PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia berfikir
sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip, standar,
asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan keuangan.
Pelaporan keuangan tersebut harus berisi informasi-informasi yang berguna dalam memantu
pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan
jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian barag dagangannya,
mencatat siapa saja yang berhutang da warungnya, memisahkan kotak antara uang yang
masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan
barang dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik
warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi
tentu semakin luas dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka pokok permasalahannya adalah :
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa perlu mencantumkan tujuan dalam
penulisannya agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran yang akan dicapai.
Tujuan penulisan adalah :
1. Untuk mengetahui Definisi Akuntansi, praktek akuntansi, dan sejarah metode pencatatan
double entry .
Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut.
2. Meningkatkan rasa disiplin dan tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu masalah atau
pekerjaan yang dibebankan orang lain kepada penulis.
A. DEFINISI AKUNTANSI
a) Pengertian Akuntansi
Menurut Weygant (dalam Yadiati & Wahyudi, 2007) akuntansi adalah suatu sistem
informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari
suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
b) Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari
laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang
terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi
mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk
membantu membuat keputusan suatu organisasi.
c) Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan
perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada
suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal
penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain
memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu
tertentu saja.
B. PRAKTEK AKUNTANSI
Praktik Akuntansi ini lebih kepada pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan
kejadian yang terjadi setiap hari nya. Pencatatan ini sudah dilakukan sejak adanya kehidupan
sosial ekonomi manusia. Seperti yang dikemukakan oleh Ernest Stevelink yang
mengungkapkan “Mesir memiliki sejarah akuntansi yang panjang. Ribuan bukti catatan
akuntansi dalam kulit kayu (papyri) yang ditemukan lebih lima belas abad yang lalu dan
menjelaskan bahwa akuntansi itu telah ada lebih dari 3000 tahun yang lalu dengan beberapa
tingkat kejelasannya.
1. Bukti transaksi, akuntansi dicatat dengan bukti yaitu bukti transaksi yang kongkrit
dan dapat dipertanggungjawabkan kepastiannya.
2. Jurnal, ada 2 jurnal yaitu jurnal khusus dan jurnal umum.
Untuk jurnal khusus ada 4 macam yaitu
jurnal pembelian, sebagai jurnal untuk mencatat pembelian secara kredit
jurnal penjualan sebagai jurnal untuk mencatat penjualan secara kredit
jurnal penerimaan kas sebagai jurnal untuk mencatat segala penerimaan kas
seperti penerimaan piutang dan penjualan tunai
jurnal pengeluaran kas, sebagai jurnal untuk mencatat segala pengeluaran kas,
seperti pembayaran utang dan pembelian tunai.
Ada lagi jurnal untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan kas kecil
yaitu jurnal kas kecil
Untuk jurnal umum, biasanya dipakai untuk mencatat transaksi keuangan yang
sederhana seperti pada perusahaan jasa.
kedua jurnal sama-sama menggunakan format double entry yaitu dicatat di dua sisi yaitu
debet dan kredit.
3. Buku besar ,yaitu bertujuan untuk pengelompokkan akun-akun yang ada dijurnal
umum agar lebih mudah dalam pengelolaan laporan keuangannya. Ada banyak bentuk
format dalam buku besar yaitu ada format 3 kolom, 4 kolom, dan banyak lagi.
4. Neraca saldo, yaitu neraca percobaan setelah semua transaksi, akun-akun
dikelompokkan dan diikhtisarkan dengan neraca saldo/ neraca percobaan tersebut.
5. Jurnal penyesuaian , akun-akun yang akan disesuaikan yaitu
Perlengkapan
Penyusutan aktiva tetap
Beban dibayar dimuka, contoh : asuransi, dan sewa gedung yang dibayar
diawal
Beban yang masih harus dibayar, contoh: beban gaji yang belum dibayar
Pendapatan diterima dimuka
Pendapatan yang masih harus diterima
Penyesuaian kas kecil
Penyesuaian kas bank (rekonsiliasi bank) karena adanya jasa giro dan biaya
admin.
6. Worksheet / Neraca Lajur / Kertas Kerja, yaitu kelanjutan dari AJP yang
merubah/mengganti jumlah saldo akun-akun yang disesuaikan, di worksheet akan
tampak jelas dan merupakan gambaran dari laporan keuangan.
7. Laporan keuangan, yaitu inti dari pencatatan dari akuntansi , ada 4 : neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
8. Jurnal penutup, fungsinya adalah untuk menutup akun-akun nominal pada akhir
periode sesuai kebijakan masing-masing perusahaan. Akun-akun nominal antara lain:
prive, pendapatan, pembelian, retur, potongan penjualan/ pembelian.
9. Neraca saldo setelah penutupan, ini adalah keadaan aktiva, kewajiban dan modal yang
akan menjadi saldo untuk periode berikutnya
10. Jurnal pembalik, yaitu jurnal untuk membalik sejumlah akun penyesuaian yang jika
tidak dibalik, diperiode selanjutnya akan terjadi double / ganda.
C. SEJARAH METODE PENCATATAN DOUBLE ENTRY
Laporan tentang pemungutan dan perolehan pajak ini biasanya dibuat oleh salah satu
staf dari tuan tanah tersebut, catatan seperti ini juga biasanya dibuat oleh para pedagang yang
berniaga ke daerah atau negeri lain, sebagai dasar atau pedoman dalam penghitungan
besarnya keuntungan yang telah dihasilkan dari kegiatan perdagangannya. Dalam sejarah
literatur akuntansi konvensional banyak ditulis bahwa akuntansi pertama kalinya ditemukan
oleh Lucas Pacioli (seorang pendeta Italia) dengan bukunya yang berjudul Summa de
Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita.
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya
sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis
bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang
dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad
ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu
digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).”
a. Sulit dalam melakukan pengecekan validitas dan akurasi dalam pencatatan dan
pembukuan dalam neraca percobaan
b. Kemungkingan data dan informasi yang hilang pada saat penyusunan laporan keuangan
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada
sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku
berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system
telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi
36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica,
Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap
perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di
Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-
undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan
saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-
keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai
pertanggungjawaban.
Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam
perusahaan.
Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap
lebih penting.
Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian
yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
4. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya
“punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan
akuntansi, yaitu sebagai berikut.
1. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
4. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan
profesi akuntan.
Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang
lainnya, perkembangan itu antara lain:
1. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-
usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
4. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
5. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan
yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Sejarah akuntansi di Indonesia tentu tidak bisa lepas dari perkembangan akuntansi di
Negara asal perkembangannya. Dengan perkataan lain, Negara luarlah yang membawa
akuntansi itu masuk ke Indonesia. Kendatipun tidak bisa disangkal bahwa masyarakat
Indonesia sendiri pasti memiliki sistem akuntansi atau sistem pencatatan pelaporan tersendiri.
Misalnya saja pada zaman keemasan Sriwijaya, Majapahit, Mataram. Zaman tersebut pasti
memiliki sistem akuntansi tersendiri. Sayangnya, sejauh ini penelitian mengenal hal ini masih
belum dilakukan. Namun, Sukoharsono (1997) menilai akuntansi masuk ke Indnesia melalui
pedagang Arab yang melakukan transaksi bisnis di kepelauan Nusantara.
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru
ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai
tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha
Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Sistem yang dianut
oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.
Periodisasi perkembangan akuntansi di Indonesia dapat dibagi atas zaman kolonial dan
zaman kemerdekaan.
1. Zaman Kolonial
Pada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih abad ke-16,
mereka datang dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan
Maskapai Belanda yang dikenal dengan nama Vereenidge Oost Indische Campagnie (VOC),
yang didirikan pada tahun 1602. Akhir abad ke-18 VOC mengalami kemunduran dan
akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Dalam kurun waktu itu, VOC
memperoleh hak monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di
Indonesia, dimana jumlah transaksi dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya terus
bertambah dari waktu ke waktu. Pada tahun itu bisa dipastikan Maskapai Belanda telah
melakukan pencatatan atas mutasi transaksi keuangan.
Dalam hubungan itu, Ans Saribanon Sapiie (1980), mengemukakan bahwa menurut Stible
dan Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di Indonesia paling tidak sudah
ada menjelang pertengahan abad ke-17.
Setelah VOC bubar pada tauhn 1799, kekuasaannya diambil alih oleh Kerajaan
Belanda,zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada waktu itu, catatan
pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit, yang antara lain dijumpai
pada pembukuan Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha peredaran candu atau morfin
(amphioen) yang merupakan usaha monopoli di Belanda.
2) System Kanton;
3) System Hokka;
Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr.
Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan
akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian
diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan
Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara
(1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).
4. Zaman Kemerdekaan
Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah Indonesia
melakukan upaya harmonisasi system akuntansi sehingga diupayakan untuk menghapus
dualisme tadi sehingga berakhirlah dualisme system akuntansi di Indonesia.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), yaitu wadah wadah organisasi profesi akuntansi di
Indonesia, berdiri di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957. Untuk memudahkan
pengkoordinasian akuntan di Indonesia didirikan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). IAI
berhasil menyusun dan menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) pada tahun 1973.
Dengan maksud antara lain : menghimpun prinsip-prinsip yang lazim berlaku di Indonesia
dan sebagai prasarana bagi terbentuknya pasar uang dan modal di Indonesia pada waktu itu,
laporan keuangan dari perusahaan yang akan go public harus disusun atas dasar prinsip-
prinsip akuntansi di Indonesia.
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk menghimpun prinsip akuntansi Indonesia 1973
antara lain :
PAI setelah berjalan selama satu dasawarsa, akhirnya disempurnakan pada tahun
1984. Hanya saja dalam PAI tahun1984 dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan
akuntansi keuangan yang diungkapkan secara garis besar atau bersifat umum tidak
mencangkup praktik akuntansi untuk industri tertentu. Pada Prinsip Akuntansi Indonesia
1984 masih memerlukan penjabaran lebih lanjut diatur dengan pernyataan sendiri.
Sehubungan dengan itu, komite PAI-IAI mulai tahun 1986 menerbitkan serangkaian
pernyataan PAI dan interpretasi PAI untuk mengembangkan, menambah, mengubah, serta
menjelaskan standar akuntansi keuangan yang berlaku yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari PAI 1984.
Setelah berlangsung selama sepuluh tahun PAI 1984 diganti menjadi Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan 1994 (PSAK). PSAK 1994 ini mengadopsi pernyataan resmi
Internasional Accounting Standard Committee (IASC). IAI mengadopsi pernyataan IASC
sebagai dasar acuan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, kemuadian
menerbitkan dua buah buku yaitu Standar Akuntansi Keuangan-Oktober 1994, Buku 1 dan
Buku 2 yang berisi :
Organisasi akuntan yang paling tua dan berpengaruh di Indonesia adalah Amerikan
Institute of Certified Public Accountans (AICPA) dan American Accounting Association
(AAA). Dari tahun 1959-1973, Dewan Prinsip Akuntansi (Accounting Principles Boards –
APB) telah banyak memberikan tuntunan dalam pengembangan prinsip-prinsip akuntansi
yang lazim. APB terdiri dari delapan belas akuntan, anggota AICPA. Pada tahun 1973 APB
digantikan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standards
Boards – FASB). Badan tersebut terdiri dari tujuh anggota, empat diantaranya harus anggota
CPA yang direkrut dari praktek umum FASB dibantu oleh Dewan Pertimbangan dengan
duapuluh anggota, yang tanggung jawab utamanya ialah memberikan rekomendasi mengenai
prioritas dan agenda kerja. Setelah menerbitkan memo hasil diskusi dan usulan pendahuluan
dan setelah mengevaluasi tanggapan beberapa pihak, dewan tersebut mengeluarkan
pernyataan standar akuntansi keuangan yang merupakan bagian dari prinsip-prinsip akuntansi
yang lazim.
b. Pendidikan Akuntansi
Sebelum dikeluarkannya UU No. 34/1954 tentang Gelar Akuntan , semua orang dapat
menyatakan dirinya selaku akuntan dan memakai gelar akuntan. Dengan dikeluarkannya UU
tersebut maka pemerintah mengatur mereka yang berhak memakai gelar akuntan hanyalah
mereka yang lulus dari Fakultas Ekonomi Negeri Jurusan Akuntansi dan Swasta yang
disamakan, diatur oleh panitia Persamaan Ijasah Akuntan. Dengan semakin banyaknya
fakultas ekonomi swasta maka pemerintah bersama IAI mengatur pelaksanaan Ujian Negara
Akuntan. Pelaksanaan ujian ini terus dibenahi sampai pada akhirnya lulusan negeri dan
swasta diwajibkan harus mengikuti ujian yang sama jika ingin mendapatkan gelar akuntan.
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru
ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai
tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha
Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Sistem yang dianut
oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.
3.1 KESIMPULAN
Orang yang pertama kali menerbitkan buku double entry bookkeeping adalah Lucas
Pacioli pada tahun 1949. Sedangkan di Indonesia akuntansi mulai diterapkan pada tahun
1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di
Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain, meskipun hal itu tidak
selalu berhubungan. Terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan
perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan
menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan
aturan.
DAFTAR PUSTAKA
Divisi Litbang Madcoms. 2005. Seri Panduan Lengkap Myob Accounting, Yogyakarta : Andi
Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
Rosjidi. 1999. Teori Akuntansi. Tujuan, Konsep, dan Struktur, Jakarta : Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
staff.undip.ac.id/akuntansi/.../sejarah-perkembangan-akuntansi-di-ind
Divisi Litbang Madcoms. 2005. Seri Panduan Lengkap Myob Accounting, Yogyakarta : Andi
Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
Rosjidi. 1999. Teori Akuntansi. Tujuan, Konsep, dan Struktur, Jakarta : Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Yadiati, Winwin & Ilham Wahyudi. 2007. Pengantar Akuntansi, Jakarta : Kencana
Situs :
http://id.shvoong.com/humanities/h_history/1699638-sejarah-perkembangan-akuntansi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi
http://www.geocities.com/bert_tons/akuntansi.html
http://keuanganlsm.com/sejarah-sistem-pencatatan-double-entry
http://goimtotosik.blogspot.com/2014/02/makalah-sejarah-perkembangan-akuntansi.html?m=1