Ilmu Tasawuf PDF
Ilmu Tasawuf PDF
A. PENGERTIAN TASAWUF
1. Secara Lughawi
2. Secara Istilah
B. Dasar-dasar Tasawuf
1. Dasar Al-Qur’an
2. Dasar Hadits
BAB 2
BAB 3
SEJARAH PERKEMBANGAN TASAWUF SALAFI (AKHLAQI), FALSAFI,
Dan SYI’I
Dalam sejarah perkembangannya, para ahli membagi tasawuf menjadi dua arah
perkembangan. Ada tasawuf yang mengarah pada teori-teori perilaku; ada pula tasawuf
yang mengarah pada teori-teori perilaku; ada pula tasawuf yang mengarah pada teori-
teori yang begitu rumit dan memerlukan pemahaman yang lebih mendalam. Pada
perkembangannya, tasawuf yang berorientasi ke arah pertama sering disebut sebagai
tasawuf salafi, tasawuf akhlaqi. Tasawuf sunni. Tasawuf jenis ini banyak di
kembangkan oleh kaum salaf. Adapun tasawuf yang berorientasikan ke arah kedua
disebut sebagai tasawuf falsafi. Tasawuf jenis kedua banyak dikembangkan para sufi
yang berlatar belakang sebagai filosof, disamping sebagai sufi.
BAB 4
KERANGKA BERPIKIR IRFANI: DASAR-DASAR FALSAFI AHWAL DAN
MAQAMAT
1. Tobat
2. Zuhud
Secara umum, zuhud dapat di artikan sebagai suatu sikap melepaskan
diri dari rasa ketergantungan terhadap kehidupan duniawi dengan
mengutamakan kehidupan akhirat.
3. Faqr [fakir]
Al-faqr adalah tidak menuntut lebih banyak dari apa yang telah dipunyai
dan merasa puas dengan apa yang sudah dimiliki, sehingga tidak meminta
sesuatu yang lain.
4. Sabar
Menurut Syekh ‘Abdul Qadir Al-Jailani, sabar ada tiga macam, yaitu:
a. Bersabar kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya.
b. Bersabar bersama Allah, yaitu bersabar terhadap ketetapan Allah dan
perbuatan-Nya terhadapmu, dari berbagai macam kesulitan dan
musibah.
c. Bersabar atas Allah, yaitu bersabar terhadap rezeki, jalan keluar,
kecukupan, pertolongan, dan pahala yang dijanjikan Allah di
kampung akhirat.
5. Syukur
Syukur adalah ungkapan rasa terima kasih atas nikmat yang diterima.
Syukur diperlukan karena semua yang kita lakukan dan miliki di dunia adalah
berkat karunia Allah.
6. Rela [Rida]
Rida’ berarti menerima dengan rasa puas terhadap apa yang di
anugerahkan Allah SWT. Orang yang rela mampu melihat hikmah dan kebaikan
di balik cobaan yang diberikan Allah dan tidak berburuk sangka terhadap
ketentuan-Nya.
7. Tawakal
Hakikat tawakal adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah ‘Azza
wa Jalla, membersihkannya dari ikhtiar yang keliru, dan tetap menapaki
kawasan-kawasan hukum dan ketentuan. Tawakal merupakan gambaran
keteguhan hati dalam menggantungkan diri hanya kepada Allah.
BAB 5
HUBUNGAN TASAWUF DENGAN ILMU KALAM, FILSAFAT, FIQH, Dan
ILMU JIWA
A. KETERIKATAN ILMU TASAWUF DENGAN ILMU KALAM
Ilmu kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang banyak mengedepankan
pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam Tuahan. Persoalan-persoalan kalam
ini biasanya mengarah sampai pada perbincangan yang mendalam dengan dasar-
dasar argumentasi, baik rasional [aqliyah] maupun naqliyah.
Dalam kaitannya dengan ilmu kalam, ilmu tasawuf mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1. Sebagai pemberi wawasan spritual dalam pemahaman kalam.
2. Berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf.
3. Berfungsi sebagai pemberi kesadaran rohaniah dalam perdebatan-
perdebatankalm.
2. Tahalli
Tahalli adalah upaya mengisi atau menghiasi diri dengan jalan
membiasakan diri dengan sikap, perilaku, dan akhlak terpuji.
3. Tajalli
Untuk pemantapan dan pendalaman materi yang telah dilalui pada fase
tahalli rangkaian pendidik akhlak disempurnakan pada fase tajalli.kata tajalli
bermakna terungkapnya nur ghaib.
A. HAKIKAT ‘IRFAN
Secara etimologis, kata ‘irfan merupakan kata jadian [mashdar] dari kata ‘arafa’
[mengenal/pengenalan]. Adapun secara terminologis. ‘irfan diidentikan dengan
makrifat sufistik. Orang yang ‘irfan/makrifat kepada Allah adalah yang benar-benar
mengenal Allah melalui dzauq dan kasyf [ketersingkapan]. Ahli ‘irfan adalah orang
yang bermakrifat kepada Allah.
BAB 8
TASAWUF FALSAFI
BAB 9
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TAREKAT
A. PENGERTIAN TAREKAT
Asal kata “tarekat” dalam bahasa Arab ialah ”thariqah” yang berarti jalan,
keadaan aliran atau garis pada sesuatu. Tarekat adalah “jalan” yang ditempuh para
sufi dan dapat digambarkan sebagai jalan yang berpangkal dari syariat, sebab jalan
utama disebut syar’, sedangkan anak jalan disebut thariq. Kata turunan ini
menunjukkan bahwa menurut anggapan para sufi, pendidikan mistik merupakan
cabang dari jalan utama yang terdiri dari hukum Ilahi, tempat berpijak bagi setiap
muslim.
B. HUBUNGAN TAREKAT DENGAN TASAWUF
Dapat dikatakan bahwa tasawuf adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah,
sedangkan tarekat adalah cara dan jalan yang ditempuh seseorang dalam usahanya
mendekatkan diri kepada Allah. Gambaran ini menunjukkan bahwa tarekat adalah
tasawuf yang telah berkembang dengan beberapa variasi tertentu, sesuai dengan
spesifikasi yang diberikan seotang guru kepada muridnya.
Tarekat memengaruhi dunia islam mulai dari abad ke-13. Kedudukan tarekat
saat itu sama dengan parpol [partai politik]. Bahkan, tentara juga menjadi
anggota tarekat. Penyokong tarekat Bektashi umpamanya adalah tentara Turki.
Oleh karena itu, ketika tarekat itu dibubarkan oleh Sultan Mahmud II, tentara
Turki yang disebut Jenissari menentangnya. Jadi, tarekat tidak hanya bergerak
dalam persoalan agama, tapi juga bergerak dalam persoalan dunia yang mereka
pikirkan.
BAB 10
STUDI KRITIS TERHADAP ALIRAN-ALIRAN TASAWUF
A. PENDAHULUAN
Para penentang tasawuf menganggap bahwa tasawuf bukan ajaran yang berasal
dari Rasulullah dan bukan pula ilmu warisan dari para sahabat. Mereka menganggap
bahwa ajaran tasawuf merupakan ajaran sesat dan menyesatkan yang diambil dan
diwarisi dari kerabihan Nashrani, Brahma Hindu, ibadah Yahudi, dan Zuhud Budha.
C. KRITIK TERHADAP TAREKAT
Sisi lain dari tarekat yang menjadi sorotan adalah bahwa tarekat umumnya
hanya berorientasi akhirat, tidak mementingkan dunia. Bahkan, Schimmel
menyatakan bahwa tarekat-tarekat sufi yang muncul dari kebutuhan merohanikan
Islam akhirnya menjadi unsur yang menyebabkan kemandengan orang-orang Islam.
Tasawuf falsafi diwakili para sufi yang memadukan tasawuf dengan filsafat,
sebagaiman telah disebut diatas. Para sufi yang juga filosof ini mendapat banyak
kecaman dari fuqaha, yang justru semakin keras akibat pernyataan-pernyataan
mereka yang penteistis. Di antara fuqaha yang paling keras kecamannya terhadap
golongan sufi yang juga filosof ialah Ibn taimiyah [meninggal pada tahun 728 H].
BAB 11
TASAWUF di INDONESIA
Tasawuf merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kajian Islam di Indonesia.
Sejak masuknya Islam di Indonesia, unsur tasawuf telah mewarnai kehidupan
keagamaan masyarakat. Bahkan hingga saat ini pun nuansa tasawuf masih kelihatan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pengalaman keagamaan sebagian kaum
muslimin Indonesia.
Berikut akan dikemukakan beberapa tokoh tasawuf di Indonesia.
1) HAMZAH FANSURI (W. 1016 H/1607 M)
2) NURUDDIN AR-RANIRI (W. 1068/1658)
3) SYEKH ABDUR RAUF AS-SINKILI (1024-1105 H)
4) ABD SHAMAD AL-PALIMBANI (W. 1203 H/1788 M)
5) SYEKH YUSUF AL-MAKASARI (1037-1111/1627-1699)
6) NAMAWI AL-BANTANI (1813-1897 M
7) HAMKA (1908-1981 M).