Anda di halaman 1dari 9

Studi Kasus Kendala dan Tantangan Pancasila

Sebagai Solusi Permasalahan Bangsa

Dosen Pengampu : Nur Sofyan S.I.Kom.,


M.I.Kom.

“Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menyikapi Korupsi di Indonesia”

Disusun Oleh:

Aris Asharri Bratama / 20200530039

PROGRAM STUDI ILMUKOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA 1440/2020
1. Latar Belakang

Indonesia memiliki Pancasila sebagai ideologi negara yang mengikat seluruh


bangsa yang majemuk. Pancasila mempunyai posisi yang strategis dan fundamental
yaitu sebagai jati diri, kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan bangsa. 2
Artinya Pancasila menjadi penuntun dalam penyelenggaraan kehidupan bangsa
Indonesia.
Pancasila digali dari nilai-nilai yang ada di bumi nusantara yang terdiri dari Nilai
Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai Kerakyatan, dan Nilai
Keadilan. Kelima Nilai Pancasila inilah yang menjadi penuntun bangsa Indonesia
untuk mencapai tujuannya yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 3 Pancasila bagi bangsa
Indonesia merupakan Dasar Negara artinya nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
menjadi landasan bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan praktik-praktik
kehidupannya sehari-hari.
Dalam konteks penegakan hukum di Indonesia, Pancasila menduduki posisi sebagai
cita hukum artinya segala bentuk hukum haruslah berorientasi dan berlandaskan
Pancasila. 4 Hal ini juga sejalan dengan bunyi Pasal 2 Undang-Undang 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan PerundangUndangan. Pancasila merupakan
sumber segala sumber hukum negara. Penegakan hukum di Indonesia harus
dilandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pada konteks
pencegahan tindak pidana korupsi, maka Pancasila harus digunakan sebagai sumber
dalam upaya pencegahan tersebut. Nilai yang dijadikan sember dalam pencegahan
tindak pidana korupsi yang paling relevan adalah nilai Ketuhanan dan Nilai
Kemanusiaan.
Hal ini dikarenakan Nilai Ketuhanan mencerminkan hubungan manusia dengan
penciptanya dan nilai kemanusiaan mencerminkan hubungan menusia dengan
sesamanya, sehingga hal inilah yang menjadi alasan mengapa nilai Ketuhanan dan
Nilai Kemanusiaan paling relevan dijadikan sumber dalam pencegahan tindak pidana
korupsi.
Pada umumnya tindak pidana korupsi sering disebut kejahatan luar biasa (extra
ordinary crime) sebab tindak pidana korupsi lebih cenderung dilakukan oleh beberapa
orang dengan sistematis dan terencana.5 Dalam Kriminologi, korupsi sering disebut
dengan kejahatan kerah putih yang dilakukan oleh orang-orang yang diperspektifkan
memiliki jabatan dan cukup berpengaruh dalam masyarakat namun merekalah yang
justru melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat atas jabatan mereka. 6
Tindak pidana korupsi merupakan perbuatan yang bersifat melawan hukum yang
bertolak belakang dengan watak asli (basic character) dari bangsa Indonesia yang
telah berakar dan melekat dalam setiap insan dan kebudayaan yang melekat di
dalamnya. Sementara sifat dari korupsi akan membentuk moral yang cenderung
bersifat kapitalis dan individualis serta tidak memikirkan lingkungan sekitar. Sifat
inilah yang tidak mencerminkan kepribadian, karakter dan keagungan bangsa.
Pada prinsipnya bangsa Indonesia ingin mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur terbebas dari tindak pidana korupsi. Artinya harus ada suatu upaya yang
harus diimplementasikan dalam pencegahan sumber terjadinya tindak pidana korupsi.
Sumber yang dimaksudkan adalah tidak ada hubungan yang baik antara manusia
dengan Tuhan dan antar manusia dengan sesamanya. Sehingga nilai Ketuhanan dan
nilai Kemanusiaan yang sangat relevan dalam upaya pencegahan tindak pidana
korupsi di Indonesia.

2. Studi Kasus

Korupsi adalah suatu tindakan dimana seseorang menyalahgunakan uang


negara secara diam-diam untuk kepentingan pribadi atau pun kepentingan lain yang
bukan menjadi urusan negara. Hal itu jika semakin marak terjadi, maka akan
berdampak sangat besar bagi negara dan hal itu akan membuat negara tersebut
terganggu dalam bidang ekonominya. Jika ekonomi terganggu, maka kehidupan
negara tersebut juga akan terancam bahaya.

Di dunia ini dalam sistem pemerintahan pastilah akan terjadi berbagai macam
penyelewenang yang terjadi, baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak
sengaja. Para pejabat-pejabat yang memiliki kekuasaan sering menyalahgunakan
kekuasaan tersebut dan menggunakannya untuk kepentingan mereka sendiri tanpa
memikirkan kepentingan-kepentingan bangsa dan negaranya. Salah satu tindakan
penyelewengan yang sangat sering terjadi bahkan sampai sekarang ini adalah
korupsi.

Banyak negara-negara di dunia ini yang mengalami penyelewengan tindakan


korupsi, salah satunya adalah negara kita Indonesia. Di Indonesia korupsi adalah hal
yang sangat marak terjadi di pemerintahan, hal tersebut terjadi karena banyak faktor,
salah satunya yaitu rendahnya kekuatan iman yang dimiliki pejabat. Pejabat harus
memiliki iman yang kuat agar tidak mudah terpengaruhi oleh sesuatu yang
menggiurkan. Walaupun sudah didirikannya KPK untuk memberantas korupsi, hal itu
tidaklah cukup untuk menghilangkan korupsi di Indonesia. Pemerintah harus lebih
tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi agar hal-hal yang buruk tidak
akan terjadi pada Indonesia.

Salah satu contoh kasus korupsi yang terjadi di Indonesia:


Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan
menuturkan, kasus yang melibatkan total 41 anggota DPRD Kota Malang periode
2014-2019 terkait dugaan suap pembahasan APBD-P Pemkot Malang Tahun
Anggaran 2015 menunjukkan aksi korupsi dilakukan secara massal. Hal itu
diungkapkan Basaria usai KPK menetapkan 22 anggota DPRD Kota Malang sebagai
tersangka baru sebagai bagian dari pengembangan penyidikan KPK dalam perkara
tersebut. "Pelaksanaan tugas di satu fungsi legislatif, misalnya atau untuk
mengamankan kepentingan eksekutif justru membuka peluang adanya
persekongkolan para pihak mengambil manfaat untuk kepentingan pribadi atau
kelompok," ujar Basaria dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta,
Senin (3/9/2018) sore.(Kompas.com).

3. Pembahasan

Pancasila merupakan ideologi bangsa indonesia yang ditetapkan sebagai dasar


negara, agar negara indonesia tidak goyah tidak terombang ambing, agar negara indonesia
memilki dasar untuk mewujudkan cita- cita bangsa maka ditetapkan sebuah dasar yaitu
pancasila. Tetapi semakin indonesia menuju indonesia yang dewasa semakin banyak pula
warga negara indonesia yang melakukan tindakan yang melanggar nilai-nilai luhur
pancasila. Bagaimana bangsa indonesia bisa menjadi negara yang maju apabila dasar
negaranya saja tidak diamalkan dengan sungguh-sungguh. Bahkan pancasila hanya
dihapalkan saja tidak untuk diamalkan contohnya kasus yang tertulis diatas. Tindakan
yang dilakukan para anggota DPRD kota Malang ini sangat bertentangan dengan nilai-
nilai luhur pancasila.

 Sila Ketuhan yang Maha Esa

Sila ketuhan yang maha Esa menunjukan kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan
harus menunjukan dalam baik dalam tindakan, perbutan kita bahwa kita adalah
mahluk yang bertuhan kita memiliki Tuhan sebagai dasar melakukan segala tindakan.
Oleh sebab itu kita sebagai mahluk bertuhan bertindak berdasarkan yang
diperbolehkan dalam Agama dan menajuhi laranganNya. Terkait dengan kasus ini,
tidak ada satupun ajaran Agama yang memperbolehkan seseoraang atau sekelompok
orang untuk melakukan korupsi atau mengambil hak orang lain secara diam-diam
untuk kepentingan pribadi. Apalagi akan mengakibatkan kerugian yang besar bagi
negara dan warganya. Tidak hanya para koruptor saja yang merasa akibat hukuman
dari korupsi tetapi berdampak pula terhadap warga negara yang tidak melakukan
korupsi, warga negara yang lain tidak merasakan pembangunan dan kesejahteraan
karena dananya sudah digelapkan oleh para koruptor artinya para koruptor juga
menghambat kesejahteraan warga negara lain dengan mengambil hak warga negara
yang lain karena dana yang dikorupsi pleh para koruptor itu sebenarnya hak bersama
atau anggaran bersama yang harus disalurkan secara transparan untuk kepentingan
bersama untuk mencapai kesejahteraan bersama sesuai dengan cita-cita bangsa.
Ditunjukan dari kasus ini para koruptor tidak mengamalkan nilai pancasila ketuhan
karena mereka telah bersekongkol untuk melakukan tindakan yang sangat dilarang
dalam Agama, demi memenuhi nafsu duniawi. Para koruptor tidak menghargai dan
mengamalkan ajaran Tuhan dalam bertindak mereka bertindak semaunya tanpa
memikirkan dampak yang besar yaitu, merugikan diri sendiri dan orang lain berarti
sangat bertentangan dengan sila ketuhanan.

 Sila kemanusiaan yang adil dan beradab

Sila kedua ini meununjukan bagaimana kita sebagai manusia yang adil
diitunjukan dengan cara kita adil dalam memperlakukan sesama kita manusia.
Manusia yang beradab juga dibuktikan, bagaimana ia menghargai sesamanya manusia
dengan tidak mengambil hak milik sesama karena manusia kita seharusnya
menghargai persamaan hak dan kewajiban sesama manusia tidak membeda-bedakan
antara kaya dan miskin antara pejabat dan masyarakat biasa. Terkait dengan kasus
yang dibahas ini, kasus ini melanggar sila kemanusiaan yang adil dan beradab dimana
para koruptor merasa mereka adalah pejabat tinggi, berpendidikan tinggi mereka
mereka merasa mereka sudah memiliki uang yang cukup untuk memebeli hukum dan
mereka seenaknya mengambil apa yang seharusnya diberikan secara merata kepada
seluruh masyarakat. mereka memanfaatkan jabatan dan pendidikan mereka untuk
melakukan hal yang tidak baik. Menghargai persamaan kodrat sebagai manusia
artinya dimana semua manusia memilki hak yang sama salah satunya hak asasi
manusia adalah merasakan kesejahteraan terutama dalam bidang pembangunan
karena masyarakat sudah membayar pajak wajib sesuai dengan kepemilikan dan
penghasilan seharusya seluruh masyarakat merasakan dampak darri pajak yang
mereka bayar itu, yaitu dana untuk mensejahterakan masyarakat. Tetapi bagaimana
masyarakat bisa sejahtera jika korupsi masih terus mengakar dan membudidaya
dikalangan pejabat pejabat negara indonesia. Terkait dengan kasus inipun tidak akan
terwujudnya keadilan terutama dalam bidang pemertaan pembangun daerah dan
kesejahteraan rakyat didaerah yang pemimpinnya melakukan korupsi, negara yang
pemimpinnya tidak melakukan korupsi akan tentu saja daerahnya akan cepat
berkembang dengan anggran dana daerah yang mencukupi.sedangkan daerah yang
pemimpinnya melakukan korupsi tentu saja pembangunkan didaerah tersebut tidak
akan ada, mungkin saja ada tetapi terhambat disebabkan kelakuan para pemimpin
daerahnya telah mengambil anggaran untuk pembangunan daerah tersebut. Dari kasus
diatas adalah kota Malang yang mana para anggota DPRD kota Malang melakukan
korupsi massal. Bisa dibayangkan bagaiman nasib kota Malang saat ini tentunya
banyak prmbanguna-pembangunan yang terhambat terurtama desa-desa yang belum
terjamah pembangunan yang memadai. Para masyarakat didesa tersebut tentu sudah
menanti-nantikan kesejahteraan menghampiri mereka secara sederhana dengan dana
pembangunan yang disalurkan secara merata karena dana itu adalah milik seluruh
masyarakat yang sebenarnya juga dari masyarakat untuk dikembalikan kepada
masyarakat tetapi dalam bentuk anggaran daerah. Tetapi semua dana itu tidak akan
bisa tersalurkan secara merata kepada masyarakat jika para pejabat pejabat tinggi
negeri ini tidak mau menghilngkan budaya korupsi dalam diri mereka. Melakukan
korupsi sudah mencoreng nama baik diri sendiri dan keluarga. Para koruptor ini tidak
lagi dipandang masyarkat sebagai manusia yang beradab dan masyakarat akan hilang
kepercayaan terhadap mereka karena mereka sudah berani mengambil hak rakyat
untuk kepentingan pribadi.

 Sila persatuan indonesia

Sila ini mengajak seluruh warga negara indonesia untuk menempatkan


persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan kesejahteraan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. Terkait dengan kasus
ini dalam kasus ini para koruptor mengutamakan kepentingan pribadi mereka diatas
kepentingan bersama. Buktinya mereka mengambil secara diam diam dana yang
seharusnya dibagikan secara merata kepada setiap daerah untuk kesejahteraan
masyarakat didaerah tersebut. Sila ketiga ini juga mengajak warga negara indonesiaa
menjujung persatuan atas dasar semboyan negara kita yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”
terkait dengan kasus ini, kasus ini adalah korupsi massal yang artinya dilakukan oleh
sekelompok orang dalam jumlah yang banyak. Empat puluh satu orang yang
melakukan korupsi tentu saja diantara para koruptor ini saling menyalahkan satuu
sama lain terutama siapa dalang atau dasar dari korupsi itu terjadi nah disini akan
terjadilah perpecahan antara mereka karena tentu saja ada beberapa orang diantara
mereka tidak mau menerima tuduhan yang lebih berat dari koruptor yang lain mereka
tidak lagi menjadi satu pikiran satu hati, tetapi para koruptor ini akan membenci satu
sama yang lain karena mereka sudah saling menyalahkan. Ini juga dapat melemahkan
persatuan mereka dalam hal bekerjasama, tidak adalagi persekongkolan antar para
koruptor ini. Sila ketiga ini juga mengajak seluruh warga indonesia tanpa terkecuali
untuk mengembangkan rasa kebanggaan dan cinta terhadap tanah air dan bangsa.
Terkait dengan kasus ini para tinda kan para koruptor ini mencerminkan diri mereka
tidak cinta terhadap tanah air dan bangsa karena mereka te;lah mengambil hak milik
bangsa mereka sendiri, mereka seolah olah tidak ingin jika negara indonesia maju.
Mereka hanya mengikuti nafsu duniawi dengan mengambil yang seharusnya milik
negara.

 Berdasarkan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan perwakilan.

Sila keempat ini mengajak seluruh warga indonesia melakukan segala sesuatu
yang berhubungan dengan negara harus didasari kesepakatan, yaitu disepakati
bersama dalam sebuah musyawarah. Musyawarah yang dilakukan adalah untuk
menghasilkan beberapa pendapat yang berbeda untuk disepakati dan dijadikan tujuan
dari sebuah musyawarah itu. Terkait dengan kasus korupsi ini, dimana para koruptor
ini telah melanggar sila ke-4 yaitu mereka telah melakukan tindakan diam-diam
mengambil hak milik orang lain. Seharusnya setelah dana itu disalurkan kepada
mereka, seharusnya mereka membuat sebuah musyawarah dengan semua anggota
DPRD dikota malang itu agar semua anggota berhak mengeluarlkan pendapat dan
pikiran terkait pengelolaan dana itu, tetapi yang terjadi sebaliknya setelah dana itu
cair atau dikeluarkan mereka malah mengambilnya dengan cara diam diam dan
bersekongkol. Padahal sedikit banyaknya uang yang mereka ambil tidak ada
sedikitpun hak mereka karena mereka sudah memiliki gaji khusus. Terkait dengan
pelanggaran sila ke-4 ini juga para koruptor telah menghianati amanat rakyat yang
telah percaya dan telah memilih mereka karena dianggap sebagai pemimpin yang
bijaksana dengan cara mereka yang telah mencuri harta kekayaan negara untuk
keperluan pribadi dengan jabatan yang telah dimiliki sehingga membuat rakyat tidak
lagi percaya bahwa mereka adalah pemimpin yang bijaksana yang artinya melakukan
seuatu harus didasari dengan musyawarah terlebih dahulu. Tetapi para koruptor ini
telah salah menggunakan jabatan mereka. Didalam nilai sila ke-4 ini juga menunjukan
keputusan atau tindakan yang telah diamil harus dipertanggung jawabkan secara
Moral kepada Tuhan yang Maha Esa, menjujung tinggi harkat dan martabat manusia.
Keterkaitan kasus korupsi massal dan nilai yang terkandung dalam sila ke-4 ini adalah
segala tindakan yang terlah para koruptor ini lakukan harus mereka pertanggung
jawabkan secara moral kepada Tuhan yang Maha Esa, dimana mereka harus meminta
maaf secara moral kepada Tuhan menurut agama mereka masing. Dan mereka harus
siap menanggung semua hukuman karena perbuatan mereka yang telah membuat
negara rugi yang sangat besar. Mereka harus siap diam dijejuri besi karena selain
mencuri uang negara, tindakan mereka ini juga telah menghambat pembangunan.
Dengan terhambatnya tentunya kesejahteraan masyarakat juga belum tercapai secara
maksimal karena dana anggran untuk pembangunan telah dicuri oleh para koruptor
ini. Dengan melakukan tindakan korupsi ini artinya mereka telah menerima uang
APBD itu, yang seharusnya mereka melakukan musyawarah agar uang yang diterima
itu bisa disalurkan secara merata didaerah kota Malang terutama daerah-daerah yyang
belum tersentuh pembangun yang memadai. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya
tidak ada musyawarah tidak ada mufakat tetapi ternyata mereka telah menerima uang
itu dan mencurinya untuk kepentingan mereka sendiri.

 Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila ke-5 Pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia” mengandung butir-butir pengamalan yang isinya memuat makna dan nilai-
nilai luhur yang hendaknya bisa diterapkan oleh segenap masyarakat Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari. Buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al
Khanif menyebutkan, Pancasila harus dikemukakan isi dan artinya secara kontekstual
sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan bangsa Indonesia.
Nilai-nilai luhur Pancasila inilah yang akan digali sebagai jalan keluar untuk
menghadapi segala tantangan. Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga menjadi
pilar ideologis bagi segenap bangsa Indonesia. Berasal dari bahasa Sanskerta,
Pancasila terdiri dari kata panca yang berarti "lima", dan sila yang bermakna "prinsip"
atau "asas". Dengan demikian, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan
pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Terkait dengan kasus ini korupsi berarti telah melakukan tindakan yang melenceng
dari sila ini karena sila ini memiliki makna yaitu adil terhadap sesama dan
menghormati setiap hak-hak yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Dengan
tindakan korupsi menunjukan ketidakadilan antar pemerintah dan masyarakat. Bukan
hanya itu juga ketidakadilan terhadap negara sendiri karena telah menggunakan
sesuatu yang bukan haknya untuk dijadikan kenikmataan bagi diri sendiri tanpa
memikirkan tujuan awalnya hal tersebut dilakukan.

4. Kesimpulan

Dari keterkaitan teori dan kasus yang saya analisis saya menarik kesimpulan bahwa
korupsi merupakan penyalahgunaan kekuasaan yang menjadi boomerang bagi bangsa
indonesia sendiri. Tindakan ini adalah tindakan yang melanggar pancasila karena
korupsi tidak hanya penyalahgunaan kekuasaan tetapi juga mengambil hak orang lain
secara diam-diam. Tindakan korupsi ini merupakan pelanggaran terhadap pancasila
karena tidak ada termuat dalam nilai-nila pancasila yang mengijinkan warga
negaranya melakukan kasus korupsi. Korupsi merupakan hal yang sangat mengancam
bagi bangsa Indonesia karena dengan terjadinya sebuah tindakan korupsi akan
menarik sedikit demi sedikit uang khas negara dan hal inilah yang mengakibatkan
warga indonesia masih tertinggal dari negara lain terutama dalam bidang
pembangunan. Pembangunan yang tidak adil juga karena disebebkan maraknya kasus
korupsi yang dananya diambil oleh para koruptor menyebabkan terhambatnya
pembangunan. Korupsi yang terjadi dikarenakan kurangnya kesadaran para korutor
akan nilai-nilai pancasila sehingga mereka menyalahgunakan kekuasaan dengan
melakukan korupsi.

Daftar Pustaka

Dewantara, A. W. (2015). PANCASILA SEBAGAI PONDASI PENDIDIKAN


AGAMA DI INDONESIA. CIVIS, 5(1/Januari).

Saputra, I. (2017). Implementasi Nilai Pancasila dalam Mengatasi Korupsi di


Indonesia. PPKn, 2(1), 9–17.
Waluyo, B. (2014). OPTIMALISASI PEMBERANTASAN KORUPSI DI
INDONESIA Bambang Waluyo Kejaksaan Agung Republik Indonesia Email. Jurnal
Yuridis, 1(2), 169–182.
Yustisia. (2014). Pemahaman Masyarakat Tentang Korupsi. Yustisia Jurnal
Hukum, 3(1), 80– 88. https://doi.org/10.20961/yustisia.v3i1.10124

Anda mungkin juga menyukai