Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal.

1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474


Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

PEMBERSIH TANGAN OTOMATIS DILENGKAPI AIR,


SABUN, HANDDRYER DAN LCD MENGGUNAKAN SENSOR
INFRARED BERBASIS ARDUINO
Halifia Hendri, S.Pd., M.Kom., Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
halifia_hendri@upiyptk.ac.id

Abstract
Pembersih tangan otomatis adalah alat yang berfungsi untuk membersihkan tangan. Kelebihan alat ini adalah
dapat bekerja secara otomatis (otonom) pada saat ada tangan yang ingin dibersihkan menggunakan alat tersebut.
Alat ini dapat mengeluarkan air kemudian mengeluarkan cairan sabun selanjutnya udara panas untuk membantu
proses membersikan tangan. Untuk mendeteksi keberadaan tangan yang ingin dibersihkan, pada alat ini
digunakan sensor infra merah (infrared). Mikrokontroller yang digunakan untuk mengendalikan input/output
alat ini adalah Arduino. Input dalam alat ini adalah sensor infrared dan outputnya adalah berupa cairan sabun,
air, LCD dan udara panas dari handdryer. Sinyal yang terdeteksi pada infrared diteruskan sebagai input bagi
Arduino kemudian Arduino meneruskan sinyal tersebut agar air, cairan sabun dan udara panas dapat keluar
bergantian secara otomatis. Dengan adanya alat ini dapat mempermudah manusia dalam kegiatan membersihkan
dan mengeringkan tangan.

Kata Kunci : Pembersih Tangan, Infrared, LCD, Handdryer, Arduino.

1. PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari, untuk mengeringkan tangan kita biasanya mengggunakan kain ataupun
tisu. Hal ini dirasa kurang praktis, efektif dan higienis. Bila menggunakan kain kehigienisannya tidak
terjaga karena kain sering terkontaminasi dengan banyak tangan. Akibatnya kain cepat kotor sehingga
kita harus sering mencucinya. Karena sering dicuci kain menjadi getas dan cepat rusak yang pada
akhirnya kita harus mengganti kain tersebut. Apabila menggunakan tisu, kehigienisannya memang
lebih terjamin dibandingkan dengan menggunakan kain. Tetapi kita memerlukan biaya yang lebih
banyak karena tisu akan dibuang dan cepat habis.

Untuk mengatasi kekurangan tersebut dan agar lebih praktis, sekarang sudah banyak dijual alat yang
dapat mengeringkan tangan secara otomatis yang disebut sebagai pengering tangan (handdryer).
Pengeringan tangan ini banyak digunakan di restoran, hotel dan rumah sakit. Pada dasarnya prinsip
kerja dari pengeringan tangan adalah pengeringan dengan menggunakan udara kering yang
dihembuskan oleh mesin pengering. Mesin pengering tangan yang akan dibuat ini pada dasarnya
menggunakan sensor infra merah (infrared). Mesin akan bekerja bila sensor infra merah mendeteksi
adanya tangan atau benda lainnya yang menghalanginya dan akan berhenti bekerja bila penghalang
tersebut sudah tidak ada.

Saat kita makan direstoran siap saji seperti Mc. Donald/KFC, maka setelah makan kita dapat mencuci
tangan kita pada tempat yang telah disediakan. Pada umumnya di restoran besar juga disediakan alat
pengering tangan (handdryer) yang fungsinya membantu tangan kita kembali kering setelah dicuci.
Pada alat pengering tangan ini dilengkapi dengan tampilan LCD. Mesin pengeringnya tidak akan
dibuat secara khusus, hanya akan menggunakan mesin yang ada pada handdryer pada umumnya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana Arduino dapat mengontrol sistem pengering tangan otomatis?
2. Bagaimana sensor infrared dapat mendeteksi tangan yang basah melewati sensor?
3. Bagaimana LCD 16 x 2 sebagai display untuk menampilkan aktifnya pengering tangan?
4. Bagaimana motor penggerak DC berfungsi untuk mengeluarkan air dan cairan sabun?

1
Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka batasan masalah pada penelitian ini yaitu:
1. Arduino digunakan untuk pengontrol sistem pengering tangan otomatis.
2. Sensor infrared digunakan untuk mendeteksi tangan yang basah melewati sensor.
3. LCD 16 x 2 digunakana sebagai display untuk menampilkan aktifnya pengering tangan.
4. Motor penggerak DC berfungsi untuk mengeluarkan air dan cairan sabun.

2. LANDASAN TEORI

A. Sistem

Alat bantu untuk melakukan proses penganalisaaan terhadap suatu sistem, maka sebagai aturan dasar
yang harus dilakukan adalah mendefenisikan secara menyeluruh sistem yang akan dirancang. Hal ini
mengundang arti bahwa harus ada gambaran yang jelas mengenai ruang lingkup tentang sistem yang
dibahas. Media yang digunakan untuk menggambarkan sistem tersebut adalah Context Diagram (CD),
Data Flow Diagram (DFD) dan Flowchart Program(FP) [1].

1. Context Diagram (CD)

Context Diagram adalah gambaran umum tentang suasu sistem yang terdapat didalam organisasi yang
memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya interaksi antara eksternal entity dengan sistem,
dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan sistem. Context Diagram ini merupakan alat
bantu yang digunakan dalam mengalaisa sistem yang akan dikembangkan [2]. Beberapa simbol
digunakan dalam Context Diagram yaitu:

Tabel 1. Simbol dari Context Diagram


Simbol Keterangan
Simbol ini menunjukkan kesatuan luar sistem yang dapat berupa orang,
organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkunga luarnya yang akan
memberikan infut atau menerima output sistem
Proses simbol ini digunakan untuk melakukan proses pengolahan data

Menunjukkan arus data dalam proses, dimana simbol aliran data ini punya
naam tersendiri

2. Data Flow Diagram (DFD)

Berikut ini adalah komponen yang digunakan dalam pembuatan suatu Data Flow Diagram (DFD) dari
rancangan sistem yang dibahas [3].

Tabel 2. Simbol dari Data Flow Diagram


Simbol Nama Simbol Keterangan
Kesatuan Luar Simbol ini sumber atau tujuan data suatu bagian/orang
(eksternal entity) yang berada di luar sistem tapi berhubungan dengan
sistem tersebut, baik itu memasukkan data maupun
mengambil data dari sistem.
Proses (Process) Simboil ini digunakan untuk melakukan proses
pengolahan data yang menunjukkan suatu kegiatan yang
mengubah aliran data masuk (input) menjadi aliran data
keluar (output).
Penyimpanan Data Simbol ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
(data storage) dokumen/file yang dibutuhkan dalam suatu sistem
informasi
Aliran data Simbol ini menunjukkan arus dalam proses dimana
(data flow) simbol aliran data ini mempunyai nama sendiri.

2
Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

3. Flowchart Program (FP)

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari
suatu program. Flowchart menolong analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam
segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam
pengoperasian. Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah
penyelesaian suatu masalah. Merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Berdasarkan dari
jenisnya Flowchart terdiri dari 2 yaitu [4]:

a. System Flowchart  urutan oroses dalam sistem dengan menunjukkan alat meda input, output serta
jenis media peyimpanan proses pengolahan data.
b. Program Flowchart  urutan instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk
memecahkan masalah dalam suatu program.

Pada pembuatan flowchart terdapat beberapa ketentuan yang harus diperhatikan. Adapun ketentuan
tersebut adalah sebagai berikut [5]:
1. Tidak ada kaidah yang baku
2. Flowchart = gambaran hasil analisa suatu masalah
3. Flowchart dapat bervariasi antara satu pemrograman dengan pemrograman lainnya
4. Secara garis besar ada 3 bagian utama:
a. Input
b. Proses
c. Output

Tabel 3. Simbol-simbol Standar dalam Flowchart


Simbol Nama Fungsi
Terminal Menunjukkan awal dan akhir program
(terminal)
Garis alir Digunakan untuk menunjukkan arah aliran data
(flow line)
Persiapan Memberikan nilai awal pada suatu variable atau counter
(preperation)
Pemproses Pengolahan aritmatika dan pemindahan data
(processing)
Keputusan Mewakili operasi perbandingan logika.
(decision)
Proses terdefenisi Simbol ini digunakan untuk proses yang detilnya
(predefined process) dijelaskan terpisah
Penghubung Menunjukkan hubungan arus proses yang terputus
(conector) masih dalam halaman yang sama
Penghubung terputus Menunjukkan penghubung arus proses yang terputus
(offpage connector) dengan sambungannya ada di halaman lain.

Penjelalsan Memberikan keterangan-keterangan guna memperjelas


(anotation flag) simbol-simbol

B. Konsep Dasar Teknik

Mengenai konsep dasar perancangan aplikasi pengering tangan otomatis, hal-hal yang memfasilitasi
sistem ini akan diuraikan sebagai berikut:

3
Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

1. Sistem Kontrol

Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat (kumpulan alat) untuk
mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Sesuai dengan fungsi
pengontrolan secara menyeluruh, maka komponen sistem pengontrol dapat dibagi atas 4 bagian yaitu :
sendor (transducer), pemproses,, penggerak dan penguat. Sistem kontrol berdasarkan cara kerjanya
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem kontrol loop terbuka dan tertutup [6].

a. Sistem Loop Terbuka

Sistem kontrol loop terbuka adalah suatu sistem kontrol dimana keluarnya tiak berpengaruh pada aksi
pengaturan. Jadi pada sistem kontrol loop terbuka ini keluaran tidak diukur ataupun di umpan balikkan
untuk dibandingkan dengan masukan acuan [7]. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram blok
dari sistem pengendalian loop terbuka pada gambar 1.

Input proses proses output


Pengendali Sistem Terkendali

Gambar 1. Diagram blok kendali loop terbuka

Pada kendali loop terbuka keluarannya tidak dapat dipergunakan sebagai perbandinga mumpan balik
dengan masukkan, jadi untu setiap masukkan acuan berhubungan dengan kodisi operasi tertentu.

b. Sistem Loop Tertutup

Sistem kontrol loop tertutup adalah suatu sistem kontrol yang sinyal keluarnya berpengaruh secara
langsung pada aksi pengontrolan. Jadi sistem kontrol loop tertutup ini adalah merupakan sistem
kontrol dengan menggunakan umpan balik. Pada dasarya umpan balik ini merupakan hasail proses
yang terjadi. Namun karena terjadinya beberapa ganggunanyang bersifat merugikan sehingga hasil
keluaran tidak sesuai dengan apa yang dikehdaki, maka perlu dibandingkan kembali unruk memulai
aksi pengontrolan [8]. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.

Pengontrol Sistem Terkontrol

Umpan Balik
Gambar 2. Diagram blok kendali loop tertutup

C. Komponen Utama

1. Arduino

Arduino adalah board berbasis mikrokontroler pada ATMega 328. Board ini memiliki 14 digital
input/output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz
osilator kristal, koneksi USB, jack listrik dan tombol reset. Pin – pin ini berisi semua yang diperlukan
untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber
tegangan bisa didapat dari adaptor AC – DC atau baterai untuk menggunakannya [4]. Arduino UNO
dilengkapi dengan static random access memory (SRAM) berukuran 2 KB untuk memegang data,
flash memory berukuran 32KB, dan erasable programmable read- only memory (EEPROM) untuk
menyimpan program [9].

4
Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

Gambar 3. Board Arduino

Komponen utama pada Arduino adalah mikrokontroler 8 bit yang diproduksi oleh ATMEL
Coorporation yang bermerek ATMega. Arduino menggunakan ATMega 328 sebagai komponen
utamanya.

Gambar 4. Arsitektur Arduino

Layout Board Arduino R3:

Gambar 5. Layout Board Arduino

2. Sensor Infra Merah (Infrared)

Sensor Infra merah (infrared) adalah sensor yang menggunakan catu data 5V dan arus 100 mA ini
berguna untuk mendeteksi halangan dengan memancarkan gelombang inframerah dan tidak
terpengaruh oleh cahaya lampu maupun sinar matahari. Di dalamnya terpasang satu pemancar dan
satu penerima. Jangkauanya adalah dari 3 cm sampai 80 cm. sensor dapat dioperasikan pada suhu -
25oC hingga 55oC, waktu tanggapnya kurang dari 2 milidetik.

Gambar 6 Sensor Inframerah

5
Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

3. Liquid Cristal Display (LCD)

Liquid Crystal Display (LCD) adalah komponen yang dapat menampilkan tulisan. Salah satu jenisnya
memiliki dua baris dengan setiap baris terdiri dari enam belas karakter. LCD seperti itu disebit LCD
16 x 2. Seperti yang terlihat pada gambar 7.

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu
data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat
dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan
cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD
(Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka
ataupun grafik [10].

LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan
indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang.
Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan
silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen [11]. Lapisan sandwich memiliki polarizer
cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor.
Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan
segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.

Gambar 7. LCD 16 x 2

Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat mikrokontroller yang berfungsi sebagai
pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller pada suatu LCD dilengkapi
dengan memori dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah:
 DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang akan
ditampilkan berada.
 CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk
menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai
dengan keinginan.
 CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan
pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara
permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna
tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada
dalam CGROM.
Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.
 Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke panel LCD
(Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid
Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.
 Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau keDDRAM.
Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut keDDRAM sesuai dengan alamat
yang telah diatur sebelumnya.
Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya adalah :
 Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD
(Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti
mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.

6
Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

 Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang
masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah,
sedangkan logika high menunjukan data.
 Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high
baca data.
 Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
 Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan
trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke
LCD sebesar 5 Volt.

4. Modul Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Elektromekanikal (Electromechanical) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil)
dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik
untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi [12]. Sebagai contoh, dengan Relay yang
menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar 8. Bentuk dan Simbol Modul Relay

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu Electromagnet (Coil), Armature, Switch
Contact Point (Saklar), Spring.
 Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
 Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE
(tertutup)
 Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN
(terbuka)

Gambar 9. Struktur Sederhana Relay

7
Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang
berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka
akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi
sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik
di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi
OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi
Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada
umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil [13]. Karena Relay merupakan salah satu
jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay.
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw:

 Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay


 Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)

Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay dapat digolongkan
menjadi :
 Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal, 2 Terminal untuk
Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
 Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal, 3 Terminal untuk
Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
 Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal, diantaranya 4
Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.
Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
 Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal sebanyak 8
Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh
1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.

Selain Golongan Relay diatas, terdapat juga Relay-relay yang Pole dan Throw-nya melebihi dari 2
(dua). Misalnya 3PDT (Triple Pole Double Throw) ataupun 4PDT (Four Pole Double Throw) dan lain
sebagainya.

5. Pompa Air dan Sabun

Pompa adalah sebuah alat atau mesin yang digunakan untuk memompa cairan dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Pompa dapat digunakan untuk mempompa Air, sabun dan cairan lainnya. Pompa
sangat penting untuk sumber kehidupan bagi biota dalam akuarium laut. Di pasaran banyak tersedia
pompa air tawar, air laut ataupun keduanya. Penting untuk memilih pompa air yang dapat di gunakan
untuk air laut. Adapun ukuran atau kekuatan pompa air bervariasi, yang masing-masing infonya dapat
dilihat pada bagian pompa, kotak, dan lain-lain. Biasanya yang penting untuk membandingkan pompa
yang dibutuhkan adalah kebutuhan listriknya, terkadang ada pompa yang memiliki watt besar tetapi
kapasitasnya kecil, ataupun sebaliknya ada yang hemat dan efektif. Berikut contoh gambar pompa
akuarium [14].

Gambar 10. Pompa Air

8
Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

Pompa adalah mesin atau peralatan meknis yang digunakan untuk menaikan cairan dari dataran
rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan rendah ke daerah yang
bertekanan tinggi dan juga sebagai penguat laju aliran pada suatu sistem jaringan perpipaan. Hal ini
dicapai dengan membuat suatu tekanan yang rendah pada sisi masuk atau suction dan tekanan yang
tinggi pada sisi keluar atau discharge dari pompa [15].

Pompa juga dapat digunakan pada proses-proses yang membutuhkan tekanan hidraulik yang besar.
Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan-peralatan berat.Dalam operasi, mesin-mesin peralatan
berat membutuhkan tekanan dischange yang besar dan tekanan isap yang rendah.

Gambar 11. Diagram Pompa Air

6. Handdryer

Handdryer merupakan sebuah peralatan electromagnetikal yang didesain untuk mengehembuskan


udara hangat pada sebuah medium dengan tujuan untuk meningkatkan kejenuhan partikel air dan
mengeringkan medium tersebut. Dikarenakan handdryer pada alat ini digunakan untuk mengeringkan
tangan,maka ditambahkan sensor untuk mendeteksi adanya tangan. Sensor yang digunakan adalah
sensor infrared.

Gambar 12. Handdryer

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Context Diagram

Context Diagram adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup
suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh
input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruan sistem. Sistem
dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram context hanya ada
satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram context.

9
Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

Modul Program
Handdryer

Modul Relay Pompa Air


Sensor
Arduino
Infrared
LCD Pompa Sabun

Gambar 13. Context Diagram

Berdasarkan Context Diagram diatas, sistem ini terintegrasi dengan beberapa buah entity yang dapat
di uraikan sebagai berikut:
1. Sensor Infrared
Sensor infrared berfungsi untuk mendeteksi tangan yang aka di bersihkan atau dikeringkan dengan
menggunakan alat..
2. Arduino
Berfungsi sebagai pengatur keseluruhan proses yang dikerjakan oleh sistem setelah mendapatkan
input dari perangkat lain. Pada mikrokontroler akan diisi modul program untuk melakukan
pembacaan. Baik pembacaan terhadap sinyal-sinyal input yang masuk, memberikan instruksi-
instruksi untuk mengaktifkan pin-pin output sehingga peralatan elektronik akan hidup. Modul
program mengontrol semua proses yang terjadi pada sistem.
3. Modul Program
Berfungsi sebagai sarana pengolahan data dari input operator atau tempat user menginputkan data
yang berfungsi untuk menjalankan sistem. Program yang mengendalikan alat adalah bahasa
pemrograman Arduino.
4. Modul Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet
(Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low
power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
5. Liquid Crystal Display (LCD)
LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan
teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan
cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit.
LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf,
angka ataupun grafik.
6. Handdryer
Handdryer output yang berfungsi sebagai pengering tangan.
7. Pompa Air
Pompa air berfungsi sebagai pemompa air dari tempat penampungan air ke kran air keluar
8. Pompa Sabun
Pompa sabun berfungsi sebagai pemompa sabun dari tempat penampungan sabun ke kran sabun
keluar

B. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk
menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami

10
Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau
menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. Data Flow Diagram level 0

1.0
Sensor Infrared Mengirimkan
Input Ke Arduino

2.0
Modul Mengirimkan Arduino
Program data ke Modul Mega
Program

5.0
3.0 Mengirimkan Output Pompa Air
Mengirimkan Ke Pompa
instruksi ke
Arduino 4.0
6.0
Mengirimkan Mengirimkan Output Pompa Sabun
Output Ke modul
Ke Pompa
Relay

7.0
Mengirimkan Handdryer
Output Handdryer

Gambar 14. Data Flow Diagram (DFD)

Pada Data Flow Diagram Level 0 di atas terdapat tujuh sub proses. Adapun proses-proses tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Sensor Infrared mendeteksi jarak pada slot sabun dan mengirimkan input ke arduino.
2) Arduino menerima input dan mengirimkan data ke modul program untuk di proses.
3) Modul program melakukan pemrosesan data dan menghasilkan instruksi-instruksi yang
kemudian dikirim kembali ke arduino.
4) Arduino memberikan output ke modul relay untuk memberikan sinyal ke pompa
5) Modul Relay memberikan output ke Pompa Air untuk mengeluarkan air.
6) Modul Relay memberikan output ke Pompa Sabun untuk mengeluarkan air.
7) Modul Relay memberikan output ke Handdryer untuk mengeluarkan udarapanas

C. Blok Diagram

Blok diagram adalah diagram dari sebuah sistem, di mana bagian utama atau fungsi yang diwakili
oleh blok dihubungkan dengan garis, yang menunjukkan hubungan dari blok. Mereka banyak
digunakan dalam dunia rekayasa dalam design hardware, design electronic, software design,
dan proses aliran diagram.

Modul Program
Pompa Air

Sensor Arduino Modul Relay Pompa Sabun


Infrared
Handdryer
Gambar 15. Blok Diagram

11
Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

D. Prinsip Kerja Alat

1. Pada handdryer otomatis ini, dapat bekerja dengan mengelurkan air kemudian sabun dan air
secara otomatis pada saat ada tangn yang mendekat ke kran air. Sensor yang mendeteksi
keberadaan tangan yang akan dibersihkan adalah sensor infrared. Sinyal sensor infrared dikirimke
Arduino.
2. Arduino memeriksa koding program apakah terdapat sinyal tangan atau tidak. Apabila ada maka
arduino akan mengirimkan sinyal ke modul relay agar mengaktifkan perangkat pompa air, pompa
sabun dan handdryer.
3. Modul relay menerima sinyal dari arduino kemudian mengaktifkan air terlebih dahulu kemudian
mengeluarkan air dan udara panas dari handdryer.

E. Rancangan Fisik Alat

Berikut gambar 16 dan 17 merupakan gambar pada saat alat dalam kondisi hidup dan kran tempat
mengeluarkan air:

Gambar 16. Kondisi alat saat hidup Gambar 17 Tempat mengeluarkan air

Berikut gambar 18 dan 19 merupakan gambar alat tempat mengeluarkan sabun dan udara panas:

Gambar 18. Tempat mengeluarkan sabun Gambar 19. Tempat mengeluarkan Udara Panas

12
Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

D. Rancangan Flowchart

start

Initial port

Read Sensor Infrared

If: F

Gerakan off

If: T

return

Relay

If: T
If Relay On Then
Pompa Air On

If Pompa Air On If: T


If: F Then Pompa Sabun
On

If R Pompa Sabun
If: F On Then Handdryer
On

If: F

Pompa Air Pompa Sabun Handdryer


On On On

Nasih Ada
Tangan?
If: T
If: F

stop

Gambar 20. Rancangan Flowchart

13
Jurnal Teknologi Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14 E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2018 by LPPM UPI YPTK Padang

5. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada sistem pencuci tangan otomatis dapat diambil
beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
1. Sistem Arduino terhubung sangat bisa dan banyak untuk di kembangkan salah santunya wujud
pengembangan dari alat pencuci tangan otomatis ini.
2. Bisa kita lihat sistem pencuci tangan otomatis sangat lah berguna bagi kehidupan sehari-hari dan
tetap menjaga lingkungan hidup sehat.
3. Pada pengeluaran sabun otomatis itu menggunakan relay yang berfungsi sebagai membuka dan
menutup untuk keluarnya sabun,sehingga bisa menggambil sabun sebutuhnya.
4. Alat yang di pakai untuk pengering adalah handdryer yang memiliki temperature suhu yang
panas,sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menggeringkan tangan.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1]. TIM Pustena ITB. 2011. Jurus Kilat Jago Membuat Robotika, Dunia Komputer. Bandung.
[2]. Setiawan, Afrie. 2011. 20 Aplikasi Mikrokontroler, C.V Andi Offset. Yograkarta.
[3]. Andi Nalwan, Paulus. 2003. Panduan Praktis Teknik Antarmuka dan
PemrogramanMikrokontroler AT89C51, PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
[4]. Agfianto Eko Putra, Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55. 2002 Penerbit Gava Media.
Yogyakarta.
[5]. Budiharto, Widodo, Interfacing Komputer dan Mikrokontroler. 2004. PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
[6]. Petruzella, Frank D, Elektronika Industri Edisi II. 2011. Terjamahan dari Industrial Electronics
oleh Sumanto, Drs. M.A., ANDI Offset. Yogyakarta.
[7]. Andrianto, Heri. 2013. Pemrograman Mikrokontroller AVR Atmega 16. Informatika. Bandung
[8]. Andi Nalwan. 2012. Teknik Rancang Bangun Robot. Andi Offset. Yokyakarta.
[9]. Abdul Kadir. 2013 Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemogramannya
Menggunakan Arduino. Penerbit Andi: Yogyakarta.
[10]. Firmansyah Saftari.2015. Proyek Robotik Keren Dengan Arduino. Penerbit PT Elex Media
Komputindo: Jakarta.
[11]. Gerry Christofer. 2014. Rancang Bangun Aplikasi Early Warning Dengan Pemanfaatan
Pengukuran Suhu Ruangan Berbasis Arduino Mega 2560, 2014.
[12]. Hanif Al Fatta. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Penerbit Andi: Yogyakarta.
[13]. H. Hendri. 2014. Kontribusi Motivasi Berprestasi dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Jurusan Teknik Komputer Jaringan Di SMKN 2 Padang. Jurnal Teknologi Fakultas
Teknologi Industri UPI YPTK Padang. Vol. 4. No. 2. pp. 22-32. ISSN: 2301-4474.
[14]. H. Hendri. 2016. Modeling and Simulation of Shortest Queue System With Kolmogorov-
Smirnov Method. Journal of Computer Science and Information Technology UPI YPTK
Padang. Vol. 1. No. 1. pp. 45-59. ISSN: 2502-1125.
[15]. H. Hendri. 2017. Sistem Kunci Pintu Otomatis Menggunakan RFID (Radio Frequency
Identification) Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno R3. Jurnal Komtekinfo Fakultas Ilmu
Komputer UPI YPTK Padang. Vol. 4. No. 1. pp. 29-39. ISSN 2356-0010.

14

Anda mungkin juga menyukai