Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin banyaknya penyakit yang muncul saat ini semakin banyak pula
alternatif pengobatan yang dilakukan. Dari penyakit ringan hingga penyakit
yang tergolong berat dan mematikan. Sebagian besar orang lebih memilih
menggunakan pengobatan alternatif karena tidak perlu meminum obat-obatan
kimia yang harganya mahal.
Salah satu cara alternatif yang ada saat ini adalah adanya alat terapi yang
berupa bantal listrik. Alat ini berbentuk bantal bekerja dengan cara dipanaskan
terlebih dahulu sampai suhu tertentu yang diinginkan. Tapi tidak diketahui
secara pasti berapa suhu yang dihasilkan bantal terapi tersebut. Sebagian
besar orang yang memakainya hanya mengira-ngira seberapa panas yang
mereka butuhkan.
Berdasarkan alas an di atas, maka dibuat alat terapi secara elektronik yang
dalam pengertiannya adalah alat terapi yang menggunakan komponen
elektronika. Didukung teknologi dan ilmu pengetahuan yang memadai, dapat
dirancang suatu alat terapi tubuh yang dapat dikontrol suhunya, jadi pengguna
dapat mengatur suhu yang diinginkan dan sesuai keluhan sakit yang
dirasakan.
Teknologi dan ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah dengan
menggunakan Mikrokontroler 89S51. IC ini memiliki kemudahan untuk
disambungkan dengan komponen elektronika lainnya seperti ADC (Analog to
Digital Converter), sensor suhu LM35, LCD sebagi penampil dan lainnya.
Suhu alat terapi diperoleh dari sensor suhu kemudian ditampilkan ke LCD.
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasrkan latar belakang diperoleh rumusan masalah berkaitan dengan
latar belakang yang telah dikemukakan di atas yaitu bagaimana cara
merancang dan membuat alat pengontrol suhu otomatis bantal terapi berbasis
mikrokontroler AT89S51 dengan input langsung dari sensor suhu.

1.3 Batasan Masalah


Agar penelitian tidak terlalu lebar dan sesuai dengan tujuan maka dapat
diambil batasan masalah sebagai berikut : Pembuatan Alat Pengontrol suhu
pada bantal terapi berbasis mikrokontroler AT89S51 dengan sensor suhu
LM35, ADC 0804 sebagai converter besaran analog ke digital, dan LCD
16x2 sebagai output tampilannya. Suhu maksimal bantal terapi juga dibatasi
sampai 65ºC.

1.4 Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang dan membuat suatu alat
pengontrol suhu pada bantal terapi berbasis mikrokontroler AT89S51 dengan
input langsung dari sensor suhu.

1.5 Manfaat
Manfaat dari tugas akhir pembuatan alat pengontrol suhu pada bantal
terapi berbasis mikrokontroler AT89S51 adalah:
a. Bagi Mahasiswa
Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh khususnya dalam bidang
mikrokontroller serta memperluas pengetahuan mengenai mikrokontroller.
b. Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai bahan evaluasi dan refernsi dalam bidang akademik untuk
membangun dan meningkatkan kualitas maupun kuantits pendidikan.
3

c. Bagi Masyarakat
Penggunanaan salah satu alat terapi kesehatan dengan besar suhu
sesuai keinginan bagi masyarakat yang menggunakan pengobatan
penyakit dengan terapi panas.

1.6 Metodologi Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir ini
adalah:
a. Observasi
Observasi adalah proses pencarian dan pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai proses dan alur dari
suatu informasi sampai menjadi berita yang siap untuk dikonsumsi
masyarakat.
b. Studi Pustaka
Yaitu pengumpulan data dengan membaca literatur atau bahan – bahan
teori yang dapat menunjang dalam penulisan laporan ini.

1.7 Sistematika Penulisan


Penulisan tugas akhir ini terdiri dari 5 bab dimana sistematika
pembahasannya adalah sebagai berikut:
Bab I : Menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, manfaat, metodologi penilitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Menguraikan dasar teori yang mendukung tugas akhir ini.
Bab III : Menguraikan desain dan perancangan dari alat yang akan dibuat.
Bab IV : Menguraikan hasil dan pembahasan.
Bab V : Menguraikan kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai