Anda di halaman 1dari 17

Unismuh-Akuntansi Manajemen –

Konsep Biaya

METODE PEMBEBANAN BOP


~ Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas ~

.[metode tradisional]

Kalkulasi biaya atau costing, adalah cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya non-
produksi.
Yang dimaksud biaya produksi adalah biaya bahan langsung, ditambah biaya tenaga kerja langsung,
ditambah biaya overhead. Dan yang dimaksud biaya produk adalah seluruh biaya untuk menghasilkan
produk yang siap dijual, unsur-unsurnya adalah: (1) biaya pra-produksi, (2) biaya produksi, dan (3) biaya
post-produksi yaitu biaya usaha yang terdiri dari biaya pemasaran dan biaya administrasi.

Penentuan biaya produksi dengan metode traditional costing dapat menimbulkan distorsi biaya
produksi. Hal ini disebabkan karena metode tersebut hanya mempergunakan satu macam basis
pembebanan biaya untuk pemakaian sumber daya, sementara setiap sumber daya yang berbeda dapat
saja dikonsumsi berdasarkan basis yang berbeda pula. Untuk mengatasi keterbatasan pada metode
traditional costing maka dikembangkan sistem biaya yang didasarkan pada aktivitas yang disebut
Activity Based Costing, yang didasari oleh asumsi bahwa aktivitas mengkonsumsi biaya dan produk
mengkonsumsi aktivitas. Dengan demikian, penyebab dari dikonsumsinya biaya adalah aktivitas yang
dilakukan untuk membuat suatu produk, bukan produk itu sendiri. Maka dengan metode Activity Based
Costing pembebanan biaya tidak selalu dianggap proporsional terhadap volume produk, melainkan
proporsional terhadap pengkonsumsian sumber daya oleh aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam
membuat produk tersebut.

Kalkulasi biaya berdasar aktivitas (ABC) pada umumnya digunakan untuk perusahaan yang memiliki
beberapa jenis produk. Dalam perusahaan semacam ini, aktivitas BOP dikonsumsi secara bersama-
sama oleh berbagai macam produk. Karena itu BOP harus ditelusuri berdasarkan aktivitas produk
yang mengkonsumsinya.

1
Akuntansi Manajemen | RZ |
UNIRA
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
ABC adalah pendekatan perhitungan biaya produk yang membebankan biaya kepada produk atau
jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. ABC bertujuan untuk
memenuhi keperluan intern perusahaan yaitu untuk pengambilan keputusan, misalnya untuk
menentukan biaya produk secara akurat atau untuk menentukan harga penawaran.

Keakuratan biaya produk menentukan


keakuratan kebijakan harga. Dengan
perhitungan biaya produk yang akurat,
kebijakan harga lebih mudah
ditentukan. Di samping itu, perhitungan
laba-rugi perusahaan akan
mencerminkan kondisi
bisnis yang sesungguhnya.

KALKULASI BIAYA PRODUK TRADISIONAL


Kalkulasi biaya produk tradisional hanya membebankan biaya produksi pada produk (volume produk).
Dalam sistem biaya tradisional, hanya penggerak (driver) aktivitas tingkat unit yang digunakan untuk
membebankan biaya kepada produk. Penggerak aktivitas tingkat unit adalah faktor-faktor yang
menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat perubahan unit yang diproduksi.
Penggerak tingkat unit yang secara umum digunakan untuk membebankan biaya overhead meliputi:
1. Unit yang diproduksi
2. Jam mesin
3. Bahan langsung
4. Jam tenaga kerja langsung
5. Biaya tenaga kerja langsung

KALKULASI BOP BERDASARKAN AKTIVITAS


Pada Activity-Based Costing meskipun pembebanan biaya-biaya overhad pabrik dan produk juga
menggunakan dua tahap seperti pada akuntansi biaya tradisional, tetapi pusat biaya yang dipakai untuk
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
pengumpulan biaya-biaya pada tahap pertama dan dasar pembebanan dari pusat biaya kepada produk
pada tahap kedua sangat berbeda dengan akuntansi biaya tradisional (cooper, 1991:269-270).

Pada gambar berikut dapat dilihat perbedaan alokasi dua tahap antara ABC dengan metode tradisional
(tarif departemen).

Activity-Based Costing menggunakan lebih banyak cost driver bila dibandingkan dengan sistem
pembebanan biaya pada akuntansi biaya tradisional.

Cost Driver adalah suatu kejadian yang menimbulkan biaya. Cost Driver merupakan faktor yang dapat
menerangkan konsumsi biaya-biaya overhead. Faktor ini menunjukkan suatu penyebab utama tingkat
aktivitas yang akan menyebabkan biaya dalam aktivitas-aktivitas selanjutnya.

 Prosedur Pembebanan Biaya Overhead dengan Sistem ABC


Menurut Mulyadi (1993: 94), prosedur pembebanan biaya overhead dengan sistem ABC melalui dua
tahap kegiatan:
Prosedur Tahap Satu
Pada tahap satu, sumber daya dikumpulkan dan diidentifikasi biayanya kemudian dikelompokkan dalam
beberapa kelompok yang mempunyai karakteristik yang sama. Biaya tersebut ditelusuri berdasarkan
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
aktivitasnya. Dalam satu perusahaan dimungkinkan terdapat beratus-ratus aktivitas yang berbeda/
untuk tujuan perhitungan tarif overhead pabrik, setiap aktivitas harus didefinisikan secara jelas dengan
cara penelusuran langsung ke sumber dayanya (source drivers). Agar tarif overhead tidak terlalu
banyak, maka harus dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang sama. Hasil pengelompokan ini
dinamakan cost pool, dan tarif biaya overhead pabrik dinamakan tarif pool (pool rate).
Penentuan jumlah pool biaya disesuaikan dengan kondisi dan kebijakan perusahaan. Satu perusahaan
dengan perusahaan lainnya dapat berbeda walaupun kegiatan usahanya sama.

Pengumpulan biaya dalam cost pool yang memiliki aktivitas yang sejenis atau homogen, terdiri dari
langkah-langkah berikut:
1. Mengidentifikasi kegiatan dan menentukan biaya atas kegiatan
tersebut
2. Mengklasifikasikan aktivitas biaya ke dalam berbagai aktivitas sejenis, pada langkah ini biaya
digolongkan ke dalam aktivitas yang terdiri dari 4 kategori yaitu: Unit level activity costing, Batch
related activity costing, product sustaining activity costing, facility sustaining activity costing.

Level aktivitas tersebut dijelaskan sebagai


berikut. a. Aktivitas Berlevel Unit (Unit Level
Activities)
Aktivitas ini dilakukan untuk setiap unit produksi. Biaya aktivitas berlevel unit bersifat
proporsional dengan jumlah unit produksi. Sebagai contoh, menyediakan tenaga untuk
menjalankan peralatan, karena tenaga tersebut cenderung dikonsumsi secara proporsional
dengan jumlah unit yang diproduksi (penggunaan tenaga kerja langsung).
Contoh lainnya adalah pemakaian bahan, biaya energi, pengujian, aktivitas pendistribusian
(pengemasan).
 Ukuran keluaran sebagai dasar pembebanan aktivitas dapat berupa unit produk, jam
tenaga kerja langsung dan jam mesin, dalam hal pendistribusian dapat menggunakan
ukuran kubik.

b. Aktivitas Berlevel Batch (Batch Level Activities)


Aktivitas dilakukan setiap batch/sekelompok unit produk diproses, tanpa memperhatikan
berapa unit yang ada pada batch tersebut. Besar kecilnya biaya ini bergantung pada frekuensi
jumlah batch, tetapi biaya tidak dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi dalam
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
setiap order produksi. Misalnya, pekerjaan seperti membuat order produksi dan pengaturan
pengiriman konsumen.
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
Contoh: kebersihan dan pemeliharaan, pengesetan (setup mesin), penanganan bahan,
persiapan batch, produksi, pemeriksaan produk.
 Ukuran keluaran meliputi luas lantai, jumlah batch, jam pemeriksaan, jumlah pesanan
produksi dan jumlah perpindahan

c. Aktivitas Berlevel Produk (Produk Level Activities)


Berhubungan dengan penelitian dan pengembangan produk tertentu dan biaya-biaya untuk
mempertahankan produk agar tetap dapat dipasarkan. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh jumlah
unit produk yang diproduksi dan jumlah batch.
Contoh: desain, riset pasar, pemasaran, peningkatan mutu produk, pengembangan produk, dan
layanan purna jual.
 Ukuran keluarannya meliputi penggerak tingkat produk, jumlah produk, jumlah proses,
jumlah penyelesaian produk.

d. Aktivitas Berlevel Fasilitas (Fasility level activities)


Aktivitas berlevel fasilitas adalah aktivitas yang menopang proses operasi perusahaan namun
banyak sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan dengan volume. Aktivitas ini dimanfaatkan
secara bersama oleh berbagai jenis produk yang berbeda. Kategori ini termasuk aktivitas seperti
kebersihan kantor, penyediaan jaringan komputer dan sebagainya.
Contoh: administrasi, penyediaan keamanan pabrik, depresiasi, asuransi, gaji
eksekutif
 Ukuran keluaran aktivitas yaitu penggerak tingkat fasilitas, seperti ukuran pabrik (meter
persegi), luas lahan yang dipelihara, jumlah tenaga administrasi, jumlah tenaga keamanan.

3. Menentukan cost pool


4. Menentukan tarif biaya overhead untuk masing-masing pool
Tarif per unit Cost Driver = CostDriver/JumlahAktifitas

Prosedur Tahap Dua


Merupakan tahap pembebanan BOP ke harga pokok produk, dengan formula tarif pool dikalikan
dengan unit driver yang dikonsumsi oleh produk yang dihasilkan.
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
Ilustrasi
Suatu perusahaan memproduksi dua jenis produk, A dan B. Biaya bahan untuk A adalah $ 600, dan
untuk B $ 150. Biaya upah langsung untuk A dan B masing-masing $ 200 dan $ 50. Unit diproduksi A =
200 unit dan B = 100 unit. Data lain yang berhubungan dengan kedua jenis produk disajikan dalam tabel
berikut ini.
Tabel 1. Aktivitas Aktual Overhead Pabrik
Keterangan A B
Pemeliharaan mesin 200 jam 100 jam
Penanganan bahan 30 jam 20 jam
Persiapan batch 10 jam 5 jam

Tabel 2. BOP yang Dianggarkan


Keterangan Biaya Aktivitas
Pemeliharaan mesin $ 250 500 jam
Penanganan bahan $ 300 60 jam
Persiapan batch $ 450 15 jam

Tarif BOP:
Pemeliharaan mesin = $ 250 : 500 jam = $ 0,5/jam
Penanganan bahan = $ 300 : 60 jam = $ 5/jam
Persiapan mesin = $ 450 : 15 jam = $ 30/jam

Pembebanan BOP
Pemeliharaan mesin => produk A = $ 0,5 x 200 = $ 100
 Produk B = $ 0,5 x 100 = $ 50
Penanganan bahan => Produk A = $ 5 x 30 = $ 150
 Produk B = $ 5 x 20 = $ 100
Persiapan mesin => Produk A = $ 30 x 10 = $ 300
 Produk B = $ 30 x 5 = $ 150
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
Berdasar data di atas, maka kalkulasi biaya produksi berdasar aktivitas dapat disajikan dalam tabel
berikut ini.
Keterangan Produk A Produk B
Biaya bahan langsung $ 600 $ 150
Biaya tenaga kerja langsung $ 200 $ 50
Biaya overhead pabrik:
*Biaya pemeliharaan mesin $ 100 $ 50
*Biaya penanganan bahan $ 150 $ 100
*Biaya persiapan mesin $ 300 $ 150
Total $ 1350 $ 500
Unit diproduksi 200 unit 100 unit
Biaya per unit $ 6,75 $5

Ilustrasi Perbandingan Kalkulasi Biaya Tradisional Dan


ABC
Dalam kalkulasi biaya produksi terjadi perbedaan antara model tradisional dengan model ABC. Teknik
penyajian model tradisional hanya menggunakan satu tarif biaya overhead pabrik, sedangkan model
ABC menggunakan beberapa tarif biaya overhead pabrik.
Untuk membandingkan kedua model tersebut, disajikan data akuntansi sebagai
berikut.
Keterangan Produk A Produk B Total
Unit yang diproduksi 200 unit 100 unit 300 unit
Biaya bahan langsung $ 600 $ 150 $ 750
Biaya tenaga kerja langsung $ 200 $ 50 $ 250
Total biaya utama $ 800 $ 200 $ 1000
Biaya overhead pabrik: Aktivitas Aktivitas Total Biaya
Biaya pemeliharaan mesin 200 jam 100 jam $ 600
Biaya penanganan bahan 30 jam 20 jam $ 700
Biaya persiapan batch 10 jam 5 jam $ 400
Total $ 1700

Keterangan tentang pembebanan biaya overhead pabrik ke proses produksi:


1. Model tradisional costing, didasarkan pada jam mesin
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
2. Model ABC, didasarkan pada aktivitas
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
Pembahasan
1. Kalkulasi biaya tradisional
Keterangan Produk A Produk B
Biaya bahan langsung $ 600 $ 150
Biaya tenaga kerja langsung $ 200 $ 50
Biaya overhead pabrik* $ 1120 $ 560
Total $ 1920 $ 760
Unit diproduksi 200 unit 100 unit
Biaya per unit $ 9,6 $ 7,6

*Keterangan:
Total biaya overhead Rp $ 1700.
Tarif BOP = ($ 1700: (200+100 jam)) = $ 5,6/ jam mesin
BOP dibebankan, untuk produk A = 200 jam x $ 5,6 = $ 1120
Untuk produk B = 100 jam x $ 5,6 = $ 560

2. Kalkulasi ABC
Keterangan Produk A Produk B
Biaya bahan langsung $ 600 $ 150
Biaya tenaga kerja langsung $ 200 $ 50
Biaya overhead pabrik*:
Biaya pemeliharaan mesin $ 400 $ 200
Biaya penanganan bahan $ 420 $ 280
Biaya persiapan mesin $ 267 $ 133,5

Total $ 1887 $ 813,5


Unit diproduksi 200 unit 100 unit
Biaya per unit $ 9,4 $ 8,1
*Keterangan:
1. Pemeliharaan mesin ($ 600 : (200+100 jam)) = $ 2/jam mesin
2. Penanganan bahan ($ 700 : (30+20 jam)) = $ 14/jam penanganan bahan
3. Persiapan mesin ($ 400 : (10+5 jam)) = $ 26,7/jam persiapan mesin
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
Maka, pembebanan BOP ke masing-masing produk adalah sebagai berikut.
1. Pemeliharaan mesin
Produk A = 200 x $ 2 = $ 400
Produk B = 100 x $ 2 = $ 200
2. Penanganan bahan
Produk A = 30 x $ 14 = $ 420
Produk B = 20 x $ 14 = $ 280
3. Persiapan mesin
Produk A = 10 x $ 26,7 = $ 267
Produk B = 5 x $ 26,7 = $ 133,5

Contoh
Inca Pottery Company terkenal dengan dengan lini vas yang berkualitas. Baru-baru ini perusahaan
memutuskan untuk mengubah sistem kalkulasi biaya berdasarkan volume ke sistem biaya berdasarkan
aktivitas. Perusahaan tersebut memproduksi 2 macam vas: desain Indian dan kontemporer. Data-data
yang terkumpul sebagai berikut.

Vas Kuantitas Biaya utama Pengujian Persiapan Pemasaran


produk
Indian 200.000 $ 700.000 50.000 100 700.000
Kontemporer 50.000 $ 150.000 12.500 50 100.000

Total Biaya - $ 850.000 $ 250.000 $ 450.000 $ 300.000

Manajemen membutuhkan informasi:


1. Klasifikasi (aktivitas) biaya overhead pabrik sebagai tingkat unit, tingkat batch, tingkat produk, dan
tingkat fasilitas.
2. Perhitungan biaya per unit dari masing-masing vas dengan menggunakan pendekatan berdasarkan
unit (tradisional).
3. Perhitungan masing-masing biaya per unit dari masing-masing vas dengan menggunakan
pendekatan kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas (ABC)
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya

Penyelesaian:
1. Total Overhead adalah $ 1.000.000, diperoleh dari ($ 250.000 + $ 300.000 + $
450.000) Tarif pabrik menyeluruh adalah ($ 1.000.000 : (50.000+12.500)) = $
16/pengujian.
BOP dibebankan, untuk Vas Indian = $ 16 x 50.000 = $ 800.000
Untuk Vas Kontemporer = $ 16 x 12.500 = $ 200.000

Biaya produksi per unit untuk kedua produk dapat dihitung sbb.
$ 800.000 + $ 700.000
= = $ 7,5
200.000

$ 200.000 + $ 150.000
= = $ 7,0
50.000

2. Level Biaya (aktivitas);


a. Biaya (aktivitas) tingkat unit adalah pengujian produk
b. Biaya (aktivitas) tingkat batch adalah persiapan
c. Biaya (aktivitas) tingkat produk adalah pemasaran
d. Biaya (aktivitas) tingkat fasilitas adalah tidak ada

3. Dalam pendekatan berdasarkan-aktivitas, rasio konsumsi berbeda untuk ketiga aktivitas overhead,
sehingga kelompok overhead dibentuk untuk masing-masing aktivitas. Tarif overhead untuk
masing-masing kelompok adalah sebagai berikut.
$ 250.000
= =$4
62.500

$ 450.000
= = $ 3.000
150

$ 300.000

= = $ 0,375
800.000

[Type here]
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
Overhead dibebankan sebagai berikut:
1. Pengujian produk
Vas Indian = $ 4 x 50.000 = $ 200.000
Vas Kontemporer = $ 4 x 12.500 = $ 50.000
2. Persiapan
Vas Indian = $ 3.000 x 100 = $ 300.000
Vas Kontemporer = $ 3.000 x 50 = $ 150.000

3. Pemasaran
Vas Indian = $ 0,375 x 700.000 = $ 262.500
Vas Kontemporer = $ 0,375 x 100.000 = $ 37.500

Kalkulasi biaya:
Vas Indian Vas Kontemporer
Biaya Utama $ 700.000 Biaya Utama $ 150.000
Biaya Overhead: Biaya Overhead:
- Pengujian $ 200.000 - Pengujian $ 50.000
- Persiapan $ 300.000 - Persiapan $ 150.000
- Pemasaran $ 262.500 - Pemasaran $ 37.500

Total biaya $ 1. 462.500 Total biaya $ 387.500

Unit diproduksi 200.000 Unit diproduksi 50.000

Biaya per unit $ 7,3 Biaya per unit $ 7,8

[Type here]
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya

Contoh dalam buku Hansen & Mowen, 144-153


Tarif Tunggal
Belring memproduksi dua telepon; telepon nirkabel dan telepon reguler. Perusahaan
tersenut memiliki data perkiraan dan aktual untuk tahun 2006 sebagai berikut.
Overhead yang dianggarkan $ 360.000
Aktivitas yang diperkirakan (dalam JTKL) 100.000
Aktivitas aktual (dalam jam TKL) 100.000
Overhead aktual $ 380.000
Kemudian untuk tahun 2006, tarif berdasarkan JTKL yang diperkirakan, dapat dihitung
sebagai berikut.
Tarif BOP = BOP dianggarkan:aktivitas diharapkan
= $ 360.000 : 100.000 JTKL
= $ 3,6 per JTKL
Overhead yang dibebankan= tarif overhead x aktivitas aktual
= $ 3,6 x 100.000 JTKL
= $ 360.000
Perbedaan antara BOP aktual dengan BOP dibebankan disebut sebagai variansi overhead. Bagi
Belring, overhead adalah $ 20.000 ($ 380.000 - $ 360.000).

Diasumsikan data aktual berikut dikumpulkan berdasarkan masing-masing produk.


Nirkabel Reguler
Produk yang diproduksi 10.000 100.000
Biaya utama $ 78.000 $ 738.000
Jam tenaga kerja langsung 10.000 90.000

Perhitungan biaya produksi per unit


Diketahui: tarif BOP $ 3,6 per JTKL
Nirkabel Reguler
Biaya utama $ 78.000 $ 738.000
Biaya overhead
$ 3,6 x 10.000 $ 36.000 -
$ 3,6 x 90.000 - $ 324.000
Total biaya produksi $ 114.000 $ 1.062.000
Unit yang diproduksi 10.000: 1 00.00 0:
[Type here]
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
Biaya per unit $ 11,4 $ 10,62

Tarif Departemen
Anggaplah bahwa Belring mempunyai dua departemen produksi; pabrikasi dan perakitan.

Data departemen.
Pabrikasi Perakitan
BOP dianggarkan $ 252.000 $ 108.000
Penggunaan aktual dan yang diharapkan (JTKL)
Nirkabel 7.000 3.000
Reguler 13.000 77.000
20.000 80.000
Penggunaan aktual yang diharapkan (jam mesin)
Nirkabel 4.000 1.000
Reguler 36.000 9.000
40.000 10.000

Pabrikasi banyak menggunakan mesin, sementara perakitan cenderung menggunakan banyak


tenaga kerja langsung. Mengamati hal ini Belring mendasarkan tarif overhead departemen
pada
jam mesin untuk pabrikasi, dan pada jam tenaga kerja langsung untuk perakitan. Dua tarif overhead
tersebut dihitung sebagai berikut.
Tarif pabrikasi = BOP dianggarkan/jam mesin yang diharapkan
= $ 252.000/ 40.000
= $ 6,3 per jam mesin
Tarif perakitan = BOP dianggarkan/jam tenaga kerja langsung yang diharapkan
= $ 108.000/ 80.000
= $ 1,35 per JTKL
BOP dibebankan = ($ 6,30 x jam mesin aktual) + ($1,35 x JTKL aktual)
= ($ 6,30 x 40.000) + ($ 1,35 x 80.000)
= $ 252.000 + $ 108.000
= $ 360.000
Biaya produksi per unit
Nirkabel Reguler
Biaya utama $ 78.000 $ 738.000
Biaya overhead
($ 6,30 x 4000) + ($ 1,35 x 3000) $ 29.250 -
[Type here]
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
($ 6,30 x 36.000) + ($ 1,35 x 77.000) - $ 330.750

[Type here]
Unismuh-Akuntansi Manajemen –
Konsep Biaya
Total biaya produksi $ 107.250 $ 1.068.750
Unit yang diproduksi 10.000: 1 00.00 0:
Biaya per unit $ 10,73 $ 10,69

[Type here]

Anda mungkin juga menyukai