Anda di halaman 1dari 12

HALAMAN 1

Mata Kuliah : Maternitas Nama :Wahyu Wiji Tingkat : Profesi Ners Tempat Praktek : RSUD dr. Gondo
JUDUL
Astuti Disetujui
Suwono Ungaran
LAPORAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA Clinical Instructure Clinical Teacher
PENDAHULUAN PASIEN DENGAN POST SECTIO CAESARIA

………………………… ……………………
……………….. …………..

KONSEP PENYAKIT (Pengertian dan


Manifestasi Klinis)

A. Pengertian
Sectio Caesarea adalah janin dilahirkan melalui insisi yang dibuat pada dinding abdomen dan uterus (Ayuk Maryunani,
2016). Sectio Caesarea adalah suatu pembedahan atau cara melahirkan dengan buat sayatan pada dinding uterus melalui dinding
depan perut, section caesarea juga dapat didefinisikan sebagai suatu histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim
(Nurbaeti, 2012).

B. Gambaran Klinis
Indikasi Sectio Caesarea
Menurut Anggie (2012) ada lima faktor yang dianjurkan untuk dilakukannnya sectio caesarea yaitu :
1. Faktor janin.
a. Bayi terlalu besar
b. Kelainan letak
c. Letak sungsang.
d. Letak lintang.
e. Gawat janin
f. Janin abnormal
2. Plasenta
a. Plasenta previa.
b. Solusio plasenta
c. Plasenta accrete
d. Yasa previa
e. Kelainan tali pusat.
f. Pelepasan tali pusat (tali pusat menumbung)
g. Terlilit tali pusat
3. Bayi kembar
4. Faktor ibu
a. Usia c. Infeksi
b. Cephalopevic disspiroprion d. Trauma tindakan persalinan
c. Infeksi
d. Trauma tindakan operasi persalinan .
HALAMAN 2
CLINICAL PATHWAY
Faktor Ibu Faktor Janin
1. Disfungsi Uterus 1. Fatal Distress
2. Disfungsi Jaringan 2. Letak Lintang
3. Disfungsi jarilangan lunak 3. Prolap umbilicus
4. KPD 4. Janin Besar
5. Plasenta Previa
6. Obesitas

Sectio Caesarea

Post Sectio Caesarea

Efek anestasi Perdarahan Luka Insisi Fisiologi Nifas

Resiko Kekurangan
Cairan tubuh Resiko Infeksi
Penurunan Penurunan
Mortalitas Usus Ketahanan Otot Nyeri Akut

Konstipasi Defisit perawatan


Diri

Sumber : Nanda (2013)

\
HALAMAN 3
MODEL KONSEP ASKEP : SDKI, SIKI, SLKI

PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN EVALUASI


(KRITERIA
KEBERHASILAN)
1. Keluhan utama gangguanNyeri akut berhubungan dengan A. MANAJEMEN NYERI (I. 08238) Kriteria Berhasil:
kenyamanan (nyeri)agen pencedera fisik (Prosedur Observasi 1. Keluhan Nyeri Menurun
disebabkan oleh traumaOperasi) D. 0077 1. lokasi, karakteristik, durasi, 2. Meringis menurun
pembedahan atau setelah frekuensi, kualitas, intensitas 3. Kemampuan menuntaskan
pembedahan nyeri aktivitas meningkat
2. Identifikasi skala nyeri 4. Kesulitan tidur menurun
2. Terdapat nyeri tekan pada 3. Identifikasi respon nyeri non 5. Frekuensi nadi membaik
daerah luka post op sectio verbal 6. Pola nafas membaik
caesarea 4. Identifikasi faktor yang 7. TD membaik
memperberat dan memperingan
3. Pasien mengeluh nyeri nyeri
5. Identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
6. Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
7. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aroma
terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
2. Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
3. Anjurkan memonitor nyri secara
mandiri
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
B. PEMBERIAN ANALGETIK
(I.08243)
Observasi
1. Identifikasi karakteristik nyeri
(mis. Pencetus, pereda,
kualitas, lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
2. Identifikasi riwayat alergi obat
3. Identifikasi kesesuaian jenis
analgesik (mis. Narkotika, non-
narkotika, atau NSAID) dengan
tingkat keparahan nyeri
4. Monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
5. Monitor efektifitas analgesik
Terapeutik
1. Pertimbangkan penggunaan
infus kontinu, atau bolus opioid
untuk mempertahankan kadar
dalam serum
2. Tetapkan target efektifitas
analgesic untuk
mengoptimalkan respon pasien
3. Dokumentasikan respon
terhadap efek analgesic dan
efek yang tidak diinginkan
Edukasi
Jelaskan efek terapi dan efek
samping obat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian dosis dan
jenis analgesik, sesuai indikasi
EVALUASI
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN
(KRITERIA
KEBERHASILAN)
1. Terdapat luka postRisiko infeksi berhubungan dengan A. Pencegahan infeksi (I. 14539) Kriteria keberhasilan:
operasi sectio caesarea,efek prosedur infasi (D. 0142) Observasi 1. Area luka operasu
tertutup kasa, luka kurang 1. Monitor tanda dan gejala membik
lebih 10cm, bersih tidak infeksi lokal dan sistemik 2. Penyatuan kulit
ada pus Terapeutik meningkat
2. Angka leukosit 1. Batasi jumlah pengunjung 3. Penyatuan tepi luka
2. Berikan perawatan kulit meningkat
pada area edema 4. Jaringan granulasi
3. Cuci tangan sebelum dan meningkat
sesudah kontak dengan 5. Edema pada sisi luka
pasien dan lingkungan menurun
pasien 6. Peradangan luka
4. Pertahankan teknik aseptik menurun
pada pasien berisiko tinggi 7. Nyeri menurun
Edukasi 8. Infeksi tidak ada atau
1. Jelaskan tanda dan gejala menurun.
infeksi
2. Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
3. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan
cairan
Kalaborasi
Kalaborasi pemberian
imunisasi, bila perlu

B. MANAJEMEN NUTRISI (I.


03119)
Observasi
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
3. Identifikasi kebutuhan kalori
dan jenis nutrient
4. Monitor asupan makanan
Terapeutik
1. Berikan makan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
2. Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
3. Berikan suplemen
makanan, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolabosi
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
C. Perawatan Area Insisi (I.
14558)
Observasi
1. Periksa lokasi insisi adanya
kemerahan, bengkak
2. Identifikasi karakteristik
drainase
3. Monitor proses
penyembuhan area insisi
4. Monitor tanda dan gejala
infeksi
Terapeutik
1. Bersihkan area insisi
dengan pembersihan yang
tepat
2. Usap area insisi dari area
yang bersih menuju area
yang kurang bersih
3. Berikan salep antiseptik
4. Ganti balutan sesuai jadwal
Edukasi
1. Jelaskan prosedur pada
pasien
2. Ajarkan meminimalkan
tekanan pada tempat insisi.
D. Dukungan Perawatan Diri :
Mandi
Observasi
1. Idenifikasi jenis bantuan
yang dibutuhkan
2. Monitor kebersihan tubuh
Terapeutik
1. Sediakan peralatan mandi
2. Fasilitasi mandi sesuai
kebutuhan
3. Pertahankan kebiasaan
kebersihan diri
Edukasi
1. Jelaskan manfaat mandi
dan dampak tidak mandi
terhadap kesehatan
2. Ajarkan kepada keluarga
cara memandakan pasien.
PENGKAJIAN DIAGNOSA INTERVENSI EVALUASI
(KRITERIA
KEBERHASILAN)
1. Aktivitas klien yangGangguan mobilitas fisik A. Dukungan Mobilisasi (05173) Kriteria Hasil:
terbatas karenaberhubungan dengan Nyeri (D. 0054) Observasi 1. Pergerakan
mengalami kelemahan 1.Identifikasi adanya nyeri atau ekstremitas meningkat
fisik dan nyeri yang keluhan fisik lainnya 2. Kekuatan otot
dirasakan 2.Identifikasi toleransi fisik meningkat
2. Aktivitas klien hanya di melakukan pergerakan 3. Nyeri menurun
tempat tidur 3.Monitor kondisi umum 4. Kecemasan menurun
3. ADL dibantu keluarga selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik
1.Fasilitasi aktivias mobilisasi
dengan alat bantu
2.Fasilitasi melakukan
pergerakan
3.Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
2. Anjurkan mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan.

Sumber Pustaka :
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2017. Standar Diagnosa Keperawaatan Indonesia.Jakarta Selatan:Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI.2018. Standar Intervensi Keperawaatan Indonesia.Jakarta Selatan:Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI.2019. Standar Luaran Keperawaatan Indonesia.Jakarta Selatan:Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai