Anda di halaman 1dari 9

Getaran Mekanis

Getaran mekanis adalah fenomena mekanis dimana benda mengalami deformasi secara periodik (berayun)
disekitar titik kesetimbangan.

Getaran terjadi karena:


1. Adanya gangguan, dapat berupa gaya (impuls, kontinyu)
2. Sifat elastisitas benda
Getaran dapat dibagi menjadi:
1. Berdasarkan gangguan yang diberikan
- Getaran Bebas, beban hanya diberikan diawal. Selama sistem bergetar tidak diberikan gangguan.
- Getaran Paksa, gangguan diberikan sepanjang sistem bergetar. Co: pada mesin selama berputar

2. Berdasarkan derajat kebebasan (Degree of Freedom)


- Getaran satu derajat kebebasan
- Getaran dua derajat kebebas
- Getaran dengan banyak derajat kebebasan (Multi Degree of Freedom)
Komponen Getaran:
1. Massa
Massa yang bergerak memiliki momentum (berdasarkan Hukum Newton I Kelembaman).
Apabila massa bergerak maka massa tersebut akan cenderung mempertahankan keadaannya
(baik itu diam maupun bergerak). Jika massa bergerak maka akan cenderung terus bergerak
sehingga pada studi getaran massa berperan dalam mempertahankan getaran.

2. Kekakuan Elastis
Kekakuan elastis contohnya pegas dan balok lentur berfungsi untuk menyimpan energi potensial
akibat perubahan bentuk (deformasi elastis) sehingga jika beban ditiadakan, energi tersebut
dilepas untuk mengembalikan benda pada posisi semula (posisi setimbang). Apabila beban
tersebut ditiadakan secara tiba2, maka yang terjadi adalah pelepasan energi yang cepat
sehingga massa bergerak dengan cepat.

3. Peredam Getaran (damper)


Momentum dari massa yang bergerak dan sifat elastis dari benda dapat menyebabkan getaran
yang tidak terkontrol. Fungsi dari peredam adalah mengubah energi tersebut ke bentuk lain.
Contoh pada shockbreaker terdapat piston hidrolik. Energi dari massa bergerak tersebut diubah
ke energi tekanan fluida dalam silinder sehingga memperlambat laju massa yang bergerak,
𝐹 = 𝑘. 𝑥
𝐸𝐴
𝐹= 𝛿 = 𝑘. 𝛿
𝐿

3𝐸𝐼 Dengan peredam


𝐹= 𝛿 = 𝑘. 𝛿
𝐿3
Gaya yang terjadi pada massa bergetar
FS
𝐹 = 𝑚. 𝑎

F Kita tahu bahwa:


𝑑𝑥
kecepatan: 𝑣 = = 𝑥′
Fd 𝑑𝑡
𝑑𝑣 𝑑2𝑥
percepatan: a = = = 𝑥′′
𝑑𝑡 𝑑𝑡 2

𝐹 = 𝑚. 𝑥′′

Gaya yang terjadi pada peredam getaran


𝐹𝑑 = 𝐶. 𝑣 = 𝐶. 𝑥′

Contoh Peredam pada Shockbreaker


Gaya yang terjadi pegas/elemen elastis

𝐹𝑠 = 𝑘. 𝑥
Getaran Torsional
𝑀 = 𝑘𝑇 . 𝜃
Keterangan:
M = momen (Nm)
KT = kekakuan torsional (Nm/rad)
𝜃 = sudut defleksi (rad)

𝐺. 𝐼𝑃
𝑇= .𝜃
𝐿
Keterangan:
T = torsi (Nm)
G = modulus geser (MPa)
IP = inersia polar (mm4)
Gaya yang terjadi pada massa bergetar
𝐹 = 𝐽. 𝛼 J = inersia polar (N/rad)
Kita tahu bahwa:
𝑑𝜃
kecepatan sudut: ω = = 𝜃′
𝑑𝑡
𝑑𝜔 𝑑2𝜃
percepatan sudut :𝛼 = = 2 = 𝜃′′
𝑑𝑡 𝑑𝑡

𝐹 = 𝐽. 𝜃′′

Gaya yang terjadi pegas/elemen elastis

𝐹𝑠 = 𝑘. 𝜃
Getaran bebas tanpa peredam
(a) Kondisi Statis
Σ𝐹 = 𝑘𝛿 − 𝑚𝑔 = 0

(b) Kondisi Bergetar


Σ𝐹 = 𝑘 𝑥 + 𝛿 + 𝑚𝑥 ′′ − 𝑚𝑔 = 0

= 𝑘𝑥 + 𝑘𝛿 + 𝑚𝑥 ′′ − 𝑚𝑔 = 0

= 𝑚𝑥 ′′ + 𝑘𝑥 + (𝑘𝛿 − 𝑚𝑔) = 0

Persamaan gerak:
(a) (b) 𝑚𝑥 ′′ + 𝑘𝑥 = 0
Mencari solusi persamaan gerak dengan persamaan diferensial order dua homogen

𝑚𝑥 ′′ + 𝑘𝑥 = 0 .………… (1)
dimana:
𝑥 ′′ + (𝑘 𝑚)𝑥 = 0 𝑘
𝜔𝑛 = frekuensi natural
𝑚
𝑥 ′′ + (𝜔𝑛 )2 𝑥 = 0

Solusi:

𝑥 = 𝐴. 𝑐𝑜𝑠 𝜔𝑛 . 𝑡 + 𝐵. 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑛 . 𝑡 Substitusi persamaan (2) dan


……………..…………………… (2)
(3) ke persamaan (1)
𝑑𝑥
𝑣= = 𝑥 ′ = −𝜔𝑛 . 𝐴. 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑛 . 𝑡 + 𝜔𝑛 . 𝐵. 𝑐𝑜𝑠 𝜔𝑛 . 𝑡
𝑑𝑡

𝑑2 𝑥
𝑎 = 2 = 𝑥 ′′ = −𝜔𝑛 2 . 𝐴. 𝑐𝑜𝑠 𝜔𝑛 . 𝑡 − 𝜔𝑛 2 𝐵. 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑛 . 𝑡 ……… (3)
𝑑𝑡

Anda mungkin juga menyukai