ITS Paper 24236 4210105022 Paper
ITS Paper 24236 4210105022 Paper
I. PENDAHULUAN
Gambar 1. Ilustrasi pergerakan partikel zat cair pada
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan gelombang
luas lautan mencakup ¾ dari wilayah negara. Salah satu sumber Amati gerakan pelampung di dalam gambar gelombang di atas.
energi alternative yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah Perhatikan bahwa sebenarnya pelampung bergerak dalam suatu
laut. Secara umum, potensi energi laut dibagi menjadi 3 jenis, yaitu lingkaran (orbital) ketika gelombang bergerak naik dan turun.
: energi pasang surut air laut (tidal power), energi gelombang laut Partikel air berada dalam satu tempat, bergerak di suatu lingkaran,
(wave energy), dan energi panas laut (ocean thermal energy). naik dan turun dengan suatu gerakan kecil dari sisi satu kembali ke
Laut mempunyai potensi sumber energi yang besar, sehingga sisi semula. Gerakan ini memberi gambaran suatu bentuk
layak untuk dikembangkan. Selain itu, energinya tersedia secara gelombang. Pelampung yang mengapung di air pindah ke pola
terus menerus (kontinue) dan ramah lingkungan (terbarukan). yang sama, naik turun di suatu lingkaran yang lambat, yang dibawa
Potensi terbesar dari laut yang bisa dimanfaatkan adalah arus laut oleh pergerakan air. Di bawah permukaan, gerakan putaran
dan energi gelombangnya. Dua bentuk utama dari arus-arus laut gelombang itu semakin mengecil. Pergerakan orbital yang
adalah arus-arus marine dan arus-arus pasang surut. Keduanya mengecil seiring dengan kedalaman air, sehingga kemudian di
dipengaruhi oleh rotasi Bumi. Arus-arus pasang surut terjadi dasarnya hanya akan meninggalkan suatu gerakan kecil mendatar
dengan cara yang sangat berbeda dibanding arus marine. Arus dari sisi ke sisi yang disebut “surge”.
pasang surut berlangsung sebagai hasil gravitasi,yang tergantung
Proses Pembangkitan Gelombang di Laut
pada lokasi dan geografis. Arus ini berlangsung dalam suatu siklus.
Ombak/Gelombang laut terjadi sebagai akibat perpindahan Proses terbentuknya pembangkitan gelombang di laut oleh
kalor dari matahari. Panas yang diterima oleh permukaan laut gerakan angin belum sepenuhnya dapat dimengerti, atau dapat
menyebabkan adanya perbedaan tekanan. Dengan adanya dijelaskan secara terperinci. Tetapi meurut perkiraan, gelombang
perbedaan tekanan ini akan menyebabkan terjadinya angin yang terjadi karena hembusan angin secara teratur, terus-menerus, di
bergerak dari laut ke darat ( angin laut) atau sebaliknya (angin atas permukaan air laut. Hembusan angin yang demikian akan
darat). Angin ini menyebabkan air ikut bergerak,dengan gerakan membentuk riak permukaan, yang bergerak kira-kira searah dengan
air inilah yang disebut dengan Gelombang laut. hembusan angin (lihat Gambar).
Ada kira-kira 8,000 -80,000 TWh/yr atau 1 -10 TW dari
energi gelombang didalam seluruh samudra, dan di rerata masing-
masing gelombangmenghasilkan 10 – 50 kW
1
(empat) mil laut yang dapat membantu para navigator adanya
bahaya/rintangan navigasi antara lain karang, air dangkal, gosong,
kerangka kapal dan/atau untuk menunjukan perairan aman serta
pemisah alur, dan dapat dipergunakan sebagai tanda batas wilayah
negara.
2
Kelebihan dari PowerBuoy dengan generator putar ini dapat sec + 4.5 sec (sesuai standart IALA) yang berarti 0.5 terang dan 4.5
ditempatkan pada perairan yang dangkal seperti Selat Madura gelap. Maka daya buoy yang dipelukan diperlukan pada buoy ialah
karena pendesainan tidak meninggi seperti PowerBuoy generator 20 watt untuk satu buah lampu.
linear. Daya yang dihasilkan sangat besar.
Buoy yang dipakai pada Skripsi ini adalah Buoy dari produksi
3. Salter Duck PT. Kemenangan bertype KST. Data Buoy didapat dari Distrik
Navigasi Klas I Surabaya, yang berada dalam naungan Dirjend.
Pada tahun 1974 Salter memperkenalkan suatu konsep Perhubungan Laut, Dapertement Perhubungan.
pengkonversi energi yang cukup unik yang mampu menghasilkan
effisiensi sebesar 90% pada gelombang sinusiodal 2 di mensi. Dia
menyebutnya dengan “nodding duck” berdasarkan bentuknya
maupun operasinya, yang di ilustrasikan pada gambar 2.4
3
ω = kecepatan anguler (rad/s) Waktu yang dibutuhkan perjam.
Sedangkan untuk perhitungan torsi pendulum di dapatkan dari Waktu yang dibutuhkan selama perharinya 12 jam .
persamaan:
245.4 sec x 12 jam =2944,8 perhari (4.8)
τ =I.α
Selama 12 jam daya yang dihasilkan:
τ = mr2 . α (4.5)
2944,8 x 7,27 watt = 7950,9 w/hari (4.9)
dimana :
Namun, kita kolerasikan daya Bouy yang direncankanan
τ = torsi putar pendulum (Nm) menyala pada malam hari yang selama 12 jam dari pukul 17.30 s.d
05.30 maka daya yang diperlukan adalah
m = massa pendulum (kg)
= P x t (Wh/hari)
r = lengan pendulum (m)
= 20 x 12 (waktu menyala lampu)
α = Percepatan anguler pendulum (rad/s2)
= 240 W/hari
untuk mencari percepatan anguler dari perhitungan:
Selisih yang dihasilkan data pada pengujian salter duck
(4.6) dengan daya yang dibutuhkan Buoy 7950,9 – 240 = 7710,9 w/hari.
Maka hasil yang di dapat sangat mencukupi kebutuhan Buoy untuk
perharinya.
dimana :
Karena tegangan battery yang di pakai 12 volt, maka maka
daya dalam satu hari yang dihasilkan oleh salter duck untuk
α = Percepatan anguler pendulum (rad/s2)
pengisian battry adalah 7950.9 watt
ω = Kecepatan anguler pendulum awal
Pada umumnya pengisian / charging battry mengalami
kerugian, hal ini karena ada sebagian energi yang hilang menjadi
= Kecepatan anguler pendulum awal pada saat ‘t’
panas atau hilang saat menjadi konversi dari energi listrik menjadi
energi kimia.
t = waktu (s)
V. KESIMPULAN.
Hasil Tabel Terlampir
Pada tabel diatas nilai kecepatan anguler (rad/s) dengan tanda Sesuai dengan tujuan awal dari penulisan ini, yaitu untuk
(-) menunjukkan kecepatan putar berlawanan arah jarum, mengetahui daya yang dihasilkan oleh Salter duck untuk
sedangkan kecepatan anguler (rad/s) dengan tanda (+) memenuhi kebutuhan pada buoy. Maka dari analisa yang telah
menunjukkan arah putaran searah jarum jam. dilakukan diambil kesimpulan sebagai berikut :
Hasil perhitungan data diatas didapatkan daya rata yang 1. Daya yang dihasilkan oleh Salter Duck sangat memenuhi
didapatkan adalah ± 100 watt. Daya yang terbesar didapatkan pada untuk kebutuhan daya pada Buoy.
Frekuensi Salter Duck 1/14.17 dengan massa pendulum 10 kg dan 2. Daya paling besar yang dihasilkan dari putaran pendulum
lengan pendulum 1 m . sedangkan daya yang terkecil pada yaitu pada frekuensi 1/14.17 dengan massa 10 kg d an
Frekuensi Salter Duck 1/14.67 dengan massa pendulum 5 k g dan lengan 1 m sebesar 669.12 watt. Sedangkan daya terkecil
lengan pendulum 0.8 m pada frekuensi 1/14.67 dengan massa 5 kg dan lengan 0.8m
3. Pada stabilitas buoy dengan pemakaian teknologi Salter
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Duck pada umumnya kemiringan yang terjadi akibat
gelombang laut dan hembusan angin sekitar 5’ maupun 10’
Dengan data simulasi yang terlampir, kita bisa mengkolerasikan diperoleh moment pengembalian lebih besar saat terjadi
hasil data dengan daya yang dibutuhkan oleh buoy. Perhitungan gelombang laut, sehingga dapat dipastikan bahwa buoy
yang akan dipakai ialah dari data yang terkecil. Bila data terkecil dapat ke posisi semula.
memenuhi kebutuhan buoy maka data simulasi telah mem. Data
yang dipakai yaitu Frekuensi Salter Duck 1/14.67 dengan massa
pendulum 5 kg dan lengan pendulum 0.8 m.
4
DAFTAR PUSTAKA