Aris Asharri Bratama - UK 2 Pancasila-1
Aris Asharri Bratama - UK 2 Pancasila-1
Disusun Oleh:
2. Studi Kasus
Di dunia ini dalam sistem pemerintahan pastilah akan terjadi berbagai macam
penyelewenang yang terjadi, baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak
sengaja. Para pejabat-pejabat yang memiliki kekuasaan sering menyalahgunakan
kekuasaan tersebut dan menggunakannya untuk kepentingan mereka sendiri tanpa
memikirkan kepentingan-kepentingan bangsa dan negaranya. Salah satu tindakan
penyelewengan yang sangat sering terjadi bahkan sampai sekarang ini adalah
korupsi.
3. Pembahasan
Sila ketuhan yang maha Esa menunjukan kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan
harus menunjukan dalam baik dalam tindakan, perbutan kita bahwa kita adalah
mahluk yang bertuhan kita memiliki Tuhan sebagai dasar melakukan segala tindakan.
Oleh sebab itu kita sebagai mahluk bertuhan bertindak berdasarkan yang
diperbolehkan dalam Agama dan menajuhi laranganNya. Terkait dengan kasus ini,
tidak ada satupun ajaran Agama yang memperbolehkan seseoraang atau sekelompok
orang untuk melakukan korupsi atau mengambil hak orang lain secara diam-diam
untuk kepentingan pribadi. Apalagi akan mengakibatkan kerugian yang besar bagi
negara dan warganya. Tidak hanya para koruptor saja yang merasa akibat hukuman
dari korupsi tetapi berdampak pula terhadap warga negara yang tidak melakukan
korupsi, warga negara yang lain tidak merasakan pembangunan dan kesejahteraan
karena dananya sudah digelapkan oleh para koruptor artinya para koruptor juga
menghambat kesejahteraan warga negara lain dengan mengambil hak warga negara
yang lain karena dana yang dikorupsi pleh para koruptor itu sebenarnya hak bersama
atau anggaran bersama yang harus disalurkan secara transparan untuk kepentingan
bersama untuk mencapai kesejahteraan bersama sesuai dengan cita-cita bangsa.
Ditunjukan dari kasus ini para koruptor tidak mengamalkan nilai pancasila ketuhan
karena mereka telah bersekongkol untuk melakukan tindakan yang sangat dilarang
dalam Agama, demi memenuhi nafsu duniawi. Para koruptor tidak menghargai dan
mengamalkan ajaran Tuhan dalam bertindak mereka bertindak semaunya tanpa
memikirkan dampak yang besar yaitu, merugikan diri sendiri dan orang lain berarti
sangat bertentangan dengan sila ketuhanan.
Sila kedua ini meununjukan bagaimana kita sebagai manusia yang adil
diitunjukan dengan cara kita adil dalam memperlakukan sesama kita manusia.
Manusia yang beradab juga dibuktikan, bagaimana ia menghargai sesamanya manusia
dengan tidak mengambil hak milik sesama karena manusia kita seharusnya
menghargai persamaan hak dan kewajiban sesama manusia tidak membeda-bedakan
antara kaya dan miskin antara pejabat dan masyarakat biasa. Terkait dengan kasus
yang dibahas ini, kasus ini melanggar sila kemanusiaan yang adil dan beradab dimana
para koruptor merasa mereka adalah pejabat tinggi, berpendidikan tinggi mereka
mereka merasa mereka sudah memiliki uang yang cukup untuk memebeli hukum dan
mereka seenaknya mengambil apa yang seharusnya diberikan secara merata kepada
seluruh masyarakat. mereka memanfaatkan jabatan dan pendidikan mereka untuk
melakukan hal yang tidak baik. Menghargai persamaan kodrat sebagai manusia
artinya dimana semua manusia memilki hak yang sama salah satunya hak asasi
manusia adalah merasakan kesejahteraan terutama dalam bidang pembangunan
karena masyarakat sudah membayar pajak wajib sesuai dengan kepemilikan dan
penghasilan seharusya seluruh masyarakat merasakan dampak darri pajak yang
mereka bayar itu, yaitu dana untuk mensejahterakan masyarakat. Tetapi bagaimana
masyarakat bisa sejahtera jika korupsi masih terus mengakar dan membudidaya
dikalangan pejabat pejabat negara indonesia. Terkait dengan kasus inipun tidak akan
terwujudnya keadilan terutama dalam bidang pemertaan pembangun daerah dan
kesejahteraan rakyat didaerah yang pemimpinnya melakukan korupsi, negara yang
pemimpinnya tidak melakukan korupsi akan tentu saja daerahnya akan cepat
berkembang dengan anggran dana daerah yang mencukupi.sedangkan daerah yang
pemimpinnya melakukan korupsi tentu saja pembangunkan didaerah tersebut tidak
akan ada, mungkin saja ada tetapi terhambat disebabkan kelakuan para pemimpin
daerahnya telah mengambil anggaran untuk pembangunan daerah tersebut. Dari kasus
diatas adalah kota Malang yang mana para anggota DPRD kota Malang melakukan
korupsi massal. Bisa dibayangkan bagaiman nasib kota Malang saat ini tentunya
banyak prmbanguna-pembangunan yang terhambat terurtama desa-desa yang belum
terjamah pembangunan yang memadai. Para masyarakat didesa tersebut tentu sudah
menanti-nantikan kesejahteraan menghampiri mereka secara sederhana dengan dana
pembangunan yang disalurkan secara merata karena dana itu adalah milik seluruh
masyarakat yang sebenarnya juga dari masyarakat untuk dikembalikan kepada
masyarakat tetapi dalam bentuk anggaran daerah. Tetapi semua dana itu tidak akan
bisa tersalurkan secara merata kepada masyarakat jika para pejabat pejabat tinggi
negeri ini tidak mau menghilngkan budaya korupsi dalam diri mereka. Melakukan
korupsi sudah mencoreng nama baik diri sendiri dan keluarga. Para koruptor ini tidak
lagi dipandang masyarkat sebagai manusia yang beradab dan masyakarat akan hilang
kepercayaan terhadap mereka karena mereka sudah berani mengambil hak rakyat
untuk kepentingan pribadi.
Sila keempat ini mengajak seluruh warga indonesia melakukan segala sesuatu
yang berhubungan dengan negara harus didasari kesepakatan, yaitu disepakati
bersama dalam sebuah musyawarah. Musyawarah yang dilakukan adalah untuk
menghasilkan beberapa pendapat yang berbeda untuk disepakati dan dijadikan tujuan
dari sebuah musyawarah itu. Terkait dengan kasus korupsi ini, dimana para koruptor
ini telah melanggar sila ke-4 yaitu mereka telah melakukan tindakan diam-diam
mengambil hak milik orang lain. Seharusnya setelah dana itu disalurkan kepada
mereka, seharusnya mereka membuat sebuah musyawarah dengan semua anggota
DPRD dikota malang itu agar semua anggota berhak mengeluarlkan pendapat dan
pikiran terkait pengelolaan dana itu, tetapi yang terjadi sebaliknya setelah dana itu
cair atau dikeluarkan mereka malah mengambilnya dengan cara diam diam dan
bersekongkol. Padahal sedikit banyaknya uang yang mereka ambil tidak ada
sedikitpun hak mereka karena mereka sudah memiliki gaji khusus. Terkait dengan
pelanggaran sila ke-4 ini juga para koruptor telah menghianati amanat rakyat yang
telah percaya dan telah memilih mereka karena dianggap sebagai pemimpin yang
bijaksana dengan cara mereka yang telah mencuri harta kekayaan negara untuk
keperluan pribadi dengan jabatan yang telah dimiliki sehingga membuat rakyat tidak
lagi percaya bahwa mereka adalah pemimpin yang bijaksana yang artinya melakukan
seuatu harus didasari dengan musyawarah terlebih dahulu. Tetapi para koruptor ini
telah salah menggunakan jabatan mereka. Didalam nilai sila ke-4 ini juga menunjukan
keputusan atau tindakan yang telah diamil harus dipertanggung jawabkan secara
Moral kepada Tuhan yang Maha Esa, menjujung tinggi harkat dan martabat manusia.
Keterkaitan kasus korupsi massal dan nilai yang terkandung dalam sila ke-4 ini adalah
segala tindakan yang terlah para koruptor ini lakukan harus mereka pertanggung
jawabkan secara moral kepada Tuhan yang Maha Esa, dimana mereka harus meminta
maaf secara moral kepada Tuhan menurut agama mereka masing. Dan mereka harus
siap menanggung semua hukuman karena perbuatan mereka yang telah membuat
negara rugi yang sangat besar. Mereka harus siap diam dijejuri besi karena selain
mencuri uang negara, tindakan mereka ini juga telah menghambat pembangunan.
Dengan terhambatnya tentunya kesejahteraan masyarakat juga belum tercapai secara
maksimal karena dana anggran untuk pembangunan telah dicuri oleh para koruptor
ini. Dengan melakukan tindakan korupsi ini artinya mereka telah menerima uang
APBD itu, yang seharusnya mereka melakukan musyawarah agar uang yang diterima
itu bisa disalurkan secara merata didaerah kota Malang terutama daerah-daerah yyang
belum tersentuh pembangun yang memadai. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya
tidak ada musyawarah tidak ada mufakat tetapi ternyata mereka telah menerima uang
itu dan mencurinya untuk kepentingan mereka sendiri.
Sila ke-5 Pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia” mengandung butir-butir pengamalan yang isinya memuat makna dan nilai-
nilai luhur yang hendaknya bisa diterapkan oleh segenap masyarakat Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari. Buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al
Khanif menyebutkan, Pancasila harus dikemukakan isi dan artinya secara kontekstual
sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan bangsa Indonesia.
Nilai-nilai luhur Pancasila inilah yang akan digali sebagai jalan keluar untuk
menghadapi segala tantangan. Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga menjadi
pilar ideologis bagi segenap bangsa Indonesia. Berasal dari bahasa Sanskerta,
Pancasila terdiri dari kata panca yang berarti "lima", dan sila yang bermakna "prinsip"
atau "asas". Dengan demikian, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan
pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Terkait dengan kasus ini korupsi berarti telah melakukan tindakan yang melenceng
dari sila ini karena sila ini memiliki makna yaitu adil terhadap sesama dan
menghormati setiap hak-hak yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Dengan
tindakan korupsi menunjukan ketidakadilan antar pemerintah dan masyarakat. Bukan
hanya itu juga ketidakadilan terhadap negara sendiri karena telah menggunakan
sesuatu yang bukan haknya untuk dijadikan kenikmataan bagi diri sendiri tanpa
memikirkan tujuan awalnya hal tersebut dilakukan.
4. Kesimpulan
Dari keterkaitan teori dan kasus yang saya analisis saya menarik kesimpulan bahwa
korupsi merupakan penyalahgunaan kekuasaan yang menjadi boomerang bagi bangsa
indonesia sendiri. Tindakan ini adalah tindakan yang melanggar pancasila karena
korupsi tidak hanya penyalahgunaan kekuasaan tetapi juga mengambil hak orang lain
secara diam-diam. Tindakan korupsi ini merupakan pelanggaran terhadap pancasila
karena tidak ada termuat dalam nilai-nila pancasila yang mengijinkan warga
negaranya melakukan kasus korupsi. Korupsi merupakan hal yang sangat mengancam
bagi bangsa Indonesia karena dengan terjadinya sebuah tindakan korupsi akan
menarik sedikit demi sedikit uang khas negara dan hal inilah yang mengakibatkan
warga indonesia masih tertinggal dari negara lain terutama dalam bidang
pembangunan. Pembangunan yang tidak adil juga karena disebebkan maraknya kasus
korupsi yang dananya diambil oleh para koruptor menyebabkan terhambatnya
pembangunan. Korupsi yang terjadi dikarenakan kurangnya kesadaran para korutor
akan nilai-nilai pancasila sehingga mereka menyalahgunakan kekuasaan dengan
melakukan korupsi.
Daftar Pustaka