Anda di halaman 1dari 9

PENYUSUNAN IMPLEMENTASI PEMANTAUAN

Kolaborasi Stakeholders
Industri, Pelaku, Sosialisasi, Edukasi, Verifikasi Labelling / Sertifikasi
Pemerintah, Akademisi Simulasi, Uji Coba

Pengelola, Lembaga Sertifikasi • Pelaksanaan Assessment


• Protokol Kesehatan • Usaha Pemilik, KEMENPAREKRAF
• Panduan Pelaksanaan Pariwisata ISTC (GSTC/KAN) • Verification
Pelaku,
CHSE • Usaha Ekraf Pengunjung, A. • Standar/Indikator, • Dokumen/standar &
Masyarakat, • Tim Terpadu Nasional: Quality Manual lapangan
• Daerah
Stakeholders Kemenparekraf,Kemenkes, CHSE • Tujuan: Recognition,
• Destinasi Aosisasi (PHRI, ASITA, GPI)
• Verificator Confidence/ Credibility,
• Panduan /Assessor/Auditor
CHSE Calibration
Verifikasi Standar CHSE & • Business Proses
Deklarasi Mandiri Verification / • Logo / labelling
PARIWISATA EKRAF “InDOnesiaCARE” certified
✓ Hotel ✓ Bioskop Assessmen /
B. • Durasi 1 tahun
✓ Restoran ✓ Seni Pertunjukan Sertifikasi
• Tim Provinsi: Verfifikasi
✓ Daya tarik ✓ Musiik (Jenis Usaha/Sektor/Fasilitas • Midterm review, audit
✓ Homestay ✓ Seni Rupa dan Layanan Publik) & /control
✓ Usaha Perjalanan ✓ Fashion Deklarasi Mandiri Wilayah
Provinsi)
• Insentif dan Skema
Wisata ✓ Kuliner
✓ Pemandu ✓ Kriya • Tim Kabupaten/Kota: Dukungan untuk Usaha
✓ SPA ✓ Fotografi Verfifikasi (Jenis Parekraf
Usaha/Sektor/Fasilitas dan
✓ MICE ✓ Permainan……. • Pendampingan/Advocacy
Layanan Publik) & Deklarasi
✓ Minat Khusus Mandiri Wilayah Kab/Kota)
JUNI-JULI 2020 AGUSTUS 2020 SEPTEMBER-DESEMBER 2020 2
PROTOKOL KESEHATAN BAGI MASYARAKAT DI TEMPAT DAN FASILITAS UMUM
DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
(Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor “HK.01.07/MENKES/382/2020”)

RUANG
TUJUAN LINGKUP

Meningkatkan upaya pencegahan dan Ruang lingkup protokol kesehatan ini meliputi upaya
pengendalian COVID-19 bagi pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tempat dan
masyarakat di tempat dan fasilitas fasilitas umum dengan memperhatikan aspek
umum dalam rangka mencegah perlindungan kesehatan individu dan titik-titik kritis
terjadinya episenter/kluster baru dalam perlindungan kesehatan masyarakat, yang
selama masa pandemi. melibatkan pengelola, penyelenggara, atau penanggung
jawab tempat dan fasilitas umum serta masyarakat
pengguna
3
PERLINDUNGAN KESEHATAN INDIVIDU
Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet yang dapat
menginfeksi manusia dengan masuknya droplet yang mengandung
virus SARS-CoV-2 ke dalam tubuh melalui hidung, mulut, dan
mata. Prinsip pencegahan penularan COVID-19 pada individu
dilakukan dengan menghindari masuknya virus melalui ketiga pintu
masuk tersebut dengan beberapa tindakan, seperti:
Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, atau
Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan.
menutupi hidung dan mulut hingga dagu, jika harus keluar Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak maka dapat
rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya.
diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat Rekayasa administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang,
menularkan COVID-19). Apabila menggunakan masker kain, pengaturan jadwal, dan sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis
sebaiknya gunakan masker kain 3 lapis. antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur
masuk dan keluar, dan lain sebagainya.

Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti
Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci
mengkonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30
tangan pakai sabun dengan air mengalir atau
menit sehari dan istirahat yang cukup (minimal 7 jam),
menggunakan cairan antiseptik berbasis
serta menghindari faktor risiko penyakit. Orang yang
alkohol/handsanitizer. Selalu menghindari
memiliki komorbiditas/penyakit penyerta/kondisi
menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan
rentan seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru,
yang tidak bersih (yang mungkin terkontaminasi
gangguan jantung, gangguan ginjal, kondisi
droplet yang mengandung virus).
immunocompromised/penyakit autoimun, kehamilan,
lanjut usia, anak-anak, dan lain lain, harus lebih berhati-
hati dalam beraktifitas di tempat dan fasilitas umum.
4
PERLINDUNGAN KESEHATAN MASYARAKAT
Perlindungan kesehatan masyarakat merupakan upaya yang harus dilakukan oleh semua komponen yang ada
di masyarakat guna mencegah dan mengendalikan penularan COVID-19. Potensi penularan COVID-19 di tempat
dan fasilitas umum disebabkan adanya pergerakan, kerumunan, atau interaksi orang yang dapat menimbulkan
kontak fisik. Dalam perlindungan kesehatan masyarakat peran pengelola, penyelenggara, atau penanggung
jawab tempat dan fasilitas umum sangat penting untuk menerapkan sebagai berikut:

b. Unsur Penemuan Kasus (detect)


a. Unsur Pencegahan (prevent) 1. Fasilitasi dalam deteksi dini untuk mengantisipasi penyebaran
1. Kegiatan promosi kesehatan (promote) dilakukan melalui COVID-19, yang dapat dilakukan melalui berkoordinasi dengan
sosialisasi, edukasi, dan penggunaan berbagai media dinas kesehatan setempat atau fasilitas pelayanan kesehatan.
informasi untuk memberikan pengertian dan pemahaman 2. Melakukan pemantauan kondisi kesehatan (gejala demam, batuk,
bagi semua orang, serta keteladanan dari pimpinan, tokoh pilek, nyeri tenggorokan, dan/atau sesak nafas) terhadap semua
masyarakat, dan melalui media mainstream. orang yang ada di tempat dan fasilitas umum.
2. Kegiatan perlindungan (protect) antara lain dilakukan melalui
penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun yang mudah
diakses dan memenuhi standar atau penyediaan
handsanitizer, upaya penapisan kesehatan orang yang akan
masuk ke tempat dan fasilitas umum, pengaturan jaga jarak, c. Unsur Penanganan Secara Cepat Dan Efektif (respond)
disinfeksi terhadap permukaan, ruangan, dan peralatan Melakukan penanganan untuk mencegah terjadinya penyebaran yang
secara berkala, serta penegakkan kedisplinan pada perilaku lebih luas, antara lain berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat
masyarakat yang berisiko dalam penularan dan tertularnya atau fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan pelacakan kontak
COVID-19 seperti berkerumun, tidak menggunakan masker, erat, pemeriksaan rapid test atau Real Time Polymerase Chain Reaction
merokok di tempat dan fasilitas umum dan lain sebagainya. (RT-PCR), serta penanganan lain sesuai kebutuhan. Terhadap
penanganan bagi yang sakit atau meninggal di tempat dan fasilitas umum
merujuk pada standar yang berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5
PENERTIBAN DAN PENGAWASAN DALAM PENERAPAN
PROTOKOL KESEHATAN
Secara berkala atau jika dibutuhkan, aparat pengamanan melakukan
penertiban dan pengawasan penerapan protokol kesehatan di tempat dan
fasilitas umum. Penertiban dan pengawasan tersebut dilaksanakan secara
berkoordinasi atau dengan mengikutsertakan kementerian/lembaga/pemerintah
daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

6
PANDUAN PELAKSANAAN KEBERSIHAN, KESEHATAN, KESELAMATAN
DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

7
PANDUAN PANDUAN PANDUAN
PANDUAN RESTORAN &
MATERI PANDUAN HOTEL RUMAH
DAYA TARIK
WISATA
HOMESTAY/
PONDOK
MAKAN WISATA

TENTANG PANDUAN ● ● ● ●
PANDUAN UMUM
A. Manajemen/Tata Kelola
1) Kebersihan ● ● ● ●
2) Kesehatan ● ● ● ●
3) Keselamatan ● ● ● ●
4) Kelestarian lingkungan ● ● ● ●
B. Karyawan, tamu/pengunjung, dan pihak lain ● ● ● ●
PANDUAN KHUSUS • Pintu masuk area hotel • Area pintu masuk • Area pintu masuk • Ruang
• Lobby (front desk & • Pelayanan makan • Loket penerimaan tamu
concierge)
dan minum • Penyelenggaraan • Kamar tidur
• Kamar tamu
• Restoran/coffee shop • Pembayaran dan kegiatan wisata • Kamar mandi/
• Banquet pintu keluar • Fasilitas dan area toilet
• Fasilitas hotel dan area • Layanan antar publik lain • Dapur
publik lainnya makanan dan • Pintu keluar • Ruang lain dan
• Dapur minuman • Kantor area sekeliiling
• Tata Graha
• Dapur • Ruang karyawan homestay/pondok
• Kantor
• Ruang karyawan • Ruang wisata
(ruang ganti & makan) administrasi 8
• Ruang karyawan
LINGKUP KEBERSIHAN, KESEHATAN, KESELAMATAN,
DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN
KELESTARIAN
KEBERSIHAN KESEHATAN KESELAMATAN LINGKUNGAN
1. Mencuci tangan pakai 1. Menghindari kontak fisik, pengaturan 1. Prosedur penyelamatan diri dari 1. Penggunaan perlengkapan
sabun/menggunakan hand jarak aman, mencegah kerumunan bencana dan bahan yang ramah
sanitizer 2. Tidak menyentuh bagian wajah, 2. Ketersediaan kotak P3K lingkungan
2. Ketersediaan sarana cuci tangan terutama mata, hidung, mulut 3. Ketersediaan alat pemadam 2. Pemanfaatan air dan sumber
pakai sabun 3. Pemeriksaan suhu tubuh kebakaran energi secara efisien dan
3. Pembersihan ruang dan barang 4. Memakai APD yang diperlukan 4. Ketersediaan titik kumpul dan sehat dalam rangka menjaga
publik dengan cara dan 5. Menerapkan etika batuk dan bersin jalur evakuasi keseimbangan ekosistem
disinfektan/cairan pembersih lain Pengelolaan makanan dan minuman 5. Memastikan alat elektronik 3. Pengolahan sampah dan
yang aman dan sesuai yang bersih dan higienis dalam kondisi mati ketika limbah cair dilakukan secara
4. Bebas vektor dan binatang 6. Peralatan dan perlengkapan kesehatan meninggalkan ruangan tuntas, sehat, dan ramah
pembawa penyakit sederhana 6. Media dan mekanisme lingkungan
5. Pembersihan dan kelengkapan 7. Ruang publik dan ruang kerja dengan komunikasi penanganan kondisi 4. Kondisi lingkungan sekitar asri
toilet bersih sirkulasi udara yang baik darurat dan nyaman, baik secara
6. Tempat sampah bersih 8. Penanganan bagi pengunjung dg alami atau dengan rekayasa
gangguan kesehatan ketika beraktivitas teknis.
di lokasi. 5. Pemantauan dan evaluasi
penerapan panduan dan SOP
Pelaksanaan Kebersihan,
Kesehatan, Keselamatan, dan
Kelestarian Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai