Deskripsi morfologi*1:
(…………………….
Gejala/tanda serangan:
Deskripsi gejala/tanda /serang-
an*2:
…………………..
Catatan tambahan*3:
……………………….
Deskripsi morfologi*:
(…………………….
Catatan tambahan:
……………………….
Gejala/tanda serangan:
Deskripsi morfologi*:
(…………………….
Gejala serangan
Deskripsi gejala/tanda serangan:
…………………..
Catatan tambahan:
……………………….
Deskripsi morfologi*:
(…………………….
Deskripsi morfologi*:
(…………………….
Catatan tambahan:
……………………….
Gejala/tanda serangan:
Deskripsi morfologi*:
(…………………….
Catatan tambahan:
……………………….
Deskripsi morfologi*:
(…………………….
Catatan tambahan:
……………………….
Deskripsi morfologi*:
(…………………….
Catatan tambahan:
……………………….
Deskripsi morfologi*:
(…………………….
Catatan tambahan:
……………………….
Gejala serangan
10 Serangga : Larva Sistematika:
Lalat pengorok Ordo:
daun Famili:
Spesies:
Deskripsi morfologi*:
(…………………….
Catatan tambahan:
……………………….
Gejala serangan
Deskripsi morfologi*:
(…………………….
Catatan tambahan:
……………………….
Gejala serangan
Deskripsi morfologi*:
(…………………….
Catatan tambahan:
……………………….
Gejala serangan
Deskripsi morfologi*:
(…………………….
Tipe alat mulut: ………….
Catatan tambahan:
Gejala serangan ……………………….
Catatan tambahan:
……………………….
Gejala serangan
Keterangan:
1) Morfologi dewasa: bentuk sayap depan dan belakang, jumlah sayap, bentuk tubuh,
warna tubuh, ukuran, tipe alat mulut
2) Morfologi stadia muda:ciri kaki/tungkai, jumlah kaki/tungkai, alat mulut, ciri lain
3) Catatan tambahan: stadia yang merusak (sebagai hama), status hama sebagai hama
utama/sekunder tanaman, cara makan dan bagian tanaman yang dimakan, arti ekonomi
3. Laporan sementara: menggunakan lembar kerja tersebut dan dimintakan pengesahan dari
Co-Ass via email Klinik Tanaman HPT.
Acara II. Pengenalan jenis dan gejala infeksi pathogen pada tanaman pangan/
hortikultura/perkebunan
1. Tujuan:
a. Mengenal tipe gejala, dan tanda penyakit tumbuhan yang umum.
b. Mengembangkan kecakapan mahasiswa dalam mendiagnosis penyakit secara
cepat berdasarkan deskripsi gejala dan tanda penyakit.
2. Prosedur kerja: Diisi berdasarkan hasil studi pustaka
No. Penyakit Penyebab penyakit
1. Penyakit blast pada padi Nama pathogen :
Gambar pathogen :
Tipe gejala :
Tipe parasit : obligat/fakultatif*)
Deskripsi gejala :
Mekanisme : necrotroph/biotroph*)
2. Penyakit kerdil pada pisang Nama pathogen :
Gambar pathogen :
Tipe gejala :
Deskripsi gejala : Tipe parasit : obligat/fakultatif*)
Mekanisme : necrotroph/biotroph*)
8. Penyakit busuk buah kakao Nama pathogen :
Gambar pathogen :
Tipe gejala :
Deskripsi gejala : Tipe parasit : obligat/fakultatif*)
Mekanisme : necrotroph/biotroph*)
9. Penyakit Diplodia pada jeruk Nama pathogen :
Gambar pathogen :
. 3. Laporan sementara: laporkan deskripsi umum lokasi, data OPT (jenis dan gejala) hasil
pengamatan, foto jenis OPT hama dan atau gejalanya, dengan mendiskripsikan secara.
ringkas
Acara IV. Pengendalian OPT
1. Tujuan:
a. Mahasiswa mampu mendiskripsikan ciri-ciri morfologi musuh alami hama
b. Mahasiswa mampu menjelaskan cara kerja musuh alami
Deskripsi cara
memangsa*1:
(…………………
….
Stadia muda: kumbang Coccinella
Deskripsi cara
1
memangsa* :
Stadia muda :lalat jala sedang makan …………………….
kutudaun
3 Kepinding Sycanus (Reduviidae) Sistematika:
Ordo:
Famili:
Spesies:
Deskripsi cara
1
memangsa* :
(…………………
….
4 Sistematika:
Ordo:
Belalang sembah sedang memakan Famili:
mangsa Spesies:
Deskripsi cara
memangsa*1:
(…………………
….
5 Laba-laba Lycosa pseudoannulata Sistematika:
Ordo:
Famili:
Spesies:
Deskripsi cara
memangsa*1:
(…………………
….
Laba-laba pembuat jaring
Deskripsi cara
memarasit inang*1:
……………………
.
7 Serangga dewasa Braconidae Sistematika:
Ordo:
Famili:
Spesies:
Deskripsi cara
memarasit inang*1:
……………………
.
8 Serangga dewasa Trichogrammatidae gejala/tanda
Sistematika:
Ordo:
Famili:
Spesies:
Deskripsi cara
memarasit inang*1:
……………………
.
9 Serangga dewasa Tachinidae Sistematika:
Ordo:
Famili:
Spesies:
Deskripsi cara
memarasit inang*1:
Gejala inang terparasit ……………………
.
1 Endo/Ektoparasitoi Pupa parasitoid menempel inang Ektoparasitoid:
0 d Cara membunuh
inang:…………….
Deskripsi cara
membunuh
inang/gejala
serangan *1:
……………………
.
1 Sistematika:
2 Serangga muda terserang bakteri Ordo:
Famili:
Spesies:
Deskripsi cara
membunuh
inang/gejala
serangan *1:
……………………
.
Deskripsi cara
membunuh
inang/gejala
serangan *1:
……………………
.
Keterangan:
1) Morfologi dewasa: bentuk sayap depan dan belakang, jumlah sayap, bentuk tubuh,
warna tubuh, ukuran, alat mulut
2) Morfologi stadia muda: ciri kaki/tungkai, alat mulut, ciri lain
3) Catatan tambahan: stadia yang bertindak sebagai musuh alami, sumber makanan
stadium yang tidak sebagai musuh alami; cara makan/ status endo/ekto parasite, arti
penting/potensi sebagai agens pengendali hayati
4) Keterangan untuk agens musuh alami nonserangga , deskripsi menyesuikan kebutuhan
B. Uji Antagonisme
1. Tujuan : Mengenalkan pengaruh jasad antagonis terhadap pertumbuhan atau
perkembangan patogen secara in vitro.
2. Prosedur kerja : Diisi berdasarkan hasil studi pustaka
Keterangan
(c) =
(d) =
(c)
Mekanisme agen antagonis =
Laporan sementara: menggunakan lembar kerja tersebut dan dimintakan pengesahan dari
Co-Ass via email Klinik Tanaman HPT.
Acara V. Pengenalan jenis/formulasi pestisida
1. Tujuan:
a. Mahasiswa mampu memjelaskan jenis-jenis pestisida
b. Mahasiswa mampu menjelaskan OPT sasaran pestisida
c. Mahasiswa mampu menjelaskan arti kode formulasi dan cara aplikasi pestisida
2. Prosedur kerja: Diisi berdasarkan informasi label dan hasil studi pustaka
Insektisida: granula
Insektisida: Powder
2 Fungisida
3 Bakterisida
3. Laporan sementara: menggunakan lembar kerja tersebut dan dimintakan pengesahan
dari Co-Ass via email Klinik Tanaman HPT.
Acara VI. Praktik Isolasi dan Inokulasi Patogen
1. Tujuan
a. Isolasi : mempelajari beberapa cara isolasi dan inokulasi dari jamur dan bakteri
patogen tanaman
b. Inokulasi :
1. Mengenal beberapa teknik inokulasi
2. Mempelajari cara masuk patogen ke dalam tubuh tanaman inang
3. Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan inokulasi buatan
2. Bahan dan Alat
Isolasi
a. Isolasi Jamur
Bahan : Buah apel yang terinfeksi (busuk), daun kacang tanah terinfeksi (bercak),
Aqudestilata, sublimat 0,1%, alcohol 90%, PDA
Alat : petridish steril, lampu spirtus, pisau silet, pinset, beaker glass, kertas Label,
kertas saring, kapas.
b. Isolasi Bakteri
Bahan : umbi wortel terinfeksi (busuk basah), aquadestilata, PDA, alcohol 50%
Alat : petridish steril, lampu spirtus, pisau silet, pinset, beaker glass, kertas Label,
kertas saring, kapas.
Inokulasi
a. Inokulasi melalui stomata
Bahan : Tanaman kacang tanah sehat yang ditanaman dalarn polybag, tanaman kacang
tanah terinfeksi (karat dawi) sebagai sumber inokulum; Aquadestilata.
Alat : tabung reaksi, pipet drop, kertas label, kapas
b. Inokulasi melalui luka
Bahan : Stek batang panili sehat, biakan mumi Fusarium spp., Aquadestilata, Alkohol
90%
Alat : jarum preparat, tali raffia, kertas label, kapas
c. Inokulasi bakteri secara penetrasi langsung
Bahan : umbi wortel sehat, Umbi wortel terinfeksi (busuk basah) sebagai sumber
inokulum, Aquadestilata, Alkohol 90%
Alat : Petridish, kertas saring, jarum preparat, pipet drop, pisau silet, label
3. Langkah kerja
Isolasi
a. Isolasi jamur dari jaringan tebal
1. Siapkan media biakan
2. Masukkan medium agar yang masih panas ke dalam petridish steril secara
aseptis.
3. Ratakan medium agar dalam petridish dengan cara pelan-pelan petridish
digerakkan, lalu letakkan pada meja datar.
4. Ambil buah apel terinfeksi dan bersihkan dari kotoran kasar. Cucilah bagian
buah apel yang terinfeksi dan bagian yang sehat dis sekelilingnya dengan
alcohol 90%.
5. Kupas kulit buah apel yang telah dicuci menggunakan pisau silet, kemudian
iris dan potonglah kecil-kecil (0.5 x 0.5 x 0.5) sedemikian rupa sehingga pada
hasil potongan terdapat setengah bagian sakit dan setengah bagian yang masih
sehat.
6. Masukkan potongan-potongan tersebut ke dalam medium biakan menggunakan
pinset secara aseptis dan letakkan pada titik / daerah membentuk segitiga,
kemudian berilah label.
7. Bungkuslah kembali petridish dengan posisi terbalik dari semula, lalu inkubasikan
selama 4x24 jam pada suhu kamar.
8. Amati perubahan yang terjadi. Gambar dan beri keterangan
b. Isolasi jamur dari jaringan tipis
1. Siapkan medium biakan seperti poin a
2. Potonglah daun kacang tanah terinfeksi menjadi kecil-kecil (0.5x 0.5cm)
sedemikian rupa sehingga pada hasil potongan terdapat setengah bagian sakit dan
setengah bagian sehat.
3. Rendamlah hasil potongan tersebut dalam larutan sublimat 0. 1% selama lebih
kurang 30 detik.
4. Cucilah hasil potongan tersebut dalam aquadestilata, lalu keringkan dengan kertas
saring.
5. Masukkan ke dalam medium biakan dengan menggunakan pinset secara aseptis dan
letakkan pada 3 titik membentuk segitiga. Berilah label.
6. Bungkuslah kembali petridish medium biakan dengan posisi terbalik dari semula,
lalu, inkubasikan selama 2x24 jam pada suhu kamar.
7. Amati hasil isolasi. Gambar dan beri keterangan!
c. Isolasi Bakteri
1. Siapkan medium seperti pada point a
2. Siapkan suspensi bakteri
i. Ambil umbi wortel terinfeksi, kemudian cuci dengan aquadestilata menggunakan
kapas.
ii. Kupas kulit umbi yang terdapat di sekeliling bagian umbi sakit dengan pisau
silet, lalu tusuk-tusuk dan korek-korek bagian Umbi yang sakit dengan jarum
preparat.
iii.Ambil dengan jaruni preparat hancuran umbi tersebut secukupnya, kemudian
masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml aquadestilata. Goyanglah
hingga merata.
iv. Masukkan jarum ose steril ke dalam suspensi bakteri, goreskan jarum ose pada
permukaan medium secara zigzag tidak terputus (pada kondisi aseptis). Berilah
label.
3. Bungkuslah kembali petridish medium biakan dengan posisi terbalik dari semula,
lalu inkubasikan selama 4x24 jam pada.suhu kamar.
4. Amati hasil isolasi. Gambar dan beri keterangan.
Inokulasi
a. Inokulasi melalui stomata
1. Siapkan suspensi uredospom karat:
a. Koreklah menggunakan jarum ent titik-titik seperti karat (kumpulan uresdospora)
pada permukaan daun sakit secukupnya.
b. Masukkan ke dalani tabung reaksi yang berisi 10 ml aquadestilata, lalu gojoglah
hingga merata.
c. Pilih daun kacang tanah yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua, lalu cuci
dengan aquadestilata. kedua permukaan daun dengan kapas.
d. Tetesi daun permukaan bagian bawah dengan suspensi uredospora menggunakan
Pipet drop sampai merata, kemudian berilah label.
e. Lakukan hal yang sama dengan kontrol pada daun yang berbeda, yaitu daun
kacang tanah di tetesi dengan aquadestiiata (bukan suspensi uredospom)
2. Inkubasikan selama, 4 x 24 jam pada suhu kamar. Pertahankan kesegaran tanaman.
3. Amati hasil inokulasi dan bandingkan kedua perlakuan tersebut. Gambar dan beri
keterangan.
1) Memperagakan cara membuat larutan pestisida sesuai dengan konsentrasi dan dosis
yang dibutuhkan (sesuai anjuran pabrik)
2) Memperagakan cara menggunakan knapsack sprayer dan hand sprayer untuk
mengaplikasikan pestisida sesuai dosis yang diperlukan.
Langkah Kerja
1) Membuat Larutan pestisida sesuai dengn konsentrasi dan dosis pada panduan (label)
1.1. Siapkan alat dan bahan, yakni pestisida gelas ukur, corong air, dan tabung
panampung larutan contoh
1.2. Ambilah pestisida dalam kemasan dan bacalah label dengan teliti, nama bahan
aktif, kebutuhan konsentrasi, dan dosis sesuai hama sasaran yang akan
dikendalikan
1.3. Bacalah formulasi pestida dan cara penggunaanya denga teliti
1.4. Bacalah kebutuhan konsentrasi penggunaan dan ambil dengan hati-hati
pestisida sesuai konsentrasi/l larutan dengan menggunakn gelas ukur.
1.5. Tuangkan pestisida tersebut dalam satu liter air yang telah ditempatkan dalam
tabung contoh.
1.6. Aduk dengan hati-hati sesuai dengan formulasi dan petunjuk dalam label
1.7. Larutan siap digunakan sesuai kebutuhan
1. Laporan praktikum disusun dalam format word/pdf dengan huruf standar pada
ukuran kertas A4.
2. Cover depan laporan ditulis identitas nama mata kuliah, prodi, NIM dan nama
mahasiswa
3. Sistematika laporan terdiri atas: Pendahuluan, Metode (diambil dari procedure
masing-masing acara) dan Hasil Praktikum (laporan sementara yang telah
disyahkan), dan penutup, serta Daftar pustaka
4. Pendokumentasian pustaka mengikuti style penulisan pustaka tugas akhir skripsi
Prodi Agroeknologi
5. Laporan disampaikan ke Laboratorium HPT ( akan diberikan infomasi khusus)
D. Penilaian
1. Nilai akhir praktikum Perlintan merupakan nilai rata-rata laporan dan responsi
a. Pemanfaatan sumber pustaka, gambar, tabel atau bentuk ilustrasi lainnya yang
relevan akan menambah bobot nilai.