Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada kegiatan penambangan khususnya pada tambang terbuka truk biasa nya
merupakan alat angkut utama, selain karena sifat truk yang fleksibel, truk juga
dinilai memiliki produktivitas yang cukup tinggi. Dalam penggunaan nya truk
membutuhkan berbagai kebutuhan operasional, salah satunya ialah kebutuhan
akan bahan bakar minyak. Seperti yang diketahui bahwa rata – rata penyebab
besarnya ongkos pada kegiatan penambangan ialah kegiatan produksi terutama
pada konsumsi bahan bakar alat. Menurut W. Hustrulid et al. (2006) ongkos pada
kegiatan hauling dapat mencapai 50 persen dari total ongkos operasi pada
kegiatan penambangan, sehingga apabila konsumsi fuel dapat diminimalisir,
maka ongkos operasional akan berkurang.

Bahan bakar sangat berpengaruh untuk biaya penambangan, dikarenakan hampir


50% biaya yang dikeluarkan untuk proses penambangan berasal dari pemakaian
bahan bakar. Jadi untuk meminimalisir pemakaian bahan bakar sangat penting.
Kita dapat meminimalisir biaya pemakaian bahan bakar dengan menggunakan
grade jalan yang rendah dan jarak yang dekat dan waktu tunda waktu edar dari
alat yang digunakan, sebagai mana yang kita ketahui semakin tinggi grade jalan
dan jarak jalan yang ditempuh oleh alat angkut maka akan semakin besar
pemakaian bahan bakar yang digunakan.

Dalam aktual dilapangan sering ditemukaAn grade jalan yang sangat tinggi sesuai
yang diharapkan berdasarkan teori. Menurut teori, kemiringan jalan angkut
biasanya dinyatakan dalam satuan (%). Secara umum kemiringan jalan maksimum
yang dapat dilalui dengan baik oleh alat angkut adalah 10% - 15% atau 6º - 4,5º,
hal ini didasarkan pada kekuatan mesin alat angkut ketika membawa beban berat.
(prodjosumarto, 1996): dan jarak jalan ataupun medan jalan sangatlah
berpengaruh terhadap pemakaian bahan bakar, semakin dekat jarak tempuh maka

I-1
akan semakin rendah pemakaian bahan bakar, sedangkan untuk jalan yang
ditempuh semakin keras tekstur tanah jalan yang ditempuh akan semakin sedikit
pemakaian bahan bakarnya. Ini disebabkan rpm kendaraan alat angkut akan
semakin rendah.

Realisasi dilapangan dalam pemakaian bahan bakar tidak dapat diminimalisir oleh
penggunaannya, ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu dari pengaruh grade
jalan yang sangat tinggi, jarak jalan, dan medan jalan. Semakin keras jalan yang
dilalui oleh alat, maka akan semakin sedikit pemakaian bahan bakar dikarenakan
rpm Dump Truck akan semakin rendah dan operator yang terlalu cepat
mengemudikan Dump Truck untuk kejar target yang sudah dibuat oleh PT. Antam
Tbk, UBPN sulawesi tenggara.

1.2 TUJUAN PENELITIAN


Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah:
Untuk mengetahui konsumsi bahan bakar alat angkut dan alat muat terhadap
realisasi pemakaian bahan bakar dalam bentuk (L/Jam, L/Km dan L/Ton) dibukit
Rubicon dan Everest.

1.3 PERUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah:
1. Berapa realisasi pemakaian bahan bakar (L/Jam, L/Km dan L/Ton) dibukit
Rubicon dan Everest.
2. Bagaimana pengaruh grade jalan dan jarak terhadap pemakaian bahan bakar
dibukit Rubicon dan Everest.

1.4 BATASAN MASALAH


Untuk menjawab perumusan masalah dan menjaga konsistensi dalam penelitian
ini, maka digunakan beberapa asumsi batasan masalah sebagai berikut :
1. Data hasil pengamatan hanya dilakukan di bukit Rubicon dan Everest
untuk LGSO (Low Grade Saphrolite Ore).

I-2
2. Data realisasi pemakaian bahan bakar dari bulan Mei – Juni.
3. Diasumsikan bahwa faktor jalan diabaikan dan mesin dalam kondisi ideal.

1.5 LOKASI DAN KESAMPAIAN DAERAH


Lokasi penambangan bahan galian bijih nikel pada PT. ANTAM Tbk. UBPN
SULTRA, secara administrasi terletak di daerah Pomalaa Kabupaten Kolaka,
Provinsi Sulawesi Tenggara. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Kolaka ± 30 km.
Secara geografis terletak pada 1210 3’ BT - 1210 40’ BT dan 40 10’ LS – 40 18’
LS. Lokasi ini dapat ditempuh dengan cara seperti berikut :
1. Jarak Ibu Kota Provinsi Kendari ke Kabupaten Kolaka sejauh ± 180 km dan
dapat ditempuh dengan mengunakan kendaraan sepeda motor atau mobil
selama ± 4 – 5 jam.
2. Sedangkan jarak dari Ibu Kota Kabupaten Kolaka ke Pomalaa ± 30 km dapat
ditempuh dengan menggunakan sepeda motor dan mobil selama ± 45 menit.
PT. ANTAM Tbk, UBPN SULTRA berbatasan dengan :
a) Disebelah Utara Berbatasan dengan Sungai Huko-Huko
b) Disebelah Timur Berbatasan dengan Perbukitan Maniang
c) Disebelah Selatan Berbatasan dengan Sungai Oko-Oko
d) Disebelah Barat Berbatasan dengan Teluk Mekongga

Gambar

1.1 Peta Lokasi Kerja Praktek di PT. ANTAM Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara

I-3

Anda mungkin juga menyukai