Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA PUTRI


DI JR.INDOBALEH TIMUR KEC.LUAK KAB.50 KOTA

Oleh :
ANGGUN PURNAMA PUTRI
184210456

Tingkat : III B

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN BUKITTINGGI


POLTEKKES KEMENKES PADANG
TAHUN 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Kesehatan Reproduksi Pada Remaja ( Keputihan)


Hari/Tanggal : Selasa, 17 November 2020
Pukul : 08.00-09.00 WIB
Sasaran : Remaja Putri
Tempat : Rumah kelurga binan

A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan
sosial secara utuh dan tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan
dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses
reproduksi.1World Health Organization (WHO) dalam Nikmah menyatakan
bahwa masalah kesehatan reproduksi wanita yang buruk telah mencapai 33% dari
jumlah total beban penyakit yang menyerang para wanita di seluruh
dunia.2,3Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sejak lama menjadi
persoalan bagi wanita adalah masalah keputihan.4,5 Keputihan atau yang disebut
juga dengan istilah white discharge atau vaginal discharge, atau leukore atau flour
albus. 6 Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina yang
dapat menyebabkan rasa gatal di area kewanitaan.7 Keputihan ada yang bersifat
fisiologis dan patologis. Keputihan bersifat fisiologis yaitu keputihan yang timbul
akibat proses alami dalam tubuh. Keputihan bersifat patologis yaitu keputihan
yang timbul karena infeksi dari jamur, bakteri dan virus. Keputihan patologis
merupakan tanda dari adanya kelainan alat repoduksi sehingga jumlah, warna, dan
baunya perlu diperhatikan. Keputihan patologis yang tidak tertangani dengan baik
dan dialami dalam waktu yang lama akan berdampak pada terjadinya infeksi
saluran reproduksi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Setelah mengikuti Penyuluhan ini, Remaja diharapkan dapat mengerti dan
memahami pentingnya kesehatan reproduksi.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah mengikuti penyuluhan ini, Ibu diharapkan dapat mengerti dan
memenuhi kebutuhan Gizi Pada Balita .
b. Mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan dalam kespro
c. Mengetahui Faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
d. Mengetahui masalah -masalah yang mempengaruhi kespro
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penyuluhan tentang “Kesehatan Reproduksi”
2. Sasaran
Remaja
3. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
4. Media dan Alat
- Leaflet
5. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Selasa, 17 November 2020
Waktu : 08.00 WIB s.d 09.00 WIB
Tempat : rumah keluarga binaan
6. Pengorganisasian
1. Moderator : Mahesa Korela
2. Presenter : Mahesa Korela
3. Observer : Mahesa Korela
4. Fasilitator : Mahesa Korela
7. Tugas Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing
- Menjelaskan tujuan dan topik
- Menjelaskan kontrak waktu, bahasa, tata tertib penyuluhan
- Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
- Mengarahkan alur diskusi
- Memimpin jalannya diskusi
- Menutup acara
3. Presenter
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan
4. Fasilitator
- Memotivasi pasien untuk berperan aktiv dalam jalannya penyuluhan
- Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari audiens
5. Observer
- Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
- Setting Tempat

Keterangan:
: Moderator

: Peserta

: Peserta

Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens Waktu
Pembukaan
 Me  Menjawab salam 5 menit
ngucapkan salam  Memperhatikan
 Me  Mendengarkan dan
mperkenalkan diri memperhatikan
 Me  Mengemukakakan
njelaskan topik penyuluhan pendapat
 Me
njelaskan tujuan penyuluhan  Mengemukakakan
pendapat
Pelaksanaan  Mendengarkan
a. Setelah mengikuti  Mendengarkan dan
penyuluhan ini, Ibu diharapkan memperhatikan
dapat mengerti dan memenuhi  Mengemukakakan 15 menit
kebutuhan Gizi Pada Balita . pendapat
b. Mengetahui Menu  Mendengarkan
Makanan Pada Balita  Mendengarkan dan
c. Mengetahui Faktor yang memperhatikan
mempengaruhi status Gizi Balita
 Mengemukakakan
d. Mengetahui masalah
pendapat
-masalah yang mempengaruhi
Gizi Balita
 Mendengarkan dan
memperhatikan
Penutup 10 menit
 Mendengarkan dan
 Mengevaluasi materi yang
memperhatikan
diberikan
 Mendengarkan dan
 Moderator menyimpulkan
memperhatikan
hasil
 Menjawab
 Moderator menyampaikan
pertanyaan
pesan untuk klien
 Moderator mengucapkan
 Bersama moderator
salam
menyimpulkan
materi
 Mendengar dan
memperhatikan
 Menjawab salam
D. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa dan audiens sudah berada pada posisi yang direncanakan
b. Tempat, media serta alat-alat sesuai dengan perencanaan
c. Preplanning telah disetujui
d. Audiens mengahadiri penyuluhan
b. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Audiens mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
d. Audiens berperan aktif selama kegiatan berjalan
c. Evaluasi Hasil
a. Remaja paham dan mengerti dengan yang disampaikan.

LAMPIRAN
MATERI

A. Pengertian Masa Remaja

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi, dan
psikis. Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun adalah suatu periode masa pematangan
organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja adalah periode
peralihan antara masa anak ke masa dewasa.

B. Perkembangan Yang Terjadi Pada Remaja Dan Ciri-Cirinya

Ada tiga tahap :

1. Masa Remaja Awal (10-12 Tahun)

a. Tampak dan memang lebih dekat dengan teman sebaya


b. Tampak dan merasa ingin bebas
c. Tampak dn memang lebih banyak memperhatikn tubuhnya dan mulai berpikir
yang khayal (abstrak)

2. Masa Remaja Tengah (13-15 Tahun)

a. Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri


b. Ada keinginan untuk berkencan atau keterikatan pada lawan jenis
c. Timbul perasaan cinta yang mendalam
d. Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin berkembang
e. Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual

3. Masa Remaja Akhir (16-19 Tahun)

a. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri


b. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
c. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya
d. Dapat mewujudkan persaan cinta
e. Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak
C. Pengertian Keputihan
Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari vagina yang berwarna
putih kekuningan atau putih keabu-abuan baik encer maupun kental, yang beraroma
tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal yang cukup hebat.
Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang
disebabkan infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar
bibir vagina bagian luar. Jika di biarkan dan tidak ditangani sedini mungkin infeksi ini
dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga
menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil (Nenk,2009).

D. Jenis –jenis Keputihan


Jenis keputihan dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Keputihan normal
Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi,
pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi. Bisa terjadi saat
terangsang seksual atau mengalami stres emosional. Keputihan seperti ini wajar
terjadi pada wanita.
2. Keputihan abnormal
Gejalanya keluar lendir secara berlebihan, berwarna putih dan berbau, gatal,
biasanya tidak disertai nyeri. Dapat terjadi pada semua infeksi alat kelamin (infeksi
bibir kemaluan, liang senggama, mulut rahim, dan jaringan penyangga juga
penyakit karena hubungan kelamin)(Manuaba,2009).

E. Penyebab Keputihan
1. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada
kemaluan. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya,
penyakit kencing manis dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu.
2. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan
keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir.
Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila
ditekan.
3. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan kebauan,
berair, berbuih, dan berbau amis. Dapat memicu munculnya penyakit kelamin
seperti sifilis dan gonorrhoe.
4. Faktor kebersihan yang kurang baik
Kebersihan yang jelek dapat menyebabkan timbulnya keputihan. Hal ini
terjadi karena kelembaban vagina yang meningkat sehingga bakteri patogen
penyebab infeksi mudah menyebar.
5. Pemakaian obat-obatan (antibiotik) dalam waktu lama.
Pemakaian obat- obatan khususnya antibiotik yang terlalu lama dapat
menimbulkan sistem imunitas dalam tubuh. wanita yang mengkonsumsi antibiotik
timbul keputihan.
6. Stres
Otak mempengaruhi kerja semua organ tubuh, jadi jika reseptor otak
mengalami stress maka hormonal di dalam tubuh mengalami perubahan
keseimbangan dan dapat menyebabkan timbulnya keputihan. wanita bisa
mengalami gangguan siklus menstruasi / keputihan yang disebabkan oleh stres.
7. Penyakit organ kandungan
Keputihan juga dapat timbul jika ada penyakit di organ kandungan, misalnya
peradangan, tumor (misalnya papiloma, sering menyebabkan keluarnya cairan
encer, jernih, dan tidak berbau), kanker rahim atau kanker serviks (leher rahim)
cairan yang keluar bisa banyak disertai bau busuk dan kadang disertai darah.

F. Tanda dan Gejala Keputihan


a. Keputihan normal (fisiologis)
1. Keluarnya cairan berwarna bening, tidak lengket dan encer
2. Tidak mengeluarkan bau yang menyengat
3. Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari,
dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan
oleh plasenta
4. Remaja awal kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa
pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya
5. Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan
juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan
tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim,
walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
b. Keputihan abnormal (patologis)
1. Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau
putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan
kadang-kadang berbusa
2. Cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat (bau tidak sedap)
3. Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat
mengakibatkan iritasi pada vagina
4. Nyeri atau rasa terbakar disekitar vagina.
5. Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti
HIV, Herpes, Candyloma.
6. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan pada saluran kencing
(Sallika,2010).

G. Cara Mengatasi Keputihan


Mengatasi keputihan biasanya dilakukan dengan cara menjaga kebersihan diri dan
lingkungan, diantaranya:
1. Menjaga vagina agar tetap kering untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur.
2. Ganti pembalut apabila sudah terasa basah dan lembab.
3. Hindari penggunaan cairan pembersih kewanitaan yang mengandung bahan kimia
terlalu berlebihan, karena hal itu dapat mengganggu pH cairan kewanitaan dan
dapat merangsang munculnya jamur atau bakteri.
4. Setelah buang air besar, bersihkan dengan air dan keringkan dari arah depan ke
belakang untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina.
5. Gunakan celana dalam minimal 2 kali sehari dan sebaiknya yang berbahan dasar
katun karena katun menyerap kelembaban dan menjaga agar sirkulasi udara tetap
terjaga
6. Hindari seks bebas atau berganti–ganti pasangan tanpa menggunakan alat
pelindung seperti kondom
7. Sebisa mungkin kendalikan stress
8. Apabila mengalami keputihan dan mendapatkan pengobatan antibiotik oral (yang
diminum) sebaiknya mengkonsumsi antibiotik tersebut sampai habis sesuai dengan
yang diresepkan agar bakteri tidak kebal dan keputihan tidak datang lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC : Jakarta
Nenk. 2009. Lentera Biru. Salemba Medika : Jakarta
Sallika,NS. 2010. Serba-serbi Kesehatan Perempuan cetakan ke-2. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai