Anda di halaman 1dari 21

Komunikasi

Terapeutik Klien
Gangguan Fisik
Indari, M.Kep

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Tujuan Pembelajaran
Komunikasi klien gangguan fisik
01
Komunikasi pada jenis gangguan fisik
02
Penerapan Komunikasi Pada tahapan
03 keperawatan

Mampu mempraktekkkan komunikasi


04 pada tahapan keperawatan
Gangguan Fisik
Definisi
Gangguan fisik adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai
kekurangan pada anggota tubuh atau terganggunya sistem organ
dalam tubuh, sensorik, dan motorik pada tubuh

Etiologi

Faktor eksternal
Faktor internal
Komunikasi klien gangguan pendengaran
• Media komunikasi: media komunikasi yang paling sering
digunakan ialah media visual.
• Pasien menangkap pesan bukan dari suara yang dikeluarkan
orang lain, tetapi dengan mempelajari gerak bibir lawan
bicaranya
• Sikap dan gerakan kita dapat ditangkap oleh indra visual si
pasien.
introduction

Kepekaan tehdp Kemampuan Proses belajar


bunyi tidak ada atau verbal terbatas kosakata Tingkat baca tulis
berkurang atau miskin kata terhambat karena rendah
gangguan
mendengar
Tehnik komunikasi

Verbalisasi oleh Memperkeras


Bahasa isyarat Membaca bibir. Materi tulis
klien bunyi
Bersikap penuh perhatian

Hindari sambal berjalan, mengunyah,


Sikap ketika memalingkan muka, menggerakkan
kepala, cahaya yang menyilaukan
berkomunikasi

Bersikap wajar
• Jangan tegang dan kaku ketika
mengartikulasi kata
• Gunakan kalimat yang sederhana
• Pastikan klien mendengar yang
disampaika
• Berdiri berhadapan dengan klien tidak
boleh lebih dari dua meter
.
Komunikasi klien gangguan Penglihatan
Tehnik Komunikasi
• Posisi Yang dapat dilihat klien.
• Sampaikan secara verbal keberadaan / kehadiran kita ketika
berada di dekat pasien.
• Berbicaralah dengan menggunakan nada suara normal bila kondisi
pasien tidak memungkinkan pasien menerima pesan verbal secara
visual. Dalam kondisi ini, nada suara kita memegang peranan
besar dan bermakna bagi pasien.
• Terangkan alasan kita menyentuh atau mengucapkan kata – kata
sebelum melakukan sentuhan apapun pada pasien.
• Informasikan kepada pasien ketika kita akan meninggalkan
ruangan atau meninggalkan pasien / memutus komunikasi.
Komunikasi klien gangguan Wicara
Etiologi

Gangguan wicara dapat terjadi akibat kerusakan organ


lingual, kerusakan pita suara, ataupun gangguan
persarafan
Tehnik
• Perhatikan mimik dan gerak bibir
• Perjelas dengan mengulang kembali
• Gunakan bahasa isyarat, tulisan, gambar atau simbol bila
diperlukan.
• Memperhatikan setiap detail komunikasi sehingga pesan
dapat diterima dengan baik.
Format Sp Komunikasi

01
Kondisi Pasien :

02 Diagnosis Keperawatan :

03 Rencana Keperawatan
:
04 Tujuan :

05
SP KOMUNIKASI ( Fase orientasi,
fase kerja dan terminasi
Format Sp Komunikasi
01 Fase Orientasi
Salam terapeutik
02 Evaluasi
Fase Kerja validasi Kontrak
Fase Terminasi 03
Evaluasi . (Tuliskan kata-kata
03 subjektif/objektif sesuai tujuan dan
Rencana tindak lanjut rencana yang akan
Kontrak yang akan
datang dicapai/dilakukan).
Kondisi
Pasien

1) Jelaskan sejak kapan ibu merasa sesak semakin berat.”


2) “Pada saat apakah sesak akan terjadi.
3) “Pemeriksaan kadar hemoglobin penting dilakukan untuk
mengetahui kemampuan ikatan antara Hb dan oksigen.”
Diagnosa
“Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan diketahui bahwa
kadar hb ibu rendah sehingga kemampuan angkut oksigen ke jaringan
kurang yang mengakibatkan ibu merasa sesak.”
“Sesak yang ibu alami karena adanya gangguan pada transportasi
oksigen.”
Perencanaan
• “Saluran napas ibu tidak bersih, saya merencanakan untuk melakukan
pengajaran tentang latihan napas dan batuk efektif.”
• “Untuk mengencerkan lendir dan membebaskan jalan napas ibu, saya
akan melakukan nebilizer 2 kali sehari pagi dan sore.”
Implementasi
• “Saya akan mulai mengajarkan bagaimana cara bernapas dan batuk
yang efektif. Apakah ibu sudah siap?”
Evaluasi

• “Setelah dilakukan nebulizer, jalan napas ibu telah kembali terbuka


sehingga tidak ada lagi suara napas yang keluar saat ibu bernapas.”
Thank you
Insert your subtitle here

Anda mungkin juga menyukai