Anda di halaman 1dari 8

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.16 No.

2
bidang
TEKNIK

ANALISIS TECHNICAL RISK TERHADAP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI/


TEKNOLOGI INFORMASI (SI/TI) PADA PERUSAHAAN

TATI HARIHAYATI, UTAMI DEWI WIDIANTI


Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia

Perusahaan-perusahaan industri yang ada saat ini hampir semua proses bisnisnya tidak lepas
dari peran sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI). Ketika pihak manajerial yang ada di
perusahaan tersebut berencana melakukan pengembangan SI/TI terkadang tidak
memperhatikan risiko-risiko yang mungkin muncul, sehingga SI/TI yang dikembangkan tidak
memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Risiko meskipun sangat kecil pasti selalu ada, agar
risiko tidak berkembang maka harus diatur supaya berada dalam tingkatan yang terkendali
sehingga pengembangan SI/TI dapat mencapai tingkat keberhasilan seperti yang diinginkan.
Demikian risiko pada pengembangan SI/TI perlu dianalisis dan diidentifikasi sehingga bisa
ditentukan tingkat risiko untuk kemudian ditentukan bentuk mitigasi sebagai penanganan risiko
yang mungkin muncul dalam tekniks pengembangan SI/TI di suatu perusahaan.

Keywords : Technical Risk, Pengembangan SI/TI, Mitigasi Risiko

PENDAHULUAN lam mengembangkan SI/TI, dukungan pihak mana-


jemen terhadap pengembangan SI/TI, dan
Perusahaan-perusahaan industri yang ada saat ini penjadwalan waktu penerapan pengembangan SI/TI.
hampir semua proses bisnisnya tidak lepas dari Ketika pihak manajerial yang ada di perusahaan
peran sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI). tersebut berencana melakukan pengembangan SI/TI
Tidak hanya perusahaan dalam bidang industri skala maka perusahaan harus menilai kesiapan penerapan
besar, banyak perusahaan tingkat kecil dan menen- SI/TI salah satunya dengan menggunakan analisis
gah pun muncul dengan penggunaan SI/TI. Peran SI/ SWOT. Perusahaan yang dinilai siap mengembangkan
TI dalam perusahaan memegang peranan penting SI/TI yang sudah ada adalah perusahaan yang
dan juga telah menjadi kebutuhan utama untuk men- berada maksimal di kuadran 2 (mendukung strategi
dukung tujuan bisnis serta membantu perusahaan diversifikasi atau strategi inovasi) berdasarkan
dalam meningkatkan daya saing. Menurut Bobb & analisis SWOT. Ketika perusahaan dianggap siap
Haris, menyatakan bahwa “dengan semakin cepatnya untuk mengembangkan SI/TI seringkali tidak
perkembangan perdagangan ekonomi global, maka memperhatikan risiko-risiko yang mungkin muncul,
terjadi peralihan fungsi minor dari SI/TI, menjadi sehingga SI/TI yang dikembangkan tidak
kunci sukses bagi perusahaan yang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
mengelola dan memberdayakan SI/TI dengan baik”.
Seiring perkembangan SI/TI yang sangat cepat Resiko meskipun sangat kecil pasti selalu ada, agar
menuntut perusahaan untuk melakukan pengem- risiko tidak berkembang maka harus diatur supaya
bangan terhadap SI/TI yang sudah ada sesuai kebu- berada dalam tingkatan yang terkendali, sehingga
tuhan perusahaan agar dapat bertahan di dunia pengembangan SI/TI dapat mencapai tingkat
bisnis dan mempunyai daya saing terhadap perus- keberhasilan seperti yang diinginkan. Suatu risiko
ahaan pesaing lainnya. Adapun pengaruh atau dam- perlu didefinisikan dalam suatu pendekatan yang
pak yang ditimbulkan terhadap pengembangan SI/TI sistematis, sehingga pengaruh dari risiko yang timbul
dapat berpengaruh kepada nilai unjuk kerja dari sis- atas pengembangan SI/TI pada suatu perusahaan
tem yang dikembangkan, biaya yang dikeluarkan da- dapat diantisipasi dan diidentifikasi sebelumnya.

H a l a ma n
155
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.16 No. 2 Tati Harihayati, Utami Dewi Widianti

Oleh karena itu dalam mengembangkan SI/TI perlu kemungkinan mitigasi sebagai bentuk penanganan
melakukan risk management. Kategori risk manage- risikonya.
ment yang digunakan adalah risiko-risiko teknik
(technical risk) yang mengutamakan kualitas dan METODE PENELITIAN
ketepatan waktu dalam pengembangan SI/TI,
sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi Tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam
kemungkinan risiko dalam lingkup teknis penelitian ini seperti terlihat pada Gambar 1.
pengembangan SI/TI sebagai dasar penentuan

Gambar 1. Tahapan Penelitian

1. Tahap Identifikasi Masalah 3. Tahap identifikasi faktor-faktor risiko

Tahap identifikasi masalah adalah pengenalan ma- a. Investigasi : Tahap ini dilakukan untuk mendefin-
salah sehingga masalah yang ada bisa didefinisikan isikan suatu sistem yang akan dikembangkan,
sebagai pernyataan yang mempermasalahkan suatu menyangkut ruang lingkup pengembangan yang
variabel atau hubungan antara variabel pada suatu akan dibuat, dimana semua perencanaan atas
fenomena. pengembangan sistem didokumentasikan ter-
lebih dahulu. Dukungan yang dibutuhkan dari
2. Tahap Pengumpulan Data risiko teknis pada tahap ini adalah faktor risiko
teknis yang mungkin terjadi dari suatu SI/TI
Berdasarkan variabel pada suatu fenomena yang seperti desain potensial, ambiguitas,
dihasilkan dari tahap identifikasi masalah, maka implementasi, spesifikasi, interfacing,
dilakukan pengumpulan data melalui literatur- ketidakpastian teknik, verifikasi, keusangan
literatur maupun hasil dari penelitian sebelumnya teknik, masalah pemeliharaan, dan teknologi
dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah yang leading edge.
berbagai literatur yang bersumber dari buku-buku, b. Pengembangan : Tahap ini merupakan tahap
teks, jurnal, situs-situs serta bacaan-bacaan yang dimana suatu SI/TI dirancang berdasarkan hasil
ada kaitannya dengan topik penelitian tahap investigasi, pembelian komponen pen-

H a l a m a n 156
Tati Harihayati, Utami Dewi Widianti Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.16 No. 2

dukung sistem yang akan dilaksanakan, aplikasi f. Menganalisa pengaruh resiko terhadap pengem-
disusun dalam program tertentu, atau masa bangan system
dimana konstruksi atas sistem dilaksanakan. g. Menentukan risiko
Pada proses ini, faktor risiko diidentifikasikan h. Merekomendasikancara-cara pengendalian risi-
selama tahap ini dilalui, dapat berupa analisis ko
atas keamanan sistem sampai dengan i. Mendokumentasikan hasil keputusan
kemungkinan yang timbul selama masa
konstruksi sistem dilaksanakan. Tahap ke dua, tiga, empat dan enam dari langkah
c. Implementasi : Tahap ini kebutuhan atas kea- tersebut dapat dilakukan secara paralel setelah
manan sistem dikonfigurasikan, aplikasi sistem langkah pertama dilaksanakan.
diuji coba sampai pada verifikasi atas suatu sis-
tem informasi dilakukan. Pada tahap ini faktor
risiko dirancang guna mendukung proses HASIL DAN PEMBAHASAN
pelaksanaan atas implementasi SI/TI yang 1. Identifikasi Risiko
dikembangkan sehingga kebutuhan riil di
lapangan serta pengoperasian yang benar dapat Manajemen suatu risiko dimulai dengan tahapan
dilaksanakan. identifikasi risiko, yaitu suatu tahapan
d. Pengoperasian dan Perawatan : Tahap ini meru- mengidentifikasi kemungkinan faktor-faktor risiko
pakan tahap dimana SI/TI yang dikembangkan yang mungkin muncul dari tahap pengembangan
telah berjalan sebagaimana mestinya, akan perangkat lunak atau dalam hal ini adalah sistem
tetapi secara berkala sistem membutuhkan informasi dan teknologi informasi (SI/TI). Proses
modifikasi, penambahan peralatan baik idemtifikasi risiko ini dilakukan sesuai tahapan
perangkat keras maupun perangkat lunak pen- pengembangan dari suatu perangkat lunak
dukung, perubahan tenaga pendukung operasi, mengacu pada System Development Life Cycle
perbaikan kebijakan maupun prosedur dari sua- (SDLC), sehingga identifikasi faktor risiko akan
tu organisasi. Pada tahap ini manajemen resiko digambarkan sesuai masing-masing tahapan dalam
teknis lebih menitik-beratkan pada kontrol SDLC. Keluaran dari tahapan identifikasi risiko ini
berkala dari semua faktor yang menentukan adalah daftar kemungkinan faktor-faktor risiko yang
berjalannya sistem, seperti perangkat keras, mungkin terjadi dalam pengembangan SI/TI.
perangkat lunak, analisa sumber daya manusia,
analisis basis data, maupun analisis atas Identifikasi risiko untuk setiap tahap pada SDLC
jaringan SI/TI yang ada. adalah sebagai berikut:
e. Penyelesaian : Tahap ini merupakan tahap di-
mana SI/TI yang telah digunakan perlu dil- a. Tahap Investigasi
akukan investasi baru karena unjuk kerja atas Tahap mendefinisikan sistem (ruang lingkup
sistem tersebut telah berkurang, sehingga pros- pengembangan dan pendokumentasian), contoh
es pemusnahan data, penggantian perangkat kemungkinan risiko ditahap ini adalalah tidak
keras dan perangkat lunak, ataupun ber- adanya kebijakan pihak manajerial yang
hentinya kegiatan atau kepindahan organisasi mendukung standar pengembangan SI/TI, tidak
ke tempat yang baru. Risiko teknis yang perlu adanya dokumentasi perencanaan kebutuhan
diperhatikan dalam tahap ini adalah pengembangan sistem.
memastikan proses pemusnahan atas
komponen-komponen SI/TI dapat berjalan b. Tahap Pengembangan
dengan baik, terkelola dari segi kualitas SI/TI. Tahap suatu SI/TI dirancang, pembelian
komponen pendukung, penyusunan aplikasi dan
4. Tahap Penilaian Risiko konstruksi SI/TI, contoh kemungkinan risiko
yang muncul ditahap ini adalah tidak adanya
Beberapa kemungkinan risiko yang timbul selama spesifikasi komponen yang jelas, belum jelas
proses pengembangan SI/TI berlangsung vendor yang akan bekerja sama dalam
perusahaan perlu melakukan penilaian resiko pembelian komponen pendukung.
dengan tahapan sebagai berikut:
c. Tahap Implementasi
a. Menentukan karakteristik dari suatu sistem Tahap ini meliputi konfigurasi keamanan SI/TI,
b. Mengidentifikasikan ancaman-ancaman uji coba dan verifikasi SI/TI, contoh kemungkinan
c. Mengidentifikasikan kelemahan system risiko yang muncul adalah belum adannya
d. Menganalisa pengawasan konfigurasi keamanan sistem, belum adanya
e. Menentukan beberapa kemungkinan pemeca- butir uji untuk pengujian dan verifikasi sistem
han masalah yang akan diimplementasikan.

H a l a ma n
157
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.16 No. 2 Tati Harihayati, Utami Dewi Widianti

d. Tahap Pengoperasian dan Perawatan Kode


No Faktor- faktor Risiko
Tahap ini SI/TI yang dikembangkan akan Risiko
dijalankan tetapi secara berkala membutuhkan 2. Tahap Pengembangan
modifikasi, penambahan perangkat keras
2.1 Spesifikasi komponen SI/
maupun lunak, perubahan tenaga operasi dan R8
TI yang tidak jelas
kebijakan organisasi, contoh kemungkinan risiko
yang muncul adalah belum adanya manajemen 2.2 Penentuan vendor untuk
konfigurasi yang digunakan untuk memelihara pembelian komponen
R9
konsistensi antara sistem, desain, kode dan test pengembangan yang
case. belum jelas
2.3 Harga komponen
e. Tahap Penyelesaian dan Penyebaran pengembangan SI/TI yang R10
Tahap penggunaan SI/TI dan investasi baru, fluktuatif
contoh kemungkinan risiko yang muncul adalah 2.4 Proses analisis dan
belum adanya prosedur pemusnahan atas perancangan SI/TI yang
R11
komponen-komponen sistem yang sudah tidak tidak sesuai dengan
layak pakai, atau belum terkelolanya keamanan kebutuhan perusahaan
sistem 3. Tahap Implementasi
3.1 Belum adanya verifikasi
Keluaran dari tahap identifikasi risiko adalah faktor- R12
implementasi
faktor kemungkinan risiko yang muncul seperti ter-
3.2 Belum adanya butir uji
lihat pada tabel 1. R13
sistem yang jelas
Tabel 1. Daftar Faktor-faktor risiko Pengembangan 3.3 Kesalahan perencanaan
R14
SI/TI SI/TI yang dikembangkan
3.5 SI/TI yang dikembangkan
R15
Kode menghasilkan SOP baru
No Faktor- faktor Risiko
Risiko 3.6 Penambahan modul
1. Tahap Investigasi pengembangan SI/TI yang R16
tiba-tiba
1.1 Tidak ada kebijakan
3.7 Permintaan baru pihak
manajerial dalam standar
manajerial yang tidak
pengembangan SI/TI R1 R17
sesuai dengan
1.2 Tidak adanya kesepakatan sebelumnya
dokumentasi perencanaan
3.8 Pengerjaan
kebutuhan SI/TI R2
pengembangan SI/TI yang R18
1.3 Penentuan tim tidak sesuai jadwal
pengembang SI/TI yang
4. Tahap Pengoperasian dan
belum jelas R3
perawatan
1.4 Belum adanya jadwal
4.1 Belum adanya konfigurasi,
kegiatan pengembangan
pemeliharaan desain,
SI/TI R4 R19
implementasi, dan test
1.5 Biaya pengembangan case
belum masuk ke dalam
4.2 Ketidaksesuaian
RENSTRA perusahaan R5
kebiasaan dan SOP yang R20
1.6 Belum adanya data akan diterapkan
R6
geografis perusahaan
4.3 Masih banyaknya
1.7 Tidak adanya hasil audit kepentingan pribadi dari R21
R7
SI/TI yang sudah ada pihak manajerial
4.4 Adanya protes dari bagian
R22
lain

H a l a m a n 158
Tati Harihayati, Utami Dewi Widianti Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.16 No. 2
Kode  Kriminal, contoh aksi yang timbul adalah
No Faktor- faktor Risiko
Risiko mengubah data, penggunaan informasi secara
4.5 Perencanaan waktu ilegal, sabotase sistem, virus dan
R23
testing yang tidak sesuai penyalahgunaan komputer (spoofing).
4.6 Kualifikasi SDM yang tidak
sesuai pada proses testing R24 Secara garis besar, ancaman terhadap SI/TI terbagi
SI/TI dua, yaitu:
4.7 Adanya perubahan konten
atau penambahan modul R25 1) Ancaman Aktif
SI/TI  Kejahatan terhadap komputer
5. Tahap Penyelesaian  Kecurangan
2) Ancaman Pasif
5.1. Belum ada prosedur
 Kegagalan sistem
pemusnahan komponen R26
tidak layak pakai  Kesalahan manusia
5.2 Belum terkelolanya  Bencana alam
R27
keamanan sistem
Keluaran dari tahap ini adalah daftar yang berisi
5.3 Waktu penyerahan SI/TI
R28 sumber ancaman yang mungkin dapat mengganggu
yang tidak sesuai jadwal
SI/TI yang dikembangkan seperti terlihat pada tabel
5.4 Biaya penggantian
R29 2.
peralatan
5.5 Biaya tambahan Tabel 2. Daftar Ancaman pada Pengembangan SI/TI
R30
pengembangan SI/TI
No Jenis Ancaman Contoh Bentuk Ancaman
2. Penilaian Risiko
1. Bencana alam Gempa bumi, banjir, ke-
dan politik bakaran, perang.
Tahap-tahap yang dilakukan pada saat penilaian
risiko adalah: 2. Kesalahan Kesalahan pemasukkan
manusia data, kesalahan
penghapusan data,
a. Tahap penentuan karakteristik sistem
kesalahan operator
Tahap penentuan karakterisitik sistem terdiri dari: (salah memberi label
pada pita magnetik),
 Identifikasi batasan sistem yang dikembangkan hacking, gangguan
meliputi H/W , S/W, sistem interface, data dan sistem, adalah
informasi, SDM. mengubah data,
 Tujuan sistem penggunaan informasi
 Sistem dan data kritis secara ilegal, dan
sabotase sistem.
 Sistem dan data sensitif
 Arsitektur keamanan sistem
3. Kegagalan Gangguan listrik,
 Kebijakan keamanan sistem perangkat lunak kegagalan peralatan,
 Topologi Jaringan dan perangkat kegagalan fungsi
 Manajemen pengawasan keras perangkat lunak.
Keluaran dari tahap ini berupa penaksiran atas 4. Kecurangan dan Penyelewengan aktivitas,
karakteristik SI/TI yang akan dikembangkan, kejahatan kom- penyalahgunaan kartu
gambaran tentang lingkungan SI/TI yang akan puter kredit, sabotase,
dikembangkan, serta gambaran tentang batasan SI/ pengaksesan oleh orang
TI yang dikembangkan. yang tidak berhak.
b. Tahap identifikasi ancaman-ancaman
5. Gangguan pada Virus, cacing (worm), bom
program waktu, dan
Sumber ancaman berasal dari ancaman alam,
penyalahgunaan
ancaman manusia, dan ancaman lingkungan.
komputer (spoofing).
Ancaman manusia berupa:

 Hacker dan cracker, contoh aksi yang timbul


adalah hacking dan gangguan sistem.

H a l a ma n
159
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.16 No. 2 Tati Harihayati, Utami Dewi Widianti

 Ketergantungan pada pihak luar


 Kesulitan dalam pengawasan dan pengendalian
Cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan yang dalam pengembangan SI/TI
akan mengembangkan SI/TI dalam menghadapi  Perusahann akan kehilangan banyak kendali
ancaman dalam pengembangannya adalah : karena pengembangan sepenuhnya oleh pihak
luar
 Pengaturan akses dan identifikasi user/  Adanya kemungkinan terjadi kebocoran hal
pengguna sistem informasi dan teknologi yang bersifat strategis dan kemungkinan ditiru
informasi. oleh perusahaan pesaing
 Pembuktian keaslian pemakai atau user
authentication d. Tahap analisis pengawasan
 Pemantauan serangan pada sistem
 Penggunaan teknologi enkripsi data untuk Pengawasan pengembangan SI/TI didefinisikan
keamanan sistem informasi. sebagai suatu usaha sistematis yang dilaksanakan
oleh pihak manajerial perusahaan untuk
c. Tahap identifikasi kelemahan membandingkan kinerja standar, rencana, atau
tujuan pengembangan SI/TI yang telah ditentukan
Kelemahan dari suatu sistem adalah kesalahan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja
yang tidak terdeteksi pada saat mendesain, sejalan dengan standar tersebut dan untuk
menetapkan prosedur, mengimplementasikan dan mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan
pengawasan sehingga memicu tindakan dalam pengembangan SI/TI perusahaan.
pelanggaran oleh sumber ancaman. Keluaran dari
tahap ini adalah daftar kelemahan sistem yang Admosudirdjo (dalam Febriani, 2005:11)
dapat dianggap sebagai potensi dari sumber mengatakan “bahwa pada pokoknya pengawasan
ancaman di kemudian hari. adalah keseluruhan daripada kegiatan yang
membandingkan atau mengukur apa yang sedang
Pada proses pengembangan SI/TI ini bisa dilakukan atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-
sendiri oleh perusahaan dengan menggunakan norma, standar atau rencana-rencana yang telah
segenap sumber daya yang dimilikinya sendiri atau ditetapkan sebelumnya”. Tahapan dalam
pengembangan dilakukan oleh pihak lain atau mitra pengawasan pengembangan SI/TI adalah:
perusahaan. Kelemahan dalam pengembangan SI/
TI yang dikembangkan sendiri akan ada perbedaan  Penetapan standar pengembangan SI/TI
dengan pengembangan SI/TI yang dilakukan pihak  Penentuan pengukuran pelaksanaan
lain atau mitra perusahaan. pengembangan SI/TI
 Perbandingan antara hasil pengembangan SI/TI
Beberapa kelemahan pengembangan SI/TI dengan dengan perencanaan dan menganalisa
cara insourching (pengembangan sendiri oleh penyimpangan yang mungkin terjadi pada
perusahaan): proses pengembangan SI/TI
 Pengambilan tindakan koreksi dalam
 Keterbatasan sumber daya dalam pengembangan SI/TI
mengembangkan SI/TI karena terpaku pada
sumber daya yang dimiliki perusahaan. e. Tahap analisis solusi dan rekomendasi mitigasi
 Risiko kegagalan dalam pengembangan SI/TI risiko
ditanggung oleh sendiri
 Pegawai perusahaan akan terpecah Tahap ini analisis solusi dalam penilaian risiko
konsentrasinya dalam pekerjaan melibatkan metode Probability Impact Matrix (PIM)
 Terbatasnya tenaga ahli karena hanya dalam melakukan perhitungan nilai level risiko
mengandalkan sumber daya perusahaan untuk selanjutnya ditentukan risiko beserta levelnya
 Membutuhkan pelatihan pegawai untuk proses sehingga pada penentuan mitigasi dari setiap risiko
pengembangan SI/TI yang mungkin muncul sudah sesuai dengan tingkat
dari risiko itu sendiri. Gambar 2 berikut adalah
Beberapa kelemahan pengembangan SI/TI dengan
cara outsourching (pengembangan dilakukan pihak
lain) adalah:

H a l a m a n 160
Tati Harihayati, Utami Dewi Widianti Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.16 No. 2

tahapan dalam proses perhitungan sebagai solusi Tabel 3. Nilai Risiko


dampai menghasilkan mitigasi untuk setiap
kemungkinan risiko. Skala Nilai Risiko
1–5 Rendah
6 - 14 Sedang
15 - 25 Tinggi

Penanganan risiko merupakan tahapan terakhir


dari analisis manajemen risiko pada penelitian ini.
Berikut merupakan tahap manajamen risiko dalam
mempersiapkan penanganan terhadap risiko dapat
dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Penanganan/Mitigasi Risiko
Kode Level Penanganan/ Penanggung
Risiko Risiko Mitigasi Risiko Jawab
R5 Risiko Menyiapkan Penanggung
Sedang usulan anggaran jawab proyek
proyek SI/TI dan
pengembangan Manajerial
SI/TI untuk Perusahaan
dimasukan
dalam anggaran
perusahaan.
R13 Risiko Mengevaluasi Penanggung
Sedang berbagai alter- jawab proyek
natif konfigurasi SI/TI dan
Gambar 2. Tahap perhitungan level risiko dan butir uji SI/TI. Manajerial
penentuan mitigasi Perusahaan
R14 Risiko Mengidentifikasi Penanggung
Selanjutnya ditentukan nilai kemungkinan dan Tinggi area jawab proyek
permasalahan SI/TI dan
dampak sehingga risiko tersebut akan dinilai
potensial pada Manajerial
dengan memberikan skala penilaian menggunakan tahap Perusahaan
matriks segiempat Boston (Boston Square Matrix) perencanaan
seperti terlihat pada gambar 3. pengembangan
SI/TI.
R19 Risiko Mengidentifikasi Penanggung
Tinggi berbagai alter- jawab proyek
natif konfigurasi SI/TI ,
pengembangan Manajerial
SI/TI dan Perusahaan
mengevaluasi dan Tim IT
berbagai perusahaan.
alternatif
konfigurasi
sistem.
R24 Risiko Mengorganisasik
Sedang an tim dan SDM
pengembangan
SI/TI
R27 Risiko Menyiapkan Penanggung
Tinggi detail jawab proyek
pengelolaan SI/TI dan Tim
keamanan IT perusahaan.
dalam
Gambar 3. Boston Square Matrix pengembangan
SI/TI
Penilaian dari setiap peluang risiko dan dampak
yang ditimbulkan mengacu pada nilai risiko seperti
dijelaskan pada tabel 3.

H a l a ma n
161
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.16 No. 2 Tati Harihayati, Utami Dewi Widianti

3. Model Technical Risk KESIMPULAN

Model technical risk untuk pengembangan SI/TI Penelitian ini dapat memberikan acuan/gambaran
dapat dilihat pada gambar 4, dengan penjelasan dalam mengidentifikasi kemungkinan risiko yang
gambar sebagai berikut: muncul dalam lingkup teknis serta sebagai dasar
penentuan mitigasi untuk penanganan risikonya
 Setiap tahap dari system development life cycle saat akan melakukan pengembangan SI/TI.
(SDLC) yang digunakan untuk mengem-
bangankan SI/TI akan diidentifikasi risiko teknis DAFTAR PUSTAKA
yang mungkin muncul (diberi simbol huruf R),
mulai dari tahap investigasi sampai tahap S. Rohadi. 2010. Sistem Informasi Simpan Pinjam
penyelesaian. Pada Koperasi Pusdikpom Cimahi.
 Setelah dari setiap tahap SDLC didapatkan risi-
ko-risiko yang mungkin muncul lalu dilakukan Laudon, Kenneth C.;Laudon, Jane P. 2012. Sistem
penilaian terhadap risiko-risiko tersebut. Metode Informasi Manajemen. Salemba Empat:
yang digunakan untuk menentukan solusi ada- Jakarta.
lah metode Probability Impact Matrix (PIM), di-
mana dengan metode PIM akan didapat level Blanchard, B.S.,& Fabrycky, W.J.2006. Systems
dari setiap risiko yang dinilai untuk mempermu- engineering and analysis.4th ed. New Jersey:
dah dalam proses menentukan mitigasi dari Prentice Hall.
setiap risiko yang mungkin muncul.
https://mamayukero.wordpress.com/2010/05/29/
manajemen-resiko-dalam-pengembangan-
Investigasi sistem-informasi/, diakses pada 23 Maret
2017 pukul 10.00
Identifikasi Risiko Teknis

R1 – R7
Peng

Penilaian Risiko
aian

emb

Menentukan
Karakteristik Sistem
eles

R26 – R30 R8 – R11


anga
Identifikasi Risiko Teknis

Identifikasi Risiko Teknis


Peny

Identifikasi Ancaman-
Ancaman
n

Identifikasi Kelemahan
Sistem

R19 – R25 Analisis Pengawasan R12 – R18

Pe Analisis Solusi dan


ng Mitigasi Risiko
op
era
sia i
nd ta s
an m en
Pe ple
raw Im
a ta
n

Gambar 4. Model Technical Risk Pengembangan


SI/TI

H a l a m a n 162

Anda mungkin juga menyukai