Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN

PEMAPARAN HASIL PENGKAJIAN KOMUNITAS DI LINGKUNGAN


SUKARAJA KELURAHAN AMPENAN TENGAH KECAMATAN AMPENAN
KOTA MATARAM

Oleh Kelompok 11
1. ANI ANDRIANI
2. AYU AGUSTIN PRATIWI
3. DEA HILDAYANTI
4. HIJRIATUN APRIANI
5. NURCHOLISH CHARISMAWAN
6. PAHRURROZI
7. RANI OKTAVIANI
8. TITA ROSA A

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI NERS JENJANG PROFESI
MATARAM
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Stase Keperawatan Komunitas
dengan sebaik-baiknya. Tugas ini kami susun untuk memenuhi tugas Stase Keperawatan
Komunitas di STIKES YARSI Mataram. Program Studi Profesi Ners
Semoga tugas ini dapat bermanfaat dalam bidang kesehatan dan dapat menjadi
pertimbangan dalam pembuatan Asuhan Keperawatan Komunitas.

Ampenan, 27 oktober 2020


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan. Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh
masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti
keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau
termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, & Supriyono,
2017).
Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu,
memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta berinteraki satu sama
lain untuk mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin, 2009). Keperawatan komunitas
merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat
yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari
keperawatan kesehatan komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil
resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga
yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok
khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan
atau perawatan (Ratih Dwi Ariani, 2015)
Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan oleh
organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan dari American Nurses
Association (2004) yang mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai
tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan
mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan
kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan komprehensif dan umum serta tidak
terbatas pada kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang
bersifat episodik. (Effendi & Makhfudli, 2010)
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan. Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh
masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti
keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau
termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, & Supriyono,
2017).
Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai Pelayanan keperawatan secara
langsung (direct care) terhadap individu, keluarga, kelompok, dalam konteks komunitas.
Dengan Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakt (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat
yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok Selanjutnya secara spesifik
diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk
: Mengidentifikasi masalah kesehatan yang di alami, Menetapkan masalah kesehatan dan
memprioritaskan masalah tersebut, Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan,
Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi, Mengevaluasi sejauh mana
pemecahan msaalah yang mereka hadapi, yang akhirnya dapat meningkatkan
kemampuan dalam mempelihara kesehatan secara mandiri (self care)
Untuk mengaplikasikan teori ilmu keperawatan komunitas, dalam upaya
menyiapkan tenaga keperawatan yang profesional dan potensi keperawatan secara
mandiri, maka dalam hal ini mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan prodi Ners
melaksanakan praktek keperawatan komunitas di lingkungan sukaraja mujahidin RT 1-4
Kelurahan ampenan tengah, kecamatan ampenan
Sebelum kami melakukan proses pengumpulann data dan mencari tahu terkait
dengan masalah kesehatan yang lebih dominan di wilayah kerja Puskesmas ampenan,
kami terlebih dahulu melakukan sosialisasi dengan kader, kepala lingkungan, ketua RT,
tokoh masyarakat dan warga masyarakat itu sendiri. Sosialisasi dengan masyarakat ini
untuk memperoleh informasi awal terkait dengan masalah kesehatan masyarakat di
Wilayah kerja Puskesmas Ampenan, yang memungkinkan kami untuk bisa menarik
kesimpulan terkait dengan masalah kesehatan masyarakat yang lebih dominan terjadi di
lingkungan sukaraja mujahidin, sehingga harapannya kami bisa membantu dalam hal
pencegahan dan penatallaksanaan terkait masalah kesehatan masyarakat yang terjadi.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan ini, akan didapatkan data-data awal tentang berbagai
masalah kesehatan masyarakat yang lebih dominan teerjadi di wilayah kerja
puskesmas ampenan dan terciptanya sosialisasi (hubungan kerjasama antara
mahasiswa praktek dan masyarakat).
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pertemuan ini, masyarakat di wilayah kerja Puskesamas
Ampenan :
1) Melakukan identifikasi pengkajian data demografi, kesehatan umum dan
pelayanan social, lingkungan fisik, status ekonomi masyarakat, tingkat
keamanan dan transportasi, tingkat keikutsertaan dalam politik dan
pemerintahan masyarakat, system komunikasi, tingkat pendidikan, pola
rekreasi masyarakat, kesehatan remaja, kesehatan ibu dan anak, program KB
(keluarga berencana), kesehatan lansia, dan sarana penunjang di lingkungan
Sukaraja Mujahidin.
2) Merumuskan analisis permasalahan diagnosis dari temuan data dan kondisi
realitas tingkat keadaan kesehatan masyarakat di lingkungan Sukaraja
Mujahidin
3) Menyusun rencana pemecahan masalah kesehatan komunitas di lingkungan
Sukaraja Mujahidin
4) Melakukan berbagai program kerja terkait solusi kesehatan untuk
menyelesaikan persoalan kesehatan secara bersama-sama di lingkungan
Sukaraja Mujahidin
5) Melakukan evaluasi dan follow up terkait perubahan dan perkembangan
masalah kesehatan di lingkungan Sukaraja Mujahidin
BAB II
KONSEP TEORI

2.1 Keperawtan Komunitas


Definisi keperawatan kesehatan komunitas menurut American Public Health
Association (2004) yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori keperawatan
profesional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pada keseluruhan komunitas.
Menurut WHO (1974) keperawatan komunitas mencakup perawatan kesehatan keluarga
(nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu
masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatannya sendiri, serta memecahkan masalah
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka
meminta bantuan pada orang lain.
Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi kesehatan
populasi menggunakan pengetahuan keperawatan, sosial dan ilmu kesehatan masyarakat
(American Public Health Association, 1996). Praktik yang dilakukan berfokus pada
populasi dengan tujuan utama promosi kesehatan dan mencegah penyakit serta kecacatan
untuk semua orang melalui kondisi yang dicipakan dimana orang bisa menjadi sehat.
Perawat kesehatan komunitas bekerja untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, komunitas dan populasi melalui fungsi inti dari pengkajian, jaminan dan
kebijakan pengembangan (IOM, 2003). Fungsi inti 7 diaplikasikan dalam cara sistematik
dan komprehensif. Proses pengkajian meliputi identifikasi kepedulian, kekuatan dan
harapan populasi dan dipandu dengan metode epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui
regulasi, advokasi pada penyedia layanan kesehatan profesional lain untuk memenuhi
kebutuhan layanan yang dikehendaki populasi, koordinasi pelayanan komunitas atau
ketentuan langsung pelayanan.
2.2 Agregat Keperawatan Komunitas
2.2.1 Anak
Secara umum dikatakan anak adalah seorang yang dilahirkan dari perkawinan
anatar seorang perempuan dengan seorang laki-laki dengan tidak menyangkut bahwa
seseorang yang dilahirkan oleh wanita meskipun tidak pernah melakukan pernikahan
tetap dikatakan anak. Anak juga merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi baru
yang merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi
pembangunan Nasional.Anak adalah asset bangsa.Masa depan bangsa dan Negara
dimasa yang akan datang berada ditangan anak sekarang.Semakin baik keperibadian
anak sekarang maka semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa.Begitu pula
sebaliknya, Apabila keperibadian anak tersebut buruk maka akan bobrok pula
kehidupan bangsa yang akan datang.
Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak merupakan masa
yang panjang dalam rentang kehidupan.Bagi kehidupan anak, masa kanak-kanak
seringkali dianggap tidak ada akhirnya, sehingga mereka tidak sabar menunggu saat
yang didambakan yaitu pengakuan dari masyarakat bahwa mreka bukan lagi anak-
ank tapi orang dewasa.
Menurut Hurlock (1980), manusia berkembang melalui beberapa tahapan yang
berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam tempo perkembangan y6ang
tertentu, terus menerus dan dalam tempo perkembangan yang tertentu dan bias
berlaku umum. Untuk lebih jelasnya tahapan perkembangan tersebut dapat dilihat
pada uraian tersebut: – Masa pra-lahir : Dimulahi sejak terjadinya konsepsi lahir –
Masa jabang bayi : satu hari-dua minggu. – Masa Bayi : dua minggu-satu tahun. –
Masa anak : – masa anak-anak awal : 1 tahun-6 bulan, Anak-anak lahir : 6 tahun-
12/13 tahun. – Masa remaja : 12/13 tahun-21 tahun – Masa dewasa : 21 tahun-40
tahun. – Masa tengah baya : 40 tahun-60 tahun. – Masa tua : 60 tahun-meninggal.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada agregat anak adalah akan memberikan
penyuluhan terkait dengan PHBS.
2.2.2 Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak.
Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Dalam
mempelajari perkembangan remaja, remaja dapat didefinisikan secara biologis
sebagai perubahan fisik yang ditandai oleh permulaan pubertas dan penghentian
pertumbuhan fisik; secara kognitif, sebagai perubahan dalam kemampuan berpikir
secara abstrak atau secara sosial, sebagai periode persiapan untuk menjadi orang
dewasa. Perubahan pubertas dan biologis utama termasuk perubahan pada organ
seks , tinggi, berat, dan massa otot, serta perubahan besar dalam struktur otak.
Kemajuan kognitif mencakup peningkatan pengetahuan dan kemampuan berpikir
secara abstrak dan bernalar secara lebih efektif.
Pubertas adalah periode beberapa tahun di mana pertumbuhan fisik yang cepat
dan perubahan psikologis, yang memuncak pada kematangan seksual. Usia rata-rata
mulai pubertas adalah 11 untuk anak perempuan dan 12 untuk anak laki-laki. Jadwal
individu setiap orang untuk pubertas dipengaruhi terutama oleh faktor keturunan ,
meskipun faktor lingkungan, seperti diet dan olahraga, juga mengerahkan beberapa
pengaruh.  Faktor-faktor ini juga dapat menyebabkan pubertas sebelum waktunya
dan tertunda .
Beberapa bagian terpenting dari perkembangan pubertas melibatkan
perubahan fisiologis yang khas dalam tinggi, berat badan, komposisi tubuh individu,
dan sistem peredaran darah dan pernapasan . Perubahan ini sebagian besar
dipengaruhi oleh aktivitas hormonal. Hormon memainkan peran organisasional,
membuat tubuh berperilaku dengan cara tertentu begitu pubertas dimulai,  dan peran
aktif, merujuk pada perubahan hormon selama masa remaja yang memicu perubahan
perilaku dan fisik. Pubertas terjadi melalui proses panjang dan dimulai dengan
lonjakan produksi hormon, yang pada gilirannya menyebabkan sejumlah perubahan
fisik. Ini adalah tahap kehidupan yang ditandai dengan penampilan dan
perkembangan karakteristik seks sekunder (misalnya, suara yang lebih dalam dan
tumbuh jakun yang lebih besar pada anak laki-laki, dan perkembangan payudara
serta pinggul yang lebih melengkung dan menonjol pada anak perempuan) dan
perubahan kuat dalam keseimbangan hormon menuju dewasa.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada agregat remaja adalah akan
memberikan penyuluhan terkait dengan kesehatan reproduksi.
2.2.3 Dewasa
Dewasa melambangkan segala organisme yang telah matang yang lazimnya
merujuk pada manusia yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau
wanita. Saat ini, Istilah dewasa dapat didefinisikan dari aspek biologi yaitu sudah
akil baligh, hukum sudah berusia 16 tahun ke atas atau sudah menikah, menurut
Undang-undang perkawinan yaitu 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita
dan karakter pribadi yaitu kematangan dan tanggung jawab. Berbagai aspek
kedewasaan ini sering tidak konsisten dan kontradiktif. Seseorang dapat saja dewasa
secara biologis, dan memiliki karakteristik perilaku dewasa, tetapi tetap
diperlakukan sebagai anak kecil jika berada di bawah umur dewasa secara hukum.
Sebaliknya, seseorang dapat secara legal dianggap dewasa, tetapi tidak memiliki
kematangan dan tanggung jawab yang mencerminkan karakter dewasa. "Dewasa"
kadang juga berarti "tidak dianggap cocok untuk anak-anak", terutama sebagai suatu
eufimisme yang berkaitan dengan perilaku seksual, seperti hiburan dewasa, video
dewasa, majalah dewasa, serta toko buku dewasa. Tetapi, pendidikan orang dewasa
hanya berarti pendidikan untuk orang dewasa, dan bukan spesifik pendidikan seks.
Dalam bidang ilmu psikologi, dewasa adalah periode perkembangan yang
bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang
berakhir pada usia tigapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian
pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karier, dan bagi banyak orang, masa
pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai
keluarga, dan mengasuh anak anak.
2.2.4 Lansia
Masa 1lanjut usia (lansia) atau menua meru-pakan tahap paling akhir dari
siklus kehidupan seseorang. WHO (2009) menya-takan masa lanjut usia menjadi
empat golongan, yaitu usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun, lanjut usia
(elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75–90 tahun dan usia sangat tua (very old)
di atas 90 tahun. Menurut Setyonegoro (dalam Efendi, 2009) lanjut usia (getriatric
age) dibagi menjadi 3 batasan umur, yaitu young old (usia 70-75 tahun), old (usia
75-80 tahun), dan very old (usia > 80 tahun). Berdasarkan berbagai pendapat di atas,
dapat disimpulkan bahwa lansia merupakan seseorang yang berusia di atas 60 tahun.
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2013, proporsi
populasi penduduk berusia lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi
dunia dan akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup.
Jumlah lansia tahun 2009 telah mencapai 737 juta jiwa dan sekitar dua pertiga dari
jumlah lansia tersebut tinggal di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Diproyek-sikan pada tahun 2020 populasi lansia meningkat 7,2%, hampir sepadan
dengan proporsi lansia di negara-negara maju saat ini (Tamher, 2009).
Adapaun kegiatan yang akan di lakukan pada agregat lansia adalah melakukan
senam lansia.

2.3 Konsep Transkultural Keperawatan dan Penerapan Dalam Masyarakat Setempat


Transcultural Nursing  adalah  suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan
praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan
menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan
ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya
kepada manusia (Leininger, 2002). Leininger mengartikan paradigma keperawatan transcultural sebagai
cara pandang,keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai
dengan latar belakang budaya terhadap empat konsepsentral keperawatan yaitu : manusia, sehat, lingkungan
dan keperawatan.
Tujuan penggunaan keperawatan transkultural ialah untuk mengembangkan sains dan pohon
keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang spesifik dan universal.
Kultur spesifik adalah kultur yang dalam norma-norma spesifik yang tidak dimiliki kelompok lain, seperti
bahasa. Sedangkan kultur universal adalah nilai dan norma yang diyakini dan dilakukan oleh hamper semua
kelompok seperti melakukan Olahraga atau mengkonsumsi minuman menyehatkan seperti teh yang
diyakini untuk menyehatkan (Leininger,2002).
Di bagian lain yang dalam konteks yang sama, masyarakat setempat di Lingkungan Sukaraja
Mujahidin, Ampenan Tengah, dihuni oleh kebanyakan suku sasak. Suku sasak adalah suku asli Pulau
Lombok. Di lingkungan tersebut, ada juga suku lain misalnya suku mbojo yang berasal dari Bima. Orang –
orang sasak ialah orang yang terbuka, egaliter, terbukti bahwa mereka dapat menerima suku lain dan hidup
harmonis meskipun ada perbedaan budaya dan keyakinan, sama halnya dengan suku lainnya di nusantara.
BAB III
HASIL PENGUMPULAN DATA

3.1 Pengkajian

Lokasi pengamatan: wilayah kerja Puskesmas Ampenan

3.1.1 Data demografi


1) Distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
A. Distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin Kelurahan Bintaro:
UMUR Sukaraja majahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Tiuur
angk Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase
Jenis kelamin a Presentase
0-1 laki-laki 19 1.78% 17 1.78% 13 3,25% 52 4%
  Perempuan 21 1.97% 19 1.97% 24 6,01%
2-5 laki-laki 29 2.72% 44 2.72% 30 7,51%
  Perempuan 27 2.53% 32 2.53% 37 9,27%
6-12 laki-laki 94 8.80% 98 8.80% 60 15,03% 230 18%
  Perempuan 75 7.02% 85 7.02% 42 10,6%
13-18 laki-laki 54 5.06% 84 5.06% 17 4,26% 936 75%
  Perempuan 57 5.34% 82 5.34% 33 8,27%
19-35 laki-laki 126 11.80% 259 11.80% 30 7,51%
  Perempuan 156 14.61% 329 14.61% 36 9,02%
36-54 laki-laki 134 12.55% 226 12.55% 24 6,01%
  Perempuan 147 13.76% 222 13.76% 30 7,51%
>55 Laki-laki 68 6.36% 84 6.37% 10 2.50%
Perempuan 61 5.71% 85 5.71% 13 3.25%
Total 1068 100% 1.649 100% 399 100%
B. Distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin Kelurahan Bintaro:

UMUR Bintaro Dende Seleh Pondok Perasi Bugis Telaga Mas


angk Angka Persentase Angka PersentaseAngka Persentase Angka Persentase
Jenis kelamin a Presentase
0-1 laki-laki
  Perempuan
2-5 laki-laki
  Perempuan
6-12 laki-laki
  Perempuan
13-18 laki-laki
  Perempuan
19-35 laki-laki
  Perempuan
36-54 laki-laki
  Perempuan
>55 Laki-laki
Perempuan
Total
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari jumlah distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin sebesar di
wilayah sukaraja mujahidin 1068 jiwa, dengan jumlah terbanyak pada kelompok usia 36-54 tahun. (281 jiwa atau 226,31%) dengan
jenis kelamin laki-laki sebanyak 134 jiwa (12,55%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 147 jiwa (13,76%). Kemudian di wilayah
melayu tengah terdapat 1.649 jiwa, dengan jumlah terbanyak pada usia kelompok usia 19-35 tahun (582 jiwa dengan persentasi
26,41%) dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 259 jiwa (11.80%) dan perempun berjumlah 329 (14,61%). Dan jumlah penduduk
di wilayah pintu air berjumlah 399 jiwa dengan jumlah terbanyak di usia 6-12 tahun yakni sebnayak 102 jiwa, dengan jumlah laki-
laki sebanyak 60 jiwa (15,03%) dan perempuan 42 jiwa (10,6%)
Berdasarkan hasil validasi (observasi yang dilakukan kelompok) ditemukan penduduk paling banyak yang ditemui adalah pada usia
dewasa di wilayah sukaraja mujtahidin, dan melayu tengan sedangkan di wilayah pintu air penduduk terbanyak ialah anak.
2) Distribusi penduduk menurut pendidikan
A. Distribusi penduduk menurut pendidikan Kelurahan Ampenan Tengah
Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Tiuur
Pendidikan Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka persentase Angka presentase Angka Presentasi
Tidak sekolah 3 0.89 4 3.2% 3 8,8%
10 1.89%
Belum tamat SD 12 3.55% 12 7.57% 3 2.4% 6 17,6%
Tamat SD 83 27 21.6%
24.56% 80 24.56%
Tamat SLTP 83 36 28.8% 4 11,8%
24.56% 120 81.56%
Tamat SLTA 101 52 41.6% 21 61,8%
29.88% 90 45.88%
PT 56 3 2.4% - -
16.57% 48 25.57%
Jumlah 338 125 100% 34 100%
100.00% 370 100.00%

B. Distribusi penduduk menurut pendidikan Kelurahan Bintaro


Bintaro Dende Seleh Pondok Perasi Bugis Telaga Mas
Pendidikan Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase
Tidak sekolah
Belum tamat SD
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
PT
Jumlah
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasrkan tabel diatas dapat diketahui dari jumlah distribusi penduduk di wilayah sukaraja mujahidin, melayu tengah,
dan pintu air. Berikut merupakan data penduduk berdasarkan pendidikan sebesar 833, pendidikan penduduk di wilayah sukaraja
mujahidin yang tertinggi ialah tamat SLTA yang berjumlah 101 dengan persentase 29,88%, sedangkan yang paling sedikit pada
pendidikan tidak sekolah dengan jumlah 3 dengan persentase 0,89%. Sedangkan pada wilayah melayu tengah pendidikan tertinggi
ialah tamat SLTP yang berjumlah 120 dengan persentasi 81.56%, sedangkan yang paling sedikit pada pendidikan tidak sekolah
yakni berjumlah 10 dengan persentasi 1,89%. Dan pada wilayah pintu air terdapat penduduk yang berpendidikan tamat SLTA
dengan jumlah 52 dengan persentasi 6,24% Dan pendidikan paling sedikit ialah belum tamat SD dan perguruan tinggi sebanyak 3
dengan persentasi 0,37%

3) Distribusi KK menurut jenis pekerjaan


A. Distribusi KK menurut jenis pekerjaan kelurahan Ampenan Tengah
Sukaraja Mujahidin, Melayu Tengah, Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Tiuur
Pekerjaan Angka Persentase Angka persentase Angka presentase Angka Presentasi
Dagang 42 13,13% 6 17,6%
PNS 27 8,44% - -
Pegawai Swasta 45 14,6% - -
Wiraswasta 5 1,56% 3 8.8%
Pensiun 26 8,13% - -
Bekerja lepas 127 25,69% - -
Lainnya 71 22,19% 24 70,5%
Tidak bekerja 57 17,81% 1 2,9%

B. Distribusi KK menurut jenis pekerjaan kelurahan Bintaro


Bintaro Dende Seleh Pondok Perasi Bugis Telaga Mas
Pekerjaan Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase
Dagang
PNS
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Pensiun
Bekerja lepas
Lainnya
Tidak bekerja

4) Distribusi penduduk menurut agama :


A. Distribusi penduduk menurut agama kelurahan Ampenan Tengah

Agama Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Barat
Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka persentase Angka Presentasi
Islam 3.339 99.94% 1.538 92.50% 398 99,74% 34 100%
Kristen 2 0.06% 111 1.06% 1 0,25% - -
JUMLAH 3.341 100.00% 1.649 100.00% 399 100% 34 100%

B. Distribusi penduduk menurut agama kelurahan Bintaro


Agama Dende Seleh Pondok Perasi Bugis Bintaro Telaga Mas
Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase
Islam
Kristen
JUMLAH
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari jumlah distribusi penduduk menurut agama di wilayah sukaraja mujahidin,
melayu tengah dan pintu air sebesar 5. 389, yang memiliki jumlah terbanyak ialah agama islam yang berjumlah 5.275 dengan
persentase 99.97%, sedangkan yang paling sedikit pada agama kristen dengan jumlah 114 dengan persentase 1,03%.
Berdasarkan hasil validasi observasi yang dilakukan kelompok ditemukan bahwa penduduk lebih memilih untuk solat dirumah
dibandingkan dengan solat berjamaanh di masjid.

3.1.2 Data lingkungan fisik


1) Struktur bangunan Perumahan
A. Struktur bangunan perumahan Lingkungan Ampenan Tengah

Struktur Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Timur
Bangunan Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persenase Angka Persentas Angk Persentase Angka Persentase
e a
Permanen 130 31.63% 156 75,20% 70 64,81%
Semi 20,3%
68 60.47% 50 25.34% 22
Permanen
Tidak 14,8%
17 7.91% 9 3,84% 16
Permanen
JUMLAH 215 100% 215 100% 108 100%

B. Struktur bangunan perumahan Lingkungan Bintaro

Struktur Dende Seleh Pondok Perasi Bugis Bintaro Telaga Mas


Bangunan Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase
Permanen
Semi
Permanen
Tidak
Permanen
JUMLA
H
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui struktur bangunan sebesar 215 untuk wilayah sukaraja mujahidin dan melayu tengah
sedangkan pada wilayah pintu air diketahui sruktur bangunan sebesar 108, struktur bangunan yang lebih dominan di wilayah sukaraja
mujahid, melayu tengah dan pintu air adalah bangunan permanen, yakni 130 bangunan [ermanen pada wilayah sukaraja mujahidin,
156 bangunan permanen pada wilayah melayu tengah, dan 70 bangunan permanen pada wilayah pintu air.
Berdasarkan hasil validasi observasi yang dilakukan kelompok ditemukan rumah penduduk yang paling banyak ditemui adalah
rumah permanen.

2) Distribusi KK menurut status kepemilikan rumah


A. Distribusi KK menurut status kepemilikan rumah Lingkungan Ampenan Tengah
KEPEMILIKAN Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Timur
RUMAH Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persenase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persenase
Rumah Sendiri 168 78.14% 155 75,20% 105 97,2%
Kontrak 47 21.86% 60 46.34% 3 2,7%
JUMLAH 215 100.00% 215 100% 108 100%

B. Distribusi KK menurut status kepemilikan rumah Lingkungan Bintaro


KEPEMILIKAN Dende Seleh Pondok Perasi Bugis Bintaro Telaga Mas
RUMAH Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase
Rumah Sendiri
Kontrak
JUMLAH

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi KK menurut status kepemilikan rumah sebesar 538, yang memiliki jumlah
terbanyak rumah sendiri 428 dengan persentase…., sedangkan yang paling sedikit kontrak 110 dengan persentase …..
Berdasarkan hasil validasi observasi yang dilakukan kelompok ditemukan penduduk yang paling banyak ditemui memiliki rumah
sendiri.
3) Distribusi menurut keadaan lantai rumah
A. Distribusi menurut keadaan lantai rumah di Lingkungan Ampenan tengah
KEADAAN Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Timur
LANTAI Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persenase
Keramik 180 83.72% 155 75,20% 105 97,2%
Semen 35 16.28% 60 46.34% 3 2,7%
JUMLAH 215 100.00% 215 100% 108 100%

B. Distribusi menurut keadaan lantai rumah di Lingkungan Bintaro


KEADAAN Dende Seleh Pondok Perasi Bugis Bintaro Telaga Mas
LANTAI Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase
Keramik
Semen
JUMLAH
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi keadaan lantai rumah sebesar 538, yang memiliki jumlah terbanyak keramik
440 dengan persentase 81,8% sedangkan yang paling sedikit semen 98 dengan persentase 18,2%
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan kelompok ditemukan keadaan lantai paling banyak menggunakan keramik.
4) Sumber air bersih:
SUMBER Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Timur
AIR Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persenase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentasi
PDAM 208 81.9% 212 75,20% 108 100%
Sumur 46 13.08% 3 0,19% 0 -
JUMLAH 254 100.00% 215 100% 108 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sumber air bersih sebesar 577, yang memiliki jumlah terbanyak PDAM 528 dengan
persentase sedangkan yang paling sedikit sumur 49 dengan persentase 91,5%
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh kelompok ditemukan penduduk yang paling banyak menggunakan PDAM.
5) Pembuangan sampah:
PEMBUANGAN Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Timur
SAMPAH Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentasi
Milik sendiri 261 100% 215 75,20% 108 100%
Tidak milik 0 -
sendiri 0 0.0% 0 0,0%
JUMLAH 261 100.00% 215 100% 108 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pembuangan sampah sebesar 584 yang memiliki jumlah terbanyak tidak ada 584 dengan
persentase 100% sedangkan yang paling sedikit ada dengan persentase 100%
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh kelompok ditemukan penduduk paling banyak membuang sampah disungai.
6) Sistem pembuangan kotoran manusia:
KEPEMILIKAN Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Timur
KAMAR MANDI Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persenase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persenase
Ada 258 98.85% 262 98,62% 108 100%
Numpang 3 1.14% 0 0,0% 0
JUMLAH 261 100.00% 215 100% 108 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sistem pembuangan kotoran manusia sebesar 268, yang memiliki jumlah terbanyak
ada 265 dengan persentase 98,8% sedangkan yang paling sedikit 3 dengan persentase 1,1%
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh kelompok ditemukan banyak penduduk yang memiliki kepemilikan kamar mandi.
7) Kondisi kesehatan umum dan pelayanan sosial
 Sarana kesehatan terdekat yang ada dilingkungan sukaraja mujahidin adalah posbindu.
 Jika salah satu anggota keluarga sakit dibawa ke puskesmas.
 Fasilitas sosial yang terdekat adalah taman bermain.

3.1.3 Ekonomi
1) Sarana ekonomi yang terdekat dengan lingkungan sukaraja mujahidin adalah pasar rakyat.
2) Jaminan kesehatan KK:
JAMINAN Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Timur
KESEHATAN Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
KK
PBI 131 60.93% 262 98,62% 106 98,14%
non PBI 70 32.56% 53 42,70% 0 -
ASKES 1 0.47% 3 1,24% 0 -
Umum 13 6.05% 28 13, 21% 6 1,86%
JUMLAH 215 100.00% 346 100% 108 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jaminan kesehatan KK sebesar 673 , yang memiliki jumlah terbanyak PBI 499 dengan
persentase 74,1% sedangkan yang paling sedikit ASKES 4 dengan persentase 0,59%

3.1.4 Keamanan dan transfortasi


1) Sarana keamanan yang terdapat pada lingkungan sukaraja mujahidin, melayu tengah dan pintu air adalah siskamling.
2) Jenis transportasi yang biasa digunakan masyarakat adalah sepeda motor.
3) Kondisi jalan yang terdapat pada lingkungan sukaraja mujahidin, melayu tengah, pintu air adalah jalanan aspal.

3.1.5 Rekreasi
1) Fasilitas rekreasi yang terdapat pada lingkungan sukaraja mujahidin ialah taman bermain. Sedangkan pada wilayah melayu tengah
dan pintu air tidak erdapat fasilitas rekreasi.
2) Tempat rekreasi yang biasa dikunjungi masyarakat sukaraja mujahidin, melayu tengah dan pintu air adalah pantai dan taman bermain.

3.1.6 Data KIA-KB


1) Status gizi ibu hamil yang biasanya pada lingkungan sukaraja mujahidin, melayu tengah dan pintu air terbilang baik, dikarenakan ibu
hamil rutin melakukan posyandu ibu hamil dan melakukan pengecekan keadaan kehamilan pada puskesmas terdekat.
2) Ditribusi bayi menurut tempat dilahirkan umumnya dilakukan pada puskesmas terdekat yakni puskesmas ampenan.
3) Distribusi PUS non akseptor KB menurut alasannya:
Distribusi PUS Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Timur
non akseptor KB Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
Ingin anak ditunda 1 3.45% 7 5,62% 27 17,19%
Ingin anak segera 23 79.31% 128 82.72% 125 79,61%
Tidak ingin anak lagi 5 17.24% 3 7, 64 5 3,18%
JUMLAH 29 100.00% 138 100% 157 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi PUS dan akseptor KB sebesar 324, yang memiliki jumlah terbanyak ingin anak
segera 276 dengan persentase 85,18% sedangkan yang paling sedikit ingin anak ditunda 35 dengan persentase 10,8%.

4) Distribusi PUS Akseptor KB menurut jenis alat kontrasepsi yang digunakan:


Distribusi PUS non akseptor
KB ANGKA PRESENTASE
Kondom 10 7.52%
Suntik 82 61.65%
Implant 8 6.02%
MOW 3 2.26%
MOP 0 0.00%
pil KB 7 5.26%
IUD 23 17.29%
JUMLAH 133 100.00%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi PUS akseptor KB menurut jenis alat kontrasepsi sebesar 133, yang memiliki
jumlah terbanyak suntik 82 dengan persentase 61,65%, sedangkan yang paling sedikit MOP 0 dengan persentase 0,00%.
5) Distribusi Frekuensi ibu menyusui
FREKUENSI Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Timur
MENYUSUI Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
Menyusui 100 100,0% 89 89% 85 85%
Tidak 0 0% 15 15%
Menyusui 11 11%
JUMLAH 100 100% 100 100% 100 100%

.
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi ibu menyusui terbanyak pada wilayah sukarja mujahidin yakni 100,
sedangkan wilayah ya paling sedikit menyusui adalah di wilayah pintu air yakni sebanyak 85.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa penduduk dan ketua kader dilingkungan sukaraja mujahidin,
melayu tengah dan pintu air didapatkan hasil paling banyak menyusui.

6) Distribusi Frekuensi Istirahat selalu dijaga (siang dan malam).

FREKUENSI Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Timur
ISTIRAHAT Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
Isirahat 100 100,0% 100 100%
dijaga 100 100%
Istirahat tidak 0 0% 0% 0%
dijaga 0% 0%
JUMLAH 100 100% 100 100% 100 100%
Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi istirahat selalu dijaga sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak
istirahat dijaga 100 dengan persentasi 100,0%, sedangkan yang paling sedikit istirahat tidak dijaga 0 dengan persentase 0,00%.
7) Distribusi Frekuensi Olahraga:
AKTIFITAS Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Timur
OLAHRAGA Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
Olahraga 40 40,0% 30% 30,0%
teratur 50 50,0%
Tidak pernah 60 60,0% 70% 70,0%
olahraga 50 50,0%
JUMLAH 100 100% 100 100% 100 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi olahraga sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak tidak
olahraga 60 dengan persentase 60% diwilayah sukaraja mujahidin sedangkan yang paling sedikit olahraga berada di wilayah pintu air
sebanyak 30 dengan persentase 30,0%.
8) Distribusi Frekuensi usia kehamilan:
USIA Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Timur
KEHAMILAN Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
Melahirkan 9 100 100,0% 100 100,0% 100 100,0%
bulan
Melahirkan < 9 0 0% 0 0% 0 0%
bulan
JUMLAH 100 100% 100 100% 100 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi usia melahirkan sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak
melahirkan 9 bulan dengan persentase 100,0 %, sedangkan yang paling sedikit melahirkan </> 9 bulan dengan persentase 0%.
9) Distribusi Frekuensi Penolong persalinan:

PENOLONG Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja Timur
Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentasi Angka Persentase
Tenaga Kesehatan 100 100,0% 100 100,0% 100 100,0%
Non Tenaga 0 0% 0 0% 0 0%
Kesehatan
JUMLAH 100 100% 100 100% 100 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi penolong persalinan sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak
tenaga kesehatan 100 dengan persentase 100,0 %, sedangkan yang paling sedikit non kesehatan 0 dengan persentase 0%

10) Distribusi Frekuensi Kesulitan Persalinan:


KESULITAN Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase
Kesulitan 100 100,0% 100 100,0% 100 100,0%
Tidak kesulitan 0 0% 0 0% 0 0%
JUMLAH 100 100% 100 100%
100 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi kesulitan persalinan sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak
kesulitan 100 dengan persentase 100,0 %, sedangkan yang paling sedikit tidak kesulitan 0 dengan persentase 0%.
11) Distribusi Frekuensi cara Persalinan:
Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
PERSALINAN
Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase
Kesulitan 100 100,0% 100 100,0% 100 100,0%
Tidak kesulitan 0 0% 0 0% 0 0%
JUMLAH 100 100% 100 100% 100 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi cara persalinan sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak
normal 100 dengan persentase 100,0 %, sedangkan yang paling sedikit tidak normal 0 dengan persentase 0%.

3.1.7 BALITA
1) Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi:
JENIS Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
KELAMIN Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase
Laki 26 38,0% 14 73,68% 5 41,66%
Perempua 43 62,0% 5 26,31% 7 58,33%
n
JUMLAH 69 100% 19 100% 12 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi jumlah bayi sebesar 100, yang memiliki jumlah terbanyak
perempuan 55, sedangkan yang paling sedikit laki-laki 45.
2) Distribusi Frekuensi kepemilikan KMS:
Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
KMS
Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentase
Memiliki 50 50,0% 8 14,5% 5 8,6%
Tidak 50 50,0% 47 85,45% 53 91,3%
Memiliki
JUMLAH 100 100% 55 100% 58 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi kepemilikan KMS terbanyak di wilayah sukaraja mujahidin sebesar
100, sedangkan untuk wilayah melayu tengah kepemilikan KMS sebesar 8 dengan persentase 14,5% dan pintu air yang memiliki
KMS sebesar 5 dengan persentase 8,6%.
3) Distribusi Frekuensi Bisa baca KMS:
Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
MEMBACA
Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
Bisa baca 100 100,0% 50 12,19% 0 0,0%
Tidak bisa baca 0 0% 360 87,8% 399 25,0%
JUMLAH 100 100% 410 100% 399 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi bisa baca KMS di wilayah sukaraja mujahidin sebesar 100,
sedangkan di wilayah melayu tengah terdapat 50 orang yang bias membaca KMS dan sebagian besar di wilayah pintu air tidak bias
membaca KMS.
4) Distribusi Frekuensi Status Gizi:
STATUS Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
Normal 94 94,0% 100 66,6% 399 25,0%
Tidak Normal 6 6,0% 50 33,3% 0 0,0%
JUMLAH 100 100% 150 100% 399 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi status gizi di wilayah sukaraja mujahidin terdapat 94 orang yang
memiliki status gizi normal, sedangkan di wilayah melayu tengah terdapat 100 orang yang memiliki status gizi normal dan di wilayah
pintu air terdapat 399 orang yang memiliki status gizi normal.

5) Distribusi Frekuensi Kepatuhan Imunisasai:


Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
IMUNISASI
Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
Patuh 100 100,0% 19 66,6% 37 100,0%
Tidak Patuh 0 0% 0 33,3% 0 0,0%
JUMLAH 100 100% 37
19 100% 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi kepatuhan imunisasi di wilayah sukaraja mujahidin sebesar 100,0% sedangkan
di wilayah melayu tengah yang patuh untuk imunisasi adalah sebesar 19 dengan persentase 66,6%, sedangkan jumlah yang patuh
untuk melakukan imunisai di wilayah pintu air sebanyak 37 dengan persentase 100,0%.

6). Distribusi Frekuensi Balita:


JENIS Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
KELAMIN Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
Laki laki 5 10,0% 19 66,6% 37 100,0%
Perempua 43 90.0% 0 33,3% 0 0,0%
n
JUMLAH 48 100% 19 100% 37 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi frekwensi balita di wilayah sukaraja mujahidin sebesar 48 yang memiliki
jumlah terbanyak perempuan 43 dengan persentase 90,0%, sedangkan yang paling sedikit tidak perempuan 5 dengan persentase
10,0%. Frekuensi balita di wilayah melayu tengah adalah 19 yang memiliki umlah terbanyak adalah laki-laki yakni 19 balita dan
balita perempuan adalah 0. Dan di wilayah pintu air frekuensi balita adalalah 37 dengan jumlah balita berjenis kelamin laki-laki
adalah 37 dan perempuan 0.

3.1.8 Kepatuhan pada protokol covid 19


1) Distribusi Pengetahuan tentang covid 19:
Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
PENGETAHUAN
Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
Mengetahui 100 100,0% 100 66,6% 100 100,0%
Tidak Mengetahui 0 0% 0 33,3% 0 0,0%
JUMLAH 100 100% 100 100% 100 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi pengetahuan covid-19 ditiga wilayah di kecamatan apenan tengah sebesar 100
yang memiliki jumlah terbanyak mengtahui 100 dengan persentase 100,0%, sedangkan yang paling sedikit tidak mengetahui dengan
persentase 0,0%
Berdasarkan hasil validasi atau observasi kelompok di dapatkan bahwa penduduk mengerti tentang Covid-19 teteapi tidak
mematuhi protokol kesahatan.
2) Distribusi Kepatuhan pada Protokol covid 19:

Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
KEPATUHAN
Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
Mengetahui 100 100,0% 120 94,48% 138 94,5%
Tidak Mengetahui 0 0% 0 0% 8 5,5 %
JUMLAH 100 100% 127 100% 146 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi kepatuhan pada protokol covi-19 sebesar 100 yang memiliki jumlah terbanyak
patuh melakukan protocol covid yang paling terbanyak ada di wilayah sukaraja mujahidin yakni sebesar 100 dengan persentase
100,0%.
Berdasarkan hasil validasi atau observasi kelompok di dapatkan bahwa penduduk tidak mempunyai tempat mencuci tangan di
depan rumahnya, dan warganya tidak menggunakan masker

3.1.9 Data kesehatan warga menurut kasus terbanyak


1) Distribusi penderita Malaria:

JENIS Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
KELAMIN Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
laki-laki 50 41.67% 35 66,6% 23 62,1%
Perempua 17 33,3% 14 37,9%
n 70 58.33%
JUMLAH 120 100% 52 100% 37 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data penderita malaria ialah 50 untuk jenis kelamin laki-laki dan 70 untuk jenis kelamin
perempuan di wilayah sukarajamujahidin. Pada wilayah melayu tengah terdapat 35 yang berjenis kelamin laki-laki menderita
malaria, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 17 orang yang menderita malaria. Dan pada wilayah pintu air
terdapat 23 orang yang menderita malaria dengan jenis kelamin laki-laki. Dan yang berjenis kelamin perempuan terdapat 14 orang
yang menderita malaria.

2) Distribusi penderita Diare:

JENIS Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
KELAMIN Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persenase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
laki-laki 197 49.75% 23 66,6% 23 62,1%
Perempua 21 33,3% 14 37,9%
n 199 50.25%
JUMLAH 396 100.00% 19 100% 37 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi penderita diare diwilayah sukaraja mujahidin yang berjenis kelmain laki-laki
adalah 197 orang dengan persentase 49,75% dedangkan yang berjenis kelamin perempuan terdapat 199 orang yang menderita diare.
Kemudian di wilayah melayu tengah kejadian diare terbesar terjadi pada jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 23 sedangkan yang
berjeis kelamin perempuan terdapat 21 orang yang menderita diare. Pada wilayah pintu air terdapat kejadian diare terjadi pada jenis
kelamin laki-lai yaknisebesar 23 orang.

3) Distribusi penderita Pneomunia:


JENIS Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
KELAMIN Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
laki-laki 46 51.11% 20 66,6% 19 70,3%
Perempua 5 33,3% 8 29,7%
n 44 48.89%
JUMLAH 90 100.00% 25 100% 27 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui penderita pneomunia sebesar 90 yang memiliki jumlah terbanyak laki-laki 46,
sedangkan yang paling sedikit perempuan 44. Pada wilayah melayu tengah jumlah penderita pneumonia tertinggi ialah berjenis
kelamin laki-laki yakni 20 orang dan jumlah penderia pneumonia dengan jenis kelmain perempuan adalah 5 orang.
4) Distribusi penderita Hipertensi

JENIS Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
KELAMIN Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
laki-laki 0 0% 31 43,66% 18 69,23%
Perempua 40 56,33% 8 30,76%
n 0 0%
JUMLAH 0 0% 71 100% 26 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui penderita hipertensi tertinggi ialah di wilayah melayu tengah dengan jumlah 71 orang,
dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 31 orang dan yang berjenis keamin perempuan adalah 40 orang kemudian unuk wilayah
sukaraja mujahidindan tidak terdapat penderita hipertensi. Dan sebagian besar di wilayah pintu air terdapat penderita hipertensi
sebanyak 18 orang dengan jenis kelamin laki-laki dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 8 orang yang menderita hipertensi.

5) Distribusi penderita ISPA

JENIS Sukaraja Mujahidin Melayu Tengah Pintu Air Sukaraja Barat Melayu Bangsal Sukaraja timur
KELAMIN Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase Angka Persentasi Angka Persentase Angka Persentase
laki-laki 46 51,11% 20 38,46% 36 78,2%
Perempua 32 61,53% 10 21,8%
n 44 48,89%
JUMLAH 90 100% 52 100% 46 100%

Sumber: data kesehatan puskesmas ampenan. 2019.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui penderita ISPA tertinggi ialah di wilayah sukaraja mujahidin yakni sebanyak 90 orang
dengan jenis kelamin laki-laki ialah 46 orang dan yang berjenis kelamin perempuan 44 orang. Pada wilayah melayu tengah jumlah
penderita ISPA sebanyak 52orang dengan jenis kelmain laki-laki 20 orang danyang berjenis kelamin erempuan ialah 32 orang.
Kemudian pada wilayah pimtu air jumlah penderita ISPA sebanyak 46 orang dengan jenis kelamin laki-laki36 orang dan yang
berjenis kelamin perempuan 10 orang.

3.2 ANALISA DATA KEPERAWATAN KOMUNITAS

No Data Etiologi Problem


1 Agregat remaja Kesadaran dan Kurangnya sumber informasi
- Jumlah remaja 111 jiwa pengetahuan yang kurang tentang kesehatan reproduksi
- Tingkat pendidikan tentang kesehatan
remaja yang tamat reproduksi.
SLTA 101 orang
(29,88%)
2 Agregat anak - banyaknya sampah yang Kurangnya pengetahuan
berserakan disungai kesadaran tentang aktivitas
- jumlah anak 56 jiwadian - banyaknya anak-anak fisik
di yang mandi di bantaran
- angka kejadian diare sungai
396 kasus
- banyaknya sampah yang
berserakan disungai
- banyaknya anak-anak
yang mandi di bantaran
sungai

3 Agregat lansia Banyaknya lansia yang Kurangnya kesadaran tentang


tidak memeriksa aktivitas fisik
- jumlah lansia 129 jiwa kesehatannya di posbindu
- kurangnya aktivitas
fisik/olahraga
sebanyak 60 orang
(60%)
3.3 RUMUSAN DIAGNOSA

1) kesiapan peningkatan pengetahuan b/d kurangnya sumber informasi tentang kesehatan reproduksi.
2) Defisit pengetahuan tentang (PHBS) b/d kurang pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
3) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b/d kurangnya kesadaran tentang aktivitas fisik.
3.4 INTERVENSI KEPERAWATAN

No Tujuan Kriteria hasil Rencana Rasional


tindakan
Dx
1 Setelah dilakukan 1. remaja dapat mengetahui 1. penyuluhan 1. dengan
tindakan keperawatan tentang kesehatan reproduksi tentang penyuluhan
selama 2 minggu dari 2. remaja dapat menerapkan kesehatan diharapkan
tanggal 9-22 kesehatan reproduksi reproduksi tingkat
november 2020 pengetahuan dan
harapkapkan: kesadaran akan
1. Informasi yang pentingnya
memadai kesehatan
2. Peningkatan reproduksi
tingkat
pengetahuan

2 setelah dilakukan 1. anak dan ibu megetahui 1. Penyuluhan 1. dengan


tindakan keperawatan tentang PHBS tentang PHBS penyuluhan
selama 2 minggu dari 2. Anak dan ibu menerapkan 2. Mengajarkan diharapkan
tanggal 9-22 PHBS PHBS dengan tingkat
november 2020 baik dan benar pengetahuan dan
harapkapkan: pola hidup
1. peningkatan tingkat bersih dan sehat
pengetahuan dan sikap dapat diterapkan
dalam
kehidupan
sehari-hari
2. agar anak dan
ibu mengikut
dan menerapkan
dengan baik dan
benar
dilingkungan
secara rutin
setelah dilakukan 1. mempertahankan kesehatan 1. senam lansia 1. dengan senam
tindakan keperawatan fisik lansia diharapkan
3 selama 2 minggu dari kesehatan fisik
tanggal 9-22 2. mengurangi stress lansia tidak
november 2020 semakin
harapkapkan: menurun
1. aktivitas fisik
dilakukan secara rutin
2.berkurangnya
keluhan nyeri
persendian

Anda mungkin juga menyukai