BAB I
PENDAHULUAN
siswa yaitu sebagian dari mereka banyak yang kurang paham masalah
proses belajar. para guru dituntut agar mampu menggunakan alat alat yang
disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat alat
media tersebut belum tersedia salah satunya yaitu media internet. Penggunaan
media internet secara efektif akan mempertinggi kualitas dari peserta didik
pendidikan akan terbentuklah sikap dan perilaku peserta didik. Guru sebagai
muadib yaitu orang yang berusaha mewujudkan budi pekerti yang baik atau
akhlakul karimah, atau sebagai pembentuk nilai nilai moral atau transfer of
values, sedangkan guru sebagai pengajar atau muallim adalah orang yang
2. H.M. Chabib Thoha, Abdul Mu’ti. PBM PAI Di Sekolah Eksistensi dan PBM Pendidikan
Agama Islam, (Yogyakarta :pustaka pelajar,1998), hlm. 179.
3
sudah ada agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif.
Internet) yang sudah sangat mudah ini harus betul-betul di kembangkan lagi
tidak meratanya kualitas hasil yang dicapai oleh para siswa3. Kondisi
semacam ini akan terus terjadi selama guru pendidikan agama islam masih
media internet telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya
tidak tersedia, atau alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul
membantu guru Pendidikan Agama Islam (PAI) terutama guru fiqih dalam
penyediaannya oleh para guru PAI agar proses pembelajaran semakin efektif,
dan kualitas hasil belajar akan semakin meningkat. Terkait dengan itu, guru
cerdas, kreatif, dan memiliki integritas keberagamaan yang kuat serta tidak
Probolinggo”
B. Fokus Penelitian
1. Pengembangan
2. Internet
3. fiqih.
6
C. Rumusan Masalah
Probolinggo?
Gading Probolinggo?
D. Tujuan Penelitian
Probolinggo.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
yang menggunakan media internet dan sebagai calon guru lebih mudah
dengan teknologi.
2. Bagi Sekolah
3. Bagi siswa
F. Metode Penelitian
a. Pendekatan penelitian
dengan jelas, rinci dan dapat mendapatkan data yang akurat mendalam
sebagai sumber data langsung yaitu proses lebih dipentingkan dari pada
analisa induktif dan makna merupakan hal yang esensial5. Obyek dalam
yang alamiah adalah obyek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh
berada di obyek dan setelah keluar dari obyek relatif yang tidak berubah.
Data yang pasti adalah data yang sebenarnya terjadi sebagaimana adanya,
bukan data yang sekedar terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung
b. jenis penelitian
Jenis penelitian yang kami pergunakan dalam penelitian ini yaitu studi
2. Kehadiran peneliti
dengan kepala sekolah,guru fiqih dan siswa di Mts Islamiyah sentul yang
3. Lokasi Penelitian
sudah memakai media internet khususnya pada mata pelajaran fiqih dan
pembelajaran fiqih.
4. Sumber Data
dari mana data tersebut dapat diperoleh. Data tersebut adalah data yang
yang dibutuhkan.
a. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh
data tambahan7.
1. Tehnik Wawancara
dikerjakan secara sistematis dan pada umumnya dua orang atau lebih
Refleksi
Keterangan
Kode : 01/1-W/F-1/11-V/2018
01 : Kode Nomor Transkip
1 : Kode Informan
W : kode Wawancara
F-1 : Kode masalah yang berhubungan dengan fokus pertama
06-IV : Kode tanggal dan bulan diadakan wawancara
2018 : Kode tahun wawancara dilaksanakan.
2. Tehnik Observasi
Gading Probolinggo.
Transkip Observasi
Tanggapan Pengamat
Keterangan :
Kode : 01/0/F-1/11-V/2018
01 : Kode nomor transkip
0 : kode observasi
F-2 : kode masalah yang berhubungan dengan focus kedua
06-IV : kode tanggal/bulan diadakannya observasi
2018 : kode tahun diadakannya observasi
3. Tehnik Dokumentasi
Refleksi
6. Analisis Data
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
sintesa, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
adalah menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya situasi yang
sebagainya.
2. Keteralihan (transferability)
tidak.
3. Triangulasi
8. Tahapan-tahapan Penelitian
1. Tahap Pralapangan
berikut:
3. Mengurus Perizinan.
sebagai berikut:
Islamiyah Sentul.
yang di inginkan.
persoalan, yaitu:
mengkategorikannya.
atau ditunjang oleh data dan apakah hal itu benar. Dalam hal ini
peneliti. Oleh karena itu, dalam hal ini peneliti sendiri yang
melakukannya
G. Sistematika Pembahasan
pembahasan.
2. BAB II: Memuat kajian- kajian teori yang akan di bahas berupa topik-
topik pembahasan