“ Sampah Medis “
DISUSUN OLEH :
Kelompok 9
KELAS 2D4
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala rahmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tanpa suatu halangan
apapun.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah ”Penyehatan Tanah dan
Pengelolaan Sampah-A” yang diberikan oleh dosen pengampu.
Ucapan terima kasih saya sampaikan untuk keluarga dan rekan-rekan sekalian yang
telah memberikan dorongan kepada kami, sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.
Meskipun demikian kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah ini.
semoga makalah ini bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
- Limbah rumah sakit adalah semua limbah RS yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit
dalam bentuk padat, cair, dan gas.
- Lembah padat rumah sakit adalah semua limbah RS yang berbentuk padat sebagai akibat
kegitan RS yang terdiri dari limbah medis padat dan non medis
- Limban non medis padat adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit
diluar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman, halaman, yang dapat dimanfaatkan
kembali.
- Limbah medis padat adalah adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah
patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksin, limbah kimiawi, limbah
radioaktif, limbah kontainer bertekenan, dan limbah yang mengandung logam berat yang
tinggi
- Limbah cair adalah semua air buangan termaksud tinja yang berasal kegitan rumah sakit
yang memungkinkan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktof
yang berbahaya bagi kesehatan.
- Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan
pembakaran di rumah sakit seperti incinerator, dapur, perlengkapan generator, anastesi, dan
pembuatan obat citotoksik.
Warna
No
Kategori Kontainer/ Keterangan
.
Kantong Plastik
Kantong box timbal dengan simbol
1 Radioaktif Merah
radioaktif
Kontainer plastik kuat, anti bocor, atau
2 Sangat infeksius kuning kontainer yang dapat disterilisasi dengan
autilisasi dengan autoclave
3 Limbah infeksius kuning Plastik kuat dan anti bocor atau kontainer
Proses pemilahan dan reduksi sampah hendaknya merupakan proses yang kontinyu
yang pelaksanaannya harus mempertimbangkan : kelancaran penanganan dan penampungan
sampah, pengurangan volume dengan perlakuan pemisahan limbah B3 dan non B3 serta
menghindari penggunaan bahan kimia B3, pengemasan dan pemberian label yang jelas dari
berbagai jenis sampah untuk efisiensi biaya, petugas dan pembuangan.
b. Penampungan
Penampungan sampah ini wadah yang memiliki sifat kuat, tidak mudah bocor atau
berlumut, terhindar dari sobek atau pecah, mempunyai tutup dan tidak overload.
Penampungan dalam pengelolaan sampah medis dilakukan perlakuan standarisasi kantong
dan kontainer seperti dengan menggunakan kantong yang bermacam warna seperti telah
ditetapkan dalam Permenkes RI no. 986/Men.Kes/Per/1992 dimana kantong berwarna kuning
dengan lambang biohazard untuk sampah infeksius, kantong berwarna ungu dengan simbol
citotoksik untuk limbah citotoksik, kantong berwarna merah dengan simbol radioaktif untuk
limbah radioaktif dan kantong berwarna hitam dengan tulisan “domestik”
c. Pengangkutan
Metoda yang digunakan untuk megolah dan membuang sampah medis tergantung
pada faktor-faktor khusus yang sesuai dengan institusi yang berkaitan dengan peraturan yang
berlaku dan aspek lingkungan yang berpengaruh terhadap masyarakat. Teknik pengolahan
sampah medis (medical waste) yang mungkin diterapkan adalah :
Incinerasi
Sterilisasi dengan uap panas/ autoclaving (pada kondisi uap jenuh bersuhu
121C)
Sterilisasi dengan gas (gas yang digunakan berupa ethylene oxide atau
formaldehyde)
Microwave treatment
1) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya, misalnya
fiberglass.
2) Di setiap sumber penghasil limbah medis harus tersedia tempat
pewadahan yang terpisah dengan limbah non-medis.
3) Kantong plastik di angkat setiap hari atau kurang sehari apabila 2/3 bagian
telah terisi limbah.
4) Untuk benda-benda tajam hendaknya di tampung pada tempat khusus
(safety box) seperti botol atau karton yang aman.
5) Sayarat benda tajam harus ditampung pada tempat khusus (safety box)
seperti botol, jeregen atau karton yang aman.
6) Tempat pewadahan limbah medis infeksius dan sitotoksik yang tidak
langsung kontak dengan limbah harus segera dibersihkan dengan larutan
desinfektan apabila akan dipergunakan kembali, sedangkan untuk kantong
plastik yang telah di pakai dan kontak langsung dengan limbah tersebut
tidak boleh digunakan lagi.
Standar lain yang harus dipenuhi dalam pewadahan limbah medis ini menyangkut
penggunaan label yang sesuai dengan kategori limbah. Detail warna dan lambah label pada
wadah limbah medis sebagai berikut :
Standar pewadahan dan penggunaan kode dan label limbah medis ini berfungsi untuk
memilah-milah limbah diseluruh rumah sakit sehingga limbah dapat dipisah-pisahkan di
tempat sumbernya :
INCINERATOR
Beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila incinerator akan digunakan di rumah sakit
antara lain : ukuran, desain, kapasitas yang disesuaikan dengan volume sampah medis yang
akan dibakar dan disesuaikan pula dengan pengaturan pengendalian pencemaran udara,
penempatan lokasi yang berkaitan dengan jalur pengangkutan sampah dalam kompleks
rumah sakit dan jalur pembuangan abu, serta perangkap untuk melindungi incinerator dari
bahaya kebakaran.
Sedangkan kerugiannya adalah tidak semua jenis sampah dapt dimusnahkan terutama
sampah dari logam dan botol, serta dapat menimbulkan pencemaran udara bila tidak
dilengkapi dengan pollution control berupa cyclon (udara berputar) atau bag filter (penghisap
debu).
Hasil pembakaran berupa residu serta abu dikeluarkan dari incinerator dan ditimbun
dilahan yang rendah. Sedangkan gas/pertikulat dikeluarkan melalui cerobong setelah melalui
sarana pengolah pencemar udara yang sesuai.
Pada umumnya 10 - 15% limbah yang dihasilkan oleh sarana pelayan kesehatan, adalah
limbah medis. Limbah medis kebanyakan sudah terkontaminasi oleh bakteri, virus, racun dan
bahan radioaktif yang berbahaya bagi manusia dan makhluk lain di sekitar lingkungannya.
Jadi limbah medis dapat dikategorikan sebagai limbah infeksius dan masuk pada klasifikasi
limbah bahan berbahaya dan beracun. Untuk mencegah terjadinya dampak negatif limbah
medis tersebut terhadap masyarakat atau lingkungan, maka perlu dilakukan pengelolaan
secara khusus.
1. INCINERASI
a) Incinerator bilik ganda pirolitik (suhu tinggi), khusus untuk limbah layanan
kesehatan
b) Incinerator tungku bilik tunggal dengan penyaring statis, digunakan jika
pirolitik tidak terjangkau harganya.
c) Incinerator tungku berputar (rotary klin)
2. DESINFEKSI KIMIA
a) Penambahan bahan kimia (gol. Aldehid, senyawa klor, garam amonium, dan
senyawa fenolat) ke dalam limbah untuk membunuh atau menonaktifkan
patogen yang ada didalamnya.
b) Limbah dipotong keci-kecil utuk memperluas permukaan yang kontak dengan
bahan kimia tersebut.
3. PENGOLAHAN TERMAL BASAH DAN KERING
a) Desinfeksi termal basah – atau uap – didasarkan pada proses pemajanan
cabikan limbah infeksius pada uap bersuhu dan bertekanan tingii dan
prosesnya serupa dengan sterilisasi otoklaf(autoclaving)
b) Desinfeksi termal kering tanpa pembakaran - screw feed/auger – dipanaskan
dengan suhu 110 – 1400C
4. IRADIASI MICROWAVE
a) Mikrowave berfrekuensi 2.450 MHz dan panjang gelombang 12,24 cm,
selama 20 menit, dapat menghancurkan sebagaian besar mikroorganisme
b) Setelah diradiasi limbah dipadatkan dan dibuang dengan limbah perkotaan
5. PEMENDAMAN / PIT
a) Dinding lubang dilapisi dengan materi yang permeabilitasnya redah
b) Bagian dasar lubang minimal 1.5 meter dari muka air tanah
c) Akses menuju lokasi harus dibatasi untuk pihak yang berkepentingan saja.
6. INERTISASI
a) Pencampuran 65% limbah (khususnya farmsai dan abu incinerasi) dengan
15% semen, 15% batu kapur, dan 5% air.
b) Perlu mesin penggiling limbah dan pengaduk semen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Limbah medis padat adalah adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius,
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksin, limbah kimiawi,
limbah radioaktif, limbah kontainer bertekenan, dan limbah yang mengandung logam berat
yang tinggi.
- Penimbulan
- Penampungan
- Pengangkutan
- Pengolahan
- Pembuangan
- INCINERASI
- DESINFEKSI KIMIA
- PENGOLAHAN TERMAL BASAH DAN KERING
- IRADIASI MICROWAVE
- PEMENDAMAN / PIT
- INERTISASI
Daftar Pustaka
Catur Puspawati, dkk, 2012, Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah Padat (A),
Poltekkes Jakarta II, Jakarta.
Pristiyanto, Djuni. 2000. Limbah Rumah Sakit Mengandung Bahan Beracun Berbahaya.
http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/bidang-pengendalian/subid-pembinaan
pencemaran/245-pengelolaan-limbah-medis
http://bushido02.wordpress.com/2007/11/08/sampah-medis-dan-pengelolaannya/
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/09/penanggulangan_dampak_lingkungan
_rs.pdf
http://scholar.unand.ac.id/12820/2/BAB%201%20%28Pendahuluan%29.pdf