Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RAHASIA KEDOKTERAN
NIRWANA
P0907211714
RAHASIA KEDOKTERAN
Tesis
Program Studi
NIRWANA
Kepada
Nama : Nirwana
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-
atau karya orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
bahwa sebagaian atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang lain, saya
Yang menyatakan
Nirwana
iv
PRAKATA
bimbingan, bantuan, dukungan, kritikan, dan saran serta doa yang sifatnya
tulusnya kepada Prof. Dr. Musakkir, S.H.,M.H. selaku Ketua Komisi Penasehat
pada penulisan karya ilmiah ini, atas bantuan, bimbingan dan jerih payahnya
Kepada Prof. Dr. Sukarno Aburaera, S.H., Prof. Dr. Aminuddin Salle,
S.H., M.H. dan Prof. Dr. Irwansyah, S.H., M.H., selaku dosen penilai, saya
ucapkan terima kasih yang tulus dan ikhlas atas sumbangan pemikiran dan
terima kasih yang tak terhingga atas arahan, bantuan, kemudahan dan do’a
tercinta, serta kakak dan adikku yang selalu menjadi inspirasi dalam hidupku,
Universitas Hasanuddin.
semua...........Amin.
Penulis,
Nirwana
vii
ABSTRAK
ABSTRACT
This serearch aims to (1) find out the form of responsibility of a doctor in
keeping the medical secrets (2) investigate the legal sactions for a doctor who
does not keep the medical secrets.
The result revealed that the responsibility of the doctors in keeping the
medical secrets is very important since the medical secrets is one of the health
care. The medical secrets is very useful in promoting the patients recovery
because if the patient’s medical secrets is weel kept, the patient will not be
hindered to ask for help of the health staf. However, is reality, this have not
been carried out optimally due to the fact that the understanding and the
knowledge of the health service staff about the importance of keeping the
patient’s medical secret is still inadequated.. As for the legal sanctions, which
can be given to a doctor who does not keep the medical secrets of his/her
patient, are criminal sanctions, ethical sanctions, civil sanction, and
administrative sanctions.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................... vi
DAFTAR TABEL
Nomor Hal.
1. Pendapat responden menyangkut pelaksanaan
kewajiban dokter pada pasien terhadap wajib
simpan rahasia kedokteran .............................................. 86
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kenyamanan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka
sesuatu yang oleh pasien secara sadar atau tidak sadar disarnpaikan
dibuat oleh sekelompok dokter dari pulau COS sekitar 2500 tahun lebih yang
dengar dan saya lihat, tentang kehidupan seseorang yang tidak patut
orang lain.
b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan;
c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan
juga setelah pasien itu meninggal dunia;
d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila Ia
yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan
e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran
atau kedokteran gigi.
Salah satu ayat lafal Sumpah Dokter Indonesia yang diatur dalam
kedokteran”.
perasaan aman dan bebas. Ia harus dapat menceritakan dengan hati terbuka
keadaannya akan disampaikan kepada orang lain, baik oleh dokter mauipun
oleh petugas kedokteran yang bekerja sama dengan dokter tersebut. Dokter
telah pula dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 10 Tahun 1966 tentang
KUHP.
diungkapkan oleh pasien itu sendiri atau yang kemudian diketahui dari hasil
sebagai rahasia.
5
ada alasan, karena itu dapat dikatakan ia terpaksa berbuat demikian. Hal ini
orang lain. Seorang yang sakit influenza atau tulangnya patah karena jatuh,
(kencing nanah) akan merahasiakan itu terutama terhadap istri atau suaminya,
Jika tidak dipenuhinya syarat tersebut, maka hal ini menjadi kendala
bagi pasien untuk minta pertolongan untuk meminta pertolongan dokter karena
khawatir akan diceritakan lagi rahasianya. Dengan demikian maka hak ungkap
tahun, dengan keluhan nyeri saat berkemih. Dokter mendiagnosis wanita tadi
dengan infeksi saluran kemih. Karena risau dengan yang dia alami, sang
pasien tadi menanyakan apakah nyeri saat berkemih itu ada hubungannya
dengan hubungan seks yang beberapa hari dia lakukan dengan pacarnya.
meyakinkan pada dokternya bahwa sang dokter bisa menjaga rahasia karena
6
profesi Anda bisa menjaga rahasia saya....” (Ahdiana Yuni Lestari, 2003. Jurnal
norrna kesusilaan dan norrna hukurn. Hak atas rahasia kedokteran ini
Jakarta, Enam pasien wanita telah mengajukan gugatan terhadap dokter bedah
plastik yang diduga telah memposting foto bugil pasiennya sebelum dan setelah
jika nama-nama wanita itu dicari (dimasukkan sebagai kata kunci) atau jika
nama dokter yang dicari," jelas Neil Bruntrager, pengacara yang mewaliki
semua pasien wanita. Menurut Bruntrager, beberapa wanita itu bekerja di posisi
publik seperti pengacara, guru dan akuntan (Certified Public Accountant atau
bertingkah aneh.
foto yang disebarkan sang dokter bedah plastik lengkap dengan nama
membeberkan tanpa persetujuan dari pasien kepada khalayak karena hal itu
(dokter, rumah sakit) juga tidak untuk kepentingan ilmu kedokteran, fungsi
perhatian dari dokter, sehingga akibat yang ditimbulkan adalah seorang pasien
8
kehidupan pribadinya.
B. Rumusan Masalah
rahasia kedokteran?
C. Tujuan penelitian
D. Kegunaan penelitian
a. Kegunaan praktis
menyimpan rahasia pasiennya sebagai bagian dari etika profesi yang perlu
dijaga.
b. Kegunaan teoritis
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut K. Bertens ( dalam E.Y. Kanter, 2001:2) kata etika berasal dari
bahasa Yunani ethos (bentuk tunggal), yang berarti tempat tinggal, padang
Bentuk jamaknya ta etha yang berarti adat istiadat. Arti kata yang terakhir inilah
yang menjadi latar belakang terbentuknya istilah etika. Oleh filsuf Yunani
yang menjelaskan fakta moral tentang nilai dan norma moral, perintah, tindakan
Jadi secara etimologis etika berarti ilmu tentang apa yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan yang berkenaan dengan hidup
yang baik dan yang buruk. Etika berkaitan dengan nilai dan norma moral bagi
manusia.
memerlukan orientasi kritis untuk dapat mengambil sikap yang wajar dan
bertanggung jawab dalam suasana pluralitas moral yang merupakan ciri khas
atau tidak boleh dilakukan. Etika tidak bergantung pada apakah ada atau tidak
ada orang lain yang melihat ketika perbuatan itu dilakukan, karena etika bersifat
menjadi dua, yaitu etika umum dan etika khusus. Etika umum merupakan
masing-masing, namun pada prinsipnya etika umum ini bersifat universal. Sifat
universalisme etika, termasuk etika umum, karena didasarkan pada hati nurani
manusia.Hati nurani manusia pada prinsipnya sama pada setiap bangsa, atau
etnis apapun. Bahwa mencuri, berbohong, membunuh dan sebagainya itu tidak
bermoral atau tidak etis, karena memang hal-hal tersebut bertentangan dengan
ini adalah untuk mengatur hubungan timbal balik antara kedua belah pihak,
yakni antara anggota kelompok atau anggota masyarakat yang melayani dan
yang dilayani. Dalam bidang kesehatan, dengan sendirinya etika profesi ini
yang dilayani.
12
Menurut Soeparto (2008:14) Kode etik profesi dalam hal ini terdiri atas
aturan kelakuan dan sikap antarpara anggota profesi sendiri. Etik berasal dari
kata Yunani ethos yang berarti “yang baik,yang layak”. Ini merupakan norma-
norma nilai-nilai atau pola tingkah laku kelompok profesi tertentu dalam
perkembangannya, mendapat berbagai arti, (a) bagi ahli filsafat, etika adalah
bagian dari ilmu filsafat yang mengkaji tentang moral dan moralitas, (b) bagi
profesional dan praktisi (termasuk dalam hal ini adalah dokter, advokat,
wartawan, notaris, dll), etika adalah pedoman dan aturan yang disepakati
Menurut R. Hariadi, (dalam Ari Yunanto dan Helmi, 2010:9) Asas etik
dikembangkan dalam sistem etik. Dari dasar etik tersebut disusun kode etik
profesi, termasuk dalam hal ini profesi kedokteran, yang meskipun terdapat
perbedaan aliran dan pandangan hidup serta adanya perubahan tata nilai
kehidupan masyarakat secara global, tetapi dasar etik profesi kedokteran yang
merupakan asas yang tidak pernah berubah, dan merupakan rangkaian kata
universal, yang juga tidak akan berubah dalam etik profesi kedokteran, yaitu :
autonomy)
oleh dokter serta memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya sendiri sehingga
Dokter hendaknya mengatakan yang sebenarnya secara jujur akan apa yang
terjadi, apa yang akan dilakukan, serta akibat/resiko yang akan terjadi .
resiko fisik, resiko psikologis, maupun resiko sosial akibat tindakan tersebut
seminimal mungkin.
tidak memandang kekayaan, dan tidak berat sebelah dalam merawat pasien.
yang menjadi landasan bagi setiap dokter untuk mengambil keputusan etik
tanggung jawab etik dari seorang dokter adalah Kode Etik Kedokteran
Indonesia dan lafal sumpah dokter. Kode etik harus memliliki sifat-sifat sebagai
berikut :
bahan rujukan utama oleh setiap Negara dalam menyusun kode etik
2013 : 37)
medik
Kode etik kedokteran Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1969
yang telah disempurnakan pada tahun 1968 melalui muktamar Ikatan Dokter
Sedunia ke-22. Seperti halnya dengan kode etik kedokteran internasional yang
Etik Kedokteran ke-2 yang dilaksanakan di Jakarta, untuk kemudian pada tahun
Kode etik merupakan pedoman yang berisi garis-garis besar yang berisi
pemandu sikap dan perilaku. KODEKI mengatur hubungan antar manusia yang
dokter diatur dalam KODEKI. Agar dokter dapat berperilaku sesuai pedoman
yang tertuang di dalam KODEKI tersebut, maka dokter harus memahami pasal-
pasal KODEKI sehingga bisa diamalkan dengan baik. Adapun pasal-pasal yang
a. Kewajiban Umum
Deklarasi Jenewa dari Ikatan Dokter Sedunia (World Medikal Association, WMA
1948). Hippokrates (460-337 S.M.) adalah seorang dokter bangsa yunani yang
berjasa mengangkat ilmu kedokteran sebagai ilmu yang berdiri sendiri, terlepas
dari pengaruh Syamanisme, yaitu anggapan bahwa penyakit berasal dari roh
jahat, kutukan dewa, pelanggaran tabu, dan pengaruh mistik lainnya, menjadi
Hippokrates, yang harus ditaati dan diamalkan oleh muridnya. Berikut ini adalah
sebagai berikut:
Hygeia, dan Panacea, dan semua dewa-dewa sebagai saksi, bahwa sesuai
dengan kemampuan dan pikiran saya, saya akan mematuhi janji-janji berikut:
1. Saya akan memperlakukan guru yang telah mengajarkan ilmu ini dengan
penuh kasih sayang sebagaimana terhadap orang tua saya sendiri, jika perlu
dan saya akan mengajarkan ilmu yang telah saya peroleh dari ayahnya,
sendiri, dan kepada anak-anak guru sayadan kepada mereka yang telah
mengikatkan diri dengan jani dan sumpah untuk mengabdi kepada ilmu
kemampuan saya akan membawa kebaikan bagi pasien, dari tidak akan
merugikan siapapun;
meskipun diminta, atau menganjurkan kepada mereka untuk tujuan itu. Atas
dasar yang sama, saya tidak akan memberikan obat untuk menggugurkan
kandungan;
6. Saya ingin menempuh hidup yang saya baktikan kepada ilmu saya ini
8. Rumah siapapun yang saya masuki, kedatangan saya itu saya tujukan untuk
kesembuhan yang sakit dan tanpa niat-niat buruk untuk mencelakakan, dan
lebih jauh lagi tanpa niat berbuat cabul terhadap wanita maupun pria, baik
9. Apapun yang saya dengar atau lihat tentang kehidupan seseorang yang
tidak patut untuk disebarluaskan, tidak akan saya ungkapkan karena saya
harus merahasiakannya;
10. Selama saya tetap mematuhi sumpah saya ini, izinkanlah saya menikmati
hidup dalam mempraktikkan ilmu saya ini, dihormati oleh semua orang,
disepanjang waktu. Akan tetapi, jika sampai saya menghianati sumpah ini,
Lafal Sumpah Dokter sesuai dengan Deklarasi Jenewa (1948) yang disetujul
bersumpah bahwa:
perikemanusiaan;
sebagaimana layaknya;
3. Saya akan menjalankan tugas saya sesuai dengan hati nuranl dengan
6. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisl luhur
jabatan dokter;
pembuahan;
perikemanusiaan;
11. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan bebas, dengan
Kedokteran setelah sarjana Kedokteran (S.Ked) lulus ujian profesinya. Acara ini
dihardiri oleh pimpinan Fakultas, Senat Fakultas, Pemuka Agama, para dokter
Kristen Protestan: "Saya berjanji", bagi yang beragama Budha: "Om Atah
Parama Wisesa Om Shanti Shtntl tnli Om, bagi yang beragama Hindu: "Mai
RI pada tanggal 14-16 Desember 1981di Jakarta. Adapun lafal sumpah dokter
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kemampuan kepada
profesi luhur harus selalu dijaga keluhurannya dengan perilaku dokter yang
23
oleh ikatan profesi. Orientasi yang lebih mengarah kepada keuntungan pribadi
Tarif dokter yang tidak wajar dan tidak melihat kemampuan pasien;
pidana);
yang jelas;
merujuk;
Dan sebagainya.
24
indikasi yang jelas, memasukkan kerumah sakit karena adanya imbalan dari
imbalan jasa dari pasien yang diobatinya. Namun karena hakikat pertolongan
berikut :
melihat latar belakang sosial ekonomi pasien, rumah sakit dan kelas
terhadap pasien pada malam hari atau hari libur, bisa saja menjadi dasar
biaya pasien.
Pasal 4. Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat
memuji diri
lebih kompeten dari teman sejawatnya yang lain, merupakan salah satu bentuk
perbuatan yang bersifat memuji diri yang tidak patut dilakukannya. Dokter
adalah sebagai karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Tidak pada tempatnya
Pasal 5 Tiap perbuatan atau nasihat yang mungkin melemahkan daya tahan
psikis maupun fisik, hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan
pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien.
kedokteran tidak ada harapan untuk disembuhkan . dokter harus selalu ingat
kanker stadium lanjut, lalu dokter menyatakan kepada pasien bahwa umur
yang menentukan umur manusia dan saat ajalnya. Sebaiknya dokter tidak
mendahului takdir dengan pernyataan tentang umur pasien, dan pada pasien
hati bila akan menggunakan obat-obatan yang baru ditemukan. Apakah obat-
obat tersebut tidak memberikan efek samping kepada pasien? Ingat terhadap
kasus pemberian Thalidomide kepada ibu hamil yang pada akhirnya ternyata
menimbulkan cacat pada janin. Merupakan contoh obat yang harus diwaspadai
Pasal 7. Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang
telah diperiksa sendiri kebenarannya.
27
tempat praktik minta dibuatkan surat keterangan sakit oleh dokter, karena
beberapa hari ia tidak masuk kerja. Dalam hal demikian, bila memang orang
juga diperlukan di dalam proses peradilan sebagai alat bukti keterangan ahli.
Pasal 7a. Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan
pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknik dan
moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan
penghormatan atas martabat manusia.
di dalam KODEKI , bekerja menurut kompetensi dan didasari oleh rasa kasih
Pasal 7b. seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan
pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan
sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter
atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan,
dalam penanganan pasien.
Ilustrasi kasus berikut dapat memperjelas maksud dari sikap jujur dalam pasal
di atas:
dokter B menunjukkan sikap yang tidak jujur kepada pasien dan dapat
terampil, dan usus buntu melekat dengan jaringan sekitar, DSB yang
teman sejawat yang lain. Bila pasien mengetahui hal ini, dan menuntut
kepada yang lebih ahli dalam hal ia tidak mampu melakukannya. Apalagi
seorang dokter, terutama hak pasien dalam menentukan dirinya sendiri, dalam
persetujuan dari pasien yang paling berhak atas tubuhnya. Demikian juga
dicontohkan diatas.
Lafal Sumpah Dokter butir 9 yang telah diucapkan pada saat seorang dokter
perlindungan terhadap hidup makhluk insani harus dilakukan oleh dokter sejak
saat pembuahan. Oleh karena itu, pengakhiran kehamilan pada usia kehamilan
kapan pun tanpa indikasi medis yang jelas, merupakan pelanggaran KODEKI
dan juga lafal sumpah dokter. Walaupun perbuatan dokter selamat dari sanksi
pidana, tetapi seorang dokter yang mempunyai hati nurani dan setia kepada
profesi luhur kedokteran, tentu tidak mungkin akan berani melakukan aborsi
31
manusia.
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka
bila hanya ditangani oleh satu disiplin ilmu saja. Suksesnya program Keluarga
faktor non medis, terutama faktor sosial, ekonomi dan budaya. Oleh karena itu,
Pasal 10. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala
ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ia
tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka
atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang
mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
sejawat yang memiliki kemampuan atau keahlian yang lebih baik. Dengan
huruf b yang bila tidak dilakukan, dokter yang bersangkutan dapat terkena
Pasal 11. Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar
senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasihatnya
dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya
hendaknya tidak menghalangi keinginan pasien tersebut. Hal ini mungkin akan
33
nyaman dan tenang selama dalam pengobatan di rumah sakit yang pada
pasien kronis ataupun pasien dalam keadaan gawat yang mempunyai harapan
Pasal 12. Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang seorang pasien, / bahkan juga setelah pasien itu meninggal
dunia.
dokter yang selain tertuang dalam Kodeki juga tercantum dalam pasal 51c UU
Praktik Kedokteran. Bila kewajiban ini dilanggar maka dokter dapat dikenakan
Pasal 13. Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan
mampu memberikannya.
dokter yang telah mempunyai Surat Izin Praktik sebagai syarat yang
hukum yang dapat dikenakan sanksi pidana berdasar Pasal 79c UU Praktik
Kedokteran.
sama.
Pasal 15. Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat,
kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.
Pasal 16. Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja
dengan baik,
35
juga seyogyanya juga ditambahkan dalam Kodeki agar Kodeki dapat ditaati
Indonesia ada yang merupakan pelanggaran etik semata-mata, dan ada pula
1. Menarik imbalan yang tidak wajar atau menarik imbalan jasa dari
b. Pelanggaran Etikolegal:
Iptekdok.
5. Abortus provokatus.
6. Pelecehan seksual.
adalah moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai
bersama. Mereka yang membentuk suatu profesi disatukan juga karena latar
tertutup bagi orang lain. Dengan demikian profesi menjadi suatu kelompok yang
khusus. Kode etik ibarat kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu
profesi dan sekaligus juga menjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat.
umumnya.
keahlian dan keterampilan dalam ilmu kedokteran yang secara mandiri mampu
dokter juga harus mampu memutuskan sendiri tindakan yang harus dilakukan
Jika dilihat dari otoritas yang bertumpu pada kompetensi keahlian dan
kompetensi keahlian ini berada pada posisi inferior. Pasien tidak dapat
dilakukan oleh dokter, apakah yang dikerjakan dokter profesional atau tidak.
Walaupun demikian, pasien bebas untuk menentukan kepada siapa pasien bisa
bermutu dan bermartabat. Disisi lain, dokter juga percaya kepada pasien yang
untuk mengatasi keluhan pasien tersebut. Agar tercapai hasil yang optimal,
kedua belah pihak baik pihak dokter maupun pasien harus bisa bekerja sama.
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran yang semakin maju dan
jawab etik dan tanggung jawab profesi. Peraturan yang mengatur tentang
tanggung jawab etis seorang dokter tertuang di dalam Kode Etik Kedokteran
39
hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945, dan telah dimantapkan
sejak dulu, rahasia pasien itu tetap terjaga dan terjamin di tangan kalangan
tenaga kesehatan.
Jaminan bahwa rahasia pasien itu tetap terjaga dapat ditelusuri pada
Dokter Indonesia :
40
bekerja dengan cara tertentu dan bahwa kelompok atau masyarakatnya akan
mengambil tindakan disiplin bagi anggotanya yang tidak mengikuti cara yang
dipentukan.
learned art asa common calling in the spirit of public service no less apublic
keahlian yang diperoleh dengan jalan mempelajari dan latihan sistematis. Jadi
hakekat profesi dalam arti ini adalah panggilan hidup untuk mengabdikan diri
tanggungjawab.
penguasaan ilmu yang diperoleh lewat proses pendidikan dan latihan formal
orang yang menjalankan tugas atau pekerjaan di dalam suatu institusi atau
berikut:
profesinya..
42
materi.
3. Rahasia Kedokteran
(termasuk oleh orang yang mendampingi pasien ketika berobat), termasuk juga
apabila ada dua pihak atau lebih terkait di dalamnya. Seorang pasien yang
dideritanya, bagian tubuh mana atau apa yang dirasakan sakit. Atas dasar
bahwa diagnosis adalah penyakit tertentu. Hal ini diberitahukan kepada pasien
dan diberi pengobatan atau dianjurkan misalnya Rawat inap untuk dilakukan
pengobatannya.
43
asal-mulanya Rahasia medis adalah dari pasien itu sendiri yang menceritakan
kepada dokter. Dan sewajarnyalah bahwa pasien itu sendiri adalah dan
dianggap sebagai pemilik rahasia medis itu atas dirinya, bukanlah dokter yang
Rahasia kedokteran adalah urusan profesi dokter yang tidak perlu diketahui
oleh pasiennya? Rahasia yang hanya boleh diketahui oleh sesama teman
sejawatnya?
Hal ini disebabkan karena dalam alam pikiran dahulu, jika pasien tidak
diberitahukan penyakitnya, maka ia tidak menjadi cemas dan tegang. Hal ini
Dengan berlalunya waktu, maka alam pikiran manusia , situasi dan kondisi
1966, yang dimaksud dengan Rahasia Kedokteran adalah segala sesuatu yang
diketahui oleh orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama
pasal 1 ialah:
Menteri Kesehatan.
tetapi juga meliputi hal-hal yang diceritakan secara implisit (tanpa permintaan
45
khusus untuk merahasiakan). Juga segala fakta yang didapat dari pemeriksa
a. Tenaga medis ;
b. Tenaga Keperawatan ;
c. Tenaga Kefarmasian ;
e. Tenaga Gizi ;
46
apoteker.
terapis wicara
sesuatu yang diketahui” oleh orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu
sesuatu yang diketahui “ adalah segala fakta yang didapat dalam pemeriksaan
oleh pembantu-pembantunya.
(1) menyebutkan :
Pelaksanaan rahasia jabatan tidak cukup hanya diatur pada etik, tetapi
rahasia dokter sebagai pejabat struktural, misal sebagai Pegawai Negeri Sipil.
sesuatu yang menurut sifat atau perintah harus saya rahasiakan". Dengan
terhadap bekas pejabat yang diwajibkan menyimpan rahasia yang sudah tidak
aktif lagi.
Rahasia pekerjaan dan rahasia jabatan dokter merupakan dua hal yang
hampir sama pada intinya yaitu: memegang suatu rahasia. Rahasia pekerjaan
adalah sesuatu yang dan harus dirahasiakan berdasarkan lafal janji yang di
Dokter :
rahasia kedokteran maka harus ada izin pasien (consent) dan bahan rahasia
diminta persetujuannya.
dan yang akan disimpan di dalam berkas rekam medis. Bila timbul suatu
sebagai bukti kuat di pengadilan, satu dan lain tentunya jika sudah dipenuhi
diberikan penjelasan dengan lengkap dan pasien sudah mengerti apa yang
segala sesuatu yang telah dilakukan di Rumah Sakit selama pasien dirawat.
yang sudah dibubuhi tanda-tangan dan dilekatkan pada berkas Rekam Medis
tersebut.
50
niscaya akan bisa memberi gambaran balik (flash-back) tentang apa-apa saja
yang telah dilakukan selama pasien dirawat di Rumah Sakit itu. Rumah Sakit
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 38 ayat (1) menyatakan : “Setiap
harus disimpan dengan baik. Tidak boleh dibaca atau diketahui isinya oleh
milik Rumah Sakit yang tidak boleh dibawa keluar Rumah Sakit oleh siapapun,
termasuk dokter dan pasien itu sendiri juga. Pasien dapat meminta foto-kopinya
Berkas asli tetap harus ada di Rumah Sakit. Hal ini sering dilupakan
dan jika terdengar akan timbul tuntutan, ada sementara dokter yang lansung
bawa pulang ke rumah berkas itu untuk dipelajari. Biasanya hal itu tidak
diketahui oleh pimpinan Rumah Sakit. Seharusnya begitu terdengar akan akan
ada tuntutan, berkas tersebut oleh kepala Rumah Sakit harus diamankan dan
kepada Rumah Sakit dan dokternya, maka hal ini hanya boleh diberikan
diberikan hanya terbatas pada keterangan yang dibutuhkan saja. Hal ini
timbul dalam kasus “Schloendorff v. New York Societyof Hospitals, 211 N.Y.
dikatakan bahwa :
berarti bahwa dokternya harus menceritakan apa yang diderita pasien, tindakan
apa yang hendak dilakukan dan resiko apa yang melekat atas tindakan
52
tersebut. Dogma Informed Concent yang tadinya berada ditangan etik dan
tidak dirahasiakan.
Kesehatan ayat (2) pasal ini ditegaskan hak atas rahasia kesehatan pribadi
a. Perintah Undang-Undang
b. Perintah pengadilan
d. Kepentingan masyarakat
peraturan lain yang sederajat atau lebih tinggi dari pada peraturan pemerintah
AIDS.
jabatan.
tidak dikemukakan.
54
ini bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia memiliki pengertian yang tidak
berbeda. Namun dalam bahasa Inggris tampak bahwa ketiganya berada dalam
pengertian yang lebih luas misalnya dalam hubungan moral, politik, religius dan
merupakan istilah hukum yang luas yang didalamnya antara lain mengandung
badan atau jabatan itu sendiri dalam penyelenggaraan pelayanan publik dan
akibat lebih lanjut dari pelaksanaaan peranan, baik peranan itu merupakan hak
atas, dapat disimpulkan bahwa tangungjawab itu erat kaitannya dengan baik
hak tersebut
menjaga jangan sampai terjadi penggunaan hak oleh suatu pihak yang
57
atau pihak yang harus dilindungi dari adanya tuntunan atau gugatan
suatu perbuatan tertentu atau bahwa dia memikul tanggung jawab hukum,
subyek berarti bahwa dia bertanggung jawab atas suatu sanksi dalam hal
empat, yaitu :
sendiri,
orang lain,
menimbulkan kerugian,
sampai saat ia meninggal dunia mempunyai hak dan kewajiban dan disebut
59
sebagai subjek hukum. Demikian juga dengan dokter, dalam melakukann suatu
tindakan, harus bertanggung jawab sebagai subjek hukum pengemban hak dan
kewajiban.
profesi. Begitu pula dalam tanggung jawab hukum seorang dokter, dapat tidak
berkaitan dengan profesi, dan dapat pula merupakan tanggung jawab hukum
yang menimbulkan tanggung jawab hukum antara lain : dokter menikah, dokter
pada umumnya juga bisa dilakukan oleh setiap orang yang bukan dokter.
dapat dikategorikan menjadi dua hal, yaitu tanggung jawab etik dan tanggung
jawab hukum. Tanggung jawab hukum ini dapat dibedakan pula menjadi tiga
administrasi.
minimal dua alat bukti tersebut hakim memperoleh keyakinan bahwa perbuatan
61
bahwa seseorang itu bersalah atau tidak menurut hukum, ditentukan oleh tiga
pidana medis. Pada tindakan pidana biasa, yang terutama diperhatikan adalah
berakibat fatal, tetapi jika tidak ada unsur kelalaian atau kesalahan, dokter tidak
dapat dipersalahkan.
tidak benar, membuat visum et repertum yang tidak benar dan memberi
62
(1) Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang menurut
jabatan atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu, ia
diwajibkan untuk menyimpannya, dihukum dengan pidana penjara paling
lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.
(2) Jika kejahatannya ini dilakukan terhadap orang yang tertentu maka
perbuatanya itu hanya dituntut atas pengaduan orang itu.
jabatan seperti dimaksud Pasal 322 KUHP ini tidak khusus diperuntukkan
hanya untuk dokter semata, tetapi untuk semua profesi yang diwajibkan hukum.
Khusus untuk dokter ini kewajiban tersebut diatur dalam Undang-Undang No.
29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran yang mulai efektif berlaku sejak 6
Prinsip yang dianut dalam hukum perdata sebagai hukum privat adalah
barang siapa menimbulkan kerugian pada orang lain harus memberikan ganti
rugi. Hal ini berbeda dengan hukum pidana sebagai hukum publik, karena
dalam hukum pidana yang diatur atau dituju adalah ketertiban hidup bersama
63
Ohuiwutun, 2008;64)
sebagai berikut :
tersebut.
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, dasar untuk menuntut
kepada yang dirugikan untuk menerima kompensasi dari pihak lain yang
Isfandyarie, 2006;6)
ijazah dan pemberian Izin Melaksanakan pekerjaan Dokter atau Dokter gigi.
Jika dokter tidak mempunyai surat izin praktek, tetapi tetap membuka praktik
dokter, dia akan dikenakan sanksi administrasi yang berupa teguran lisan atau
Astuti, 2009;284)
, 2008:178-179)
65
C. Sanksi Hukum
sosial. Inilah yang oleh para yuridis disepakati bahwa hukum adalah kaidah
sebagai berikut :
: 50)
sebagai berikut :
pengadilan
dan “tujuan hukum” karenanya hal itu sekaligus menjadi indikator keberhasilan
pekerjaan kedokteran. Segala sesuatu tersebut adalah fakta yang didapat pada
implikasi yuridis jika terjadi kesalahan atau kelalaian dalam perawatan atau
pelayanan kesehatan, serta unsur-unsur apa saja yang menjadi ukuran untuk
menentukan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh dokter.
Tetapi penilaian tersebut harus dilihat dari dua sisi, yaitu sudut etik dan baru
(3) Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang menurut
jabatan atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu, ia
diwajibkan untuk menyimpannya, dihukum dengan pidana penjara paling
lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.
(4) Jika kejahatannya ini dilakukan terhadap orang yang tertentu maka
perbuatanya itu hanya dituntut atas pengaduan orang itu.
Pasal 170 KUHAP mengatur bahwa :
68
sidang pengadilan.
memberikan kesaksian itu terletak ditangan hakim yang berwenang untuk sah
a. Dalam hal dokter hadir di pengadilan sebagai saksi ahli tanpa ada
diatas, wajib simpan rahasia kedokteran tercantum dua kali di dalam Undang-
Undang Praktek Kedokteran yaitu Pasal 48 ayat (1) sampai dengan ayat (3),
alasan tersebut dapat dikenakan ancaman pidana 1 (satu) tahun kurungan atau
70
denda paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) berdasarkan Pasal
orang lain yang berkaitan dengan hal tersebut, maka orang yang membocorkan
3.Sanksi Administrasi
Praktik Kedokteran, terhadap dokter dan dokter gigi dapat dikenakan sanksi
No.1 Tahun 2005 tentang Registrasi dokter dan dokter gigi, dan Peraturan
4. Sanksi Etik
Kedokteran) di tingkat pusat, wilayah dan cabang. Selain itu, di tingkat sarana
rumah sakit. Bahkan di tingkat perhimpunan rumah sakit didirikan pula Majelis
Pada dasarnya, suatu norma etik adalah norma yang apabila dilanggar
“hanya” akan membawa akibat sanksi moral bagi pelanggarnya. Namun suatu
pelanggaran etik profesi dapat dikenai sanksi disiplin profesi, dalam bentuk
haknya berpraktik profesi. Sanksi tersebut diberikan oleh MKEK setelah dalam
kedokteran.
dalam kata pengantar pedoman organisasi dan tata laksana kerja MKEK IDI
yang menerangkan bahwa MKEK saat itu bahkan hingga kini di banyak
Yang berhak mengadukan dokter dan dokter gigi kepada ketua MKDKI
1. Orang yang mengetahui tindakan dokter atau dokter gigi yang merugikan
2. Orang yang kepentingannya dirugikan oleh tindakan dokter atau dokter gigi
(pasien sendiri)
harus memuat :
1. Identiras pengadu
2. Nama dan alamat tempat praktek dokter atau dokter gigi dan waktu tindakan
dilakukan
3. Alasan pengaduan.
sebagai akibat tindakan dokter atau dokter gigi dapat melalui beberapa
alternatif, yaitu
perdata;
74
3. Pengaduan dapat ditujukan baik kepada MKDKI, maupun kepada pihak yang
waktu bersamaan.
pemandu sikap dan perilaku. KODEKI mengatur hubungan antar manusia yang
agar manusia berbuat baik dan benar dalam masyarakat. Disamping itu, dalam
etik dan hukum untuk mengatur sanksi yang dapat dijatuhkan. Menurut
waktu tertentu dan mengenai satu hal yang wajib secara umum
yang baru
jasmani/material
dan/atau tindakan
structural.
5. Sanksi Masyarakat
D. Kerangka pikir
Kedokteran
Sumpah Dokter
Kesehatan
jawab Dokter dalam menyimpan rahasia kedokteran dan Sanksi hukum bagi
tanggung jawab etik dokter, yang terdiri dari kewajiban dokter terhadap pasien
dan kewajiban terhadap teman sejawat. Dan tanggung jawab hukum dokter,
administrasi.
E. Defenisi operasional
dalam tesis ini, maka penulis mendefinisikan sejumlah istilah sebagai berikut :
B. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis dokter gigi dan
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian
Tipe penelitian
pranata sosial.
a. Populasi yaitu keseluruhan dari obyek atau seluruh individu atau gejala
atau seluruh kejadian unit yang akan diteliti, karena populasi biasanya
sangat besar dan sangat luas maka kerap kali tidak mungkin untuk
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokter umum, dokter gigi,
Umum Daya.
b. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap obyek yang sesuai dengan
penelitian adalah :
82
a. Data primer : yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber
kuesioner.
b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber yang
Sakit Daya, literatur, atau bacaan yang erat kaitannya dengan masalah
penelitian ini yaitu data primer dengan melalui wawancara secara lansung
Data sekunder dengan Studi Pustaka dengan cara identifikasi isi dari
internet, makalah seminar nasional, jurnal, dokumen, dan data- data lain yang
mempunyai kaitan dengan data penelitian ini serta menelusuri data-data yang
dan bahan hukum tertier yakni bahan yang memberikan petunjuk maupun
6. Analisis Data
83
dipilih untuk penelitian adalah dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis dan
juga pasien yang sedang dirawat di RS Umum Daya dengan cara pengambilan
terkumpul baik yang bersifat data primer maupun data sekunder, akan
BAB IV
menolong pasien.
teknik yang dapat diperoleh melalui pendidikan formal, baik didalam maupun
diluar negeri dan kewenangan berupa lisensi (personal privilage) yang dapat
dan hasil pemeriksaan pasien, serta hanya memberikan kepada pihak yang
berhak. Dapat berkonsultasi / merujuk kepada teman sejawat atau pihak yang
kepercayaan pasien yang datang padanya itu karena dialah yang dapat
menyembuhkan penyakitnya.
dulu, rahasia pasien ini tetap terjaga dan terjamin ditangan kalangan tenaga
keterangan pasiennya atau segala hal ikhwal yang berkaitan dengan pasiennya,
kepada seorang tenaga kesehatan harus dapat mempercayai bahwa apa yang
86
diungkapkan oleh pasien itu sendiri atau yang kemudian diketahui dari hasil
dianggap sebagai rahasia. Jika syarat tersebut tidak dipenuhi maka hal ini
menjadi kendala bagi pasien untuk minta pertolongan tenaga kesehatan karena
rumah sakit) juga bukan untuk kepentingan ilmu kedokteran. Fungsi rahasia
mengenai kesehatan rakyat, baik secara jasmani maupun rohani. (J. Guwandi,
2010: 236)
kedokteran.
peneliti adalah :
88
beberapa pasien walaupun setiap pasien ditangani oleh satu dokter. Namun
dalam ruangan tersebut tidak dibatasi oleh sekat atau dinding yang membatasi
Rahasia kedokteran adalah salah satu hak dari hak pasien yang
adalah salah satu bagian dari doktrin kesehatan yang merupakan matarantai
menyebutkan :
menetapkan:
mengatur :
menurut KUHP.
91
perundang-undangan; dan
dokter dan tenaga kesehatan menjunjung tinggi aturan hukum yang ada dan
merupakan hak mutlak dari pasien. Hak privacy ini bersifat umum dan berlaku
untuk setiap orang. Inti dari hak ini adalah suatu hak atau kewenangan untuk
tidak diganggu. Setiap orang berhak untuk tidak dicampuri urusan pribadinya
oleh lain orang tanpa persetujuannya. Hak atas privacy disini berkaitan dengan
di derita tidak akan diungkapkan lebih lanjut kepada orang lain tanpa
baik dengan teman sejawatnya sesuai makna atau butir dan lafal sumpah
dokter tidak mengambil alih pasien dari teman sejawat kecuali dengan
persetujuan dan dengan prosedur etis. Dari responden semua `perawat yakni
dimana dokter tidak mengambil alih pasien dari teman sejawat kecuali dengan
Dari data yang diperoleh dari responden seperti yang telah dipaparkan
dimana dokter tidak mengambil alih pasien dari teman sejawat kecuali dengan
persetujuan dan dengan prosedur etis. Namun setelah hal ini ditanyakan pada
pertanyaannya adalah “apakah dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari
Sesuai dengan hasil dari data yang telah dijabarkan diatas, ditemukan
terhadap teman sejawat adalah etik profesi untuk saling menghormati dan
bekerja berdasarkan etik profesi. Hal ini sesuai dengan Pasal 14 KODEKI yang
mengatur :
“Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat,
kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan persetujuan yang etis”.
Para Dokter di seluruh dunia mempunyai kewajiban yang sama.
Penemuan dan pengalaman baru dijadikan milik bersama. Panggilan suci yang
para Dokter pada suatu kedudukan yang terhormat dalam masyarakat. Hal-hal
Sifat-sifat penting lain yang harus dimiliki oleh seorang Dokter ialah :
keyakinan profesional.
sendiri.
kenikmatan.
bicara.
- Seorang dokter tidak boleh berkecil hati dan harus merasa bangga
atau butir KODEKI dan lafal sumpah dokter yang mengisyaratkan perlakuan
terhadap sejawatnya .Jika terjadi hubungan antara teman sejawat yang buruk
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
yang dianggap kurang benar. Mencermarkan nama baik teman sejawat berarti
mencemarkan nama baik sendiri, seperti kata pribahasa "Menepuk air di dulang
yang telah berada di situ. Hal ini tidak perlu dilakukan di kota-kota besar
b. Setiap dokter menjadi anggota yang setia dan aktif. Dengan menghadiri
tidak saja kepada dokter yang bersangkutan, tetapi juga kepada para
menjadi bekal yang berharga setelah nantinya terjun dalam pengabdian pada
masyarakat.
dokter mempunyai hak dan kewajiban. Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran,
pekerjaan kedoteran telah melengkapi administrasi yaitu SIP dan STR. Adapun
jawab dalam bidang administrasi kepada responden dokter, perawat dan pasien
adalah “Apakah saat ini seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang
sudah melengkapi STR dan SIP sebab menurut mereka tanpa STR dan SIP
tidak ada kekuatan hukum untuk bekerja. Karena dengan adanya STR dan SIP
dibidangnya.
pertanyaan yang sama, ada sebahagian kecil perawat yang menjawab “tidak
ada penerapan “ dalam hal ini mereka dalam melakukan pekerjaan belum
melengkapi STR dan SIP. Menurut mereka STR dan SIP masih sementara
dalam pengurusan.
daftar ijazah dokter dan dokter gigi baru, yang disusul dengan Peraturan Mentri
Izin Menjalankan Pekerjaan dan Izin Praktik bagi dokter spesialis. Dengan
Menurut analisis peneliti, dari peraturan yang dijabarkan di atas hal ini
kesehatan terlebih dahulu harus melengkapi Surat Tanda Registrasi dan Surat
Izin Praktik. Seperti ketentuan tersebut diatas dimana Surat Tanda Registrasi
akan diberikan kepada peserta didik setelah dinyatakan lulus ujian program
pendidikan dan uji kompetensi hal ini berguna untuk memperoleh kewenangan
tidak benar, membuat visum et repertum yang tidak benar dan memberi
(1) Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang menurut
jabatan atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu, ia
diwajibkan untuk menyimpannya, dihukum dengan pidana penjara paling
lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.
(2) Jika kejahatannya ini dilakukan terhadap orang yang tertentu maka
perbuatanya itu hanya dituntut atas pengaduan orang itu.
KUHP ini tidak khusus diperuntukkan hanya untuk dokter semata, tetapi untuk
102
semua profesi yang diwajibkan hukum. Khusus untuk dokter ini kewajiban
Kedokteran yang mulai efektif berlaku sejak 6 oktober 2005 yaitu pada Pasal 51
2008;69)
103
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, dasar untuk menuntut
kepada yang dirugikan untuk menerima kompensasi dari pihak lain yang
Isfandyarie, 2006;6)
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, dasar untuk menuntut
kepada yang dirugikan untuk menerima kompensasi dari pihak lain yang
104
Isfandyarie, 2006;6)
a. Sanksi Etik
ikatan moral antar indifidu yang dilayani , serta ikatan moral dengan masyarakat
atau menemukan terapi yang paling tepat. Untuk upaya penyembuhan yang
dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Disinilah letak keterkaitan antar etik dan
hukum yaitu dokter yang terlibat dalam hubungan transaksi terapeutik dengan
seorang dokter yang dibekali dengan sumpah jabatan dan kode etik profesi
kedokteran.
dilakukan oleh organisasi profesi sendiri, untuk itu beberapa Negara telah
mengatakan telah bekerja menurut kode etik dan tidak melakukan pelanggaran
orang) mengatakan dokter bekerja menurut kode etik dan tidak melakukan
106
pelanggaran etik. Sedangkan sekitar 31% (13 orang) mengatakan dokter tidak
kepada pasien yang bekerja pada perusahaan swasta atau instansi lainnya,
tanggung jawabnya. Dalam hal ini dokter terkena pelanggaran Kode Etik
norma untuk profesi dokter telah ditetapkan di dalam Kode Etik Kedokteran,
namun ada saja dokter-dokter yang tidak beretika melakukan tindakan yang
ditetapkan. Padahal di dalam kode etik kedokteran itu sendiri sudah dijelaskan
hal-hal apa saja yang bertentangan dengan kode etik kedokteran, dan hal-hal
apa saja yang tidak bertentangan dengan kode etik kedokteran. Dalam hal ini
tinggi. Apabila yang bersangkutan patuh atau taat pada hukum, maka dapat
dikatakan tinggi rendahnya tingkat kesadaran hukum akan dapat dilihat dari
107
derajat kepatuhan hukum yang terwujud di dalam pola prilaku manusia yang
nyata.
2. Menerima imbalan selain dari pada yang layak, sesuai dengan jasanya,
kedokteran pasal 4 yang berbunyi “Setiap dokter harus menghindarkan diri dari
dari aspek hukumnya, oleh karena banyaknya norma etik yang telah diangkat
menjadi norma hukum, atau sebliknya norma hukum yang mengandung nilai-
atas hukum tersebut dapat dipaksakan dari luar oleh aparat penegak hukum
dalam diri manusia secara pribadi, dari setiap kalbu insan tidak diperlukan
mempunyai kaitan yang erat dan saling melengkapi dalam arti saling
sebagai objek dari norma etik, yang menghendaki agar manusia selalu bersikap
pelanggaran etik semata-mata, dan ada pula yang merupakan pelanggaran etik
etikolegal.
jabatan atau pekerjaan dokter (melanggar Pasal 13 Kodeki sekaligus Pasal 322
KUHP). Sehingga dengan demikian telah berlaku sebagai hukum positif yang
Kerja MKEK, Pengurus besar IDI) yang dikutip dalam Rinanto Suryadhimirtha
(2011 : 24). Pelanggaran etik kedokteran oleh seorang dokter atau dokter gigi
(MKEK). Berdasarkan pedoman organisasi dan tata laksana kerja MKEK IDI
kepemimpinan terdiri dari: Pengurus Besar IDI (PB IDI), Majelis Kolegium
perwakilan MPPK. Di tingkat Cabang terdiri dari Pengurus Cabang IDI dan
MKEK.
dan kewenangan yang berbeda. Keberadaan KKI yang terdiri dari Konsil
pelayanan dokter dan dokter gigi. Fungsi KKI meliputi fungsi pengaturan,
kedokteran
111
bila timbul masalah atau kasus dengan pasien, IDI dapat melindungi
MKEK akan segera bersidang bila ada pengaduan dari pasien atau
dijadikan alat bukti bahwa dokter tersebut tidak bersalah kalau digugat
dipengadilan.
(MKEK) menemukan kesalahan yang dilakukan oleh dokter dan dokter tersebut
Kesehatan (DepKes).
sanksi yang dikenakan umumnya berupa teguran yang bersifat tuntunan atau
pembinaan.
atau kenaikan pangkat, penurunan gaji atau pangkat setingkat lebih rendah,
dicabut izin praktek dokter atau dokter gigi untuk sementara atau selamanya.
b. Sanksi Pidana
bahwa suatu perbuatan pidana atau tindak pidana atau perbuatan melanggar
hukum pidana, hanyalah apabila suatu ketentuan pidana yang telah ada
Hal ini tercantum pada Pasal 1 ayat (1) KUHP, yang bunyinya adalah sebagai
berikut :
dimulai dari ketika ada seorang dokter melakukan perbuatan yang sesuai
sanksi pidana jika tidak menjaga rahasia kedokteran. Dan sebanyak 33,3% (4
mereka mengetahui tentang adanya sanksi pidana bagi dokter yang tidak
mengetahui tentang adanya sanksi pidana jika dokter tidak menjaga rahasia
kedokteran dan sekitar 42,9% (18 orang) mengatakan bahwa mereka tidak
tentang adanya sanksi pidana jika dokter membuka rahasia kedokteran. Dari
data yang diperoleh ditemukan bahwa baik responden dokter, perawat maupun
maka dapat dikatakan bahwa tingkat kesadaran hukumnya masih rendah, kalau
dia telah berperilaku sesuai dengan hukum, maka kesadaran hukumnya tinggi.
ayat (1) sampai ayat (3). Serta Pasal 51 huruf (c) Undang-Undang Praktik
adalah :
yang sulit untuk disembuhkan, tidak mungkin akan akan dijelaskan kepada
pasien yang bersangkutan. Dalam hal demikian keluarga pasien boleh diberi
Menurut pasal 44 tersebut orang yang tidak dapat dihukum adalah orang
Dalam penentuan kurang sempurna akal atau sakit berubah akal inilah
rahasia diluar empat alasan tersebut akan dikenakan sanksi pidana 1 (satu)
tahun kurungan atau denda paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta
(1) Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang menurut
jabatan atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu, ia
diwajibkan untuk menyimpannya, dihukum dengan pidana penjara paling
lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.
(2) Jika kejahatan itu dilakukan terhadap seseorang tertentu, maka perbuatan
itu hanya dapat dituntut atas pongaduan orang itu.
Akan tetapi berkaitan dengan sanksi hukum pidana, dalam hal tertentu
Pasal 322 KUHP. Dalam hal ia diperhadapkan sebagai saksi dengan keharusan
(dokter bersikap pasif), sebaliknya Pasal 224 KUHP mewajibkan dokter untuk
kesaksian itu terletak ditangan hakim yang berwenang untuk menentukan sah
(Indar, 2010:289) :
1. Dalam hal dokter hadir dipengadilan sebagai saksi ahli tanpa adanya
sangkut pautnya dengan pihak yang berperkara maka dokter bebas untuk
tertentu.
2. Jika dokter tanpil di pengadilan, sebagai pihak yang digugat oleh pasiennya,
penyakit pasiennya.
3. Jika dokter diminta oleh pasiennya untuk menjadi saksi bagi pasien yang
rahasia yang diketahui atas diri pasien, karena si pasien telah dianggap
c. Sanksi Perdata
(1) Bila seorang dokter dituntut pasien karena melakukan malpraktik medik,
maka biasanya dasar tuntutan yang diajukan pasien kepada dokter antara
lain :
(2). Dalam menghadapi tuntutan atau gugatan dari pasien tersebut, pasien
adanya sanksi perdata yang dijatuhkan pada dokter yang tidak melaksanakan
tersebut.
bahwa mereka mengetahui tentang adanya sanksi perdata bagi dokter yang
yang dijatuhkan bagi dokter yang tidak menyimpan rahasia kedokteran dan
121
apabila tidak pernah mendengar ada aturan yang mengatur tentang adanya
sanksi perdata jika dokter membuka rahasia kedokteran. Dari data yang
dengan wanprestasi adalah tidak dipenuhinya oleh suatu prestasi oleh salah
satu pihak (dibitur) karena adanya unsur kesalahan . Kesalahan itu sendiri
dapat berupa :
terlambat.
tidak sempurna.
dilakukan.
timbulnya kewajiban untuk memberi ganti rugi sebagaimana diatur dalam Buku
secara mandiri atau suatu lembaga (Rumah Sakit) telah berjanji untuk memberi
memaksa.
dengan Undang-Undang , juga jika seseorang berbuat atau tidak berbuat yang :
a. Gugatan wanprestasi dasarnya adalah perjanjian, yang dalam hal ini adalah
terapeutik, maka yang terikat hanya pasien dan tenaga kesehatan atau
Rumah Sakit. Oleh karena itu, jika transaksi terapeutik tersebut tidak
ditujukan pada dokter atau dokter gigi atau Rumah Sakit, sedangkan pihak
gugatan tidak hanya dapat datujukan pada perbuatan itu saja, melainkan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit tersebut
atau dapat digugat untuk perbuatan melawan hukum yang dilakukan laboran
gugatannya hanya dapat diajukan bila dokter atau dokter gigi melakukan
tuntutan ganti rugi. Dengan demikian apabila seorang dokter terbukti telah
d. Sanksi Administrasi
kewenangan ini berasal dari aturan hukum Administrasi Negara tertulis dan
298)
Hal itu berarti sanksi dapat dilaksanakan oleh pimpinan unit kerja
masyarakat.
126
administrasi tersebut.
apabila tidak pernah mendengar ada aturan yang mengatur tentang adanya
sanksi Administrasi jika dokter membuka rahasia kedokteran. Dari data yang
mengatakan tidak tahu tentang adanya sanksi administrasi jika dokter tidak
penerapan disiplin ilmu kedokteran dan penerapan sanksi. Adapun isi dari
adalah:
128
gigi.
kesehatan.
129
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
tersebut.
131
atau selamanya
kedokteran dibuka .
yaitu :
Dalam hal ini belum ada penerapan sanksi tersebut yang dijatuhkan
Daya . Hal ini terjadi karena setiap masalah yang menimpa pasien
Sakit dengan panitia etik di dalamnya, dan jika dalam sidang tersebut
B. SARAN
kode etik profesi yang menjadi pedoman berperilaku profesi bagi para
buku kodeki bagi setiap dokter dan tenaga kesehatan yang baru lulus
dari pendidikan.
yang lebih optimal bagi tenaga kesehatan yang bekerja sehingga akan
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Ali. 2002. Menguak Tabir Hukum. PT Toko gunung agung tbk, Jakarta
Ridwan HR. 2010. Hukum Administrasi Negara. Raja Grafika Persada, Jakarta
135
Ridwan Halim, 2005. Pengantar Ilmu Hukum Dalam Tanya Jawab. Edisi Kedua
Ghalia Indonesia , Jakarta.
Hanafiah, Jusuf dan Amir, Amri. 1999. Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan. EKG, Jakarta.
Indar. 2009. Etika dan Hukum Kesehatan. Lembaga penerbitan Universitas
Hasanuddin Makassar
Jimly Asshiddiqie, Ali Safa’at, 2006. Teori Hans Kelsen tentang Hukum,
Konstitusi Press, Jakarta
Johan, Bachder. 2005. Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter. Rineka
Cipta, Jakarta.
Muhammad Abdulkadir. 2004. Hukum dan penelitian hukum, PT Chitra
Adiyaksa Bakti, Bandung
Pusadan S. 2007. Analisa Hukum Terhadap Tanggung Jawab Hukum Perdata
Dalam Kasus Malpraktek Kedokteran. Program Pascasarjana Universitas
Hasanuddin Makassar
Soekidjo Notoatmodjo. 2010. Etika dan Hukum Kesehatan, PT Rhineka cipta,
Jakarta.
Soeparto P. 2006, Etika dan Hukum di Bidang Kesehatan. Penerbit Airlangga
University Press
Y.A. Triana Ohoiwutun. 2008. Bunga rampai Hukum Kesehatan (Tinjauan dari
berbagai peraturan Perundangan dan Undang-Undang Praktik
Kedokteran). Bayu media Publishing, Malang, Jawa Timur.
Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. 2006. Program Pascasarjana
Universitas Hasanuddin, Makassar.
http://www.infokomunika.com/2011/10/dokter-bedah-plastik-sebarkan-foto.html
diakses tgl 12 September 2012
http://etikakedokterandanprofesionalisme.blogspot.com/
137