Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PARAGRAF

DISUSUN OLEH :

Asrafil

20071009

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"PARAGRAF" ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh Ibu Yusniati N, Sabata. S.s, M.Hum pada mata kuliah BHS.
Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
"PARAGRAF" untuk para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yusniati N, Sabata. S.s, M.Hum,
selaku Dosen Mata Kuliah BHS. Indonesia yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Lauwon, 12-November-2020

Penulis : Asrafil

II

DAFTAR ISI

Cover......................................................................................I

KATA PENGANTAR..........................................................II
DAFTAR ISI...........................................................................III

BAB I PENDAHULUAN...............................................................

A. Latar Belakang...........................................................................

B. Masalah................................................................................

C. Tujuan Penulisan.................................................................

Bab II PARAGRAF...............................................

A. Pengertian Paragraf......................................

B. Syarat Paragraf.....................................

C. Pola Pengembangan Paragraf...............................................

BAB III PENUTUP.....................................................................

A. Kesimpulan.......................................................................

B. Saran................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................

III

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa indonesia merupakan bahasa yang wajib di pahami oleh masyarakat
indonesia, namun, sekalipun wajib pada nyatanya banyak sekali orang yang
kurang begitu memahami kaedah-kaedahnya, lebih-lebih pada sebuah bentuk
tulisan, dimana seorang penulis di tuntut untuk bisa merangkai gagasan ke dalam
sebuah paragraf.

Sehingga penting bagi kita untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
paragraf itu , Apa sajakah syarat Paragraf dan pola pengembangan paragraf.

Oleh karena itu dalam makalah ini saya akan menjelaskan lebih banyak lagi
materi mengenai PARAGRAF ini. Agar kita dapat memperoleh informasi dan
pengetahuan berlanjut dalam memahami kaidah menulis.

B. Rumusan Masalah

Karena masih kurangnya pemahaman mengenai

1. Apa pengertian Paragraf ?

2. Apa sajakah syarat Paragraf ?

3. Apa sajakah pola pengembangan paragraf ?

Sehingga masalah inilah yang perlu dirumuskan.

C. Tujuan Penulisan
Untuk memperoleh informasi, pengetatan, & penjelasan materi tentang
PARAGRAF

BAB II

PARAGRAF

A. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari
satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat
Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari
paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang
berisikan penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok. Atau definisi
paragraf adalah bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari
sejumlah kalimat, yang isinya mengungkapkan satuan informasi / kalimat dengan
pikiran utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai
pendukungnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paragraf merupakan bagian BAB


suatu karangan yang mengandung ide pokok, serta penulisannya dimulai dengan
suatu garis baru. Nama lain dari paragraf adalah alinea. Paragraf sendiri
mempunyai beberapa jenis, di mana jenis-jenis paragraf tersebut antara lain
contoh paragraf pembuka, paragraf induktif, paragraf deduktif, paragraf
campuran, paragraf narasi, paragraf deskripsi, paragraf argumentasi, dan contoh
paragraf penutup.

B. Syarat Paragraf
1. Kesatuan

Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara


bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu. Kesatuan di sini
tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

2. Kepaduan

Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat


dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi
apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik,
wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata
ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaranb(paralelisme).

3. Kelengkapan

Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan
paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan
dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.

4. Panjang Paragraf

Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada


beberapa jauh / dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi
sasaran. Memperhitungkan 4 hal :

· Penyusunan kalimat topik,

· Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,

· Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan


· Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam
paragraf.

C. Pola Pengembangan Paragraf

Selain jenis paragraf atau alinea juga mempunyai sejumlah pola pengembangan
paragraf dalam Bahasa Indonesia.

1. Pola Klimaks-Antikklimaks: merupakan pola yang berisi rincian gagasan paragraf


mulai yang dari yang terbawah hingga yang teratas. Atau, bisa juga berisi rincian
gagasan yang dimulai dari puncak menuju ke gagasan yang terendah.

2. Pola Kausalitas: merupakan pola paragraf yang berisi sebab akibat suatu hal, di
mana sebab menjadi gagasan utama, dan akibat menjadi penjelasnya.

3. Pola Sudut Pandang: merupakan pola yang berisi sudut pandang penulis terhadap
suatu hal.

4. Pola Definisi Luas: merupakan pola yang berisi definisi suatu hal atau gagasan
abstrak yang luas.

5. Pola Pertentangan: berisi beberapa gagasan paragraf yang saling bertentangan


satu sama lain.

6. Pola Perbandingan: berisi beberapa gagasan yang diperbandingan satu sama lain.

7. Pola Generalisasi: merupakan pola yang berisi simpulan umum dari beberapa
gagasan khusus. Atau, bisa juga berisi pengembangan dari gagasan yang bersifat
umum.

8. Pola Klasifikasi: merupakan pola yang pengelompokkan suatu topik tertentu ke


dalam kelompok tertentu, Pola ini biasanya mengandung kata antara lain, dibagi,
dan sejenisnya.

9. Pola Analogi: merupakan pola yang berisi perumpamaan suatu hal dengan hal
lainnya.

10. Pola Contoh: merupakan pola paragraf yang berisi contoh dari topik atau gagasan
yang bertujuan untuk menguatkan gagasan tersebut.

Pola-pola tersebut nantinya akan membentuk jenis-jenis paragraf berdasarkan pola


pengembangannya. Adapun yang tergolong paragraf ini diantaranya paragraf klasifikasi,
dan contoh paragraf analogi singkat.
Supaya lebih paham bentuk pola tersebut ketika ditulis ke dalam paragraf, berikut
beberapa contoh pola pengembangan dalam bahasa Indonesia.

1. Pola Klimaks-Antiklimaks

Badan Fahmi tersungkur jatuh ke tanah. Sontak, semua orang yang ada di
sekitarnya panik dan membopong badan Fahmi ke klinik terdekat. Selama di klinik, Fahmi
belum sadarkan diri juga. Beberapa saat kemudian, keluarga Fahmi pun datang ke klinik
untuk melihat kondisinya. Sontak, keluarga Fahmi pun menjadi cemas hatinya tatkala
melihat Fahmi yang terkulai lemas di pembaringan klinik.

2. Pola Kausalitas

Pendidikan moral sudah semestinya diterapkan lagi dalam kegiatan proses belajar
dewasa ini. Sebab, anak-anak zaman sekarang sudah semakin jauh dari nilai moralitas.
Hal ini bisa dilihat dari maraknya kenakalan remaja dan pergaulan bebas yang mereka
lakukan. Untuk itu, pendidikan moral harus kembali diterapkan di dalam proses belajar
mengajar anak agar mereka menjadi anak yang bermoral baik.

3. Pola Sudut Pandang

Ini adalah tahun keduaku sekolah di SMAN 7. Aku mengambil jurusan IPS dan kini
aku berada di kelas X1 IPS 6. Di sini, aku berkenalan dengan sejumlah teman baru yang
belum pernah kutemui sebelumnya. Salah satu diantara teman baru tersebut adalah
Anwar. Dia adalah satu murid kelas kami yang menyenangkan, karena dia murid yang
ramah serta sering membantu teman-teman lainnya.

4. Pola Definisi Luas

Navigasi merupakan fitur pencarian yang terletak di bagian blog. Fitur ini
mempunyai fungsi yang dapat membuat pembaca bisa menemukan tema atau judul
tulisan yang hendak dibaca oleh pembaca di dalam blog tersebut.

5. Pola Pertentangan

Semangat belajar Alina menurun menjelang ujian kenaikan kelas. Hal ini bisa dilihat
dari seringnya dia terlambat masuk ke kelas, serta dalam mengumpulkan tugas. Selain
itu, Alina sering sekali terlihat tidak fokus saat belajar di dalam kelas. Kondisi yang
dialami Alina tersebut berbeda dengan apa yang dialami Alisya saat ini. Semangat
belajarnya justru semakin tinggi, dan dia pun semakin rajin dan fokus dalam belajar.

6. Pola Perbandingan

Tempe mengandung zat protein yang lebih banyak ketimbang tahu. Hal itu
disebabkan proses pembuatan tempe lebih sedikit dibanding dengan proses pembuatan
tahu. Adapun zat protein yang dimiliki tempe adalah sebear 15,4 gram, 5,4 gram lebih
besar dibanding protein pada tahu.

7. Pola Generalisasi

Pendidikan moral harus diajarkan sejak kecil di lingkungan keluarga. Adapun cara
yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai moral ke anak adalah dengan
memberikan kisah-kisah tentang orang yang mempunyai moral yang baik. Selain itu,
orang tua juga mesti bisa mencontohkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

8. Pola Klasifikasi

Alat musik yang biasanya dimainkan dalam sebuah grup musik (band) dibagi atas
beberapa macam, yaitu gitar, bass, drum, piano atau kibord. Sementara itu, orang-orang
yang memainkan alat-alat tersebut dikelompokkan menjadi gitaris, bassis, drumer, dan
kibordis.

9. Pola Analogi

Seekor kuda akan merasa keletihan jika terus-menerus dipacu. Begitu pula
manusia. Saat manusia dipaksa untuk terus bekerja, maka manusia pun akan mengalami
keletihan yang teramat sangat. Untuk itu, istirahatkanlah tubuh sejenak di sela-sela waktu
kerja agar tidak keletihan.

10. Pola Contoh

Selain digoreng, tempe ternyata bisa diolah menjadi varian olahan lain yang tidak
kalah enak. Misalnya saja tempe bacem. Olahan dari tempe ini dibuat dengan cara
merebus tempe bersamaan dengan berbagai macam bumbu yang membuat tempe
menjadi berwarna kecoklatan.

Demikianlah contoh pola pengembangan paragraf dalam bahasa Indonesia. Semoga


bermanfaat
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah seperangkat
atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat pokok dan beberapa
kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok adalah suatu kalimat yang
berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas
merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang terdapat di
kalimat pokok.

Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa Syarat paragraf itu adalah :

· Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara


bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu. Kesatuan di
sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

· Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal,


seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan
transisi, dan kesejajaranb(paralelisme).

· Kelengkapan paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk


menunjang kalimat topik.

· Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada


beberapa jauh / dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi
sasaran.

Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa pola pengembangan paragraf


itu terdiri dari Pola Klimaks-Antikklimaks, Pola Kausalitas, Pola Sudut Pandang,
Pola Definisi Luas, Pola Pertentangan, Pola Perbandingan, Pola Generalisasi,
Pola Klasifikasi, Pola Analogi

B. Saran
Demikianlah pembahasan mengenai PARAGRAFsemoga dengan adanya
Makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita.
Saya sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, kerena kesempur-
naan itu hanya milik Allah Subhanahu wta'ala, berkenaan dengan hal ini saya dari
penyusun sangat membutuhkan kritik dan saran yang dapat membangun dalam
pembuatan makalah ke depannya, dan tidak lupa kami ucapkan banyak terima
kasih kepada Dosen pengampuh MK. BHS Indonedia Ibu Yusniati N, Sabata. S.s,
M.Hum yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat saya
selesaikan dengan tepat pada waktunya. Dan semoga makalah ini dapat
bermamfaat bagi pembaca. Akhirul qalam Assalamu Alaikum wa Rahmatullahi wa
Barakatu.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/rahmi17site.wordpress.com/2016/02/24/makalah-
tentang-pengertian-paragraf-kegunaan-dan-jenis-jenisnya/amp/

https://dosenbahasa-com.cdn.ampproject.org/v/s/dosenbahasa.com/contoh-pola-
pengembangan-paragraf/amp?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQZKAFQArABIPIBDzAxMjAxMDI3MjE
xMzAwMA%3D%3D#aoh=16051680444343&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fdosenbahasa.com%2Fcontoh-pola-pengembangan-paragraf

Anda mungkin juga menyukai