. Terkotak-kotaknya elite politik, maka dibutuhkan kesadaran untuk
bersamasama menciptakan kondisi politik yang mantap agar transformasi
politik berjalan lancar.

Anda mungkin juga menyukai