Dosen Pengampu:
Ir. Moh. Zaenal Efendi, MT.
Oleh :
I. TUJUAN
Jika komponen utama gardu induk terpasang di area terbuka yang luas,
maka disebut switch yard.
Jika komponen utama gardu induk terpasang di area terbatas (sempit) dan
di dalam gedung, maka disebut switchgear.
Sebenarnya yang dimaksud switchgear , adalah peralatan yang ada di switc
yard.
Komponen – komponen gardu induk yaitu sebagai berikut :
II.1.2.1Transformator Daya
Gambar 2.1 Transformator Daya
Pada umumnya nilai tahanan lebih tinggi dari pada reaktansi sistem pada
tempat di mana tahanan tersebut di pasang. Sebagai akibat besar arus gangguan
fasa ke tanah hal yang pertama dapat dibatasi oleh tahanan itu sendiri, untuk itu
penentuan nilai tahanan yang tepat sangat perlu dilakukan. Karena jika
pemilihan nilai tahanan yang tidak tepat dapat menimbulkan gangguan mekanis
pada generator yang akan mempengaruhi kinerja sistem tenaga listrik.
II.1.2.3Circuit Breaker (CB)
Berfungsi merubah besaran arus dari arus yang besar ke arus yang kecil
atau memperkecil besaran arus listrik pada sistem tenaga listrik, menjadi arus
untuk sistem pengukuran dan proteksi. Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap
rangkaian primer, yaitu memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi tegangan
tinggi.
Prinsip kerja trafo jenis ini sama dengan trafo daya, meskipun demikian
rancangannya berbeda dalam beberapa hal, yaitu :
a. Kapasitasnya kecil (10 s/d 150 VA), karena digunakan untuk daya yang kecil.
b. Galat faktor transformasi dan sudut fasa tegangan primer dan sekuder lebih
kecil untuk mengurangi kesalahan pengukuran.
c. Salah satu terminal pada sisi tegangan tinggi dibumikan/ ditanahkan.
d. Tegangan pengenal sekunder biasanya 100 atau 100√3 V
II.1.2.9Rel (Busbar)
II.1.3 Kubikel
II.1.3.1Pengertian
Kubikel ialah suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang berfungsi
sebagai pengendali, penghubung dan pelindung serta membagi tenaga listrik
dari sumber tenaga listrik, Kubikel istilah umum yang mencangkup peralatan
switching dan kombinasinya dengan peralatan kontrol, pengukuran, proteksi dan
peralatan pengatur. Peralatan tersebut dirakit dan saling terkait dengan
perlengkapan, selungkup dan penyangga. Sesuai IEC 298 : 1990
didespesifikasikan sebagai perlengkapan hubung bagi dan kontrol berselungkup
logam rakitan pabrik untuk arus bolak-balik dengan tegangan pengenal diatas 1 kV
sampai dengan dan termasuk 35 kV.
Fungsi Kubikel
II.1.3.2Jenis-jenis
Berdasaran fungsi dan nama peralatan yang terpasang kubikel dibedakan
menjadi beberapaJenis yaitu:
a. Kubikelpms (pemisah)
b. Kubikellbs ( loadbreakswitch)
c. Kubikelcboutmetering ( pmt)
Berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dengan cepat dalam
keadaan normal Maupun gangguan kubikel ini disebut juga istilah kubikelpmt
(pemutus tenaga) kubikel ini Dilengkapi degan relayperoteksicircuitbreaker (pmt,
cb) kubikel ini bisa di pasang sebagai alat Pembatas pegukuran dan pengaman
pada pelanggan tegangan menengah curenttransformer Yang terpasang memiliki
doublesecunder satu sisi untuk mensuplai arus ke alat ukur kwh dan Satu sisi lagi
untuk menggerakan relai proteksi pada saat ter jadi gangguan.
d. Kubikeltp (transformerprotection)
II.1.3.3Komponen Kubikel
a. Kompartemen
Kompartemenmerupakan rumah dari terminal penghubung. LBS. PMT. PMS,
FUSE. Trafo ukur. (CT, PT) peralatan mekanis dan instalasi tegangan rendah.
Sehingga tidak membahayakan operator terhadap adanyasentuhan langsung ke
bagian – bagian yang berteganganberupa lemari kotak/terbuat pelat baja, terbagi
menjadi 2 (dua) bagian. Bagian atas untukbusbar dan bagian bawah untuk
penyambungan dengan terminasi kabel.Komponen bagian bawah, pada bagan
depan berupa pintu yang dapat dibuka tetapi bisa dilakukan apabila tegangan
sudah dibebaskan dan terminasi kabel sudah ditanahkan.
b. Rel busbar
Sebagai Rell penghubung antara kubikel yang satu dengan
lainnya, posisi rel umumnya terletak pada bagian atas kubikel,
pada kubikeltype RMU (Ring Main Unit) rell 20 kv terdapat dalam
tabung SF 6 vacum bentuk rell ada yang bulat ada yang pipih.
c. Kotak Pemutus
Sebagai pemutus penghubung aliran listrik kontak pemutus
terdiri dari dua bagian vaitu kontak gerak (movingcontact) dan kontak tetap
(fixedcontact) sebagai peredam busur api pada kubikel jenis LBS atau CB
digunakan media minyak, gas SF 6, vacum atau dengan hembusan udara selain itu
memperkecil terjadinya busur api dilakukan dengan pembukaan dan penutupan
kontak pemutus secara cepat secara mekansi.
e. Terminal Hubung
Fungsi terminal penghubung untuk menghubungkan bagian-bagian kubikel
yang bertegangan satu dengan yang lainny
f. Mekanik Kubikel
Berfungsi untuk menggerakkan dan merubah posisi membuka menutup
kontak LBS PMT dan PMS maupun pemisah hubung tanah dibuatsedemikian rupa
sehingga pada waktu membuka danmenutup kontakpemutus berlangsung dengan
cepat.
g. Lampu Indikator
Fungsi lampu indikator untuk menandai adanya tegangan (20 kv) pada sisi
kabel, baik berasal dari sisi lain kabel tersebut atau berasal dari busbar sebagai
akibat alat hubung dimasukkan lampu indikator menyala dikarenakan adanya arus
kapasitif yang dihasilkan oleh kapasitor pembagi tegangan
h. Pemanas (heater)
Fungsi pemanas (heater)untuk memanaskan ruang terminal kabel agar
kelembabannya terjaga. keadaan ini diharapkan dapat mengurangi efek corona
pada terminal kubikel tersebut. besarnya tegangan heater 220 v sumber tegangan
berasal dari trafo distribusi.
Tiang listrik untuk SUTM biasanya terdiri dari tiang tunggal, kecuali untuk
gardu tiang memakai tiang ganda. Pemasangan tiang biasanya dipasang di tepi jalan
baik jalan raya maupun gang. Pemasangan tiang dapat dikurangi dengan pemakaian
sistem saluran bawah tanah pada sistem distribusi. Tiang listrik biasanya berupa pipa
makin ke atas makin kecil diameternya, jadi tiang bawah mempunyai diameter besar.
Tiang besi berangsur-angsur diganti dengan tiang beton. Perencanaan material dan
ukuran tiang jaringan listrik ditentukan oleh faktor-faktor mekanis seperti momen,
kecepatan angin, kekuatan tanah, besar beban penghantar, kekuatan tiang dan
sebagainya. Jenis tiang listrik menurut kegunaanya :
Tiang awal / akhir
Tiang penyangga
Tiang sudut
Tiang Peregang / tiang tarik
Tiang Topang
Kabel yang digunakan adalah berisolasi XLPE. Kabel ini ditanam langsung di
tanah pada kedalaman tertentu dan diberi pelindung terhadap pengaruh mekanis dari
luar. Kabel tanah ini memiliki isolasi sedemikian rupa sehingga mampu menahan
tegangan tembus yang ditimbulkan. Dibandingkan dengan kawat pada SUTM maka
kabel tanah banyak memiliki keuntungan diantaranya :
Tidak mudah mengalami gangguan baik oleh cuaca dan binatang.
Tidak merusak estetika (keindahan) kota.
Pemeliharaannya hampir tidak ada.
Jenis kabel jaringan listrik TM adalah :
1. Poly Vinil Chlorida (PVC)
Digunakan untuk tegangan rendah dan tegangan menengah sampai 12 KV.
2. Poly Ethylene (PE)
Digunakan untuk tegangan diatas 10 KV.
Contoh : CPT dan VIC
3. X Cross Linked Poly Ethylene (XLPE)
Contoh : CVC5ZV, Jointing, Termination, Sepatu kabel (Schoen cable), Instalasi
Pembumian
Konstruksi TM-1D. Pada dasarnya konstruksi TM-1D sama dengan TM-1, bedanya
TM-1D digunakan untuk saluran ganda (double sircuit), dengan dua traves (cross-
arm) dan enam buah isolator jenis pin insulator. Satu taves diletakkan pada puncak
tiang, sedangkan traves yang lain diletakkan dibawahnya.
b. Konstruksi TM-2
Konstruksi TM-2. Konstruksi TM-2 digunakan untuk tiang tikungan dengan
sudut 150° –170°, menggunakan double traves dan double isolator. Karena tiang
sudut maka konstruksi TM-2 mempunyai treck skoor.
c. Konstruksi TM-3
Konstruksi TM-3 terpasang pada konstruksi tiang lurus, mempunyai double
traves. Isolator yang digunakan enam buah isolator jenis suspention insulator dan tiga
buah isolator jenis pin insulator. Konstruksi TM-3 ini tidak memakai treck schoor.
d. Konstruksi TM-4
Konstruksi TM-4. Konstruksi TM-4 digunakan pada konstruksi tiang TM
akhir. Mempunyai double traves, dengan tiga buah isolator jenis suspension insulator
dan memakai treck schoor.
e. Konstruksi TM-5
Konstruksi TM-5. Terpasang pada konstruksi tiang TM lurus dengan belokan
antara 120° – 180°, menggunakan double traves dengan enam buah isolator jenis
suspension dan tiga buah isolator jenis pin insulator, dan memakai treck schoor.
f. Konstruksi TM-6
Konstruksi TM-6 ini terpasang pada konstruksi tiang TM siku (60° – 90°).
Masing-masing double traves disilang 4. Isolator yang digunakan jenis suspension
insulator sebanyak 6 buah dan satu isolator jenis pin insulator. Konstruksi ini
memakai treck skoor ganda. Konstruksi TM-6 ini termasuk tiang sudut, yang
merupakan tiang yang dipasang pada saluran listrik, dimana pada tiang tersebut arah
penghantar membelok dan arah gaya tarikan kawat horizontal.
Gambar 2.19 Konstruksi Tiang Belokan TM-6 SUTM
g. Konstruksi TM-7
Konstruksi TM-7 digunakan pada konstruksi pencabangan jaringan tegangan
menengah dengan sudut siku (90°). Masing-masing double traves disilang 4. Pada
TM induk memakai isolator suspension, pada TM percabangan juga memakai
isolator suspension dan menggunakan isolator jenis pin. Konstruksi ini memakai
treck skoor. Konstruksi TM-7D terpasang pada konstruksi percabangan Jaringan
Tegangan Menengah (JTM) sudut siku (90°). Masing-masing satu traves disilang 2.
TM induk memakai isolator tumpu dan pada TN percabangan juga memakai isolator
tumpu. Type isolator tumpu. Dan memakai treck skoor.
h. Konstruksi TM-8
Konstruksi TM-8 ini terpasang pada konstruksi percabangan JTM sudut siku
(90°). Masing-masing double traves disilang 4. TM induk memakai isolator tumpu
dan TM percabangan memakai isolator suspension. Type isolator yang digunakan
ada dua jenis. Memakai treck skoor. TM-8 hampir sama dengan TM-7 hanya
bedanya pada isolator TM induknya. Konstruksi TM-8D sama dengan TM-8 hanya
bedanya TM-8D mempunyai double sirkuit.
i. Konstruksi TM-9
Konstruksi TM-9 terpasang pada konstruksi jaringan TM penyangga lurus.
Satu traves. Type isolator tumpu. Tidak pakai treck skoor. TM-9 biasanya lebih
banyak digunakan pada daerah perkotaan yang banyak bangunan.
j. Konstruksi TM-10
Konstruksi TM-10 sama dengan konstruksi TM-6. TM-10 terpasang pada
konstruksi tiang tikungan siku (sudut 60° – 90°). Masing-masing double traves
disilang 4. Isolator type suspension. Memakai treck skoor ganda.
k. Konstruksi TM-11
Konstruksi TM-11 terpasang pada konstruksi tiang TM akhir, Opstijg kabel.
TM double traves. Isolator type suspension. Satu traves untuk lightnig arrester. Dan
memakai treck skoor.
Gambar 2.21
Konstruksi Tiang opstijg kabel TM-11 SUTM
Konstruksi TM-11 merupakan tiang akhir yang merupakan tiang yang dipasang
pada permulaan dan akhir penerikan kawat penghantar, dimana gaya tarikan kawat
pekerja terhadap tiang dari satu arah.
l. Konstruksi TM-12
Konstruksi TM-12 merupakan tiang penyangga lurus. Terpasang pada
konstruksi tiang pada hutan lindung. Mempunyai isolator jenis tumpu. Tidak
memakai traves. Konstruksi TM-12 merupakan tiang penyangga, yaitu tiang yang
dipasang pada saluran listrik yang lurus dan hanya berfungsi sebagai
penyangga kawat penghantar dimana gaya yang ditanggung oleh tiang
adalah gaya karena beban kawat.
m. Konstruksi TM-13
Konstruksi TM-13. Merupakan konstruksi tiang penyangga lurus. Terpasang
pada konstruksi tiang hutan lindung. Isolator type tumpu. Tidak memakai traves.
Konstruksi TM-13 merupakan tiang penyangga, yaitu tiang yang dipasang pada
saluran listrik yang lurus dan hanya berfungsi sebagai penyangga kawat penghantar
dimana gaya yang ditanggung oleh tiang
adalah gaya karena beban kawat.
n. Konstruksi TM-14
Konstruksi TM-14 merupakan konstruksi tiang tarik vertical (sudut 150° –
170°). Terpasang pada konstruksi tiang hutan lindung. Type isolator suspension.
Tidak memakai traves.
o. Konstruksi TM-15
Konstruksi TM-15 merupakan TM yang terpasang pada konstruksi tiang tarik
akhir dengan menggunakan Arrester. Mempunyai double traves. Type isolator
tumpu. Memakai treck skoor.
Gambar 2.22
Konstruksi Tiang Akhir Dengan Arrester TM-15 SUTM
Konstruksi TM-15 merupakan tiang akhir, yang merupakan tiang yang dipasang
pada permulaan dan akhir penerikan kawat penghantar, dimana gaya tarikan kawat
pekerja terhadap tiang dari satu arah.
p. Konstruksi TM-16
Konstruksi TM-16 merupakan konstruksi tiang portal dengan double traves.
Isolator yang digunakan jenis suspension, dan jenis pin. Konstruksi TM-16
digunakan untuk jaringan yang melalui sungai dengan treck schoor.
Gambar 2.23
Konstruksi Tiang Portal (Single Arm) TM-16 SUTM
q. Konstruksi TM-16A
Konstruksi TM-16.A hampir sama dengan konstruksi TM-16 hanya pada TM-
16A digunakan untuk double circuit dengan 2 pasang double traves.
Gambar 2.24
Konstruksi Tiang Portal (Double Arm) TM-16A SUTM
r. Konstruksi TM-17
Konstuksi TM-17 merupakan konstruksi tiang tarik vertikal dengan
menggunakan isolator jenis suspension dan isolator jenis pin. Konstruksi TM-17 ini
digunakan untuk jaringan bersudut 120°-180° dengan treck schoor.
s. Konstruksi TM-18.
Konstruksi TM-18 ini digunakan untuk sudut 90° yang merupakan kontruksi
tiang tarik vertikal yang menggunakan double treck schoor. Isolator yang dgunakan
jenis suspension tanpa travers.
t. Konstruksi TM-19
Konstruksi TM-19 merupakan tiang khusus yang dipasang LBS (Load Break
Switch) pada bagian puncaknya. Mempunyai double traves. Isolator yang
digunakan jenis suspension.
Gambar 2.25
Konstruksi Tiang LBS TM-19 SUTM
II.3Gardu Distribusi
Merupakan salah satu Komponen dari suatu sistem distribusi PLN yang
berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke Konsumen atau untuk mendistribusikan
tenaga listrik pada konsumen atau pelanggan, baik itu pelanggan tegangan menengah
maupun pelanggan tegangan rendah.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga
listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat /
pelanggan listrik. Mengingat ruang lingkup konstruksi jaring distribusi ini langsung
berhubungan dan berada pada lingkungan daerah berpenghuni, maka selain harus
memenuhi persyaratan kualitas teknis pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman
terhadap pengguna dan akrab terhadap lingkungan. Konfigurasi Saluran Udara. Tegangan
Rendah pada umumnya berbentuk radial.
Terdapat sejumlah komponen utama konstruksi pada Jaringan Tegangan Rendah :
• Tiang Beton
• Penghantar Kabel Pilin Udara (NFA2Y)
• Penghantar Kabel Bawah Tanah (NYFGBY)
• Perlangkapan Hubung Bagi dengan Kendali
• Tension bracket
• Strain clamp
• Suspension bracket
• Suspension Clamp
• Stainless steel strip
• Stopping buckle
• Link
• Plastic strap
• Joint sleeve Press Type ( Al – Al ; Al – Cu )
• Connector press type
• Piercing Connector Type
• Elektroda Pembumian
• Penghantar Pembumian
• Pipa galvanis
• Turn buckle
• Guy-wire insulator
• Ground anchor set
• Steel wire
• Guy-Anchor
• Collar bracket
• Terminating thimble
• U – clamp
• Connector Block
2.4.2 Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah
Berikut adalah konstruksi saluran kabel jaringan tegangan rendah :
1. Konstruksi TR-1
Gambar 2.28 Konstruksi pemasangan SKUTR Tiang Penyangga TR 1
Konstruksi TR-1 merupakan konstruksi saluran kabel udara tegangan rendah (SKUTR)
yang menggunakan suspension small angle assembly (penggantung untuk tiang
sangga/tumpu).
2. Konstruksi TR-2
Konstruksi TR-2 merupakan konstruksi pemasangan SKUTR dengan sudut kurang dari
45°, dengan menggunakan large angle assembly (penggantung untuk tiang
belokan/sudut). TR-2 ini termasuk tiang sudut, yang merupakan tiang yang dipasang
pada saluran listrik, dimana pada tiang tersebut arah penghantar membelok dan arah
gaya tarikan kawat horizontal.
3. Konstruksi TR-3
Konstruksi TR-3 merupakan konstruksi pemasangan SKUTR untuk tiang akhir atau tiang
awal dengan treck schoor. Pengait kabel digunakan fixed dead-end clamp complete plastic
strip (peralatan untuk penarik pada tiang awal/akhir lengkap dengan plastic strap).
4. Konstruksi TR-4
Gambar 2.31
Konstruksi pemasangan SKUTR Tiang Penyangga pada Persimpangan TR 4
5. Konstruksi TR-5
Konstruksi tiang TR-5 merupakan konstruksi pemasangan SKUTR pada tiang penegang.
Kabel dikaitkan pada fixed dead-end assambly. Tiang penegang/tiang tarik adalah tiang
yang dipasang pada saluran listrik yang lurus dimana gaya tarik kawat pekerja terhadap
tiang dari dua arah yang berlawanan.
6. Konstruksi TR-6
Pada observasi kali ini dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut :
A. Peralatan yang digunakan
1. Handphone/ kamera DSLR
2. Teropong (bila ada)
3. Alat kendaraan
B. Perlengkapan APD
1. Wearpack
2. Masker/Faceshield
3. Sarung Tangan
4. Sepatu
5. Helm/topi
d) GAMBAR RANGKAIN
Nama
Gambar Keterangan
Konstruksi/Komponen
150 KV Kondisi
Baik
(Trafonsformator Daya)
Disconnecting Switch
Kondisi Baik
(DS)
Current Transformer
Kondisi Baik
(CT)
Input Trafo
Kondisi Baik
Output Trafo
Kondisi Baik
2. Inspeksi dan Observasi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
3
2
4
1
6
10
2 7
3
4 8
5
No Nama Komponen Jumlah Kondisi
.
1. Lightning Arrester 3 Baik
2. Aluminium Binding Wire 9 Baik
3. Pin Post Insulation 20KV 1 Baik
4. Long Rod Insulator 20 KV 9 Baik
5. Kabel AAAC Baik
6. Ground Wire Clamp 1 Baik
7. Arm Tie Type 750 Pipe O 4 Baik
3/4"
8. Cros Arm 4 Baik
9 Tiang 1 Baik
10 RoW Aman
1 3
2
5
6
1
2 3
2
4
5
1
6
7
No. Nama Komponen Jumlah Kondisi
1. Strain Clamp Baik
2. Cross Arm Clevis Baik
3. Ground Wire Clamp type B + bolt, Baik
Preformed, cousen
4. Long Rod Insulator 20 KV Baik
5. Cross Arm NP Baik
6. Arm Tie Baik
7. Bolt & Nut + Washer (Double Baik
Arm)
8. Tiang Baik
9. RoW Aman
12
1
2
3
11
4
10
9
5 6 7
8
1 7
3
6
4
2 14
13
9
10 12
11
7 8 5
1 4
6
3 1
4 2 6
No. Nama Komponen Jumlah Kondisi
1. Suspension Clamp Bracket 1 set Baik
2. Suspension Clamp 1 set Baik
3. Stainless Steel Strip 0,75 Mtr 2 pcs Baik
4. Stopping Buckle 2 pcs Baik
5. Plastic Strap 3 pcs Baik
6. Line Tap Connector 70-50 + 4 set Baik
Heatshrink
7. Tiang Besi 1 unit Baik
8. RoW Aman
3 4
5
2 6
1
7
5
6
1 3 4
2
2
3 4