1. Kerangka Aturan
Manusia telah mengembangkan kerangka aturan untuk mengatur perilaku.
2. Pengertian Etika
Etika adalah serangkaian prinsip moral dan pedoman perilaku manusia. Semua
manusia memiliki nilai moral dan kepercayaan mengenai perilaku yang baik maupun tidak
baik. Nilai tersebut seringkali didapat dari keluarga, budaya, maupun lingkungan. Etika dan
moral selalu berhubungan dengan benar dan salah serta bagaimana cara kita menilainya.
Moral berbeda dengan etika, dimana moral itu berasal dari kepercayaan seseorang dan
sering dikaitkan dengan pandangan religusnya. Jika seseorang melanggar moral terhadap
etika profesi, mereka bisa diprotes atau mengundurkan diri, tetapi akan berdampak dan
menjadi pilihan tersulit yang harus dihadapi . Hukum pun akan memberikan perlindungan
individu jika mereka melakukan protes etis.
Hal ini diidentifikasi oleh seorang Filsuf dan pemikir etika modern, Emmanuel Kant
sebagai “Nilai Baik” dimana manusia harus termotivasi berperilaku etis dibandingkan
mengambil pilihan yang mudah atau nyaman secara pribadi. Aristoteles pun berpendapat
bahwa manusia harus mempunyai fondasi yang kuat untuk sifat sifat yang mendasar seperti
“kejujuran, integritas, dan keterbukan. Hal ini bukan saja dipraktekkan tetapi menjadi inti
kekuatan manusia.
2. 1 Bisnis dan Etika
Bisnis juga memiliki nilai etika, norma dan standar perilaku yang diyakini akan sangat
membantu mengekspresikan identitas dan mencapai tujuan mereka. Kehidupan bisnis
merupakan sumber dilema etis karena seluruh tujuannya meliputi keuntungan dan
keberhasilan. Keberhasilan dalam bisnis membutuhkan kerja yang konstan dan rajin
sehingga mencapai keuntungan.
Tidak cukup hanya berperilaku etis, akuntan harus up to date dengan harapan masyarakat
untuk memenuhi peran mereka dan membangun kepercayaan dalam profesi.
Dengan pendekatan ini, badan pimpinan akan berupaya mengantisipasi setiap situasi
etis yang ada dan menetapkan aturan khusus yang diikuti anggotanya. Anggota diharapkan
mengikuti aturan dan betanggung jawab jika mereka melanggar aturan.
Pendekatan ini ditetapkan prinsip – prinsip yang menjelaskan nilai dan sifat dasar yang
seharusnya dimiliki anggota. Tidak ada upaya untuk meresepkan peraturan yang terperinci,
namun pedoman umum dikembangkan untuk memberikan nasihat tentang bagaimana situasi
tertentu ditangani. Pendekatan ini berarti anggota mengikuti pedoman sukarela yang
merupakan contoh praktik baik atau terbaik.
5.2 Aturan
Sebagai anggota, diharapkan melampaui aturan dan untuk mencapainya perlu
memahami beberapa teori.
Aturan adalah titik batas
Aturan memiliki arti
Aturan perlu ditegakkan
6. Kualitas Akuntan
Untuk memenuhi prinsip dasar, Kualitad tertentu diharapkan dari akuntan yang
digolongkan sebagai :
Kualitas Pribadi
Kualitas Profesional
Keandalan
Tanggung Jawab
Ketepatan Waktu
Sopan Santun
Rasa Hormat
6.1.1 Keandalan
Klien dan kolega akuntan mempercayai merek dapat diandalkan sehingga ketika
mengambil pekerjaan, harus diserahkan tepat waktu dan sesuai apa yang dminta.
6.1.2 Tanggung Jawab
Akuntan harus mengambil “kepemilikan” dari pekerjaan mereka dan bertanggung
jawab atas tindakan dan keputusan mereka.
6.1.3 Ketepatan Waktu
Klien dan rekan kerja mengandalkan akuntan untuk menghasilkan pekerjaan dalam
kerangka waktu tertentu, untuk itu prioritas dan keterampilan manajemen kerja sangat
penting.
6.1.4 Sopan Santun
Akuntan harus bersikap santun, penuh pertimbangan terhadap klien, kolega, dan orang
lain yang berhubungan dengan mereka selama pekerjaan berlangsung.
6.1.5 Rasa Hormat
Akuntan harus menghormati orang lain dengan mengembangkan hubungan yang
konstruktif dan mengakui nilai dan hak mereka.
6.2.1 Independensi
Prinsip objektif membutuhkan “pikiran mandiri”. Ini berarti menempatkan semua
pertimbangan yang tidak relevan di satu sisi engan tugas di satu sisi – memungkinkan
pekerjaan bebas dari prasangka.
6.2.2 Skeptitisme Profesional
Prinsip integritas berarti akuntan harus mengembangkan rasa ketidakpercayaan yang
sehat. Untuk itu, akuntan harus mempertanyakan informasi yang diberikan kepada mereka.
6.2.3 Akuntabilitas
Akuntan harus menyadari bahwa mereka bertanggung jawab atas penilaian dan
keputusan mereka sendiri.
6.2.4 Tanggung Jawab Sosial
Akuntan memiliki tugas publik serta kewajiban kepada klien mereka. Tugas publik ini
menjadi tanggung jawab – penyediaan manfaat khusus bagi masyarakat secara keseluruhan.