Anda di halaman 1dari 1

Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja

mengancam ketersediaan tenaga kerja di bidang kesehatan terkait dengan Pasal 66


RUU Cipta Kerja terkait perusahaan alih daya atau outsourcing yang semakin
dipermudah.

Ancaman tersebut tidak terlepas dari peraturan mengenai upah minimum


yang kini dibuat per jam. Dengan adanya aturan baru tersebut, rumah sakit atau
bahkan puskesmas akan lebih memilih untuk menggunakan jasa outsourcing
dibanding mempekerjakan karyawan tetap.

Ini bahaya sekali dan berdampak negatif bagi para tenaga medis lain,
seperti halnya perawat. Ada namanya pembagian shift dari jam 7 sampai jam 12
siang, yang diberi tanggung jawab untuk melayani pasien rawat jalan. Nantinya
dengan diberlakukannya peraturan baru tersebut, rumah sakit maupun puskesmas
akan berpikir dibandingkan mempekerjakan perawat tetap yang dibayar per bulan,
mereka akan memilih untuk menyewa pekerja per jam saja karena
mempertimbangkan faktor finansial instansi yang akan lebih menguntungkan
apabila membayar pekerja paruh waktu dibandingkan menggaji karyawan tetap.

Anda mungkin juga menyukai