Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tata Kelola Perusahaan

Tingkatan Corporate Social Responsbility

Disusun Oleh :
Muhammad Nur Rafli (17043020)

Dosen Pengampu :
Dr. Erinos, M.Si, Ak

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2020
Soal : Menurut saudara, tingkatan CSR yang terdiri dari CSR, CS responsiveness,
CS citizenship dan CS Performance adil atau tidak menurut perusahaan. Jelaskan
pandangan saudara tersebut.

Jawab : Menurut saya, tingkatan CSR yang terdiri atas Corporate Social
Responsibility, Corporate Social responsiveness, Corporate Citizenship dan
Corporate Social Performance masih tergolong adil bagi perusahaan. Keempat
tingkatan tersebut memiliki konsep yang berbeda satu sama lain, dan berbeda pula
hubungannya terhadap perusahaan.

Corporate Social Responsibility adalah suatu kepedulian organisasi bisnis


untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan
organisasi dan kepentingan publik eksternal (Schermerhorn, 1993). Jhon
Elkington (dalam Suharto, 2009: 107) menyatakan pula bahwa secara konseptual
CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang
dikenal dengan istilah triple bottom line yaitu Profit, perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus
beroperasi dan berkembang. People, Perusahaan harus memiliki kepedulian
terhadap kesejahteraan manusia. Beberapa perusahaan mengembangkan program
CSR seperti pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana
pendidikan dan kesehatan, penguatan kapasitas ekonomi lokal, dan bahkan ada
perusahaan yang merancang berbagai skema perlindungan sosial bagi warga
setempat. Plannet, Perusahaan peduli terhadap lingkunga hidup dan berkelanjutan
keragaman hayati.

Apabila Corporate Social Responsibility merupakan tanggung jawab


sosial yang melingkupi masyarakat sekitar maka Corporate Citizenship ini
melingkupi masyarakat yang lebih luas (negara dan dunia) dengan tingkat
kewajiban yang lebih tinggi. Corporate citizenship merupakan mekanisme untuk
menyeimbangkan orientasi nilai perusahaan dari orientasi nilai yang lebih
bersifat self interest menjadi orientasi nilai yang memperhatikan pula kepentingan
publik (sebelumnya menjadi domain bagi kegiatan pemerintah semata-mata.).
Sebagai salah satu ciri penting dari kegiatan ini yaitu adanya bentuk keterlibatan
perusahaan dalam berbagai masalah komunitas, dimana salah satu tujuan
keterlibatan perusahaan dalam masalah komunitas tersebut adalah untuk
melakukan pengembangan ekonomi masyarakat. Menurut Carroll corporate
citizenship memiliki wajah ekonomi, wajah hukum, wajah etika, dan wajah
filantropis. Dengan kata lain, warga korporat yang baik diharapkan untuk
memaksimalkan keuntungan (memenuhi tanggung jawab ekonomi mereka),
mematuhi hukum (memenuhi tanggung jawab hukum mereka), terlibat dalam
perilaku etis (responsif terhadap tanggung jawab etis mereka), memberikan kembali
melalui filantropi (terlibat dalam kontribusi perusahaan).

Lain halnya dengan corporate social responsibility dan corporate citizenship,


Corporate Social Responsiveness merupakan perilaku korporasi yang secara
responsif dapat mengadaptasi kepentingan sosial masyarakat. Social
responsiveness merupakan tindakan antisipasi dan preventif atau bisa juga
corporate social responsiveness dapat dijelaskan sebagai kapasitas suatu
korporasi dalam memberikan respon terhadap tekanan sosial. Proses (corporate
social responsiveness) dalam bentuk tanggapan yang diberikan perusahaan
terhadap berbagai tekanan sosial, terjadi pada seluruh industri dan bukan hanya
menyangkut satu organisasi perusahaan tertentu dan kebijakan (social issues
management) sebagai kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan secara
individual saat mengelola masalah-masalah sosial, di mana masing-masing
perusahaan akan mengeluarkan kebijakan yang berbeda-beda dan bergantung
pada pertimbangan manajemen untuk mengatasi suatu masalah sosial (Sholihin,
2008). Berikut perbedaan antara Social Responsibility, Corporate Citizenship dan
Social Responsiveness :

Aspek Perbedaan Social Social Corporate


Responsibility Responsiveness Citizenship
Awal lahir 1920 1970 1990
Konsep dasar Prinsip Permintaan Membangun
kedermawanan dan kebutuhan sosial kolaborasi
stewardship dibuat oleh kerjasama dengan
stakeholder dari kelompok
sejumlah grup stakeholder
sosial
Fokus Kewajiban moral Respon praktis Menemukan
untuk kelompok perusahaan peuang bisnis
masyarakat yang terhap melalui kerjasama
lebih luas stakeholder
Bentuk tindakan Filantropi, Program sosial Tata kelola
kepercayaan publik kinerja sosial dan
finansial
perusahaan

Ketiga konsep tersebut berkaitan dengan kebutuhan untuk mencari model


corporate social yang dapat mengukur dampak pelaksanaan corporate social oleh
perusahaan terhadap masyarakat serta sejauh mana pelaksanaan corporate social
sebagai suatu investasi sosial memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja
keuangan perusahaan, oleh karena itulah mendorong lahirnya konsep Corporate
Social Performance sebagai penyempurnaan atas konsep corporate social
sebelumnya (Solihin, 2008). Menurut Wood (1991), Corporate Social Performance
adalah suatu konfigurasi prinsip-prinsip tanggung jawab sosial, proses social
responsiveness serta berbagai kebijakan, program, dan hasil-hasil yang bisa
diobservasi sebagai hasil dari hubungan sosial yang dilakukan perusahaan. Carroll
mendefinisikan CSP sebagai perluasan dari tiga dimensi. Dimensi pertama yaitu
definisi tanggung jawab sosial (CSR) yang mencakup 4 (empat) kategori tanggung
jawab (ekonomi, hukum, etika dan discretionary). Dimensi kedua adalah corporate
social responsiveness. Dimensi ini menunjukkan kapasitas yang dimiliki perusahaan
untuk memberikan respons terhadap berbagai tekanan sosial terhadap perusahaan,
yang berasal dari dampak operasi perusahaan terhadap para pemangku kepentingan.
Dimensi ketiga yaitu dalam isu sosial apa perusahaan terlibat mencakup berbagai isu
sosial yang dapat ditimbulkan oleh perusahaan serta berpotensi memperoleh tekanan
publik/pemangku kepentingan (Solihin, 2008).

Keterkaitan Corporate Social Responsibility (CSR), Corporate Citizenship,


Corporate Social Responsiveness (CSR), dan Corporate Social Performance dapat
dilihat pada bagan dibawah ini.
Corporate Social Performance

 Corporate Social Responsibility Corporate Social


 Corporate Citizenship Responsiveness

Isu Sosial

 Etika
 Manajemen Para Stakeholder

Kesimpulan
Secara konseptual keempat konsep tersebut adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis dan
interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan
prinsip kesukarelaan dan kemitraan. Jadi keempat konsep tersebut tergolong adil
bagi perusahaan tergantung bagaimana perusahaan menjalankan konsep tersebut.
Namun pada intinya keempat konsep tersebut memiliki dampak positif yang besar
bagi perusahaan walaupun memiliki kekurangan maupun kritik pada setiap
konsepnya. Dan konsep tersebut memiliki keterkaitan yang sama-sama
memperlihatkan aktivitas yang telah memenuhi aturan hukum yang berlaku.
Tetapi apabila aktivitas tersebut masih mempunyai dampak negatif terhadap
masyarakat maka CSR yang dilakukan oleh CSResp lebih pro aktif bila
dibandingkan dengan CSR.

Anda mungkin juga menyukai